Anda di halaman 1dari 25

Kategori: Perdagangan

PROPOSAL RENCANA BISNIS


Transformasi Limbah Kertas Menjadi Produk Inovatif

Diusulkan sebagai tugas MKU Entrepreneurship TA. 2023/2024

Disusun oleh:
Ketua: Della Kartika Sirait [224140201111001]
Anggota: 1. Della Kartika Sirait [224140201111001]
2. Alfina Safira Fitri [224140201111013]
3. Arsha Fadia Rahma [224140201111018]
4. Naila Dahayu Samudera [224140201111028]
5. M. Salman Al-Farisi [224140207111030]

i
BADAN INOVASI DAN KEWIRAUSAHAAN
FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
Lembar Pengesahan Proposal Rencana Bisnis
Entrepreneurship
Tahun 2023

Judul : Transformasi Limbah Kertas Menjadi Produk Inovatif


Kelompok : 1 (Satu)
Dosen Pembimbing : Eko Prasetyo, S.Ak., M.Pro.Acc

No. Nama Mahasiswa NIM


1. Della Kartika Sirait 224140201111001
2. Alfina Safira Fitri 224140201111013
3. Arsha Fadia Rahma 224140201111018
4. Naila Dahayu Samudra 224140201111028
5. M. Salman Al-Farisi 224140207111030

Malang, 7 September 2023


Dosen Pembimbing, Ketua Kelompok 1 (Satu),

Eko Prasetyo, S.Ak., M.Pro.Acc Della Kartika Sirait


224140201111001

ii
Lembar Orisinalitas Karya

Judul : Transformasi Limbah Kertas Menjadi Produk


Inovatif
Kelompok : 1 (Satu)
Nama Ketua (NIM) : Della Kartika Sirait (224140201111001)
Anggota Kelompok (NIM) : 1. Della Kartika Sirait (224140201111001)
2. Alfina Safira Fitri (224140201111013)
3. Arsha Fadia Rahma (224140201111018)
4. Naila Dahayu Samudera (224140201111028)

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa proposal


bisnis dengan judul di atas benar merupakan karya orisinal yang dibuat oleh tim
penulis dan belum pernah dipublikasi dan atau dilombakan di luar kegiatan
Penilaian Tugas MKU Entrepreneurship 2023 yang diselenggarakan oleh Badan
Inovasi dan Kewirausahaan, Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan apabila
terbukti terdapat pelanggaran di dalamnya, maka kami siap untuk menerima
pembatalan nilai MKU Entrepreneurship sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Malang, 7 September 2023

Della Kartika Sirait


224140201111001

iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................i
Lembar Pengesahan Proposal Rencana Bisnis.................................................ii
Lembar Orisinalitas Karya................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................iv
EXECUTIVE SUMMARY...................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................1
BAB II RENCANA PELAKSANAAN USULAN PROGRAM.......................3
A. Deskripsi Produk dan Proses Produksi................................................3
B. Pelayanan Pelanggan...........................................................................5
C. Pemasaran............................................................................................6
D. Keuangan.............................................................................................6
E. Manajemen Bisnis...............................................................................7
BAB III BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.................................................10
A. Rencana Anggaran Biaya....................................................................10
B. Rencana Jadwal Kegiatan....................................................................11
BAB IV PENUTUP..............................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................13
LAMPIRAN.........................................................................................................14

iv
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana pendirian usaha “Transformasi Limbah Kertas Menjadi Produk
Inovatif” adalah perencanaan usaha produk inovatif menggunakan limbah kertas
Sampah kertas mengandung zat berbahaya seperti kadium (Cd), merkuri
(Hg), dan tembaga (Cu), yang dapat mengancam kesehatan pernafasan.
Tumpukan sampah kertas hasil limbah pabrik telah menggunung selama bertahun-
tahun di Desa Gampingan, Pagak, Kabupaten Malang menjadi peluang untuk
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat di sana sebagai pemilah sampah kertas.
Hal itu mencerminkan tantangan besar dalam pengelolaan limbah kertas di
Indonesia dengan tingkat pengelolaan yang rendah. Proposal bisnis
"Transformasi Limbah Kertas Menjadi Produk Inovatif" menyediakan peluang
bisnis yang menarik dan layak. Dengan fokus pada penanganan limbah kertas
yang menumpuk, usaha ini bertujuan untuk mengubah limbah menjadi produk
inovatif yang ramah lingkungan seperti puzzle, perhiasan, jam dinding, meja, dan
lainnya.
Maka dari itu, kami berharap proposal bisnis “Transformasi Limbah
Kertas Menjadi Produk Inovatif” dapat berjalan dan memberikan prospek kerja
yang baik. Melihat bisnis yang mampu membantu mengurangi limbah sampah
kertas di Indonesia khususnya di Malang. Bisnis ini dapat dinyatakan layak untuk
dijalankan dan memiliki peluang usaha yang baik di masa yang akan datang.

v
2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) tahun 2020, setiap
tahunnya Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 34,5 ton dan 12 persen dari
jumlah sampah tersebut adalah kertas. Sementara itu, sebanyak 43 persen limbah
kertas masih belum terkelola. Padahal kebutuhan industri akan sampah kertas dan
plastik mencapai 7,6 ton per tahunnya.
Tumpukan sampah kertas hasil limbah pabrik telah menggunung di Desa
Gampingan, Pagak, Kabupaten Malang. Selama lebih dari belasan tahun,
sekelompok masyarakat di wilayah tersebut telah memilih untuk mencari
penghasilan tambahan dengan bekerja sebagai pemilah sampah buangan pabrik
kertas.
Sampah kertas ini ternyata mengandung zat-zat berbahaya seperti kadium
(Cd), serta beberapa logam berat jenis Hg dan Cu. Jika mereka terus menerus
terpapar zat-zat tersebut, lama kelamaan mereka bisa mengalami gangguan
pernafasan.
Dengan menggabungkan data ini, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan
limbah kertas di Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal
pengelolaan dan daur ulang. Namun, ada potensi besar untuk mengubah limbah
kertas ini menjadi sumber daya yang bernilai dengan cara yang lebih ramah
lingkungan seperti menghasilkan produk inovatif seperti puzzle, perhiasan, jam
dinding, meja dan lain-lainnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas. Dapat
disimpulkan rumusan permasalahan dari bisnis ini sebagai berikut:
o Apa yang dapat dilakukan sebagai jalan keluar dari penumpukan limbah
kertas di Indonesia?
o Bagaimana cara meningkatkan pengelolaan limbah kertas di Malang?
o Dengan cara apa bisnis ini dapat memecahkan permasalahan sampah
kertas di Indonesia?
o Mengapa produk dapat menjadi pemecah masalah dari permasalahan
sampah kertas di Malang?
o Apa keunggulan dari usaha ini sehingga dapat dinyatakan layak?

C. Tujuan
Dengan adanya proposal bisnis “Transformasi Limbah Kertas Menjadi
Produk Inovatif” ini, memberikan peluang bisnis yang menarik dan layak untuk
dijalankan.
Tingginya jumlah sampah kertas yang dihasilkan dengan rendahnya
tingkat pengelolaan menjadi potensi besar untuk mengubah limbah kertas menjadi
produk inovatif yang ramah lingkungan dan menciptakan kesempatan untuk
merespon tantangan pengelolaan sampah kertas yang menumpuk khususnya di
Malang.

3
6

BAB II
RENCANA PELAKSANAAN USULAN PROGRAM
A. Deskripsi Produk dan Proses Produksi
Penggunaan kertas di berbagai sektor, seperti perkantoran dan sekolah,
membuat kertas menjadi salah satu limbah yang banyak dihasilkan. Kebutuhan
industri akan sampah kertas dan plastik tidak dapat terpenuhi karena proses
pemilahan sampah di dalam negeri yang belum optimal. Kebanyakan sampah
kertas berakhir menumpuk di TPA tanpa ada pengelolaan lebih lanjut. Hal
tersebut tentunya dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang dapat
mengganggu tatanan kehidupan di bumi.
Banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi limbah
kertas selain mengurangi penggunaan kertas seminimal mungkin dengan
menyampaikan, merekam, menyimpan informasi menggunakan media elektronik
daripada kertas. Dengan kemajuan teknologi, sekarang dapat mencatat secara
digital dan menyimpannya di perangkat elektronik ataupun cloud penyimpanan
online.
Limbah kertas yg sudah terlanjur menumpuk dapat diubah menjadi
berbagai bentuk produk kertas baru, seperti kertas cetak, kardus baru, kartu
ucapan, majalah, hingga bahan dekorasi. Hal tersebut merupakan penggunaan
prinsip “Recycle“ atau mendaur ulang. Kelompok kami terinspirasi dari limbah
kertas yang akan di daur ulang menjadi mainan edukatif anak yaitu puzzle,
perhiasan antara lain gelang, kalung liontin dan anting serta furniture berupa meja.
Dalam kegiatan produksi, memerlukan banyak hal yang harus
dipersiapkan yaitu sebagai berikut:
- Proses pembuatan daur ulang limbah kertas menjadi puzzle:
1. Persiapan alat
2. Persiapan bahan utama yaitu limbah
3. Pemilahan kertas dari segi bahan, warna, dan ketebalan sebagai
prosedur dari kegiatan produksi.
4. Proses bubur kertas yang dihaluskan menggunakan blender.
5. Pencetakan bubur kertas.
6. Proses pengeringan bubur kertas.
7. Pencetakan gambar.
8. Pencetakan kedua kemudian penuangan resin penutup
9. Pengeringan resin.
10. Pengemasan yang dilakukan semenarik mungkin agar menarik
perhatian anak khusunya orang tua.
- Proses pembuatan limbah daur ulang kertas menjadi perhiasan:
1. Persiapan alat dan bahan.
2. Pembuatan pola desain.
3. Pelapisan kertas dengan resin.
4. Penuangan resin ke cetakan.
5. Pemadatan dan penghilangan udara.
6. Pengeringan resin.
7. Pengecatan.
8. Pemasangan gantungan atau kawat.
9. Pengemasan.

- Proses pembuatan limbah daur ulang kertas menjadi meja:


1. Persiapan alat dan bahan.
2. Persiapan struktur meja.
3. Pembuatan desain pola dikertas dengan menciptakan motif atau pola
yang menarik.
4. Persiapan resin epoxy.
5. Penuangan resin ke cetakan.
6. Pemadatan, perataan dan penghilangan Udara.
7. Pengeringan .
8. Pemotongan dan penyelesaian akhir.
9. Penghalusan tepi meja dan permukaan meja.
10. Pengecatan permukaan meja .
11. Pemasangan kaki meja.
12. Pengecekan kualitas.

- Proses pembuatan limbah daur ulang kertas menjadi jam dinding:


1. Persiapan alat dan bahan.
2. Persiapan rangka jam dinding.
3. Pembuatan pola desain.
4. Pencampuran bahan.
5. Penuangan resin ke cetakan.

7
6. Pemadatan, perataan dan penghilangan udara.
7. Pengeringan.
8. Pengecatan.
9. Pengemasan.
10. Pengecekan kualitas.

Analisa atau analisis SWOT adalah merupakan teknik atau metode


perencanaan strategi yang bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan (strength),
kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threats) sebuah
bisnis.
- Analisis SWOT pada Puzzle:
1. Strenght
 Mengurangi limbah kertas
 Ramah Lingkungan
 Meningkatkan Kreativitas anak anak
 Melatih keseimbangan dan koordinasi anak
 Sebagai media untuk mempelajari beberapa hal bagi anak kecil
 Modal kecil
2. Weakness
 Konsumen terbatas hanya ditargetkan pada anak anak
3. Opportunity
 Mainan anak yang edukatif banyak dicari
 Produk tidak akan basi
4. Threats
 Persaingan yang ketat antar pengusaha yang sejenis

- Analisis SWOT pada perhiasan:


1. Strenght
 Desain kreatif dan inovatif..
 Kualitas tinggi.
 Mengurangi limbah kertas.
 Ramah lingkungan.
2. Weakness
 Ketergantungan pada bahan baku tertentu.
 Biaya produksi tinggi.
 Rendahnya kapasitas produksi.
 Keterbatasan pemasaran dan promosi.
3. Opportunity
 Pasar yang berkembang.
 Kolaborasi dengan desainer terkenal..

8
 Penerapan teknologi baru
 Pemasaran digital dan E-Commerce.
4. Threats
 Persaingan yang ketat.
 Perubahan kebijakan perdagangan atau regulasi.
 Tren dan selera pasar yang berubah.

- Analisis SWOT pada meja:


1. Strenght
 Desain kreatif dan kualitas tinggi
 Ketahanan dan daya tahan produk
 Keragaman produk
 Keterampilan dan pengalaman tenaga kerja
 Mengurangi limbah kertas
 Ramah lingkungan
2. Weakness
 Biaya produksi inggi
 Ketergantungan pada pasar lokal
 Keterbatasan distribusi dan jangkauan Pasar
3. Opportunity
 Pertumbuhan pasar furniture
 Ekspansi melalui E-Commerce
 Inovasi bahan dan desain
4. Threats
 Persaingan sengit.
 Tren konsumen yang berubah.
 Kenaikan biaya bahan baku.

- Analisis SWOT pada jam dinding:


1. Strenght
 Desain kreatif dan kualitas tinggi.
 Ketahanan dan daya tahan produk.
 Biaya produksi yang cukup rendah.
 Mengurangi limbah kertas.
 Ramah lingkungan.
2. Weakness
 Biaya produksi tinggi.
 Ketergantungan pada pasar lokal.
 Keterbatasan distribusi dan jangkauan pasar
3. Opportunity
 Ekspansi melalui E-Commerce.
 Inovasi bahan dan desain

9
4. Threats
 Persaingan sengit.
 Tren konsumen yang berubah.
 Kenaikan biaya bahan baku.

B. Pelayanan Pelanggan
Metode pemuasan atau pencapaian kepuasan pelanggan menggunakan
survei kepuasan pelanggan. Pertama, melakukan wawancara terhadap pelanggan
yang keluar setelah berhenti membeli. Yang kedua, memantau tingkat
kehilangan pelanggan. dan yang terakhir memberi tampungan saran dan keluhan
dari pelanggan melalui akun media sosial.
Kualitas pelayanan adalah landasan utama untuk mengetahui tingkat
kepuasan konsumen atau bisa diartikan menjadi taraf kepuasan konsumen.
Pelayanan terbaik dimulai dari sikap dan perilaku penjual.
1. Bersikap ramah, merupakan kunci untuk memenangkan hati pelanggan.
Keramahan ini tidak sekadar ditunjukkan melalui sapaan, tetapi ketika
pelanggan mengajukan komplain terhadap bisnis.
2. Responsif dan Reaktif, kami siap sedia ketika terjadi masalah, harus
langsung melayani pelanggan yang bermasalah tanpa menunda lebih lama
lagi.
3. Keterbukaan, kegiatan operasional bisnis tidak jarang mengalami
hambatan sehingga mempengaruhi kepuasan pelanggan. Kami mencoba
untuk terbuka dan menjelaskan masalah yang dialami oleh bisnis kepada
pelanggan supaya mereka mengetahui akar masalahnya.
4. Berhati hati dalam berkomunikasi, terkadang ada pula pelanggan yang
sekadar menyampaikan komplain untuk mencari ‘masalah’ dengan bisnis
jadi harus tetap memberi respon yang positif dan baik serta memahami
setiap komplain dan gaya bicara pelanggan serta mengetahui motifnya

C. Pemasaran
Marketing mix merupakan sebuah strategi yang memiliki beberapa
elemen dalam mewujudkannya. Konsep marketing mix 7P terdiri dari: product,
price, promotion, place, people, process, serta physical evidence sebagai berikut:
1. Product, dihasilkan mainan edukasi anak seperti puzzle, perhiasan; anting-
anting, pendant kalung dan gelang, jam dinding, dan meja, dengan
mendaur ulang kertas bekas sebagai bahan dasar produk.
2. Price, produk ini dijual dengan harga yang kompetitif dibandingkan
penjual mainan anak lain. Biaya dikenakan berdasarkan jumlah pembelian.
3. Promotion, menggunakan berbagai platform seperti media sosial. Untuk
promosi di media sosial, kami menggunakan platform Instagram, Tiktok,
dan Shopee untuk pemasaran yang lebih luas.

10
4. Place, penjualan untuk bisnis ini berbasis online dan berlokasi di Kota
Malang.m
5. People, sumber daya manusia pada bisnis ini terampil, rapi, dan tepat
waktu meskipun masih terbatas.
6. Process, produk diproses jauh hari dengan sistem pre-order. Proses
transaksi mudah dengan berbagai pilihan metode pembayaran.
7. Physical Evidence, karena berbasis online kami menonjolkan citra bisnis
pada produk dan kemasan. Produk yang dijual memiliki tampilan yang
baik. Baik di sini dalam artian tidak retak dan pecah. Untuk pengiriman
jarak jauh, kami memastikan keamanan produk dengan tambahan wrap.

D. Keuangan
Dengan asumsi dihasilkan 33 unit dalam sekali produksi, sehingga
menghasilkan hitungan berikut:
1. Puzzle
Dengan asumsi dihasilkan 33unit dalam sekali produksi, sehingga
menghasilkan hitungan berikut:
Return On Investment (ROI)
Pendapatan total Rp 798.600,00
24.200 ×33=798.600
Dihasilkan laba sebesar Rp94.600,00
789.600−704.000=94.600
Sehingga ROI-nya adalah 13,4375% atau dibulatkan menjadi 13%
94.600 ÷ 704.000 ×100 %=13,4375 %

Break Even Point (BEP)


total biaya produksi
BEP=
(harga jual per unit−biaya produksi per unit )
704.000
(24.200−21.000)
¿ 704.000 ÷ 3.200
¿ 220
Untuk mencapai BEP atau titik impas harus dihasilkan produk
sebanyak 220 unit.

11
2. Perhiasan
Dengan asumsi dihasilkan 100unit dalam sekali produksi, sehingga
menghasilkan hitungan berikut:
Return On Investment (ROI)
Pendapatan total Rp 5.600.000,00
56.000 ×100=5.600 .000
Dihasilkan laba sebesar Rp94.600,00
5.600 .000−4.464 .500=1.135.500
Sehingga ROInya adalah 25,4339% atau dibulatkan menjadi 25%
1.135 .500 ÷ 4.464 .500 ×100 %=25,4339 %
Break Even Point (BEP)
total biaya produksi
BEP=
(harga jual per unit−biaya produksi per unit )
4.464 .500
(56.000−45.000)

¿ 4.464 .500÷ 11.000


¿ 406 ,77
≈ 407
Untuk mencapai BEP atau titik impas harus dihasilkan produk
sebanyak 407 unit.

12
9

3. Jam Dinding
Dengan asumsi dihasilkan 12unit dalam sekali produksi,
sehingga menghasilkan hitungan berikut:
Return On Investment (ROI)
Pendapatan total Rp 1.296.000,00
108.000 ×12=1.296.000
Dihasilkan laba sebesar Rp209.500,00
1.296 .000−1.086.500=209.500
Sehingga ROInya adalah 19,2820% atau dibulatkan menjadi 19%
209,500 ÷ 1.086 .500× 100 %=19,2820 %
Break Even Point (BEP)
total biaya produksi
BEP=
(harga jual per unit−biaya produksi per unit )
1.086 .500
(108.000−90.000)

¿ 1.086 .500 ÷18.000


¿ 60,3611
≈ 60
Untuk mencapai BEP atau titik impas harus dihasilkan produk
sebanyak 60 unit.

4. Meja
Dengan asumsi dihasilkan 1unit dalam sekali produksi,
sehingga menghasilkan hitungan berikut:
Return On Investment (ROI)
Pendapatan total Rp 328.000,00
328.000 ×1=328.000
Dihasilkan laba sebesar Rp29.500
328.000−298.500=29.500
Sehingga ROInya adalah 9,882% atau dibulatkan menjadi 10%
29,500 ÷ 298.500 ×100 %=9,882 %
Break Even Point (BEP)
total biaya produksi
BEP=
(harga jual per unit−biaya produksi per unit )
298.500
(328.000−298.500)

¿ 298.500 ÷ 29.500
¿ 10,1186
≈ 10
Untuk mencapai BEP atau titik impas harus dihasilkan produk
sebanyak 10 unit.

E. Manajemen Bisnis
Pola pengelolaan bisnis yang kami gunakan ialah pola pengelolaan
berkelanjutan. Pola pengelolaan berkelanjutan adalah pendekatan dalam
mengelola bisnis yang mengutamakan keberlanjutan ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Tujuan utamanya adalah menciptakan nilai jangka panjang yang
berkelanjutan bagi bisnis, masyarakat, dan lingkungan. Sesuai dengan tujuan
utama kami dalam membangun bisnis ini ialah ingin menggunakan bahan ramah
lingkungan yaitu berupa daur ulang kertas untuk digunakan kembali menjadi
barang yang memiliki nilai fungsi dan nilai jual.
Pola pengelolaan bisnis berkelanjutan bukan hanya tentang mencari
keuntungan finansial, tetapi juga tentang mempertimbangkan dampak bisnis pada
lingkungan dan masyarakat. Ini menjadi semakin penting seiring dengan
tumbuhnya kesadaran akan isu-isu lingkungan dan sosial, dan bisnis yang
menganut pola pengelolaan berkelanjutan memiliki peluang yang lebih baik untuk
mempertahankan kesuksesan jangka panjang.
Berikut pembagian tugas untuk pemenuham proposal bisnis “Mainan
Anak Puzzle Dari Daur Ulang Kertas” sebagai berikut:
1. Perencanaan Strategi
Menyusun rencana bisnis jangka panjang dan pendek, mengidentifikasi peluang
dan ancaman di pasar, menetapkan tujuan dan strategi untuk mencapai
pertumbuhan dan profitabilitas.
Penanggung jawab: Naila Dahayu Samudra
2. Pengembangan Produk dan Layanan

10
Merancang, mengembangkan, dan menguji produk atau layanan
baru, memastikan produk atau layanan sesuai dengan kebutuhan pasar,
memantau tren industri untuk tetap kompetitif.
Penanggung jawab: Alfina Safira Fitri
3. Pemasaran dan Promosi
Menentukan strategi pemasaran yang efektif, membangun merek
dan citra perusahaan, Melakukan kampanye promosi dan iklan.
Penanggung jawab: Arsha Fadia Rahma
4. Penjualan dan Layanan Pelanggan
Menetapkan target penjualan dan strategi penjualan, melayani
pelanggan dan menjaga hubungan baik dengan mereka. menangani
keluhan dan masalah pelanggan.
Penanggung jawab: Alfina Safira Fitri
5. Keuangan dan Pengelolaan Keuangan
Mengelola anggaran dan arus kas perusahaan. melakukan
perencanaan pajak dan analisis keuangan, memantau kinerja keuangan dan
membuat laporan keuangan.
Penanggung jawab: Arsha Fadia Rahma
6. Sumber Daya Manusia
Mengelola tim kerja dan sumber daya manusia perusahaan,
merekrut, melatih, dan mengembangkan karyawan. menyusun kebijakan
dan prosedur SDM.
Penanggung jawab: M. Salman Al-Farisi
7. Operasional dan Produksi
Memastikan operasi harian berjalan lancer, mengoptimalkan proses
produksi atau penyediaan layanan, mengelola rantai pasokan dan
inventaris.
Penanggung jawab: Della Kartika Sirait
8. Teknologi Informasi
Mengelola infrastruktur IT dan sistem informasi perusahaan,
menjamin keamanan data dan system, mengadopsi teknologi baru untuk
meningkatkan efisiensi.
Penanggung jawab: M. Salman Al-Farisi
9. Riset dan Analisis Pasar
Melakukan riset pasar untuk memahami tren dan perilaku
konsumen, mengumpulkan data dan menganalisis persaingan,
menggunakan hasil analisis untuk pengambilan keputusan.
Penanggung jawab: Naila Dahayu Samudra

11
10. Pengawasan dan Evaluasi
Mengukur kinerja perusahaan, memonitor perkembangan proyek
dan program, mengevaluasi keberhasilan strategi dan melakukan
penyesuaian jika diperlukan.
Penanggung jawab: Della Kartika Sirait
Berdasarkan susunan ide dan penugasan penjalanan bisnis “Mainan Anak
Puzzle Dari Daur Ulang Kertas” ini, berikut rencana pengembangan ide bisnis
yang akan kami lakukan:
1. Menentukan target dan menganilisis trend konsumen
Target dari bisnis kami terdiri dari berbagai kalangan khususnya
orang orang yang sudah aware dengan konidisi lingkungan sekitar yang
banyak tercemar dengan limbah, dan bisnis kami memiliki tujuan agar
masyarakat semakin aware dengan kondisi lingkungan sekitar. Analisa
trend untuk produk saat ini adalah produk yang memiliki desain
minimalis tanpa banyak ornamen dan hiasan
2. Menentukan dan menjaga kualitas produk
 Menciptakan produk dengan kualitas terbaik yaitu Produk yang
ramah lingkungan
 Produk yang tidak mudah rusak
 Dapat dimainkan dengan baik oleh penggunanya
 Aman dimainkan oleh anak-anak
 informasi produk sebagai media belajar anak dapat tersampaikan
dengan baik
3. Menentukan strategi pemasaran produk
Sesuai dengan trend pasar saat ini, maka kami ingin memasarkan
produk kami menggunakan sosial media karena jangkauan pemasarannya
yang luas. Berikut strategi pemasaran produk kami:
 Menggunakan pemasaran di media sosial tiktok
Tiktok merupakan salah satu media sosial yang memiliki
jangkauan pasar sangat luas tidak terkecuali para orang tua.
Pemasaran yang dapat dilakukan di media sosial tiktok adalah
dengan mengupload video promosi produk yang dapat diakses oleh
siapa saja. Selain itu, saat ini kita dapat melakuakan live promosi
produk di tiktok yang dapat menarik perhatian konsumen.
 Menggunakan pemasaran di media sosial Instagram
Instagram juga merupakan salah satu media sosial yang
memiliki jangkauan pasar sangat luas dari berbagai kalangan.
Pemasaran yang dapat dilakukan di media sosial Instagram adalah
dengan mengupload video atau foto promosi produk yang dapat
diakses oleh siapa saja.
 Menggunakan pemasaran di ecommerce seperti Shopee

12
Kami menggunakan ecommerce sebagai media penjualan
kami karena dirasa lebih efektif dan efisien. Dengan menggunakan
media ecommerce untuk penjualan, harapannya produk kami dapat
menjangkau pasar yang lebih luas dari berbagai kalangan, selain itu
juga dapat mengurangi cost seperti sewa tempat, dan lain lain.

13
10

BAB III
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Rencana Anggaran Biaya

No Item Qty Harga satuan Jumlah

BAHAN BAKU
1 Kertas HVS bekas 500 gr Rp10.000,00/kg Rp5.000,00
2 Kertas koran bekas 500 gr Rp16.000,00/kg Rp8.000,00
3 Kertas buram bekas 500 g Rp5.000,00/kg Rp2.500,00
4 Resin 3 kg Rp49.000,00 Rp147.000,00
5 Cetak gambar puzzle art paper 17 lbr Rp4.000,00 Rp68.000,00
A3
6 Kemasan box 13x 12.5 x3.5 33 lbr Rp3.000,00 Rp99.000,00
cm
SUB TOTAL
Rp329.500,00
OVERHEAD
1 Biaya listrik - - Rp150.000,00
2 Biaya internet - - Rp150.000,00
SUB TOTAL
Rp300.000,00
DISTRIBUSI
1 Biaya pengemasan 33 Rp1.000,00 Rp49.500,00
2 Biaya transportasi - Rp25.000,00
SUB TOTAL
Rp74.500,00

REKAPITULASI
Rencana Anggaran Biaya

No Biaya Produksi Jumlah


1 Biaya bahan baku Rp329.500,00
2 Biaya overhead Rp300.000,00
3 Biaya distribusi Rp74.500,00
Total Rp704.000

Total biaya produksi : Rp704.000,00


Biaya produksi per unit : Rp21.000,00
Harga Jual per unit : Rp21.000,00 + (20% x Rp21.000,00)
: Rp24.200,00
11

B. Rencana Jadwal Kegiatan


12

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penurunan daya berpikir kritis anak-anak Indonesia telah meningkat
secara pesat, sebagian karena tingginya angka kelahiran di Indonesia. Oleh karena
itu, pembentukan bisnis “Mainan Anak Puzzle Dari Daur Ulang Kertas” dianggap
sebagai peluang bisnis menarik dan layak untuk dijalankan. Bisnis ini berfokus
pada pembuatan puzzle anak-anak dengan menggunakan kertas daur ulang
sebagai bahan utama. Proses produksi melibatkan mengubah kertas daur ulang
menjadi bubur kertas, mencetaknya dalam bentuk puzzle, proses pengeringan, dan
memberikan lapisan resin untuk meningkatkan ketahanan puzzle.
Inovasi ini menjadi pembeda dengan bisnis yang lainnya. Sehingga,
selain sebagai peningkat daya kognitif anak, puzzle tersebut juga dapat
digunaakan sebagai solusi dari permasalahan mengenai sampah kertas yang
semakin memburuk di Indonesia.
13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2018, Maret 26). Retrieved from Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia :
https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/31/1671/diprediksi-tahun-
2023-angka-kelahiran-anak-menurun
Anonim. (2022, Maret 21). Online Podomoro University. Retrieved from Podomoro
University : https://podomorouniversity.ac.id/analisis-swot-adalah/
Anonim. (2023, Mei 4). Narasi Daily . Retrieved from Narasi :
https://narasi.tv/read/narasi-daily/rata-rata-iq-orang-indonesia-masih-rendah-
sistem-pendidikan-dan-stunting-jadi-sorotan
Bams. (2023, April 22). Business. Retrieved from Bams Education:
https://pasla.jambiprov.go.id/marketing-mix-7p-konsep-berikut-contoh-
penerapannya/
Defitri, M. (2022, Agustus 26). Retrieved from Waste 4 Change:
https://waste4change.com/blog/kenali-bahaya-sampah-kertas-bagi-lingkungan/
Dian, R. (2023, Mei 4). Narasi Daily. Retrieved from Narasi: https://narasi.tv/read/narasi-
daily/rata-rata-iq-orang-indonesia-masih-rendah-sistem-pendidikan-dan-stunting-
jadi-sorotan
Kusmara Jiwantara, A. S. (2023). Penerapan Metode Servqual Untuk Evaluasi Dan
Perbaikan Kualitas Pelayanan Pada Kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia
Praktis Di Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara. 3-5.
Mahatmavidya, P. A. (2023, 26 Juli). Retrieved from Mekari:
https://mekari.com/blog/biaya-produksi-bahan-baku-tenaga-kerja-overhead/
Swarnadwitya, A. (2020, Maret 17). Retrieved from Binus University :
https://sis.binus.ac.id/2020/03/17/design-thinking-pengertian-tahapan-dan-
contoh-penerapannya/
7

LAMPIRAN
Bussiness Model Canvas:
Key Partners Key Activities Value Custumer Channels
Propositions Relationships
- Toko Mainan - Membuat Pelayanan
- Kopersi puzzle Berbahan ramah
Sekolah - Memasarkan dasar barang melalui Direct Selling
puzzle bekas direct selling

Key Resources Costumer Cost Structure Revenue Streams


Segment
- Alat & bahan - Bahan Baku Pendapatan dari direct
- SDM Anak-anak - Operasional lainnya selling
8

Anda mungkin juga menyukai