Anda di halaman 1dari 5

MATERI KLS.VIII.1.

2024

KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami teknik dan gaya menyanyi lagu-lagu daerah

TEKNIK dan GAYA MENYANYI LAGU DAERAH


1. PENGERTIAN LAGU DAERAH :
Lagu daerah merupakan lagu yang beradal dari suatu daerah serta
dinyanyikan secara turun-temurun oleh masyarakat di daerah tersebut
sesuai budaya dan adat-istiadatnya.
2. CIRI LAGU DAERAH :
a. Teks lagu menggunakan bahasa dan dialek setempat sehingga sulit
dinyanyikan oleh orang dari daerah lain karena kurangnya penguasaan
dialek/bahasa
b. Menceritakan tentang keadaan lingkungan/budaya masyarakat setempat
yang sangat dipengaruhi oleh adat-istiadat setempat
c. Irama dan melodi lagu daerah bersifat sederhana sehingga untuk
mempelajari lagu daerah tidak perlu membutuhkan pengetahuan music
yang mendalam seperti membaca / menulis not balok.
d. Jarang diketahui penciptanya
e. Mengandung nilai-nilai kehidupan, unsur kebersamaan social serta
keserasian dengan lingkungan hidup di sekitar
f. Mengandung nilai-nilai kehidupan yang unik dan khas
g. Dibawakan dengan diiringi oleh music daerah setempat
3. FUNGSI LAGU DAERAH :
a. Sarana hiburan
b. Media komunikasi
c. Mengiringi upacara adat
d. Media penerangan
e. Media ekspresi dan komoditas
f. Pengiring tari dan pertunjukan tradisional
4. GAYA MENYANYI LAGU DAERAH :
a. Gaya local :
Karakteristik cara menyanyi lagu daerah yang berbeda dengan daerah
lainnya. Pada isu globalisasi disebut : entitas local genius
b. Gaya individual :
Tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang
membedakaannya dengaan pencipta lagu lainnya
c. Gaya periodical :
Tipologi zaman tertentu menghasilkan gaya musical tertentu, yakni
tipologi yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musical yang
ada.
5. MENYANYI SECARA UNISONO :
 Unisono Adalah : jenis paduan suara yang meggunakan satu suara dalam
penampilannya sehingga tercipta suara yang harmonis dan kompak.
 Hal yang perlu diperhatikan dalam bernyanyi unison adalah :
a. Pernapasan diafragma : menghasilkan suara murni dengan nafas yang
panjang
b. Intonasi : berkaitan dengan pitch / ketepatan nada :
 Pendengaran yang baik akan menentukan intonasi yang baik
 Latihan intonasi :
- Iringi latihan dengan alat music melodis seperti : piano,
gitar untuk melatih pitch pendengaran
- Lakukan latihan dengan nada naik-turun
- Lakukan latihan dengan perubahan pada tempo dari lambat
ke cepat atau sebaliknya
c. Artikulasi : pengucapan kata demi kata dengan baik jelas yang
dipengaruhi oleh sikap badan dan bentuk / posisi mulut
d. Ekspresi :
 Adalah : penjiwaan / penghayatan terhadap lagu
 Langkah-langkah dalam menumbuhkan ekspresi adalah :
1. Menghafal lagu dengan baik
2. Memahami tanda-tanda dinamik, tempo dan tanda musik
lainnya yang terdapat dalam lagu
3. Mengetahui maksud pencipta lagu
4. Mengetahui frasering / pemenggalan kalimat-kalimat dalam
lagu
5. Mengetahui latarbelakang penciptaan lagu tersebut

ASPEK KETERAMPILAN :
Bernyanyi secara unisono lagu daerah dibawah ini ini :
a. lagu Anging Mamiri (Sulawesi selatan)
b. Sinanggar tulo (sumatera utara)
c. Manuk Dadali (jawa barat)
d. Poco poco (Maluku)
e. Ondel-ondel (Betawi)

6. JENIS MUSIK ANSAMBLE TRADISIONAL :


A. Pengertian Musik Ansamble :
 Istilah ansamble berasal dari bahasa Perancis yang berarti :
rombongan
 Ansamble merupakan perpaduan dari beberapa alat music yang
membentuk suatu orchestra
 Alat orchestra di Indonesia disebut : Karawitan yakni alat music
daerah yang berbentuk instrumental ataupun vocal yang memiliki
sifat, karakter, dan konsep serta cara kerja atau aturan tertentu
B. Mengenal Angklung :
 Angklung adalah alat music yang berasal dari Jawa Barat dan
terbuat dari bamboo
 Dahulu, Angklung memiliki fungsi ritual keagamaan dan tradisi
dengan fungsi utama sebagai pengundang dewi Sri (dewi
padi/kesuburan) untuk turun ke bumi dan memberi kesuburan
pada musim tanam.
 Waktu itu angklung bernadakan : tritonik (3 nada), tetratonik (4
nada), pentatonic (5 nada) yang disebu sebagai : Angklung buhun
( angklung tua)
 Setelah itu, DAENG SUTIGNA membuat Angklung berlaraskan
diatonic yang terdiri dari :
1. Angklung kanekes/Angklung Baduy : digunakan untuk upacara
menanam padi yang memiliki nilai menghibur dan magis
2. Angklung gubrak : berasal dari kampong cipidang untuk
menghormati dewi padi
3. Angklung dogdog lonjor : berasal dari Banten Selatan di gunung
Halimun yang dipergunakan untuk upacara seren taun
menghormati dewi karena panen berlimpah
4. Angklung badeng : untuk hiburan dan dakwah Islam ( di Garut
digunakan untuk ritual padi)
5. Angklung buncis : untuk hiburan dan ritual tanaman padi
6. Angklung padaeng / modern yang dibagi atas 2 yakni :
a. Angklung melodi : angklung yang terdiri dari 2 tabung bambu
yang berfungsi untuk melodi pokok
b. Angklung pengiring : angklung akord mengiringi melodi
terdiri
dari 3 atau 4 tabung bamboo
C. Mengenal Gamelan :
 Merupakan alat music tradisional dari Jawa dan Bali
 Dimainkan untuk mengiringi lagu tradisional/tarian tradisional serta
kegiatan dalam upacara adat tertentu.
 Gamelan terdiri dari :
Kendang, Bonang barung, bonang penerus, Demung, Peking (gamelan),
kenong dan kethuk, slenthem, gender, gong, gambang, rebab, siter,
suling, kempul
D. Pola permainan music ansamble :
 Pola melodis / lagu : untuk permainan dengan alat music
melodis/bernada yang ditulis dengan not balok/not angka
 Pola ritmis : untuk alat music tidak bernada
E. Hal yang mempengaruhi keberhasilan music ansamble :
 Pembagian alat music yang seimbang
 Pemain disiplin memainkan alat music berdasarkan partitur dan
dirigen
 Kerjasama dalam bermain music
 Keseimbangan dalam hasil suara yang dibunyikan

Anda mungkin juga menyukai