Anda di halaman 1dari 7

Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Kesopanan Dalam Podcast

PWK Episode "Misi Habib Ja'far Ingin Foto Toleransi Tidak Lagi Viral"
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Trunojo Madura
Arif Rahman Maulana¹, Emy Rizta Kusuma²
Surel: 210621100114@student.trunojoyo.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengeteahui penerapan prinsip-prinsip kesopanan menurut Leech
yang terdiri dalam enam maksim, yaitu, maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim
kerendahatian, maksim pujian, maksim kesetujuan, maksim simpati. Dalam podcast PWK
Episode "Misi Habib Ja'far Ingin Foto Toleransi Tidak Lagi Viral”. Sebuah podcast yang
memiliki genre hiburan, tiba-tiba mengundang sosok penceramah seperti Habib, tentu saja harus
mengalami perubahan dalam bahasa komunikasi yang digunakan, mengingat Bangsa kita adalah
bangsan yang sangat menjunjung tinggi moral kesantunan utamanya pada sosok Habib yang
dikenal memiliki nasab langsung kepada Nabi Muhammad S.A.W.
Kata Kunci: Komunikasi, Bahasa, Kesantunan.

Pendahuluan
Latar Belakang
Penerapan kesantunan berbahasa dalam bahasa sebagai alat komunikasi biasanya lebiih memerhatikan
prinsip-prinsip kesantunan berbahasa. Menurut (Leech dalam Heryani, dkk) enam maksim yang
membentuk kesantunan berbahasa adalah, maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim
penghargaan, maksim kerendahan hati, maksim kesetujuan, dan maksim simpati.
Perkembangan IPTEK yang semakin maju membuat banyak sekali perubahan yang ada di lingkungan
kita baik di media sosial atau dunia nyata. Salah satu dampak dari kemajuan IPTEK adalah semakin
mudah dalam mendapatkan informasi karena banyaknya acara-acara yang dapat kita lihat di media sosial,
baik konten yang bersifat edukasi ataupun hiburan salah satunya adalah podcast, podcast adalah
kelompok orang yang sedang berbincang di satu meja dengan membahas satu topik tertentu, banyak
sekali ragam podcast mulai dari yang bersifat edukasi, ataupun hiburan. Dalam analisis ini, penulis ingin
menganalisis bagaimana penerapan prinsip-prinsip kesopanan Dalam Podcast PWK Episode "Misi Habib
Ja'far Ingin Foto Toleransi Tidak Lagi Viral". Menurut penulis episode ini sangat menarik untuk di
analisis melihat latar belakang podcast PWK merupakan podcast yang ber- genre komedi dan hiburan,
sedangkan Habib Ja’far adalah seorang pendakwah yang memiliki konten-konten yang bersifat mendidik
dan mengedukasi masyarakat.
Fokus dari penulis dalam analisis ini adalah bagaimana penerapan prinsip-prinsip kesopanan
digunakan dalam podcast PWK bersama Habib Ja’far. Melihat bagaimana kultur mayoritas masyarakat
yang sangat memuliakan sangat memuliakan seorang ulama, maka kesantunan menurut masyarakat
Indonesia hukumnya wajib diterapkan ketika bersama seorang ulama mulai dari tingkah laku, dan bahasa.
Berdasarkan prinsip-prinsip kesantunan berbahasa menurut (Leech dalam Heryani, dkk) enam maksim
yang membentuk kesantunan berbahasa adalah, maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim
penghargaan, maksim kerendahan hati, maksim kesetujuan, dan maksim simpati.

Metode Penelitian
Metode penelitian kualitatif deskriptifadalah, metode penelitian yang menggambarkan sebuah
fenomena atau kenyataan baik fakta, atau hanya cerita yang tersebar di masyarakat. Teknik penelitian
yang digunakan oalah menyimak bagaimana terjadinya podcast tersebut dan mencari bagian-bagian yang
dirasa sesuai dengan beberapa prinsip-prinsip kesopanan menurut Georgeyy Leech (1983)
1) Maksim Kebijaksanaan, kurangi kerugian bagi orang lain, maksimalkan keuntungan bagi
orang lain.
2) Maksim Kedermawanan, kurangi keuntungan bagi diri sendiri, maksimalkan keuntungan bagi
orang lain.
3) Maksim Pujian, kurangi cacian pada orang lain, maksimalkan memuji orang lain.
4) Maksim Kesetujuan, Minimalkan perbedaan pendapat dengan orang lain, maksimalkan
pesamaan pendapat dengan orang lain.
5) Maksim kerendahanhatian, kurangi memuji diri sendiri, maksimalkan memuji orang lain
6) Maksim Simpati, kurangi antipati kepada orang lain, maksimalkan simpati pada orang lain.

Prinsip-prinsip kesantunan berbahasa menurut Leech merupakan landasan penulis untuk menganalisis
bagaimana penerapan prinsip-prinsip kesopanan dalam podcast PWK Episode “Misi Habib Ja'far Ingin
Foto Toleransi Tidak Lagi Viral".

Hasil dan Pembahasan


Analisis ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan
tekhnik menyimak, untuk mendapatkan beberapa data yang sesuai dengan prinsip-prinsip
kesopanan menurut Georgeyy Leech (1983) dengan memerhatikan beberapa poin sebagai berikut:

1) Maksim Kebijaksanaan, kurangi kerugian bagi orang lain, maksimalkan keuntungan bagi
orang lain.
2) Maksim Kedermawanan, kurangi keuntungan bagi diri sendiri, maksimalkan keuntungan bagi
orang lain.
3) Maksim Pujian, kurangi cacian pada orang lain, maksimalkan memuji orang lain.
4) Maksim Kesetujuan, Minimalkan perbedaan pendapat dengan orang lain, maksimalkan
pesamaan pendapat dengan orang lain.
5) Maksim kerendahanhatian, kurangi memuji diri sendiri, maksimalkan memuji orang lain
6) Maksim Simpati, kurangi antipati kepada orang lain, maksimalkan simpati pada orang lain.
Hasil pembahasan dalam analisis ini ada setelah melaksanakan teknik menyimak secara
seksama melalui channel Youtube HAS Creative. Podcast PWK episode "Misi Habib Ja'far Ingin
Foto Toleransi Tidak Lagi Viral"

A. Maksim Kebijaksanaan

Data:

H: “ Saya salut dengan Davi Sumbing karena dibalik kekurangannya, dia tahu betul kelebihan apa
yang dia miliki, sehingga saya lebih suka menyebut orang seperti Davi sumbing adalah “Orang
dengan kemampuan Khusus, bukan “Orang dengan kebutuhan khusus”.

Analisis:

Dalam ucapan diatas Habib Ja’far, telah sesuai dengan maksim kebijaksanaan yang di ucapkan
oleh Leech. Bagaimana seseorang lebih meminimalisir kerugian bagi orang lain, dan
memaksimalkan keuntungan bagi orang lain. Alasannya adalah, karena Habib Ja’far memiih
untuk mengatakan bahwasannya apa yang dialami oleh Davi bukanlah sebuah kekurangan tapi
justru sebagai kelebihan yang tidak dimiliki orang lain, sehingga para pendengar podcast tersebut
memili pandangan yang berbeda kepada Davi Sumbing.

B. Maksim Kedermawanan

Data:

H : “Musik itu haram jika dibarengi dengan kemaksiatan”.

PT: “Tapi kan ada musik yang isinya dakwah, Bib”

H: “Nah maka dari itu tidak semua musik haram, tapi tergantung apa isi dari musik itu, jika musik
itu isinya dakwah ya gak papa, seperti yang kamu nyanyikan barusan”.

Analisis:

Menurut penulis, percakapan diatas sangat nampak terlihat penerapan prinsip kesopanan
kedermawanan dari seorang Habib Ja’far yang memberikan pendapat bahwa musik itu tidak
haram mengingat lawan bicaranya adalah seorang pemusik.

C. Maksim Pujian

Data:

H: “Di Surabaya, ada masjid Muhammadiyah yang bersebelahan dengan kantor NU, dan
bersebelahan lagi dengan pedagang yang menjual gorengan babi”. Menurut saya itu adalah hal
yang luar biasa tentang moderasi dan toleransi yang ada di Indonesia”.

PT: “Disitu gak ada pertengkaran, Bib?

H: “Gak ada, semuanya hidup damai berdampingan”.

PT: “’Wahh, keren”.

Analisis:

Dalam percakapan ini terlihat, bagaimana habib Ja’far memuji sifat toleransi yang ada di
surabaya, dan Praz pun menyimak dengan baik dan ikut memuji dengan sifat toleransi yang ada
di Surabaya.

D. Maksim Kesetujuan

Data:
H: “Jangan membenci babi hanya karena haram dan najis, karena manusia juga haram dan najis,
maksudnya daging manusia itu haram untuk dimakan dan kotoran manusia itu najis”. Karena
sejatinya konsep toleransi ketika kita saling menghargai”.

PT: “hmmm, iya-iya. Sangat susa bagi seseorang memiliki pemikiran seperi itu”.

Analisis:

Pada percakapan diatas terlihat PT, menyetujui apa yang diucapkan oleh H, karena PT
menganggap apa yang dikatakan oleh H itu sudah benar. Menurut analisis penulis hal ini sudah
sesuai dengan prinsip-prinsip kesopanan menurut Leech pada Maaksim Pujian, Leech
menyatakan, “Minimalkan perbedaan pendapat dengan orang lain, maksimalkan pesamaan
pendapat dengan orang lain”.
E. Maksim Kerendahatian

Data

H: “Saya pernah menjadi seseorang yang intoleransi terhadap agama dan suku”.

PT: “Terus, bagaimana anda menjadi sosok yang sangat toleransi seperti sekarang?”

H: “Yaa, mungkin lambat laun saya sadar akan pentingnya bertoleransi antar agama”.

Dan saya rasa semua orang memiliki rasa toleransi beragama termasuk anda.

Analisis:

Dalam percakapan diatas, terlihat habib merendahkan dirinya bahwa dia pernah menjadi orang
yang intoleransi antar agama, lalu Praz bertanya bagaimana bisa seorang Habib yang dulunya
sangat intoleransi terhadap agama, habib hanya menjawab sederhana dengan mengatakan,
“lambat laun saya sadar akan pentiingnya toleransi ber-agama”. Hal ini sesuai dengan prinsip
kesopanan berbahasa menurut Leech, dalam maksim kerendahatian.

Simpulan
prinsip-prinsip kesopanan menurut Georgeyy Leech (1983), Maksim Kebijaksanaan, kurangi kerugian
bagi orang lain, maksimalkan keuntungan bagi orang lain. Maksim Kedermawanan, kurangi keuntungan
bagi diri sendiri, maksimalkan keuntungan bagi orang lain. Maksim Pujian, kurangi cacian pada orang
lain, maksimalkan memuji orang lain. Maksim Kesetujuan, Minimalkan perbedaan pendapat dengan
orang lain, maksimalkan pesamaan pendapat dengan orang lain. Maksim kerendahanhatian, kurangi
memuji diri sendiri, maksimalkan memuji orang lain. Maksim Simpati, kurangi antipati kepada orang lain,
maksimalkan simpati pada orang lain.
Dalam Podcast PWK episode “Misi Habib Ja'far Ingin Foto Toleransi Tidak Lagi Viral". Sudah
menerapkan prinsip-prinsip kesopanan menurut Leech. Menurut penulis dalam podcast tersebut banyak
sekali prinsip-prinsip kesopanan yang diterapkan, namun penulis hanya mengambil sebagian sebagai
sample bahwa prinsip-prinsip kesopanan telah diterapkan didalam podcast PWK episode “Misi Habib
Ja'far Ingin Foto Toleransi Tidak Lagi Viral". Prinsip kesopanan sangat penting diterapkan dalam sebuah
percakapan agar antara pembicara dan lawan bicara merasa nyaman saat melakukan pembicaraan.
Saran
Menurut Chaer “ bahasa merupakan lambang bunyi yang bersifat arbiter yang digunakan kelompok
sosial untuk berkomunikasi dan kerja sama.. Menurut (Prasetyoningsi, dkk, dalam Heryani, dkk)
menyatakan, Bahasa memiliki fungsi penting dalam komunikasi manusia sebagai alat utama untuk
hubungan sosial. Sebagai alat komunikasi antara individu atau kelompok tentu saja perlu memerhatikan
kesantunan dalam berbahasa, agar hubungan baik antara individu masih terjaga, dan tidak ada
ketersinggungan di dalamnya. Menurut penulis ketersinggungan dalam bahasa sering terjadi ketika kita
berkomunikasi dengan lawan bicara, dalam analisis ini penulis hanya memaparkan hasil analisis
penerapan prinsip-prinsip kesopanan yang ada dalam podcat youtube PWK, episode “Misi Habib Ja'far
Ingin Foto Toleransi Tidak Lagi Viral”. Saran dari penulis, mungkin di masa datang sesorang dapat
menganalisis bagaimana pelanggaran prinsip-prinsip kesopanan dalam podcast tersebut.

Daftar Pustaka
Claudia, S. V., & dkk. (2018). PRINSIP KESANTUNAN BERDASARKAN MAKSIM LEECH
DALAM KUMPULAN NASKAH DRAMA GENG TOILET KARYA SOSIAWAN
LEAK DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR TEKS DRAMA DI
SEKOLAH MENENGAH ATAS. BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan
Pengajarannya, 179-190.

Heryani, D., & dkk. (2023). KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PODCAST DEDDY
CORBUZIER. Jurnal Diksatria, 539-544.

Minaliawati, E., & Pujiati, T. (2022). Pelanggaran Prinsip Kesopanan pada Sinear Sruput
Nendang Marlo dan Marco di Kanal YouTube. Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa
Indonesia, 200-2011.

MIslikhah, S. (2014). KESANTUNAN BERBAHASA. Ar-Raniry: International Journal of


Islamic Studies, 285-296.

Nabila, A., & Utami, H. R. (2022). STRATEGI KESANTUNAN BAHASA DALAM


PODCASTDEDDY CORBUZIER PADA VIDEO YOUTUBEYANG
BERJUDUL‘SUNTIK VAKSIN BERANI GAK LOE DULUAN’. Prosiding Semitra,
109-116.
Nasution, K. Z., & Yuhdi, A. (2023). comANALISIS PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA
PADA NOVEL “KATA” KARYA RINTIK SEDU & IMPLEMENTASINYA
TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Jurnal Prosiding
Mateandrau, 272-285.

Nurfatiyah, L. (2022). KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KONTEN CHANNEL


YOUTUBE RANS ENTERTAINMENT (Deskripsi Pemakaian Bahasa Indonesia dalam
Media Sosial). Jurnal Diksatria, 152-156.

Anda mungkin juga menyukai