Anda di halaman 1dari 2

Di antara masalah utama yang dihadapi setiap organisasi/perusahaan adalah penentuan struktur

kompensasi yang memuaskan semua pihak, baik bagi karyawan maupun organisasi. Struktur
kompensasi sangat berpengaruh terhadap perilaku dan kinerja karyawan. Struktur kompensasi dapat
menarik orang supaya masuk bekerja pada organisasi/perusahaan tertentu, memotivasi karyawan
datang dan pulang bekerja tepat waktu, serta memotivasi karyawan supaya bekerja lebih giat,
disiplin, dalam mengembangkan kompetensinya. Oleh karena struktur kompensasi pengaruhnya
sangat besar terhadap kinerja pegawai maka organisasi/ perusahaan perlu memberikan imbalan
(reward) pada karyawan yang telah mengorbankan waktu, tenaga, kemampuan, dan keterampilan
sehingga karyawan merasa puas. Hal itu karena usahanya dihargai. Dengan kata lain, sebagai bentuk
penghargaan terhadap penyerahan serta pemberian segenap hasil kerja (performance) karyawan
kepada organisasi/perusahaan maka organisasi memberikan kompensasi atau reward sebagai
sumber nafkah bagi karyawan yang bersangkutan. Lalu bagaimana kompensasi yang baik bagi
karyawan di sebuah perusahaan?

Fungsi kompensasi adalah menciptakan sistem penghargaan yang adil baik terhadap organisasi
maupun karyawan. Artinya, bagi perusahaan sistem pengupahan tersebut tidak menghasilkan upah
yang berlebihan, namun dapat efektif. Sebaliknya, bagi karyawan sistem pengupahan tersebut tidak
pelit, tetapi dapat memuaskan, minimal kebutuhan dasar mereka. Patton (dalam Ivancevich, 1992)
mengemukakan tujuh kriteria agar suatu kompensasi efektif , yaitu kompensasi harus:

1. Layak
Kompensasi harus memenuhi persyaratan minimum pemerintah, serikat, pekerja, dan
manajer.
2. Adil
Setiap orang harus dibayar secara adil sesuai dengan usaha, kemampuan, dan keahlian
mereka.
3. Seimbang
Upah, tunjangan, dan penghargaan lain harus memberikan suatu paket penghargaan total
yang masuk akal.
4. Efektif
Upah tidak boleh berlebihan, sesuai dengan kesanggupan organisasi untuk membayarnya.
5. Aman
Upah harus cukup membantu karyawan merasa aman dan membantunya untuk memuaskan
kebutuhan dasarnya.
6. Memberikan insentif
Upah harus dapat memotivasi keefektifan dan produktivitas kerja.
7. Mudah dipahami karyawan
Karyawan harus paham mengenai sistem pengupahan dan menganggap sistem tersebut
masuk akal baik bagi perusahaan maupun bagi diri mereka sendiri.

Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan dan memungkinkan
organisasi memperoleh, memperkerjakan, dan mempertahankan karyawan. Bagi organisasi,
kompensasi memiliki arti penting karena kompensasi mencerminkan upaya organisasi dalam
mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan pegawainya. Pengalaman menunjukkan bahwa
kompensasi yang tidak memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja, dan kepuasan
kerja pegawai, bahkan dapat menyebabkan pegawai yang potensial keluar dari organisasi.

Sumber:
BMP EKMA4214

http://portaluqb.ac.id:808/158/4/BAB%20II.pdf diakses 06 November 2023 21:33 WIB

Anda mungkin juga menyukai