Anda di halaman 1dari 9

Biologi

Sistem pernafasan

Pernafasan dada

Ketika otot antar tulang rusuk berkontraksi, maka rusuk akan terdorong ke atas, volume paru-paru
membesar, dan tekanan paru-paru turun. Setelah oksigen terserap oleh kapiler darah, otot antar
tulang rusuk akan berelaksasi. Akibatnya tulang rusuk akan terdorong ke bawah, dan paru-paru juga
ikut tertekan, serta volume paru-paru menurun. Berarti, tekanan paru-paru akan naik.

Pernafasan perut

Ketika otot diafragma berkontraksi, otot diafragma yang awalnya berbentuk melengkung ke atas,
akan menjadi datar. Karena itu, volume paru-paru akan naik, dan tekanannya pun menurun, makanya
bisa terjadi proses inspirasi. Berikutnya, ekspirasi akan terjadi saat otot diafragma berelaksasi. Otot
akan kembali seperti semula atau berbentuk mengembung. Volume paru-paru akan menurun, serta
tekanan akan keluar.
Gangguan sistem pernafasan

 Flu
Flu adalah gangguan pernapasan oleh virus influenza yang bisa terjadi pada hidung,
tenggorokan, hingga paru-paru.
 Asma
Asma adalah penyakit peradangan kronis yang menyebabkan masalah pernapasan.
 Tuberkulosis
Tuberculosis (TBC) adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis.
 Pneumonia
Infeksi pada alveoli yang menyebabkan alveoli meradang dan bernanah
 Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) sebenarnya mencakup dua jenis penyakit sistem
pernapasan, yaitu emfisema dan bronkitis kronis. Emfisema adalah kerusakan pada alveoli
sehingga elastisitasnya berkurang. Sementara bronchitis kronis terjadi saat lapisan saluran
bronkus teriritasi dan meradang sehingga menjadi bengkak.
 Bronkiektasis
Jalan napas pada paru paru mengalami pelebaran

Sistem ekskresi

Organ pernafasan

 Hidung merupakan organ pernapasan pertama yang menjadi saluran masuknya udara,
khususnya oksigen yang dibutuhkan tubuh.
 Faring atau tekak adalah organ pernapasan di belakang rongga hidung dan mulut. Fungsinya
sebagai jalur masuk udara dan makanan
 Laring adalah bagian sistem pernapasan yang menghubungkan faring dengan trakea. Salah
satu fungsinya untuk mengeluarkan partikel debu yang masuk bersama udara yang dihirup
melalui refleks batuk. Fungsi lain, epiglotis pada laring dapat mengatur jalannya makanan
dan udara pernapasan sesuai saluran masing-masing, sehingga ketika dilakukan bersamaan
tidak mengganggu kesehatan.
 Batang tenggorokan atau trakea sebagian terletak di leher dan sebagian lainnya di rongga
dada atau torak. Fungsinya untuk meneruskan perjalanan udara ke paru-paru dan penyaring
benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
 Bronkus fungsinya untuk meneruskan perjalanan udara ke paru-paru. Selain itu, terdapat
pula silia atau rambut-rambut bergetar yang berfungsi untuk menyaring udara pernapasan.
 Bronkiolus berfungsi untuk membantu proses distribusi udara di dalam paru-paru
 Alveolus seperti gelembung paru-paru berbentuk bola yang diliputi pembuluh darah.
Fungsinya untuk memudahkan darah di dalam kapiler untuk mengikat oksigen.
 Paru-paru adalah organ pernapasan yang terletak di rongga dada dan terdiri dari dua bagian,
yaitu bagian kanan yang lebih besar dari bagian kiri. Sebagai organ pernapasan utama, paru-
paru berfungsi sebagai tempat pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida di dalam
tubuh.
Proses pembentukan urin

Tahap pertama adalah penyaringan atau filtrasi, kedua adalah penyerapan kembali atau reabsorpsi,
dan tahap terakhir adalah pengumpulan atau augmentasi.

Gangguan pada sistem ekskresi

 Batu ginjal
gangguan di mana garam kalsium disimpan di rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantung
kemih. Batu ginjal muncul sebagai kristal yang tidak larut. Terbentuk karena seseorang
mengonsumsi terlalu banyak garam mineral dan terlalu sedikit minum air.
 Penyakit kuning
penyakit yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mencegahnya mengalir
ke duodenum. Cairan empedu akan mengubah darah menjadi kuning. Penderitanya akan
berkulit kuning pucat. Selain itu, bagian putih bola mata dan kuku juga berwarna kekuningan.
 Diabetes melitus
Seseorang dapat menderita diabetes karena pankreas tidak memproduksi atau hanya
menghasilkan sedikit insulin.
 Biang keringat
Terjadi karena kelenjar keringat tersumbat. Kondisi ini menyebabkan kulit tampak merah
disertai rasa gatal.

