Anda di halaman 1dari 2

Jelaskan mengenai proses produksi dan pengendalian produk manufaktur.

Produksi atau oprasional merupakan penciptaan produk dna jasa. Manajemen operasional
dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan yang meliputi desain, operasi dan perbaikan
sistem yang menciptakan dan menyampaikan produk dan jasa atau pelayanan (Chase et al.,
2006).
Pada perusahaan manufaktur, kegiatan produksi yang menciptakan produk biasanya cukup
nyata, karena pelanggan perusahaan jasa atau layanan juga merupakan input yang akan
menentukan proses layanan yang diberikan perusahaan kepada pelanggan. Kegiatan produksi
memiliki faktor-faktor yang meliputi alam, modal, tenaga kerja, dan teknologi. Dalam
prosesnya produksi merupakan cara atau metode untul menciptakan atau menambahkan guna
suatu barang atau jasa dengan memanfaatkan sumber yang ada. Selain itu terdapat jenis-jenis
dan macam-macam dalam manajemen produksi dan operasi, yaitu :

Jenis-jenis proses produksi :


• Proses produksi terus-menerus, merupakan proses yang terdapat pola atau urutan yang
pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
• Proses produksi terputus-putus, merupakan proses produksi yang tidak terdapat urutan
atau pola yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.

Macam-macam wujud proses produksi :


• Physical (manufacturing)
• Locational (transportation)
• Exchange (retailing)
• Storage (warehousing)
• Physiological (health care)
• Psychological (entertainment)
• Informational (telecommunication)

Perusahaan manufaktur adalah jenis perusahaan yang tujuan usahanya adalah menjual berbagai
bahan baku atau produk setengah jadi. Tujuan penjualan produsen kepada perusahaan
manufaktur adalah untuk menyediakan bahan baku yang diolah menjadi produk untuk
memenuhi permintaan pasar. Semakin besar permintaan di pasar, semakin banyak proses
produksi yang diterapkan produsen. Dalam sistem pengendalian perusahaan manufaktur
terdapat 4 tahapan, yaitu :
1. Perencanaan
Dalam proses perencanaan membutuhkan alat berupa kartu material yang berfungsi
sebagai pencatatan pesanan produk. Kartu bahan ini berisi komponen produk jadi atau
produk baru yang masih perlu diproses lebih lanjut.
2. Routing (rute)
Upaya untuk menentukan urutan proses produksi, dimulai dengan kedatangan bahan
baku, peralatan dan mesin produksi yang digunakan sampai tahap penyelesaian atau
akhir produk.
3. Scheduling (penjadwalan)
Mengacu pada kapan proses produksi dapat dimulai, kapan proses produksi harus
diselesaikan dan disampaikan kepada konsumen. Perencanaannya biasa terjadi sebelum
memulai proses produksi dan harus berbentuk master plan untuk dipecah menjadi
beberapa rencana yang lebih detail.
4. Dispatching (pengiriman)
Dalam proses bisnis perusahaan manufaktur yang kompleks, pengiriman merupakan
hal yang penting dan perlu mendapat perhatian lebih. Pengiriman adalah perintah yang
memberikan wewenang untuk terlibat dalam kegiatan produksi. Pengiriman tersebut
mencakup berbagai hal seperti desain, ukuran dan bahan baku yang digunakan, barang
apa yang diproduksi dan berapa banyak, mesin bekas, peralatan, karyawan atau pekerja
yang mengerjakannya.
Dengan menerapkan keempat langkah tersebut, proses produksi di perusahaan manufaktur
menjadi jauh lebih mudah. Apalagi jika dilengkapi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi
saat ini, dimana sudah banyak software yang dikembangkan seperti software ERP, yang dapat
membantu mempercepat dan mempermudah berbagai aspek bisnis seperti keuangan,
penjualan, manufaktur, dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai