No Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Ferdinandus Weu, SKM
FEONDARI
NIP. 19821110 201101 1 001
1. Pengertian Tetanus adalah penyakit pada sistem saraf yang disebabkan oleh
tetanospasmin. Tetanospasmin adalah neurotoksin yang dihasilkan oleh
Clostridium tetani, ditandai dengan spasme tonik persisten disertai dengan
serangan yang jelas dan keras. Spasme hampir selalu terjadi pada otot leher
dan rahang yang menyebabkan penutupan rahang (trismus, lockjaw), serta
melibatkan tidak hanya otot ekstremitas, tetapi juag otot- otot batang tubuh.
2. Tujuan Sebagai acuan dan langkah-langkah petugas dalam menegakkan diagnosis
dan penatalaksanaan Tetanus di Puskesmas Feondari.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Feondari No. tentang
kebijakan pelayanan klinis
4. Referensi Permenkes Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Langkah – 1. Petugas menerima pasien di ruangan
Langkah
2. Petugas mempersiapkan alat dan bahan :
Tensimeter, tongue spatel, pen light, bengkok, stetoskop,
thermometer
Nacl 0,9%, Infus set, ATS atau TT, Kassa steril, handscoon
3. Petugas membebaskan jalan napas dengan tongue spatel
4. Petugas memasang oksigen dan infus setelah mendapatkan persetujuan
di lembar informed concent
5. Petugas melaporkan pada dokter penanggung jawab setelah melakukan
pemeriksaan TTV
6. Dokter menegakkan diagnosis Tetanus berdasarkan anamnesa kejang,
trismus, keluar lendir yang berlebihan, luka pencetus ataupun gigi yang
sakit, riwayat imunisasi TT, pemeriksaan fisik didapatkan trismus.
7. Segera berikan human tetanus immunoglobulin 5000 IU i.m untuk
menawarkan racun yang belum bersenyawa dengan otot
8. Bila yang ada hanya ATS suntikan i.m atau i.v 20.000- 40.000 IU/hari
selama 3 hari atau 20.000 IU/hari untuk anak-anak selama 2 hari
9. Berikan Penisilin prokain 2 juta IU i.m pada orang dewasa atau 50.000
IU/kgBB/hari selama 10 hari pada anak untuk eradiksi kuman.
1/2
10. Berikan Diazepam untuk mengendalikan kejang dengan titrasi dosis 5-
10 mg i.v untuk anak dan 40-120 mg/hari untuk dewasa.
11. Cegah penyebaran racun lebih lanjut dengan eksplorasi luka dan
membersihkan dengan H2O2 3%. Tempatkan dalam ruangan yang
tenang.
12. Mempertimbangkan rujukan bila tidak terjadi perbaikan setelah
penanganan pertama. Terjadi komplikasi, seperti distres sistem
pernapasan.
13. Bila anak yang menderita Tetanus selesai dirawat, berikan Tetanus
Toksoid 3 kali dengan jarak waktu 1 bulan
14. Petugas mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan
15. Dokumetasikan tindakan
6. Diagram Alir
Petugas menerima
pasien di ruangan
Petugas mempersiapkan
alat dan bahan
Dokter menegakkan
diagnosis
2/2
Berikan Diazepam untuk
mengendalikan kejang
3/3