06 APRIL 2024
BUKU
PANDUAN
PELATIHAN
PENGGERAK PENGUATAN
MODERASI BERAGAMA ANGKATAN I
TAHUN 2024
Nama : ___________________
NIP. : ___________________
Unit Kerja : ___________________
i
ii
KATA PENGANTAR
Panitia Penyelenggara,
iii
DAFTAR ISI
iv
C. Pembiayaan ......................................................................... 17
D. Evaluasi ............................................................................... 17
E. Sertifikasi ............................................................................ 17
SARANA, PRASARANA DAN MEDIA PEMBELAJARAN ..... 18
A. Sarana.................................................................................. 18
B. Prasarana ............................................................................. 19
C. Media Pembelajaran ........................................................... 19
PENUTUP .................................................................................. 21
TATA TERTIB ........................................................................... 22
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku agar saling mengenal (QS Al-Hujurat: 13). Seperti
halnya Indonesia, negeri yang sangat beragam suku, ras,
budaya, bahasa, agama, dan lain sebagainya. Meski
beragam, Indonesia tetap satu.
Keragaman di Indonesia merupakan kekayaan dan
keindahan bangsa. Dasar negara inilah yang
mempersatukan keberagaman tadi, termasuk
keberagaman dalam memeluk agama dan dalam
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Dengan demikian, pemerintah harus bisa mendorong
keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk
bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional
menuju Indonesia yang lebih baik.
Di Indonesia, dalam mengayomi umat beragama
dan pembinaan umat memahami dan menjalankan ajaran
agama, posisi dan fungsi Kementerian Agama (Kemenag)
sangat strategis. Di sinilah Kemenag harus mampu
memosisikan diri di tengah-tengah keragaman agama
dan penganutnya, sekaligus menjadi penengah dalam
wujud moderasi dari dua kelompok ekstrem kanan dan
ekstrem kiri.
Pada pembukaan Raker Kerja Nasional (Rakernas)
Kementerian Agama akhir Januari 2019 di Jakarta,
Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin memerintahkan
jajarannya agar dalam menjalankan tugas memegang tiga
mantra. Mantra pertama, moderasi beragama. Mantra
1
kedua terkait kebersamaan. Mantra ketiga, agar pejabat
Kemenag mampu meningkatkan kualitas pelayanan
kepada umat beragama. Terkait mantra pertama, Menag
menegaskan, pada dasarnya semua agama mengajarkan
moderasi. Tuhan menurunkan agama melalui nabi untuk
menjaga harkat dan martabat manusia yang harus
dilindungi sesuai konteks kemanusiaan.
Indonesia memang bukan negara Islam. Namun,
Indonesia mengakui adanya enam agama dan memberi
hak kepada setiap pemeluknya melaksanakan ibadah dan
ajarannya. Jadi, Indonesia pada dasarnya, memegang
moderasi beragama sejak dulu.
Kita jarang menemukan ada negara begitu kental
dan kuat nilai-nilai agama ikut memengaruhi kehidupan
masyarakatnya. Nilai-itu menjadi landasan utama dan
pijakan dasar dalam kemajemukan kita menjalani
kehidupan bersama.
Kemenag sebagai wakil pemerintah dalam
mengejawantahkan moderasi beragama, berkepentingan
dalam menjaga keutuhan bangsa yang beragam ini.
Program berkesinambungan dan terukur itu, selain dapat
dilakukan melalui lembaga formal di bawah naungan
Kemenag, seperti madrasah, perguruan tinggi, dan KUA
juga dapat bekerja sama dengan ormas NU dan
Muhammadiyah.
Selain dua ormas tersebut, tidak menutup juga ormas
keagamaan lainnya dalam rangka peningkatan
pemahaman dan kesadaran pentingnya memahami
moderasi dan keberagaman dalam memelihara NKRI.
Salah satu program prioritas pembangunan
bidang agama sesuai dengan RPJMN 2020-2024
2
adalah moderasi beragama. Dalam rangka
percepatan pelaksanaan program prioritas
tersebut, Kementerian Agama selaku
penanggungjawab dalam bidang agama telah
mengeluarkan Keputusan Menteri Agama
Nomor 93 Tahun 2022 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Penguatan Moderasi Beragama
Bagi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama
yang mengamanatkan bahwa salah satu unit
pelaksana penguatan moderasi beragama adalah
Pusat Pendidikan dan Pelatihan, dan Balai/Loka
Diklat Keagamaan melalui penyelenggaraan
pelatihan.
Badan Litbang dan Diklat selaku induk
dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan, dan
Balai/Loka Diklat Keagamaan memiliki tugas
fungsi menyelenggarakan pelatihan berikut
dengan penyiapan instrumen pendukungnya
sesuai dengan PMA Nomor 42 Tahun 2016.
Salah satu bentuk pelatihan yang akan
diselenggarakan adalah pelatihan penggerak
penguatan moderasi beragama yang selanjutnya
disebut pelatihan PPMB. Pelatihan PPMB
merupakan jenis pelatihan baru yang
memerlukan panduan guna keseragaman
pelaksanaannya.
3
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang
Aparatur Sipil Negara ;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang
Manajemen ASN ;
3. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agama;
4. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agama;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2020
tentang Penyelenggaraan Pelatihan Sumberdaya
manusia pada Kementerian Agama;
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2021
tentang Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan ;
7. Keputusan Menteri Agama Nomor 92 Tahun 2022
tentang Kelompok Kerja Penguatan Program Moderasi
Beragama Pada Kementerian Agama;
8. Keputusan Menteri Agama Nomor 93 Tahun 2022
tentang Pedoman Penyelenggaraan Penguatan
Moderasi Beragama Bagi Pegawai Negeri Sipil
Kementerian Agama
9. Surat Keputusan Kepala Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 67
Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pelatihan pada Badan Litbang dan
Diklat Kemenag.
10. Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2022 Petunjuk Teknis
Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi pada Badan
Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
4
C. Tujuan
Membentuk kader moderasi beragama yang
mampu mendiseminasikan moderasi beragama di
lingkungan pegawai tempat kerja dan warga di
lingkungan tempat tinggalnya.
D. Sasaran
Terwujudnya sikap religius yaitu menghayati, dan
mengamalkan agama yang dianutnya serta sikap sosial
yaitu menjalankan kehidupan beragama yang penuh
toleransi, damai, memahami perbedaan dalam upaya
menciptakan kesejukan di bumi Indonesia ini.
E. Standar Kompetensi
1. Kelompok Dasar:
a. Memahami Visi, Misi, dan Nilai Dasar Kementerian
Agama ;
b. Memahami Sistem Pelatihan Kementerian Agama ;
2. Kelompok Inti
a. Memahami Menalar Keberagamaan ;
b. Memahami Landasan Teologis Moderasi Beragama ;
c. Memahami Konsep Moderasi Beragama
Kementerian Agama ;
d. Memahami Internalisasi Moderasi Beragama
Kementerian Agama ;
e. Memahami Strategi Penguatan Moderasi Beragama ;
5
3. Kelompok Penunjang
a. Memahami program pelatihan teknis
b. Memahami Evaluasi Program
c. Melaksanakan pre post test
6
BAB II
STRUKTUR KURIKULUM
Jumlah 4
B. KELOMPOK INTI
1. Menalar Keberagamaan 15
Jumlah 47
C. KELOMPOK PENUNJANG
1. Overview 1
2. Evaluasi Program (online)
7
3. Pre and Post Test (online)
Jumlah 1
Total 52
1. Kelompok Dasar
8
beragama di Indonesia, Menganalisis sosial dengan
perangkat, Analisis Gunung Es Agama dan Bina Damai
b. Landasan Teologis Moderasi Beragama, meliputi :
Menjelaskan nilai-nilai universal agama, Menjelaskan
relasi agama dan negara dari perspektif teologis
c. Konsep Moderasi Beragama Kementerian Agama
Menjelaskan Konsep Moderasi Beragama Kemenag RI,
Menganalisis Sembilan Kata Kunci, Moderasi Bergama
d. Internalisasi Moderasi Beragama Kementerian Agama
Meliputi : Merefleksikan Pemahaman dan Praktik
Keagamaan dalam konteks Merefleksikan Pemahaman
dan Praktik Keagamaan dalam konteks kehidupan
berbangsa, Mempraktikkan Nilai-nilai Moderasi
Beragama dalam Kerja Profesional sebagai ASN
Kemenag RI
e. Strategi Penguatan Moderasi Beragama
Meliputi : Mempraktikkan Proses U dalam menyusun
program moderasi beragama Menyadari pentingnya
kepemimpinan dan kepeloporan dalam membangun
gerakan, Menyusun rencana aksi jangka pendek dan
menengah kesetaraan dan kerjasama, menelaah sistem
peringatan dini.
9
BAB III
KEPESERTAAN
A. Pemanggilan
Pemanggilan peserta dilakukan dengan menempuh
mekanisme berikut:
1. Balai Diklat Keagamaan mengirim Surat
pemberitahuan pelatihan ke Kanmenag kab/kota
dengan menetapkan kuota/alokasi ;
2. Calon peserta ditetapkan oleh kepala kanmenag melalu
surat tugas pelatihan
3. Calon peserta pelatihan melakukan check in di Balai
Diklat Keagamaan sesuai jadwal ;
4. Panitia menyeleksi persyaratan, data, dan
kesesuaiannya dengan alokasi/penjatahan;
5. Panitia menerima, menempatkan, dan memberi tanda
pengenal peserta yang sesuai dengan persyaratan, data,
dan alokasi ; dan
6. Panitia memulangkan peserta yang tidak sesuai dengan
persyaratan, data, dan alokasi.
10
B. Persyaratan
1. Peserta adalah ASN Penyuluh Agama Fungsional ;
2. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan
surat keterangan dokter ;
3. Ditugaskan oleh Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota dan/atau Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi ;
4. Belum pernah mengkuti pelatihan sejenis; dan
5. Menyerahkan pas photo 4 x 6 berlatar belakang warna
merah sebanyak 2 lembar .
C. Jumlah Peserta
Peserta Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi
Beragama Angkatan I berjumlah 30 orang.
11
BAB IV
TENAGA KEDIKLATAN
A. Pengelola
Pengelola Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi
Beragama adalah pejabat pada Pusdiklat Tenaga Teknis
Pendidikan dan Keagamaan/Balai Diklat Keagamaan yang
diberi kewenangan sebagai pengambil kebijakan dalam
penyelenggaraan pelatihan teknis.
B. Penyelenggara
Penyelenggara Pelatihan Penggerak Penguatan
Moderasi Beragamaadalah tim yang dibentuk oleh
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan
Keagamaan/Balai Diklat Keagamaan. Tim Panitia
dimaksud dapat terdiri dari penanggung jawab, ketua,
wakil ketua, sekretaris, dan anggota, atau bidang lain
sesuai ketentuan dan kebutuhan.
Berikut susunan panitia Pelatihan Penggerak
Penguatan Moderasi Beragama Angkatan I :
12
Tugas dan Wewenang Panitia
1) Penanggungjawab
1. Memonitoring dan mengevaluasi seluruh kegiatan
pelatihan
2. Memberikan arahan dan kebijakan untuk kelancaran
kegiatan
3. Mengawasi dan mengintervensi untuk kelancaran
kegiatan pelatihan
2) Ketua
1. Memimpin rapat persiapan, rapat evaluasi, rapat
kelulusan dan rapat-rapat terkait kelancaran kegiatan
pelatihan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan pelatihan dengan pihak
terkait
3. Memimpin tim pelatihan di suatu Kabupaten/Kota
4. Menyiapkan/Menyusun dan menyampaikan laporan
dalam kegiatan pembukaan dan penutupan
5. Mendampingi/menyampaikan pengarahan program
pelatihan
1. Mendampingi Narasumber/Widyaiswara dalam
kegiatan pembelajaran pelatihan
2. Memonitoring Kegiatan Pembelajaran Pelatihan dan
kegiatan kepanitian
3. Menyusun dan melengkapi Laporan Monitoring dan
Evaluasi Program Pelatihan bersama wakil, sekratris dan
Anggota
4. Menyusun laporan Pelatihan bersama wakil, sekratris
dan Anggota
13
5. Mengisi aplikasi SIMAK Pelatihan bersama wakil,
sekratris dan Anggota
3) Wakil Ketua
1. Mendampingi, mewakili dan membantu ketua dalam
kegiatan sebagaimana tugas ketua
2. Mendampingi Narasumber/Widyaiswara dalam
kegiatan pembelajaran pelatihan
3. Melaksanakan berbagai kegiatan yang dideligasikan
oleh ketua panitia
4) Sekretaris (BK)
1. Membantu tugas ketua dalam kelancaran kegiatan
pelatihan
2. Mengelola (merencanakan, membelanjakan,
mendistribusikan dan melaporkan) terkait keuangan
dalam kegiatan pelatihan
3. Melengkapi bukti-bukti terkait pengeluaran anggaran
pelatihan
4. Mengisi berbagai aplikasi sebagaimana yang
dipersyaratkan untuk kebutuhan laporan dan
pertanggungjawaban
5. Melaksanakan kegiatan lainnya sesuai tugas dan
wewenang sekretaris/BK untuk kelancaran kegiatan
pelatihan.
5) Anggota
1. Membantu tugas ketua dalam kelancaran kegiatan
pelatihan
14
2. Menyiapkan berbagai kebutuhan administrasi (surat,
jadwal, dll) serta akomodasi dan sarana terkait dengan
pelaksaan pelatihan
3. Mengisi berbagai aplikasi sebagaimana yang
dipersyaratkan untuk kebutuhan laporan dan
pertanggungjawaban
4. Mendokumentasikan (photo dan video) proses
pelatihan dari mulai cek-in sampai, kegiatan
pembelajaran sampai dengan kegiatan penutupan
5. Menyusun/menyelesaikan laporan kegiatan pelatihan
secara lengkap
6. Melaksanakan kegiatan lainnya sesuai tugas dan
wewenang anggota untuk kelancaran kegiatan
pelatihan.
C. Narasumber
Narasumber, lnstruktur dan Fasilitator Pelatihan PPMB
adalah sebagai berikut :
15
BAB V
PENYELENGGARAAN
A. Waktu Penyelenggaraan
Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama ini
dilaksanakan secara klasikal dengan tatap muka,
praktik/penugasan, yang meliputi 52 jam pelajaran.
16
9. Studi Kepustakaan.
C. Pembiayaan
Pembiayaan PelatihanModerasi Beragama ini
dibebankan pada DIPA Balai Diklat Keagamaan Bandung
Nomor : DIPA-025.11.2.426179/2024 Tanggal 24 November
2023 Komponen Diklat ini mengacu pada Standar
Pembiayaan Diklat Teknis Kementerian Agama.
D. Evaluasi
Terdiri dari :
1. Evaluasi terhadap Penyelenggara
2. Evaluasi terhadap Widyaiswara
3. Evaluasi Peserta berupa Pre dan Post Test
E. Sertifikasi
Bagi peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan tuntas
berhak mendapatkan Sertifikat.
17
BAB VI
SARANA, PRASARANA DAN MEDIA PEMBELAJARAN
A. Sarana
Sarana, prasarana, dan media pembelajaran diklat
berlaku pada Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi
Beragama yang diselenggarakan di dalam kampus, dapat
berupa :
Sarana
1. Papan tulis;
2. Spidol;
3. Gunting;
4. Cutter;
5. Isolasi;
6. Flip chart;
7. LCD;
8. Sound system;
9. TV dan Video;
10. Kaset/CD;
11. Laptop;
12. Buku/modul; dan
13. Perangkat multimedia berbasis elektronik.
18
B. Prasarana
1. Aula;
2. Ruang kelas;
3. Ruang sekretariat;
4. Perpustakaan;
5. Asrama bagi peserta;
6. Tempat ibadah;
7. Ruang makan;
8. Ruang diskusi; dan
9. Ruang kebugaran.
D. Media Pembelajaran
1. Media Visual
a. Media visual dua dimensi tidak transparan
1) Foto;
2) Grafik;
3) Struktur;
4) Diagram Chart; dan
5) Papan.
b. Media visual dua dimensi yang transparan
1) Film Slide;
2) Film Strip; dan
3) Microfilm.
c. Media visual tiga dimensi
19
1) Benda sesungguhnya;
2) Model;
3) Boneka;
4) Diorama; dan
5) Mock Up.
2. Media Audio
a. Radio;
b. Audio tape recorder;
c. CD Player;
d. Sound system; dan
e. Telephon/hp.
3. Media Audiovisual
a. Televisi;
b. Video;
c. Sinema/Film;
d. Komputer;
e. Multimedia;
1) E-mail
2) E-learning
3) Teleconfrence
4. Media Lingkungan
20
BAB VII
PENUTUP
21
Lampiran :
TATA TERTIB
1. Umum
a. Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama di
lingkungan Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
diselenggarakan dari tanggal 01 s.d. 06 April 2024.
b. Seluruh peserta diasramakan ;
c. Waktu pelatihan disesuaikan dengan jadwal kegiatan
d. Setiap peserta berupaya membina persatuan dan
kesatuan melalui interaksi dan komunikasi yang
harmonis;
e. Peserta harus saling menghargai antara satu dengan
yang lain.
2. Status Peserta
a. Selama mengikuti program Pelatihan Penggerak
Penguatan Moderasi Beragama Tahun 2024 berada
dibawah tanggungjawab Balai Diklat Keagamaan
Bandung
b. Peserta Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi
Beragama Tahun 2024 berstatus sama.
3. Kewajiban Peserta
a. Semua peserta wajib mengikuti program ini tanpa
kecuali ;
b. Peserta wajib hadir di ruangan kuliah 15 menit sebelum
perkuliahan pertama dimulai ;
22
c. Peserta wajib berpakaian rapi, selama mengikuti
perkuliahan dengan ketentuan :
Laki- laki berbaju putih lengan panjang, berdasi, peci
hitam polos ( wajib dikenakan pada saat upacara
pembukaaan dan penutupan) dan celana warna hitam
dan bagi peserta perempuan menyesuaikan;
Peserta harus selalu memakai tanda pengenal yang
diberikan oleh panitia.
d. Peserta harus terorganisir baik di kelas maupun di
asrama dengan dibentuk kepengurusan kelas :
1) Ketua Kelas
2) Sekretaris
Menjaga ketertiban
Mengerakan
Mengatur
Membantu
Mengawasi
4. Hak-hak Peserta
a. Semua peserta disediakan makan 2 x dalam sehari dan
snack 2 x dalam sehari
b. Jadwal makan dan snack dalam sehari :
Sahur : 03.30-imsak
Ifthar : mulai adzan magrib – 19.00 wib
Snack malam : 20.00 – 20.30 wib
5. Lain-lain
a. Semua peserta wajib mentaati semua tata tertib
b. Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib akan
ditentukan kemudian.
23
24