Anda di halaman 1dari 4

Frederick Wisanggeni Satrio T.

XII IPS 1

18

Kritik Cerpen “Kunang-Kunang Dalam Buih”

Cerpen “Kunang-Kunang Dalam Buih” yang ditulis oleh Dimar Santi A.S seorang Guru Bahasa
Indonesia di SMA Budi Mulia Dua ini menceritakan tentang kisah dimana penulis cerpen ini yang
juga merupakan pemilik warung,dengan seorang gadis misterius bernama Gayatri. Cerpen ini
mengangkat cerita yang tergolong sederhana tetapi dapat disajikan dengan penuh makna oleh sang
penulis. Penggambaran latar serta penokohan yang apik dapat membangun cerita pada novel ini terasa
lebih hidup dan dapat mengena kepada pra pembaca. Cerita pada novel ini membuat pembaca
tenggelam dalam renungan akan kesendirian, kesedihan, dan cerita seseorang yang sedang mencari
makna akan hidupnya.

Cerpen "Kunang" memiliki kelebihan dalam penyajian latar cerita yang detail dan penggambaran
tokoh yang mendalam. Penulis berhasil menciptakan atmosfer yang kuat melalui deskripsi yang vivid,
sehingga pembaca dapat merasakan suasana dan emosi yang ingin disampaikan dalam cerita. Selain
itu, karakter Gayatri sebagai gadis misterius juga berhasil menarik perhatian pembaca. Penggambaran
karakternya yang misterius namun memikat membuat cerita ini memiliki daya tarik tersendiri. Penulis
juga berhasil menampilkan hubungan antara pemilik warung dan Gayatri dengan cukup baik,
memberikan dimensi tambahan pada cerita.

Namun, kekurangan utama dari cerpen ini adalah kurangnya motivasi dalam pembangunan
karakter. Meskipun karakter-karakternya digambarkan dengan baik, namun tidak terlalu banyak
perkembangan yang terjadi pada mereka sepanjang cerita. Hal ini membuat hubungan emosional
antara karakter dan pembaca menjadi kurang kuat. Selain itu, meskipun cerpen ini memiliki makna
yang dalam, namun penyampaian makna tersebut kurang kuat karena kurangnya motivasi pada
pembangunan karakter. Makna yang ingin disampaikan oleh penulis mungkin lebih terasa jika
karakter-karakter dalam cerita lebih dikembangkan dengan lebih baik.

Meskipun demikian, cerpen "Kunang" tetap memiliki daya tarik tersendiri karena penyajian latar
yang detail dan penggambaran tokoh yang kuat. Dengan sedikit perbaikan pada motivasi
pembangunan karakter, cerpen ini memiliki potensi untuk menjadi cerita yang lebih kuat dan
mengena bagi para pembaca. Sehingga, penulis disarankan untuk lebih fokus pada pengembangan
karakter agar cerita dapat lebih memberikan dampak emosional yang mendalam pada para pembaca.
Analisis Unsur Kebahasaan dan Struktur Kritik Sastra

Struktur Kutupan Teks

Pernyataan Pendapat Cerpen “Kunang-Kunang Dalam Buih” yang ditulis oleh Dimar Santi
A.S seorang Guru Bahasa Indonesia di SMA Budi Mulia Dua ini
menceritakan tentang kisah dimana penulis cerpen ini yang juga
merupakan pemilik warung,dengan seorang gadis misterius bernama
Gayatri. Cerpen ini mengangkat cerita yang tergolong sederhana tetapi
dapat disajikan dengan penuh makna oleh sang penulis. Penggambaran
latar serta penokohan yang apik dapat membangun cerita pada novel ini
terasa lebih hidup dan dapat mengena kepada pra pembaca. Cerita pada
novel ini membuat pembaca tenggelam dalam renungan akan
kesendirian, kesedihan, dan cerita seseorang yang sedang mencari
makna akan hidupnya.

Kumpulan Argumen Cerpen "Kunang" memiliki kelebihan dalam penyajian latar cerita
yang detail dan penggambaran tokoh yang mendalam. Penulis berhasil
menciptakan atmosfer yang kuat melalui deskripsi yang vivid, sehingga
pembaca dapat merasakan suasana dan emosi yang ingin disampaikan
dalam cerita. Selain itu, karakter Gayatri sebagai gadis misterius juga
berhasil menarik perhatian pembaca. Penggambaran karakternya yang
misterius namun memikat membuat cerita ini memiliki daya tarik
tersendiri. Penulis juga berhasil menampilkan hubungan antara pemilik
warung dan Gayatri dengan cukup baik, memberikan dimensi tambahan
pada cerita.

Namun, kekurangan utama dari cerpen ini adalah kurangnya motivasi


dalam pembangunan karakter. Meskipun karakter-karakternya
digambarkan dengan baik, namun tidak terlalu banyak perkembangan
yang terjadi pada mereka sepanjang cerita. Hal ini membuat hubungan
emosional antara karakter dan pembaca menjadi kurang kuat. Selain itu,
meskipun cerpen ini memiliki makna yang dalam, namun penyampaian
makna tersebut kurang kuat karena kurangnya motivasi pada
pembangunan karakter. Makna yang ingin disampaikan oleh penulis
mungkin lebih terasa jika karakter-karakter dalam cerita lebih
dikembangkan dengan lebih baik.
Penegasan Ulang Meskipun demikian, cerpen "Kunang" tetap memiliki daya tarik
tersendiri karena penyajian latar yang detail dan penggambaran tokoh
yang kuat. Dengan sedikit perbaikan pada motivasi pembangunan
karakter, cerpen ini memiliki potensi untuk menjadi cerita yang lebih
kuat dan mengena bagi para pembaca. Sehingga, penulis disarankan
untuk lebih fokus pada pengembangan karakter agar cerita dapat lebih
memberikan dampak emosional yang mendalam pada para pembaca.

● Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif


Terdapat beberapa kalimat dalam kritik tersebut yang menggunakan pernyataan- pernyataan persuasif.
Contohnya:
1. “Cerpen “Kunang-Kunang Dalam Buih” yang ditulis oleh Dimar Santi A.S seorang Guru
Bahasa Indonesia di SMA Budi Mulia Dua ini menceritakan tentang kisah dimana penulis
cerpen ini yang juga merupakan pemilik warung,dengan seorang gadis misterius bernama
Gayatri.” Kalimat ini mengajak pembaca untuk melihat cerita sebagai suatu gambaran yang
menarik antara dua karakter utama, sehingga memancing rasa ingin tahu pembaca.
2. “Cerpen ini mengangkat cerita yang tergolong sederhana tetapi dapat disajikan dengan penuh
makna oleh sang penulis.”. Kalimat ini meyakinkan pembaca bahwa cerita yang diangkat
dalam cerpen ini merupakan suatu kisah sederhana tapi dapat disajikan dengan penuh makna

● Menggunakan pernyataan yang menyatakan fakta


Dalam kritik tersebut juga terdapat pernyataan yang menyatakan fakta untuk mendukung atau
membuktikan kebenaran argumentasi dalam esai. Contohnya: "Penulis berhasil menciptakan atmosfer
yang kuat melalui deskripsi yang vivid, sehingga pembaca dapat merasakan suasana dan emosi yang
ingin disampaikan dalam cerita.”

● Menggunakan pernyataan atau ungkapan yang bersifat menilai atau mengomentari


Beberapa pernyataan atau ungkapan yang bersifat menilai atau mengomentari dalam kritik tersebut.
Contoh-contohnya adalah:
1. "Namun, kekurangan utama dari cerpen ini adalah kurangnya motivasi dalam pembangunan
karakter." Pernyataan ini merupakan penilaian terhadap aspek tertentu dari cerita, yaitu
adanya kelemahan dalam plot atau pengembangan karakter.
2. "Meskipun demikian, cerpen "Kunang" tetap memiliki daya tarik tersendiri karena penyajian
latar yang detail dan penggambaran tokoh yang kuat.." Ungkapan ini mengomentari makna
yang lebih dalam dari cerita, menunjukkan bahwa cerita tidak hanya memiliki nilai intrinsik
sebagai narasi, tetapi juga merupakan refleksi tentang kehidupan manusia secara umum.
● Menggunakan istilah teknis
Adanya istilah teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahas Terdapat kata istilah teknis di dalam
kritik tersebut, yaitu atmosfer.

● Menggunakan kata kerja mental


Terdapat beberapa kata kerja mental yang ada di dalam kritik tersebut, antara lain merasakan,
memikat, mengena.

Anda mungkin juga menyukai