3.1 Memahami teknik dan gaya menyanyi lagu-lagu daerah
TEKNIK dan GAYA MENYANYI LAGU DAERAH
1. PENGERTIAN LAGU DAERAH : Lagu daerah merupakan lagu yang beradal dari suatu daerah serta dinyanyikan secara turun-temurun oleh masyarakat di daerah tersebut sesuai budaya dan adat-istiadatnya. 2. CIRI LAGU DAERAH : a. Teks lagu menggunakan bahasa dan dialek setempat sehingga sulit dinyanyikan oleh orang dari daerah lain karena kurangnya penguasaan dialek/bahasa b. Menceritakan tentang keadaan lingkungan/budaya masyarakat setempat yang sangat dipengaruhi oleh adat-istiadat setempat c. Irama dan melodi lagu daerah bersifat sederhana sehingga untuk mempelajari lagu daerah tidak perlu membutuhkan pengetahuan music yang mendalam seperti membaca / menulis not balok. d. Jarang diketahui penciptanya e. Mengandung nilai-nilai kehidupan, unsur kebersamaan social serta keserasian dengan lingkungan hidup di sekitar f. Mengandung nilai-nilai kehidupan yang unik dan khas g. Dibawakan dengan diiringi oleh music daerah setempat 3. FUNGSI LAGU DAERAH : a. Sarana hiburan b. Media komunikasi c. Mengiringi upacara adat d. Media penerangan e. Media ekspresi dan komoditas f. Pengiring tari dan pertunjukan tradisional 4. GAYA MENYANYI LAGU DAERAH : a. Gaya local : Karakteristik cara menyanyi lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya. Pada isu globalisasi disebut : entitas local genius b. Gaya individual : Tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakaannya dengaan pencipta lagu lainnya c. Gaya periodical : Tipologi zaman tertentu menghasilkan gaya musical tertentu, yakni tipologi yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musical yang ada. 5. MENYANYI SECARA UNISONO : Unisono Adalah : jenis paduan suara yang meggunakan satu suara dalam penampilannya sehingga tercipta suara yang harmonis dan kompak. Hal yang perlu diperhatikan dalam bernyanyi unison adalah : a. Pernapasan diafragma : menghasilkan suara murni dengan nafas yang panjang b. Intonasi : berkaitan dengan pitch / ketepatan nada : Pendengaran yang baik akan menentukan intonasi yang baik Latihan intonasi : - Iringi latihan dengan alat music melodis seperti : piano, gitar untuk melatih pitch pendengaran - Lakukan latihan dengan nada naik-turun - Lakukan latihan dengan perubahan pada tempo dari lambat ke cepat atau sebaliknya c. Artikulasi : pengucapan kata demi kata dengan baik jelas yang dipengaruhi oleh sikap badan dan bentuk / posisi mulut d. Ekspresi : Adalah : penjiwaan / penghayatan terhadap lagu Langkah-langkah dalam menumbuhkan ekspresi adalah : 1. Menghafal lagu dengan baik 2. Memahami tanda-tanda dinamik, tempo dan tanda musik lainnya yang terdapat dalam lagu 3. Mengetahui maksud pencipta lagu 4. Mengetahui frasering / pemenggalan kalimat-kalimat dalam lagu 5. Mengetahui latarbelakang penciptaan lagu tersebut
ASPEK KETERAMPILAN : Bernyanyi secara unisono lagu daerah dibawah ini ini : a. lagu Anging Mamiri (Sulawesi selatan) b. Sinanggar tulo (sumatera utara) c. Manuk Dadali (jawa barat) d. Poco poco (Maluku) e. Ondel-ondel (Betawi)
6. JENIS MUSIK ANSAMBLE TRADISIONAL :
A. Pengertian Musik Ansamble : Istilah ansamble berasal dari bahasa Perancis yang berarti : rombongan Ansamble merupakan perpaduan dari beberapa alat music yang membentuk suatu orchestra Alat orchestra di Indonesia disebut : Karawitan yakni alat music daerah yang berbentuk instrumental ataupun vocal yang memiliki sifat, karakter, dan konsep serta cara kerja atau aturan tertentu B. Mengenal Angklung : Angklung adalah alat music yang berasal dari Jawa Barat dan terbuat dari bamboo Dahulu, Angklung memiliki fungsi ritual keagamaan dan tradisi dengan fungsi utama sebagai pengundang dewi Sri (dewi padi/kesuburan) untuk turun ke bumi dan memberi kesuburan pada musim tanam. Waktu itu angklung bernadakan : tritonik (3 nada), tetratonik (4 nada), pentatonic (5 nada) yang disebu sebagai : Angklung buhun ( angklung tua) Setelah itu, DAENG SUTIGNA membuat Angklung berlaraskan diatonic yang terdiri dari : 1. Angklung kanekes/Angklung Baduy : digunakan untuk upacara menanam padi yang memiliki nilai menghibur dan magis 2. Angklung gubrak : berasal dari kampong cipidang untuk menghormati dewi padi 3. Angklung dogdog lonjor : berasal dari Banten Selatan di gunung Halimun yang dipergunakan untuk upacara seren taun menghormati dewi karena panen berlimpah 4. Angklung badeng : untuk hiburan dan dakwah Islam ( di Garut digunakan untuk ritual padi) 5. Angklung buncis : untuk hiburan dan ritual tanaman padi 6. Angklung padaeng / modern yang dibagi atas 2 yakni : a. Angklung melodi : angklung yang terdiri dari 2 tabung bambu yang berfungsi untuk melodi pokok b. Angklung pengiring : angklung akord mengiringi melodi terdiri dari 3 atau 4 tabung bamboo C. Mengenal Gamelan : Merupakan alat music tradisional dari Jawa dan Bali Dimainkan untuk mengiringi lagu tradisional/tarian tradisional serta kegiatan dalam upacara adat tertentu. Gamelan terdiri dari : Kendang, Bonang barung, bonang penerus, Demung, Peking (gamelan), kenong dan kethuk, slenthem, gender, gong, gambang, rebab, siter, suling, kempul D. Pola permainan music ansamble : Pola melodis / lagu : untuk permainan dengan alat music melodis/bernada yang ditulis dengan not balok/not angka Pola ritmis : untuk alat music tidak bernada E. Hal yang mempengaruhi keberhasilan music ansamble : Pembagian alat music yang seimbang Pemain disiplin memainkan alat music berdasarkan partitur dan dirigen Kerjasama dalam bermain music Keseimbangan dalam hasil suara yang dibunyikan