ANTARA
DENGAN
Nomor : .....
Nomor : .....
TENTANG
Pada hari ini ........, tanggal ......., tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua (.... - .... -
2022) yang bertempat di Jakarta, yang bertanda tangan di bawah ini:
1. PIHAK PERTAMA adalah Direktorat Rumah Swadaya yang dalam hal ini
memiliki tugas melaksanakan penyusunan program anggaran dan
penyelenggaraan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
2. PIHAK KEDUA adalah Yayasan ADRA Indonesia yang merupakan
organisasi kemanusiaan yang fokus pada pengembangan masyarakat dan
memiliki pengalaman serta keahlian dalam penerapan teknologi
ferosemen sebagai bagian dari upaya pengurangan resiko bencana
berhadapan dengan bahaya seismic di Indonesia.
3. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman mengamanatkan bahwa Negara bertanggung jawab
melindungi segenap bangsa Indonesia melalui penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman agar masyarakat mampu
bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak dan terjangkau di
dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan di
seluruh wilayah Indonesia
4. Pemenuhan rumah layak huni dilaksanakan melalui bantuan
pemerintah, salah satunya dengan Bantuan Stimulan Perumahan
Swadaya (BSPS). Kegiatan BSPS ini dilaksanakan berbasis pemberdayaan
masyarakat dan responsif gender dalam rangka penanganan rumah tidak
layak huni, peningkatan kualitas perumahan dan penanganan bencana.
5. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 13 Tahun 2020 Pasal 427, Direktorat Rumah Swadaya
memiliki tugas melaksanakan penyusunan program anggaran,
penyusunan rencana teknis, standar dan pedoman, fasilitasi pendataan
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
dan verifikasi, fasilitasi pemberdayaan dan kemitraan, pelaksanaan
bantuan stimulan, pemantauan di bidang penyelenggaraan bantuan
rumah swadaya, dan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan. Salah satu
fungsi yang diselenggarakan oleh Direktorat Rumah Swadaya adalah
melakukan penyiapan penerima bantuan dan pendampingan dalam
pelaksanaan bantuan stimulan di bidang penyelenggaraan bantuan
rumah swadaya.
6. Kegiatan BSPS yang dilaksanakan diharapkan untuk dapat memenuhi
persyaratan layak huni, meminimalisir kerusakan bangunan dan
memberikan keamanan terhadap dampak bencana gempa.
7. Teknologi Lapisan Ferosemen dapat digunakan oleh penerima bantuan
untuk memperkuat struktur rumah rakyat non-enginering,
meminimalisir kerusakan bangunan dan menjamin bangunan rakyat
tidak berbahaya jika berhadapan dengan bahaya gempa yang rawan
terjadi di seluruh Indonesia.
8. Implementasi Kegiatan BSPS memerlukan Tenaga Ahli dan Tenaga
Fasilitator Lapangan (TFL) yang terampil dan terlatih, sehingga dapat
memberikan arahan kepada tukang bangunan di setiap Kelompok
Penerima Bantuan (KPB) di wilayah penerima bantuan stimulan.
9. Yayasan ADRA Indonesia sebagai organisasi kemanusiaan yang fokus
pada pengembangan masyarakat memiliki pengalaman dan keahlian
dalam penerapan teknologi ferosemen. ADRA Indonesia telah
menerapkan teknologi ini dalam membangun kembali rumah rakyat atau
memperkuat bangunan rumah rakyat, sekolah, puskesmas pembantu,
fasilitas isolasi mandiri. ADRA Indonesia telah menerapkan teknologi ini
sebagai bagian dari upaya pengurangan resiko bencana berhadapan
dengan bahaya seismic yang semakin tinggi di Indonesia.
10. Yayasan ADRA Indonesia menyediakan program pelatihan Teknologi
Lapisan Ferosemen bagi 450 orang Tenaga Ahli dan Tenaga Fasilitator
Lapangan (TFL) Program BSPS Tahun 2022 di 15 Kabupaten / Kota.
11. Perjanjian Kerja Sama ini merupakan tindak lanjut dari Kesepakatan
Bersama antara Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat dengan Yayasan Adventist Development
and Relief Agency (ADRA) Indonesia Nomor …… dan ……. Tanggal …..
2022.
BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
Dalam Perjanjian Kerja Sama ini, yang dimaksud dengan :
1. Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya yang selanjutnya disingkat BSPS
adalah bantuan Pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan rendah
untuk mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan
kualitas rumah dan pembangunan baru rumah beserta prasarana,
sarana, dan utilitas umum.
2. Tenaga Fasilitator Lapangan yang selanjutnya disingkat TFL adalah
tenaga profesional pemberdayaan lokal yang menjadi penggerak dan
pendamping penerima bantuan dalam melaksanakan kegiatan BSPS.
3. Yayasan Adventist Development and Relief Agency yang selanjutnya
disingkat ADRA merupakan bagian dari jaringan organisasi nirlaba
kemanusiaan global yang berfokus pada pengembangan masyarakat dan
pemberian dukungan bagi masyarakat yang paling rentan, dan tidak
berafiliasi dengan partai politik manapun dengan prioritas program
layanan pada bidang Pengurangan Resiko Bencana, Kesehatan,
Ketahanan Pangan, Pendidikan dan Respon Kedaruratan.
4. Teknologi balutan ferosemen yang digagas oleh Ir. Teddy Boen
merupakan metode peningkatan kualitas bangunan rumah sederhana,
berupa pemasangan kawat (wiremesh) sebagai lapisan perkuatan pada
dinding pasangan bata untuk menambah kekuatan struktur dan
mengurangi/ menghilangkan penggunaan tulangan baja.
5. Teknologi Lapisan Ferosemen dapat digunakan oleh penerima bantuan
untuk memperkuat struktur rumah rakyat non-engineering,
meminimalisir kerusakan bangunan dan menjamin bangunan rakyat
tidak berbahaya jika berhadapan dengan bahaya gempa yang rawan
terjadi di seluruh Indonesia.
BAB II
MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN
Pasal 2
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
berhadapan dengan bahaya gempa, melalui serangkaian pelatihan bagi
Tenaga Ahli dan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) BSPS Tahun 2022 di
15 Kabupaten / Kota.
3. Sasaran yang akan diwujudkan melalui perjanjian kerja sama ini adalah
a) Meningkatnya pengetahuan 450 orang Tenaga Ahli dan Tenaga
Fasilitator Lapangan (TFL) Program BSPS 2022 di 15 Kabupaten/Kota
dalam hal penerapan teknoogi ferosemen.
b) Tukang lokal dan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) mendapat
kesempatan untuk menerapkan teknologi ferosemen secara langsung
dengan praktik dilapangan melalui 15 rumah contoh (1 rumah contoh
per kabupaten/kota)
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 3
BAB IV
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 4
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
a. Menyediakan tenaga pelatih dan fasilitator pelatihan Teknologi Lapisan
Ferosemen.
b. Mengalokasikan dana untuk tenaga pelatih dan fasilitator pelatihan
Teknologi Lapisan Ferosemen selama kegiatan pelatihan berlangsung.
c. Memberikan konsultasi teknis kepada Tenaga Ahli dan Tenaga
Fasilitator Lapangan (TFL) dalam penerapan teknologi ferosemen
setelah pelatihan.
d. Memberikan laporan mengenai capaian dan keberhasilan pelatihan-
pelatihan yang telah dilakukan termasuk rekomendasi dan
pembelajaran.
BAB V
PELAKSANAAN KERJA SAMA
Pasal 5
BAB V
JANGKA WAKTU
Pasal 6
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
1. Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) bulan
terhitung mulai tanggal perjanjian ini ditandatangani dan dapat
diperpanjang, diubah serta diakhiri dengan persetujuan tertulis oleh
PARA PIHAK.
2. Pihak yang berniat untuk memperpanjang Perjanjian Kerja Sama ini
sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlebih
dahulu memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya paling
lambat 1 (satu) bulan sebelum Perjanjian Kerja Sama berakhir.
BAB VI
PENDANAAN
Pasal 7
BAB VII
LOKUS KEGIATAN
Pasal 8
BAB VIII
NARA HUBUNG
Pasal 9
BAB IX
KEADAAN KAHAR
Pasal 10
BAB X
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 11
Pasal 12
BAB XI
PENUTUP
Pasal 13
Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada
hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana disebut pada awal Perjanjian
Kerja Sama dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK.
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
_______________________________ Ir. K. M. ARSYAD, M.Sc.
NIP. 196709081991031006
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA