Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

BENGKEL SMK RH PURWOSARI

TAHUN PELAJARAN 2023\2024

Disusun Oleh :

Nama : Ahmad Nashirudin

NISN :

Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK )

ROUDLOTUL HUDA PADANG RATU

LAMPUNG TENGAH

TAHUN 2023\2024
LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

“ALTENATOR”Diajuakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan

Kompetisi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR)

Disusun Oleh :

Nama : Ahmad Nashirudin

NISN :

Kelas : XI (sebelas) TKR

Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK )

ROUDLOTUL HUDA PADANG RATU

LAMPUNG TENGAH

TAHUN 2021/2022
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
“ALTENATOR”

Disusun Oleh :
Nama : Ahmad Nashirudin
NISN :-
Kelas : XI (sebelas) TKR
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

Disahkan dan disetujui pada tanggal :


Nama penguji : 1.

2.

Kepala Jurusan Pembimbing

AKROMUDIN ENY EMAWASIH S.Pd.I

Mengesahkan,

Kepala Sekolah Ketua Prakerin

TUGINO S,Pd ZAENAL ARIFIN S.Pd


MOTTO

“Tidak ada hal yang sia sia dalam belajar karena ilmu akan bermanfaat padAhmad

Nasirudin

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah Penulis Panjatkan ke-Hadirat Allah SWT , Karena atas Rahmat dan Hidayah-
Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN). Laporan
Prakerin adalah salah satu Tugas dan syarat untuk menyelesaikan tugas dari praktik kerja
industri (PRAKERIN) yang di berikan oleh pihak sekolah. Selaku penulis mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam laporan prakerin, khususnya kepada :

1. Kedua Orang Tua Penulis yang senantiasa mendukung saya sehingga laporan
ini bisa selesaikan.
2. Bapak Tugino,S.Pd.I, selaku kepala SMK Roudlotul Huda Padangratu Kab.
Lampung Tengah.
3. Bapak Zaenal Arifin, selaku selaku ketua prakerin SMK Roudlotul Huda
Padang ratu Kab. Lampung Tengah.
4. Bapak Akromudin, selaku pembimbing dan kepala bengkel prakerin SMK
Roudlotul Huda Padangratu Kab. Lampung Tengah.
5. Ibu Eny Emawasih,S.Pd, Selaku pembimbing Laporan Prakerin.dan
6. Semua dewan guru dan staf/karyawan SMK Roudlotul Huda Padangratu Kab.
Lampung Tengah.
7. Teman-teman yg senantiasa mendukung sampai saat ini.
Dalam Penulisan laporan Prakerin saya merasa masih banyak kekurangan baik dari penulisan
maupun materi. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi menyempurnakan
pembuatan laporan Praktik Kerja Industri ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Purwosari,........................2021
Penulis

Ahmad Nasirudin

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................ ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................. iii

MOTTO................................................................................................... iv

KATA PENGHANTAR......................................................................... v

DAFATAR ISI......................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang............................................................................. 1


1.2 Tujuan praktik.............................................................................. 1
1.3 Tujuan pembuatan laporan........................................................... 2
1.4 Manfaaat Praktik Kerja Industri................................................... 2

BAB II TINJAUAN UMUM


2.1Profil Tempat Prakerin..................................................................... 3
2.2 StrukturOrganisasi............................................................................ 3

BAB III PEMBAHASAN MATERI


3.1 Pengertian sistem starter………............................................................... 5

3.2 Komponen starter...................................................................................... 5

3.3Cara Kerja srarter....................................................................................... 6

BAB IV PENUTUP

4.1Kesimpulan ................................................................................... 8

4.2 Saran............................................................................................. 9

DAFTAR PUSAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Prakerin yang merupakan pembeda antara Sekolah Menengah Atas dengan Sekolah

Menengah Kejururuan, Karena prakerin melatih peserta didik untuk menepkan ilmu yang

telah didapat di sekolah, melatih peserta didik dalam kemandirian, dan mengenalkan

peserta didik dalam dunia usaha.

Prakerin adalah wujud dari pembelajaran sisstem ganda, karena belajar tidak selalu

berada dilingkungan sekolah namun juga dapat dilaksanankan didunia usaha maupun

dunia industri yang memang nantinya akan menjadi dunia sesungguhnya bagi para

siswa/siswi setelah lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Indusatri

Melalui Pendekatan pembelajaran ini peserta Prakerin diharapkan :

a. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan industri yang

sesungguhnya

b. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha profesional dalam

lapangan kerja

c. Menjadi tenagan kerja yang berwawasasan mutu,ekonomi bisnis, kewirausahaaan

dan produktif.

d. Hubungan antara pendidikan sekolah dan diluar sekolah.

1.3Tujuan Praktik kerja Industri


1. Manfaat menyusaikan diri dengan lingkungan dunia kerja dan industri kerja

sesungguhnya

2. Memiliki tingkat kopetensi standar sesuai di persyaratan oleh duia kerja industri

3. Menjaga tenaga kerja yang berwawasan

mutu,ekonomi,bisnis,kewirausahaan,produktif

4. Dapat menyerap perkembangan teknologi dan budaya kerja untuk kepetingan

perkembangan diri

1.4 Manfaat Praktik Kerja Industri

1. Mempersiapkan siswa untuk belajar mandiri dalam bidang dan keahlian masing-

masing dalam satu team

2. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang profesional dan

handal

3. Meningkatkan status dan kepribadian siswa sehingga mampu beradaptasi dengan

dunia usaha serta memiliki rasa tanggung jawab dimuka umum.


BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Profil Tempat Prakerin

Nama Bengkel : BENGKEL SMK ROUDLOTUL HUDA

Alamat Bengkel :Jln.KH.Busthomil Karim Purwosari kec.

Padangratu Kab.LampungTengahLampung34176

Pemilik Beengkel : BENGKEL SMK ROUDLOTUL HUDA

Panitia Prakerin

Ketua : Suroso,S.Pd

Sekertaris : Eko Yulianto

Bendahara : Ahmad Marzuki, S.Pd.I

Angota : Tri Asmar Fuad,S.Pd.I

Eny Emawasih,S.Pd.I

Leni Sriyanti,S.Pd.I

Khotibul Umam,S.Pd.I

1. Pembimbing TKR : Partijo

: Akromudin

-Tolman TKR : Solihin

a. Data Tempat Prakerin


a. Fasilitas Bengkel

NO Fasilitas

1 Tune Up Egine

2 Overhoule

3 Tranmisi

4 Wering System

5 Pengisian

b. Data Siswa

NO NAMA SISWA
1 Ahmad Rouf aziz 11 M iqbal abdillah
2 Alfan sujianto 12 Kalam
3 Alfin febrianto 13 Muhammad fuad abdul baehaqi
4 Ali fatkur rohman 14 mustafidurrohman
5 M. aziz abdulloh 15 M andrian nawawi
6 Bagus adi permana 16 nofianto
7 Bayu munawar 17 nurudin
8 Dendi khoirul huda 18 riyadi
9 Firman rohman taka 19 suhendi
10 Hamid islahudin 20 Syukron rozikin
21 Tedy satrio
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Sistem Starter

Sebuah kendaraan terdiri dari sejumlah komponen yang digunakan untuk beroperasional
dalam kurun waktu tertentu kemampuan ataupun fungsional komponen tersebut akan
menurun, hal tersebut dikarenakan terjadinya keausan pada komponen yang terjadi gesekan
atau komponen yang mendapatkan tekanan, selain itu ada juga beberapa bagian komponen
yang perlu dilakukan penyetelan dan pembersihan. Tune up adalah kegiatan menyetel ulang,
membersihkan, serta mengganti komponen yang telah rusak atau aus dan melakukan
perawatan berkala akibat penggunaan mobil yang terus menerus. Dengan kata lain tune up
mesin adalah kegiatan untuk mengembalikan kondisi mesin mobil pada kinerja mesin yang
optimal. Sedangkan pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah menyetel ulang,
membersihkan serta mengganti komponen yang telah rusak atau aus.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tune up mesin antara lain,
menyiapkan peralatan yang diperlukan, tempat kerja atau bengkel yang tentunya harus bersih.
Pastikan kabel dari terminal baterai (accu) dilepas. Gunakan penunjang tetap (jack stand) jika
kendaraan didongkrak. Jangan menggunakan pahat atau palu untuk membuka mur baut yang
susah dibuka, gunakanlah obeng ketok untuk menghindari mur baut lecet atau rusak. Jika
diperlukan penggantian spare parts, gantilah dengan spare parts yang asli dan sesuai
spesifikasi yang dianjurkan.
Komponen Mesin tune up

