Anda di halaman 1dari 8

e-Brosur

ORI025

Pilihan Berharga untuk Penuhi Janji


Masa Depan
ORI025 Tenor 3 Tahun (ORI024-T3)
Kupon Tetap: 6,25% per tahun

ORI025 Tenor 6 Tahun (ORI024-T6)


Kupon Tetap: 6,40% per tahun

Dasar Hukum

 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara


(”Undang-Undang SUN”)
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.08/2020 tentang Penjualan
Surat Utang Negara Ritel di Pasar Perdana Domestik.

Tujuan Penerbitan ORI

Sebagai salah satu sumber pembiayaan Anggaran Pendapatan dan


Belanja Negara (APBN) tahun 2023 dan perubahannya (jika ada).

Manfaat Berinvestasi ORI

 Pembayaran kupon dan pokok sampai dengan jatuh tempo dijamin


oleh Undang-Undang SUN dan dananya disediakan dalam APBN
setiap tahunnya;

 Pada saat diterbitkan (Pasar Perdana), kupon ditawarkan lebih


tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN;

 Kupon dengan tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo;

 Kupon dibayar setiap bulan;


 Dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder dengan mekanisme
Bursa Efek atau Transaksi di luar Bursa (over the counter);

 Tersedianya kuotasi harga beli (bid price) dari Agen Penjual yang
dapat dieksekusi kepada nasabahnya yang membeli di Pasar
Perdana;

 Berpotensi memperoleh capital gain bila ORI dijual pada harga


yang lebih tinggi daripada harga beli setelah memperhitungkan
biaya transaksi di Pasar Sekunder;

 Dapat dipinjamkan atau dijaminkan kepada pihak lain, antara lain


jaminan dalam pengajuan pinjaman pada bank umum, lembaga
keuangan lainnya, atau jaminan dalam rangka transaksi Efek.
Kebijakan peminjaman atau penjaminan ORI mengikuti ketentuan
dan persyaratan yang berlaku pada masing-masing pihak;

 Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta


mendukung pembiayaan pembangunan nasional.

RIsiko Berinvestasi ORI

 Risiko gagal bayar (default risk)


Adalah risiko dimana investor tidak dapat memperoleh pembayaran
dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh
tempo. ORI tidak mempunyai risiko gagal bayar mengingat
berdasarkan Undang-Undang SUN bahwa negara menjamin
pembayaran kupon dan pokok Surat Utang Negara, termasuk ORI
sampai dengan jatuh tempo, yang dananya disediakan dalam APBN
setiap tahunnya
 Risiko Pasar (market risk)
Adalah Adalah potensi kerugian (capital loss) bagi investor akibat
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keseluruhan dari pasar
Keuangan, antara lain perubahan suku bunga, perubahan fundamental
ekonomi dan kondisi politik yang tidak stabil.Kerugian (capital loss)
dapat terjadi apabila investor menjual ORI di pasar sekunder sebelum
jatuh tempo pada harga jual yang lebih rendah dari harga belinya.
Risiko pasar dalam investasi ORI dapat dihindari apabila pembeli ORI
di pasar perdana tidak menjual ORI sampai dengan jatuh tempo dan
hanya menjual ORI jika harga jual (pasar) lebih tinggi daripada harga
beli setelah dikurangi biaya transaksi. Pada saat harga pasar turun,
Pemilik ORI tetap mendapat kupon setiap bulan sampai jatuh tempo.
Pemilik ORI tetap menerima pelunasan pokok sebesar 100% (seratus
persen) ketika ORI jatuh tempo.
 Risiko likuiditas (liquidity risk)
Adalah suatu risiko apabila investor tidak dapat melikuidasi produk
investasi dalam waktu yang cepat pada harga yang wajar. Risiko
likuiditas (liquidity risk) dapat terjadi apabila Pemilik ORI membutuhkan
dana dalam waktu cepat akan tetapi ORI tidak dapat dijual pada harga
yang wajar. Risiko ini dapat dihindari karena ORI dapat dijadikan
sebagai jaminan dalam pengajuan pinjaman ke bank umum, lembaga
keuangan lainnya, atau sebagai jaminan dalam transaksi efek di pasar
modal, atau menjualnya kepada Agen Penjual. Ketentuan dan
persyaratan berkaitan dengan penggunaan ORI sebagai
jaminan/agunan tersebut tergantung pada kebijakan masing-masing
bank dan lembaga keuangan lainnya.

Syarat Berinvestasi ORI

 Individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia yang ditunjukkan


dengan bukti identitas Kartu Tanda Penduduk (“KTP”) yang masih
berlaku.
Prosedur Berinvestasi ORI

Investasi di Pasar Perdana


 Sebelum membeli ORI pastikan anda mempunyai: Subreg Permata, SID
Obligasi, Profil Resiko Aktif, dan Username & Password PMobX dan
PermataNet yang dapat diperoleh di cabang PermataBank.
 ORI hanya dapat dipesan melalui channel PMobX dan PermataNet saja.
 Lakukan pemesanan dengan log in ke PermataNet, lalu akses menu
"Investasi" lalu pilih "SBN Ritel Online".
 Re-register SID Obligasi via menu "Register".
 Lakukan pemesanan via menu "Pemesanan".
 Setelah itu, anda akan mendapatkan kode billing melalui email untuk
pembayaran.
 Lakukan pembayaran atas pemesanan ORI yang dapat dibayarkan
melalui PermataMobile X dan PermataNet, ATM Permata dan Teller
Permata (atau ATM dan Teller Bank Persepsi lainnya).
 Melakukan pengecekan atas pemesanan yang sudah dibayarkan
dengan log in ke PermataNet, dan akses menu "Investasi" lalu pilih
"SBN Ritel Online".
 Pilih menu "Monitoring Pemesanan".
 Cek status pemesanan, pemesanan yang telah dibayar berstatus
"Completed Order"
 Setiap Pemesanan Pembelian bersifat mengikat, tidak dapat dibatalkan
dan ditarik kembali.
 Perpajakan yang berlaku atas ORI mengikuti ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di bidang perpajakan.
 Pemerintah menerapkan Minimum Holding Period. Minimum Holding
Period ORI mengikuti ketentuan pada Memorandum Informasi yang
berlaku.
Investasi di Pasar Sekunder
 Pembelian ORI yang dilakukan dengan mekanisme bursa harus
melalui Perusahaan Efek.
 Pembelian ORI yang dilakukan dengan mekanisme non-bursa (over
the counter) dapat melalui Perusahaan Efek atau Bank Umum.

Mekanisme Pembayaran Kupon & Pokok

Pemerintah melalui Bank Indonesia (“BI”) mentransfer dana tunai sebesar


jumlah pembayaran Kupon dan/atau Pokok ORI ke Subregistry. Selanjutnya
Subregistry mentransfer dana tunai ke rekening tabungan investor pada Tanggal
Jatuh Tempo Pembayaran Kupon dan/atau Pokok ORI. Pihak yang tercatat
sebagai pemegang ORI pada Subregistry 2 (dua) hari kerja sebelum tanggal
pembayaran Kupon dan atau Pokok ORI, berhak atas Kupon dan/atau Pokok
ORI.

Catatan: terkait dengan mekanisme pembayaran kupon dalam Memo Info


(“Memo”), diatur bahwa jika pembayaran Kupon bertepatan dengan hari dimana
operasional sistem pembayaran tidak diselenggarakan oleh Bank Indonesia,
maka pembayarannya akan dilakukan pada hari kerja berikutnya tanpa
kompensasi bunga.

Contoh Ilustrasi Perhitungan Hasil Investasi


Contoh 1

Investor A membeli ORI di Pasar Perdana sebesar Rp 10.000.000,- dengan kupon


6.5% dan tidak dijual sampai jatuh tempo, maka hasil yang diperoleh adalah:

Kupon = 6,5% x Rp.10.000.000,- x 1/12

= Rp 54.167,- setiap bulan sampai dengan jatuh tempo

Pokok pada saat jatuh tempo Rp.10.000.000,-


Contoh 2

Investor B membeli ORI di Pasar Perdana sebesar Rp 10.000.000,- dengan kupon


6.5% dan dijual di Pasar Sekunder dengan harga 105%, maka hasil yang diperoleh
adalah:

Kupon = 6.5% x Rp.10.000.000,- x 1/12

= Rp 54.167,- setiap bulan sampai dengan jatuh tempo

Capital Gain (bila suku bunga acuan turun)

= Rp.10.000.000,-x (105-100)%

= Rp.500.000,-

Pokok yang diterima saat dijual Rp.10.500.000,-yang berasal dari Pokok ORI
sebesar Rp.10.000.000,- + Capital Gain.

Contoh 3

Investor C membeli ORI di Pasar Perdana sebesar Rp.10.000.000,- dengan kupon


6.5% dan dijual di Pasar Sekunder dengan harga 95%, maka hasil yang diperoleh
adalah:

Kupon = 6.5% x Rp 10.000.000,- x 1/12

= Rp 54.167,- setiap bulan sampai dengan jatuh tempo

Capital Loss (bila suku bunga acuan turun)

= Rp 10.000.000,-x (95-100)%

= Rp 500.000,-

Pokok yang diterima saat dijual Rp 9.500.000,- yang berasal dari Pokok ORI
sebesar Rp 10.000.000,- - Capital Loss.

Perhitungan di atas belum memperhitungkan pembayaran pajak atas Kupon dan


capital gain serta biaya transaksi di Pasar Sekunder
Penatausahaan

Pencatatan kepemilikan dilakukan secara elektronik (scriptless). Sebagaimana


diamanatkan dalam Undang-Undang SUN kegiatan penatausahaan yang
mencakup pencatatan kepemilikan, kliring dan setelmen, serta agen pembayar
kupon dan pokok SUN dilaksanakan oleh BI. Selanjutnya BI menunjuk PT.
Bank Permata, Tbk. (“PermataBank”) sebagai salah satu Subregistry untuk
membantu pelaksanaan penatausahaan tersebut.

Memorandum Informasi

Disclaimer

Disclaimer:
Pelajari terlebih dahulu seluruh informasi mengenai penawaran Obligasi
Negara Ritel secara seksama sebelum Anda melakukan investasi.
Keputusan untuk membeli Obligasi Negara Ritel ini seyogyanya disesuaikan
dengan kebutuhan investasi dan tingkat toleransi Anda terhadap risiko
investasi. Brosur ini hanya sebagai sarana informasi mengenai Obligasi
Negara Ritel dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran resmi untuk
membeli Obligasi Negara Ritel yang dipasarkan atau dijual melalui
PermataBank. Obligasi Negara Ritel bukan merupakan produk perbankan
yang diterbitkan dan/atau dikelola PermataBank, oleh karena itu
PermataBank tidak memberikan ganti rugi atau pertanggung jawaban dalam
bentuk apapun kepada pihak manapun atas seluruh risiko, akibat dan
konsekuensi apapun yang timbul berkenaan dengan Obligasi Negara Ritel
maupun investasi yang Anda lakukan dalam Obligasi Negara Ritel. Obligasi
Negara Ritel ini juga tidak termasuk dalam cakupan program penjaminan
Lembaga Penjamin Simpanan/LPS terhadap kewajiban pembayaran bank
umum.

Anda mungkin juga menyukai