25
Raden Dewi Sartika lahir di Cicalengka. Jawa Barat
pada 4 Desember 1884. Ayahnya Raden Somanegara
adalah patih di Bandung. tapi kemudian dibuang
bersama istrinya ke Ternate karena menentang
Pemerintah Hindia Belanda. Dewi Sartika hanya
menempuh pendidikan :sekolah ;dasar. Umur 15
tahun Dewi tinggal di Bandung. Atas dorongan dan
bantuan kakeknya RAA Martanegara dan Den
Hamer, lnspektur Kantor Pengajaran maka pada 16
Januari 1904 Dewi Sartika membuka sebuah sekolah
yang telah lama dicita-citakan. Sekolah itu bernama
"Sekolah Istri". Muridnya mula-mula hanya 20 orang
dan sekolah itu hanya terdiri atas 2 ruangan. Mereka
menumpang di Kantor Kepatihan Bandung.
Muridnya diajar berhitung, membaca, menulis,
menjahit, merenda, menyulam dan agama . Tahun
1910 sekolah itu berganti nama dengan nama Se-
kolah Keutamaan Istri. Sekolah semacam ini kemu-
dian berdiri pula di Kota Ga.rut. Tasikmalaya. Pur-
wakarta dan sebagainya. Atas jasa-jasanya tersebut
Dewi Sartika dianugerahi sebuah bintang perak oleh
pemerintah Hindia Belanda. Tahun 1929 sekolah
tersebut sudah mempunyai gedung. Pada masa
perang kemerdekaan ia mengungsi ke Cinean.
dan meninggal JI September 1947 . la dimakamkan di
Cinean, kemudian dipindahkan ke Bandung.
.+4
R.M. Suwardi Suryaningrat yang kemudian leb1h
dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara. dilahirkan
pada 2 Mei 1889 di 'i'og:-akarta. Setelah menamat-
kan ELS (Sekolah Dasar Belanda). ia meneruskan
pelajarannya ke STO\'IA (Sekolah Dokter Bumi-
putera). tapi tidak sampai tamat karena sakit. la
kemudian menulis untuk berbagai surat kabar sepe1ti
Sedyoromo , Midden Jam. De Express dan Utuwn
Hindia. Karena tulisa1mya R.M. Suwardi pemah
diasingkan ke Negeri Belanda.
Setelah pulang dari pengasingan Ki Hajar Dewantara
mendirikan perguruan Taman Siswa pada 3 Juli
1929. Perguruan itu bercorak nasional dan berusaha
menanarnkan rasa kebangsaan dalam jiwa anak didik.
Pemerintah Belanda merintanginya dengan mengelu-
arkan Ordonansi Sekolah Liar pada l Oktober 1932.
Tapi Ki Hajar Dewantara dengan gigih memper-
juangkan haknya, sehingga ordonansi itu dapat
dicabut.
Setelah zaman kemerdekaan, Ki Hajar Dewantara
pemah menjabatMenteri Pendidikan, Pengajaran dan
Kebudayaan. Beliau meninggal dunia pada 26 April
1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di sana.
34
Sutomo yang sebelumnya bernama Subroto dil a-
hirkan pada 30 Juli 1888 di desa Ngepeh . .Tawa
Timur. la lulusan STOVIA (sekolah dokter Bumipu-
tera) di Jakarta. Sutomo dan teman-temannya sering
bertukar pikiran tentang kondisi rakyat yang
menderita akibat penjajahan Belanda. Mereka ke-
mudian mendirikan Budi Utomo dan Sutomo di -
tunjuk sebagai ketuanya.
Tahun 1911 ia bertugas di Semarang. kemudian pin-
dah ke Tuban lalu ke Lubuk Pakam (Sumatera Utara)
dan terakhir ke Malang.Di sini ia berhasil membe-
rantas wabah pes Tahun 1919 ia sekolah ke Negeri
Belanda di sana ia menjadi anggota lndische
Vereniging yang kemudian menjadi Perhimpunan In-
donesia. Setelah kembali ke Indonesia, ia mendirikan
Indonesische Studies Club (ISC) tahun 1924. Tahun
1931 ISC berganti nama menjadi Persatuan Bangsa
Indonesia (PBI). Tahun 1935 Budi Utomo berga-
bung dengan PBI dengan nama Parindra.
Dr. Sutomo meninggal dunia di Surabaya 30 Mei
1938 dan dimakamkan di sana.
46