3.2 Tujuan tune up

Tujuan utama dari tune up adalah untuk memaksimalkan performa mesin. Selain itu ada
beberapa tujuan lainnya yang dilakukan dalam proses tune up mobil antara lain
memaksimalkan performa mesin, menghindari terjadinya kerusakan yang lebih parah,
kerusakan ketika dijalan/macet, memastikan semua sistem dan komponen berada pada
kondisi yang baik dan sesuai dengan spesifikasi yang terdapat pada buku manual.
Jika dilakukan secara rutin, maka fungsi tune up ini nantinya peforma mobil menjadi lebih
baik lagi seperti mobil baru. Selain itu tujuan tune up dilakukan agar menjadi mesin tetap
awet digunakan dan terhindari dari resiko kerusakan yang lebih parah lagi. Umumnya, tune
up ini dilakukan setiap mobil menempuh jarak 10.000 km atau jika anda melihat tanda-tanda
mobil butuh tune up. Proses tune up ini biasanya dilakukan pada bagian mesin saja dan tidak
sampai pada bagian daya kelistrikan, pemindah daya, dan chasis.

Saringan udara harus diperiksa dan dibersikan secara rutin , sebab elemennya berangsur-
angsur akan tersumbat dengan debu dan tidak dapat memberikan udara yang cukup pada
mesin, menyebabkan tenaga mesin turun. Mesin avanza sendiri menggunakan seringan tipe
kering.
Prosedur Pemeriksaan :
a. Buka kap mobil.
b. Lepas pengunci tutup rumah saringan udara.
c. Ambil saringan udara.
d. Periksa elemen saringan udara, apabila sudah sangat kotor maka sebaiknya diganti.
e. Bersihkan saringan udara dengan udara bertekanan dari dalam dan bersihkan juga
rumah saringan udara.
f. Pasang kembali saringan udara dan tutup saringan udarag
g. gerakkan kendaraan.

3.3 Manfaat Tune Up

a) Memaksimalkan performa mesin

Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa kendaraan yang terus dipakai lama-kelamaan
akan menurun performanya, sehingga dengan melakukan pekerjaan tune up akan membuat
performa mesin meningkat atau performa mesin maksimal.

b) Menjaga kondisi dari mesin agar tetap awet

Perawatan kendaraan yang dilakukan secara rutin akan membuat kondisi komponen-
komponen mesinnya berumur lebih lama dibandingkan kendaraan yang jarang dirawat.

c) Menghindari kerusakan yang lebih parah

Ketika kondisi mesin sudah menurun dan komponen-komponen mesin sudah minta diganti
atau disetel kembali namun pemilik tidak melakukannya maka justru hal tersebut akan
membuat komponen komponen lainnya akan mengalami kerusakan. Oleh sebab itu tune up
harus dilakukan untuk menghindari kerusakan komponen-komponennya lebih parah.

d) Memastikan semua kondisi mesin dalam kondisi baik

Fungsi tune up yang keempat adalah untuk memastikan kondisi mesin selalu dalam keadaan
baik sesuai dengan nilai spesifikasinya yang artinya kendaraan selalu siap kapan saja ketika
akan digunakan. Contohnya ketika akan menghidupkan kendaraan sekali melakukan starter
kendaraan langsung hidup dan tidak perlu melakukan starter berulang-ulang.

e) Menghemat biaya perawatan kendaraan


Kenapa melakukan tune up secara berkala dapat menghemat biaya perawatan kendaraan? Hal
tersebut dikarenakan dengan melakukan tune up secara berkala dapat menghindari resiko
kerusakan komponenkomponen mesin kendaraan lebih parah. Ketika komponen-komponen
mesin tersebut rusak parah, tentunya biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perbaikan
akan bertambah.

f) Menghindari macet ketika dalam perjalanan

Fungsi tune up yang keenam adalah untuk menghindari agar kendaraan tidak macet secara
tiba-tiba ketika sedang dikendarai. Tentunya kondisi tersebut tidak kita inginkan, oleh sebab
itu penting sekali melakukan tune up kendaraan.

3.4 Prosedur tune up

Prosedur tune up harus berurutan, hal tersebut bertujuan supaya tidak terjadi pengulangan
pekerjaan, karena servis komponen tertentu dapat berpengaruh terhadap komponen mesin
yang lainnya. Urutan proses tune up mobil yang benar adalah sebagai berikut :

a) Saringan udara (air filter)

Prosesnya cukup mudah, membuka tutup rumah saringan udara kemudian diambil komponen
saringan udara kemudian dibersihkan dengan menggunakan udara bertekanan.

b) Sistem pendingin

1) Memeriksa tinggi air pendingin, ketinggian harus sampai pada garis penuh pada tangki.

2) Memeriksa kemungkinan terdapat :

- Kerusakan pada radiator maupun selang.

- Klem selang yang longgar.

- Berkaratnya kisi-kisi radiator.

- Kebocoran pompa air dan inti radiator.

3) Memeriksa cara kerja tutup radiator.


Dengan menggunakan radiator cup tester periksa tegangan pegas dan kedudukan katup
vakum dari tutup radiator. Jika tutup membuka pada tekanan dibawah angka spesifikasi maka
tutup radiator harus diganti.

Tekanan pembuka katup standart: 0,75 kg/cm² - 105 kg/cm², limit:

0,6 kg/cm²

c) Tali kipas

1) Memeriksa secara visual dari kemungkinan:

- Rusak, berubah bentuk atau tali kipas yang sudah aus.

- Tekena oli atau gemuk.

- Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dengan puli.

2) Memeriksa den menyetel kekencangan tali kipas.

Dengan kekuatan tekanan 10 kg, tekanan tali harus menunjukkan kekencangan yang sesuai
spesifikasi. Kelenturan tali kipas pada tekanan 10 kg: pompa air-alternator 7-11 mm, poros
engkol kompresor 11-14 mm.

d) Baterai

1) Periksa baterai dari kemunngkinan:

- Penyangga baterai berkarat

- Hubungan terminal yang longgar

- Terminal berkarat

- Baterai rusak atau berkarat

2) Pengukuran berat jenis elektrolit baterai:

- Periksa berat jenis elektrolit pada baterai menggunakan hidrometer dengan


spesifikasi berat jenis: 1,25 kg/cm³ pada suhu 20°C.

- Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sel, jika terdapat perbedaan yang tidak
seharusnya, isilah dengan air aki.
e) Oli mesin

1) Periksa tinggi oli mesin.

Tinggi oli mesin harus berada diantara tanda L dan F pada stick oli mesin, jika lebih rendah
periksa kemungkinan ada kebocoran, jika tidak terjadi kebocoran bisa ditambahkan oli
mesinnya.

2) Periksa kualitas oli mesin.

Periksa kualitas dan kekentalan oli mesin, jika oli mesin sudah encer dan berwarna keruh,
perlu diganti oli mesinnya.

f) Busi
1) Periksa busi dari kemungkinan.

- Retak atau kerusakan lain pada ulir isolator.

- Gasket rusak atau berubah bentuk.

- Elektroda terbakar atau terdapat kotoran/kerak yang berlebih.

2) Bersihkan busi.

- Bersihkan kerak sisa pembakaran menggunakan sikat kawat hingga bersih.

- Semprot busi dengan kompresor dan keringkan kemudian cek nyala api busi masih
bagus atau tidak.

3) Setel celah busi.

Periksa setiap celah busi menggunakan feller gauge, standart celah busi maksimal 1 mm. Jika
perlu, setel dengan membengkokkan bagian yang menonjol dari elektroda.

g) Kabel tekanan tinggi

Periksa kondisi fisik kabel dari kemungkinan terjadinya retakan atau putus pada kabel.
Periksa juga tahanan kabel dengan menggunakan avometer, hubungkan kedua terminal kabel,
tahanan kabel harus kurang dari 25 KΩ per kabel.

h) Tekanan kompresi
1) Panaskan mesin terlebih dahulu selama 5 menit, kemudian matikan.

2) Buka semua busi.

3) Lepas kabel tegangan tinggi dari koil supaya aliran sekunder terputus.

