Sekar Manopo – 227006416134 Merwita Sari – 27006416057 Kondisi Lingkungan Alam Naufal Abdul Basith – 227006416123 Hutan Indonesia Habil Rifqi AL Karim – 227006416101 Hutan Way Kambas Hutan Way Kambas, yang terletak di Provinsi Lampung, Sumatra, Indonesia, adalah Taman Nasional seluas sekitar 1.300 kilometer persegi yang didedikasikan untuk melestarikan keanekaragaman hayati, khususnya gajah Sumatra. Resmi diresmikan pada tahun 1985, hutan ini juga menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna, termasuk harimau Sumatra, badak, berbagai jenis burung, dan reptil. Salah satu fokus utama konservasi di Way Kambas adalah melindungi dan memulihkan populasi gajah Sumatra yang terancam punah. Sementara berfungsi sebagai kawasan konservasi, Hutan Way Kambas juga dikelola untuk kegiatan ekowisata, memungkinkan pengunjung menikmati keindahan alam sambil belajar tentang pelestarian alam dan keanekaragaman hayati. Meskipun demikian, hutan ini menghadapi berbagai ancaman, termasuk perburuan ilegal, perambahan hutan, dan konflik manusia-gajah. Oleh karena itu, upaya pelestarian melibatkan pihak berwenang, organisasi konservasi, dan keterlibatan aktif masyarakat setempat untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Permasalahan Yang Terjadi ➢ Ancaman Konflik Antar Gajah dan Manusia Konflik antara manusia dan gajah di Taman Nasional Way Kambas menjadi tantangan serius dalam upaya pelestarian alam. Perubahan penggunaan lahan, seperti penebangan hutan dan perambahan untuk pertanian, telah menyusutkan habitat alami gajah, memaksa mereka mendekati wilayah manusia. Interaksi langsung dengan masyarakat meningkatkan risiko konflik, terutama saat gajah mencari makan di lahan pertanian, merusak tanaman, dan menciptakan ketidaknyamanan. Selain itu, kehadiran gajah di sekitar pemukiman manusia menciptakan ketegangan dan kekhawatiran akan keamanan. Kurangnya upaya mitigasi, seperti pemasangan pagar atau pemindahan gajah, turut menyulitkan penanganan konflik ini. Dibutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan pihak berwenang, organisasi konservasi, dan partisipasi aktif masyarakat lokal untuk menemukan solusi yang seimbang, memprioritaskan pelestarian alam sekaligus memperhatikan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Permasalahan Yang Terjadi ➢ Ancaman Perburuan Liar Perburuan gajah di Taman Nasional Way Kambas menghadapi tantangan serius dalam menjaga keberlanjutan ekosistem dan keanekaragaman hayati di daerah tersebut. Perburuan ilegal, yang terutama difokuskan pada gading gajah yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar gelap, menjadi ancaman utama. Selain gading, perburuan juga melibatkan bagian tubuh lain seperti daging dan kulit gajah. Dampaknya sangat terasa pada populasi gajah Sumatra di taman nasional ini, yang mengalami penurunan yang signifikan, mengancam keberlanjutan genetik dan keanekaragaman hayati mereka. Keterlibatan sindikat kejahatan terorganisir semakin memperumit upaya penegakan hukum, dan keterbatasan sumber daya dan tenaga keamanan, bersama dengan tantangan penegakan hukum di lapangan, membuat pengendalian perburuan menjadi sulit. Upaya bersama antara pihak berwenang, organisasi konservasi, dan partisipasi aktif masyarakat lokal menjadi sangat penting dalam melawan perburuan ilegal ini. Peningkatan keamanan, pendidikan masyarakat, dan alokasi sumber daya yang memadai untuk penegakan hukum menjadi kunci untuk melindungi populasi gajah Sumatra dan menjaga keseimbangan ekosistem di Taman Nasional Way Kambas. Upaya Mengatasi Permasalahan Untuk mengatasi konflik antara manusia dan gajah di Taman Nasional Way Kambas, berbagai upaya telah ditempuh. Pemasangan pagar dan penghalang fisik bertujuan mencegah gajah masuk ke wilayah pemukiman manusia. Upaya penyuluhan dan pendidikan dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait perilaku dan kebutuhan gajah, serta membangun toleransi dan kerjasama. Pemindahan gajah ke lokasi yang lebih aman dan sesuai dengan habitat alami mereka juga menjadi opsi.
Sedangkan untuk mengatasi permasalahan perburuan liar di Taman
Nasional Way Kambas, perlu dilakukan penguatan keamanan dan intensifikasi patroli merupakan langkah krusial dalam mendeteksi dan mencegah aktivitas perburuan ilegal. Pemanfaatan teknologi modern, seperti sensor pemantauan suara, sensor gerak, dan kamera pemantauan, juga dapat memperkuat sistem pemantauan. Program pendidikan dan kampanye kesadaran di tingkat komunitas dapat membentuk pemahaman yang lebih baik tentang konsekuensi negatif perburuan gajah. Peningkatan hukuman dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku perburuan ilegal diperlukan sebagai upaya pencegahan.