Sistem koordinasi

Bagian penyusun neuron

 Dendrit adalah rambut kecil yang berfungsi untuk menerima sinyal dari neuron lain. Mereka
berfungsi seperti antena yang menerima sinyal dan membawa informasi ke inti sel.
 Inti adalah bagian sentral dari neuron yang mengontrol aktivitas sel. Ini adalah bagian yang
memproses sinyal yang diterima melalui dendrit dan memutuskan apakah sinyal tersebut
harus diteruskan ke akson atau tidak.
 Akson adalah bagian dari neuron yang mengirimkan sinyal ke neuron lain. Ini berfungsi
seperti kabel yang mengirimkan informasi dari satu bagian tubuh ke bagian lainnya.
 Sinapsis adalah area di mana akson dari satu neuron bertemu dengan dendrit atau inti dari
neuron lain. Ini adalah tempat di mana sinyal diteruskan dari satu neuron ke neuron lain.
 Selubung Mielin adalah lapisan tipis dari lemak yang melingkari akson. Ini membantu
mempercepat kecepatan sinyal yang diteruskan melalui akson dan memastikan bahwa sinyal
tidak terganggu selama perjalanan.
 Nodus Ranvier mempercepat jalannya rangsangan
Urutan jalan impuls

Gerak sadar : reseptor – saraf sensorik – otak – saraf motorik – efektor

Gerak tidak sadar : reseptor – neuron sensorik – sumsum tulang belakang – neuron motorik – efektor

Bagian sistem saraf

Saraf pusat :

 Otak – otak besar, otak tengah, otak depan, otak kecil


 Sumsum – sumsum lanjutan (medulla oblongata) dan sumsum tulang belakang (medulla
spinalis)

Saraf tepi :

 serabut saraf otak


 serabut saraf sumsum tulang belakang

Jenis jenis psikotropika

Golongan 1

Berpotensi tinggi menyebabkan kecanduan dan tidak boleh digunakan dalam pengobatan. Contoh :
LSD, DOM, dan Ekstasi.

Golongan 2

Berpotensi tinggi menyebabkan kecanduan namun beresiko lebih rendah dari golongan 1 dan sering
dimanfaatkan dalam pengobatan. Contoh : Sabu atau Metamfetamin, Amfetamin, dan Fenetilin.

Golongan 3

Efek kecanduan yang sedang namun harus tetap sesuai dengan resep dokter. Contoh : Mogadon,
Buprenorfina, dan Amobarbital
Golongan 4

Memiliki resiko kecanduan yang kecil. Contoh : Lexotan, Pil Koplo, Sedativa, Hipnotika atau obat tidur,
Diazepam, dan Nitrazepam.

Jenis jenis hormon

 hormon pertumbuhan
GH memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan pada anak-anak dan remaja.
Sedangkan pada orang dewasa, hormon pertumbuhan berperan dalam menjaga
metabolisme tubuh.
 Hormon insulin
Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh sel beta pankreas ketika kadar nutrisi tertentu
dalam aliran darah, seperti gula, lemak, dan asam amino meningkat. Fungsi hormon insulin
dalam tubuh adalah untuk menurunkan kadar gula darah, asam lemak bebas dan asam
amino, serta membantu menyimpannya.
 Hormon tiroid
Hormon tiroid terdiri dari dua jenis hormon, yaitu tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3) dari
kelenjar tiroid yang bekerja sama untuk mengatur metabolisme tubuh Anda. Tiroid juga
mengatur penggunaan lemak dan karbohidrat, mengontrol suhu tubuh, mengatur detak
jantung, dan membantu memproduksi protein.
 Hormon paratiroid
PTH memainkan peran penting dalam mengatur kadar kalsium dalam darah. Selain tulang,
mineral ini juga berfungsi dalam proses pembekuan darah dan kontraksi otot.
 Hormon kortisol
Fungsi hormon kortisol sangat penting dalam metabolisme dan sistem kekebalan tubuh.
Adanya kortisol akan meningkatkan pemecahan cadangan makanan dalam tubuh.
 Hormon aldosterone
Aldosteron juga diproduksi oleh kelenjar adrenal dan memiliki peran penting dalam menjaga
keseimbangan ion natrium (garam) dan kalium dalam tubuh.
 Hormon reproduksi
Ada tiga jenis hormon yang penting dalam reproduksi, yaitu testosteron pada pria dan
estrogen serta progesteron pada wanita. Testosteron adalah hormon seks pria yang
diproduksi oleh testis dengan fungsi mengeluarkan ciri-ciri tubuh pria pada masa pubertas.
Selain itu testosteron juga membantu proses pembentukan sperma.

Sementara itu, hormon estrogen yang diproduksi oleh indung telur (indung telur) berperan
dalam terjadinya perubahan fisik pada wanita pada masa pubertas dan mengendalikan siklus
menstruasi. Tubuh wanita juga memproduksi hormon progesteron yang berperan dalam
mempersiapkan lapisan rahim (endometrium) untuk kehamilan.

Struktur bagian alat indra


Sistem reproduksi
Proses terjadinya fertilisasi

1. Penetrasi sperma
2. Proses di sel telur
3. Setelah penetrasi
4. Penggabungan sperma dan inti ovum yang menghasilkan zigot

Organ reproduksi

Penis : mengeluarkan urine, air mani, dan sperma

Skrotum : kantung yang melindungi buah zakar atau


testis dan mengatur suhu di dalemnya

Testis : memproduksi hormon testosterone dan


sperma

Epididimis : mematangkan sperma yang diproduksi


testis

Vas deferens : menyalurkan sperma

Vesikula seminalis : menghasilkan air mani

Kelenjar prostat : menghasilkan cairan tambahan


untuk ejakulasi

Kelenjar cowper : melumasi uretra dan menetralkan


keasaman yang mungkin muncul dari sisa tetesan
urine di uretra.

Uretra : saluran keluar air mani dan urine

Kandung kemih : menampung urine

Vagina : jalan keluar darah saat menstruasi, jalan


lahir bayi dan jalan masuk sperma menuju Rahim

Ovarium : memproduksi hormon seperti estrogen,


progesteron dan ovum atau yang biasa disebut sel
telur.

Tuba fallopi : mengangkut ovum dan membawanya


ke dalam infundibulum (bagian ujung tuba falopi)
menuju rahim.

Rahim (uterus) : tempat janin berkembang

Serviks : Serviks memproduksi lendir yang akan


Jenis jenis KB berubah selama siklus menstruasi. Perubahan tekstur
lendir serviks bertujuan untuk mencegah atau
 Kondom (pria dan Wanita)
membantu terjadinya kehamilan.
 Pil KB
 KB implant (dimasukan ke bagian bawah kulit berbentuk seperti batang korek)
 Suntik KB
 IUD (alat kontrasepsi di dalam Rahim)
 Diafragma (berbentuk kubah terbuat dari karet ditaruh di mulut rahim)
 Spermisida (jeli, krim, atau busa yang mematikan sperma)
 KB permanen (vasektomi dan tubektomi)

Jenis hormon reproduksi

Progesterone : hormon yang berperan dalam siklus menstruasi dan kehamilan. Hormon ini juga
bertanggung jawab untuk perkembangan payudara dan mempersiapkan tubuh untuk menyusui.

Testosterone : hormon yang memengaruhi libido, pembentukan massa otot, dan ketahanan tingkat
energi. Tak cuma itu saja, hormon ini juga memengaruhi perubahan karakteristik seks sekunder pada
pria saat puber. Contohnya, suara akan berubah menjadi lebih berat.

Estrogen : mengatur siklus menstruasi, menunjang kehamilan yang sehat, hingga membantu
menjaga kesehatan jantung.

Diagram menstruasi

Kandungan ASI
Kandungan ASI erdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, zat antibodi, dan enzim.
Dilihat dari kandungannya yang sarat nutrisi penting, ASI disebut-sebut dapat mengurangi risiko bayi
terkena penyakit tertentu, seperti diare, ISPA , pneumonia, asma, obesitas, dan diabetes.

Sistem imun

Imunitas aktif dan pasif

Imunitasi aktif : diperoleh dengan melakukan kontak langsung antara toksin atau patogen sehingga
tubuh mampu memproduksi antibodinya sendiri. Aktif alami : terjadi jika setelah seseorang terpapar
penyakit, sistem imunitas memproduksi antibodi dan limfosit khusus. Aktif buatan : adanya
rangsangan dari patogen yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui vaksin yang kemudian
mengaktifkan sistem imun. Vaksin sendiri merupakan patogen yang sudah dilemahkan atau toksin
yang sudah diubah sebelumnya.

Imunitas pasif : terjadi jika antibodi dari satu individu dipindahkan ke individu lainnya. Pasif alami :
pemberian ASI kepada bayi dan saat antibodi IgG (inunoglobulin G) milik ibu masuk ke plasenta. Pasif
buatan : melalui injeksi antibodi dalam serum. Imunitas pasif dihasilkan oleh orang atau hewan yang
kebal karena pernah terpapar antigen tertentu. Contohhnya antara lain antibodi dari kuda yang kebal
terhadap gigitan ular dapat diinjeksikan kepada manusia yang digigit ular sejenis.

Gangguan pada sistem imun

 Autoimun
 Imunodefisiensi primer
 Kanker
 Infeksi
 Efek obat obatan

Anda mungkin juga menyukai