4) Masukkan alat tes tekanan kompresi ke dalam lubang busi.

5) Buka katup throttle sepenuhnya dan baca tekanan kompresi sementara mesin diputar
dengan motor starter.

6) Usahakan pengukuran dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu

lama.

7) Tes kompresi dilakukan pada putaran 250 rpm spesifikasi tekanan

kompresi mesin 5K 12,6 kg/cm² limit 9,5 kg/cm², selain mesin 5K 11

kg/cm² limit 9,0 kg/cm².

i.Throttle body (karburator)

Throttle body adalah bagian dari sistem asupan udara yang mengontrol jumlah udara yang
mengalir ke dalam mesin. Letaknya biasanya di antara saringan udara dan intake manifold,
melekat dan dekat dengan sensor aliran udara. Bagian terbesar dalam throttle body adalah
pelat throttle, yang merupakan katup kupu-kupu yaang mengatur debit aliran udara. Biasanya
akan terlihat jelaga hitam di seputar skep kupu-kupunya. Dibersihkan dengan cara disemprot
memakai injektor cleaner. Untuk menghilangkan jelaga yang sudah mengeras,jika perlu
digunakan kain untuk membersihkan throttle yang sudah disemprot pembersih injektor.

3.5 Proses Pengerjaan

Contoh Kegiatan Praktik Kerja Industri dalam hal ini, penulis akan menyampaikan cara
melakukan tune up pada mobil smk rh.

Alat dan bahan

Toolbox.
Air gun.
Kunci busi.
Corong oli.
Bak oli.
Kain lap.
Injektor cleaner.
Multimeter.
1 unit mobil

Keselamatan Kerja

Menggunakan wearpack.
Menggunakan alat – alat kerja dengan benar dan hati – hati untuk menghindari kerusakan
pada alat kerja.
Menghindari kerusakan pada bahan kerja.
Menyimpan baut – baut dan mur – mur yang dilepas pada tempat yang disediakan.

a. Persiapan sebelum bekerja

1) Membuka bagian kap mesin.


2) Memasang fender dan grill cover pada bagian depan dan samping kendaraan.
3) Memasang steer cover, floor mat dan seat cover.
4) Membersihan saringan udara
5) Melepas pengikat tutup rumah saringan udara.
6) Mengambil saringan udara lalu membersihkan saringan udara.
7) Memeriksa oli mesin

-Memeriksa kualitas oli.

-Hasil: oli sudah hitam pekat dan encer, maka oli diganti.

-Mengetap oli dan mengganti dengan oli dengan yang baru.

-Memeriksa volume oli


-Hasil : oli berada ditanda f, maka volume oli sudah cukup.

8) Memeriksa baterai

-Memeriksa kotak baterai.


-Hasil : kotak baterai masih baik, maka baterai masih dapat digunakan
-Memeriksa terminal baterai.
-Hasil : kondisi terminal baterai masih baik dan tidak berkerak, maka tidak perlu
dibersihkan.
9) Memeriksa ketinggian air aki
-Hasil : tinggi air aki masih berada ditanda upper level, maka tidak perlu ditambah.
-Mengukur tegangan baterai.
-Standar : 12 Volt
-Hasil : tegangan baterai 12 V, maka tidak perlu diisi atau di charger
10) Memeriksa radiator
-Memeriksa selang pada radiator
-Hasil : kondisi selang pada radiator masih baik, maka tidak perlu diganti.
-Memeriksa klem selang radiator
-Hasil : kondisi klem masih kencang, maka tidak perlu dikencangkan.
11) Memeriksa kondisi coolant

-Hasil : kondisi cairan pendingin masih baik tidak kotor atau bercampur dengan oli, maka
tidak perlu diganti.
12) Memeriksa ketinggian coolant pada reservoir tank
Hasil : tinggi coolant masih diatas tanda full, maka coolant tidak perlu ditambah..
13) Memeriksa volume minyak rem.
Hasil : minyak rem masih berada digaris max, maka minyak rem tidak perlu ditambah.
14) Memeriksa volume minyak power steering.
Hasil : minyak power steering masih berada ditanda max, maka minyak tidak perlu ditambah.
15) Memeriksa volume air pada tabung wiper.
Hasil : air wiper masih penuh, maka tidak perlu ditambah.
16) Memeriksa tekanan angin ban.
Standar : 30 – 32 PSI

Hasil : tekanan angin ban : 31 PSI, maka tekanan angin ban tidak perlu ditambah.

17) Pemeriksaan busi


-Melepas koil pengapian
-Melepas busi

18) Memeriksa kerusakan pada ulir dan isolator


Hasil : ulir dan isolator masih baik sehingga tidak perlu diganti.

19) Memeriksa elektroda


Hasil : kondisi elektroda masih baik dan tidak terlalu kotor, maka cukup dibersihkan.
20) Memeriksa celah busi
Standar 1,0 mm
Hasi : celah masih sesuai dengan standar, maka tidak perlu distel
21) Memasang kembali busi dan coil pengaian.
-Membersihkan throttle body
-Memasang rumah saringan udara.
-Menghidupkan mesin.
Hasil: tidak ada gangguan pada mesin setelah dilakukan tune up.
Kesimpulan : kondisi mobil tersebut masih baik dan sudah siap untuk digunakan kembali

Penutupan
Melepaskan fender cover, seat cover, gril cover, dan floor mat dari kendaraan.
Menutup kap mesin.
Membereskan peralatan yang digunakan dan mengembalikan pada tempatnya.

Kesimpulan

Setelah selesai melakukan tune up dan mobil tersebut dalam kondisi normal, dengan data
sebagai berikut:

1. Saringan Udara
Hasil : Kotor, masih dapat digunakan
Tindakan : Dibersihkan

2. Oli Mesin
Hasil : Encer dan berwarna hitam pekat
Tindakan : Diganti

3.Baterai
Hasil : Baik

4. Sistem Pendingin
Hasil : Baik

5. Sistem Kelengkapan
Hasil : Sesuai standar

6. Busi
Hasil : Kotor

Tindakan : Bersihkan

7. Throttle Body
Kotor
Tindakan : Bersihkan

BAB IV

PENUTUP
KESIMPULAN
Setelah praktik kerja industri dilaksanakan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan
diantaranya :

1. Kegiatan prakerin sangatlah berguna untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam
melakukan interaksi di lingkungan kerja yang sesungguhnya.
2. Dengan prakerin dapat melatih siswa bekerjasama menetapkan langkah-langkah dalam suatu
pekerjaan
3. Berinteraksi atau menggeluti dunia usaha bukanlah hal yang mudah, ada banyak hal yang
perlu dilakukan agar orang yang akan melakukan hubungan kerja dengan kita dapat terkesima
akan apa yang kita lakukan atau kerjakan.
4. Pembelajaran di dunia kerja melalui prakerin adalah suatu strategi yang memberi peluang
kepada siswa untuk mengalami proses belajar melalui bekerja langsung pada pekerjaan yang
sesungguhnya sehinga tidak kaget lagi saat benar-benar terjun ke dunia kerja.
5.
SARAN
Penulis menyadari dalam pelaksanaan Prakerin masih banyak kekurangan.Penulis ingin
menyampaikan beberapa saran dalam kegiatan Prakerin ini . Mohon maaf sebelumnya, jika
dalam penyampaian saran ini kurang berkenan dihati pembaca . Semoga saran ini bermanfaat
pada pelaksanaan Prakerin diwaktu mendatang.
Bagi Sekolah

1. Sekolah sebaiknya memberi contoh tempat prakerin yang baik atau mencarikan tempat
prakerin bagi siswa prakerin.
2. Berikanlah bekal ilmu pengetahuan ataupun lainya yang cukup, kepada siswa yang hendak
melaksanakan Prakerin.
3. Guru pembimbing hendaknya lebih sering melakukan pemantauan atau berkomunikasi
terhadap siswa Prakerin.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.sarjanaku.com/2010/11/modul-lengkap-otomotif.html

2. Iman Permana & Joel Tadjo, 1992, Pedoman Penyelenggaraan Bengkel Otomotip, Media

Cetak PPPG Teknologi Bandung.

3. Neely, John E., 1982, Practical Machine Shop, John Wiley & Sons, New York.

4. OPKR. 10.017, edisi September 2002, Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan

Kendaraan Ringan, Depdiknas.


LAMPIRAN- LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai