Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR JAWABAN UAS MODIFIKASI PERILAKU

Nama : Merinta Wira Ababiel


NIM : 2018.08.1.0062
Kelas : A

1. Kasus

Ya Ampun, di Usia 16 Tahun Remaja Ini Sudah Kecanduan Alkohol

Phoebe mulai mengonsumsi alkohol ketika umurnya masih 16 tahun. Sebenarnya ia


minum hanya untuk meningkatkan kepercayaan diri saja. Puncaknya terjadi saat usianya 18
tahun. hampir setiap hari Phoebe menghabiskann 18 jam waktunya untuk minum-minum. Saat
itu ia sanggup menghabiskan enam liter minuman murahan dalam seharii ia juga bisa menenggak
selliter vodka hanya dengan sekali minum. Ketika minum Phoebe bisa menghabiskan uang
antara 10-30 poudsterling sehari, tapi jika sedang party bisa menghabiskan 50-100 poudsterling
dalam semalam saja. Karena sering mabuk, Phoebe juga kesulitan untuk bertahan di kelas.
Bahkan ia pun jadi sering bolos sekolah atau kabur dari kelas dan berakhir di Pub lagi. Barulah
beberapa bulan kemudian, tubuh Phoebe memperlihatkan gejala negative akibat kebanyakan
minumm. Diantaranya gemetaran tak terkendali dan ia mengalami halusinasi yang mengerikan.
Phoebe akhirnya masuk rumah sakit akibat minum alkohol secara berlebihan.

2. Teori ABC terkait dengan kasus


 A (Activating Event) : Seorang remaja yang kurang mendapat perhatian dari
keluarganya dan dirinya merasa membutuhkan sosok tempat untuk berbagi masalah.
Sehingga hal tersebut menjadi faktor yang mendorongnya mencari tempat berbagi di
lingkungan selain rumahnya.
 B (Belief) : Kemudian di lingkungan tersebut terdapat orang-orang yang memahami, dan
bersedia menjadi tempat berbagi masalah, dirinya mendapatkan perhatian dan perasaan
dihargai yang tidak diterima dari keluarganya. Dari lingkungan tersebut muncul respon
berupa perilaku mengkonsumsi alkohol akibat terpengaruh orang-orang disekelilingnya.
 C (Consequences) : Konsekuensi yang ditimbulkan yaitu rasa percaya dirinya
meningkat, sejenak lupa dengan masalah yang dihadapinya, dan semakin diterima oleh
lingkungannya tersebut. Perilaku tersebut dilakukan secara terus-menerus dan berulang
kali sehingga menjadikannya kecanduan. Bahkan ubuh Phoebe memperlihatkan gejala
negative akibat kebanyakan minumm, yakni gemetaran dan mengalami halusinasi.

3. Penjadwalan

Tujuan :

 Agar dapat mengontrol perilakunya dalam mengkonsumsi minuman beralkohol dari


yang sebelumnya dalam taraf dosis tinggi menjadi berkurang bahkan hilang
sepenuhnya.
 Agar dapat menghindari dampak negative dari kencanduan alcohol baik berupa
dampak negative yaitu kesehatan fisik, mental dan lainnya.

Tabel Penjadwalan :

Menggunakan penjadwalan berselang (Intermittent Reinforcement) : Subyek tidak diberikan


pengukuhan secara terus menerus melainkan setiap jangka waktu tertentu, sehingga diharapkan
pengukuhan ini lebih dapat mempertahankan perilaku yang dikukuhkan agar menghindari
kondisi kejenuhan pada subyek. Selain itu, dengan pola waktu pemberian yang tidak sama atau
bervariasi. Pemberian dijadwalkan setiap minggu dan total selama 3 minggu, dengan frekeuensi
penjadwalan setiap hari dalam setiap minggu, sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal.

Frekuensi
Minggu
Target Perilaku Hari Hari Har Hari Hari Har Hari Hasil
ke-
1 2 i3 4 5 i6 7
I Menahan hasrat untuk mengkonsumsi
minuman alkohol × √ √ × √ √ √ B

II Mengontrol untuk dapat mengurangi


kadar saat mengkonsumsi minuman × × × √ √ √ √ B
alkohol

III Menghindari faktor yang dapat


menyebabkan munculnya keinginan × √ × × √ √ √ B
untuk mengkonsumsi alkohol
Ket : √ : Tercapai
× : Tidak tercapai
B : Keberhasilan subyek
G : Kegagalan subjek

4. Faktor yang melatarbelakangi klien mengalami permasalahan

Faktor yang melatarbelakangi/penyebab yang paling mencolok terkait dengan


permasalahan yang dihadapi klien adalah karena adanya Kontrol Diri (Self-Control) yang
rendah. Kontrol diri sendiri merupakan kemampuan untuk membimbing tingkah laku individu,
kemampuan untuk menekan, merintangi impuls-impuls atau tingkah laku yang impulsif.
Sehingga perlu adanya inventorisasi pola tingkah laku Kontrol Diri dari Phoebe, yakni :
Kemampuan menahan hasrat untuk mengkonsumsi minuman alkohol, kemampuan mengontrol
untuk dapat mengurangi kadar saat mengkonsumsi minuman alkohol, dan kemampuan untuk
menghindari faktor penyebab munculnya hasrat untuk mengkonsumsi minuman alkohol.

Anda mungkin juga menyukai