Anda di halaman 1dari 10

Nama : Fiky Niswati Yuslihah

NIM : P17250193025
Kelas : 1A
TUGAS PSIKOLOGI
1. HOMOSEKSUAL

Homoseksual merupakan istilah untuk orang yang tertarik secara personal, atau
seksual, kepada orang dengan jenis kelamin yang sama dengannya. Jika orang tersebut
laki-laki maka umumnya disebut dengan gay, sementara perempuan disebut dengan
lasbian.

 Ciri – Ciri Homoseksual :


a. Penampilan selalu necis dan suka menggunakan parfum secara berlebihan.
b. Memiliki sifat pemurung, mudah tersinggung, dan gampang marah.
c. Selalu menjaga bentuk tubuh.
d. Memiliki wajah yang teduh dengan tatapan yang teduh pula.
e. Menggunakan riasan yang berlebih .
f. Suka memuji dan bermesraan dengan pria lain.
g. Pikiran dan ambisi mereka setiap saat selalu terfokus pada perbuatan keji,
karena laki-laki ada di hadapan mereka setiap waktu.
h. Mereka merasa mendapatkan kelezatan dan kebahagiaan apabila bisa
melampiaskan nafsu birahi mereka pada sesamanya dan juga mengeluarkan
air mani seperti di mulut, dubur, dan tempat lain yang tidak semestinya.
i. Mereka lemah di hadapan laki-laki karena merasa butuh kepadanya.
j. Suka mengejak bepergian ke klub atau komunitas LGBT.

 Faktor Penyebab Homoseksual :


a. Faktor herediter, berupa tidak keseimbangan hormon-hormon seks.
b. Pengaruh lingkungan yang tidak baik atau tidak menguntungkan bagi
perkembangan kematangan seksual yang normal.
c. Seseorang selalau mencari kepuasan relasi homoseksual karena pernah
menghayati pengalaman homoseksual yang menggairahkan pada masa remaja.
2. JUDI
Judi menurut KBBI adalah permainan dengan memakai uang sebagai taruhan.
Perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan suatu nilai atau
sesuatu yang dianggap bernilai, dengan menyadari adanya resiko dan harapan tertentu
pada peristiwa-peristiwa permainan, atau kejadian-kejadian yang belum tentu hasilnya.
Berjudi sendiri diartikan sebagai upaya mempertaruhkan sejumlah uang atau harta dalam
permainan tebakan berdasarkan kebetulan dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari
permainan tersebut.

 Ciri - Ciri Judi :


a. Tidak bisa berhenti, orang yang ketagihan judi akan berusaha untuk berhenti,
namun pada akhirnya mereka tetap bertaruh dengan harapan akan
memenangkan perjudian.
b. Bertaruh melebihi kemampuannya. Pecandu judi seringkali menggunakan
uang lebih dari seharusnya, hingga terkadang menggunakan uang kebutuhan
hidup.
c. Bertaruh bukan untuk kesenangan, namun untuk menghilangkan kecemasan
atau melupakan masalah, tetapi ironisnya berujung dengan bertambahnya
masalah lainnya.
d. Terus meningkatkan nilai taruhan. Pecandu judi atau taruhan tidak akan puas
dengan nilai taruhan yang kecil.
e. Usaha berlebihan untuk mencari uang, jika kehabisan uang pecandu tidak
akan berhenti untuk melakukan perjudian.
f. Judi menjadi prioritas utama. Pecandu judi umumnya mengutamakan judi
daripada keluarganya sendiri.
g. Emosi tidak stabil. Hal yang mempengaruhi emosi ialah karena frustasi, rasa
penyesalan yang terlambat, ambisi yang menurun, dan keinginan berjudi
untuk menutupi masalah hidup.

 Faktor Penyebab Judi :


a. Faktor Sosial dan Ekonomi
Keadaan ekonomi yang pas pasan cenderung mendorong seseorang
berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan menggunakan modal kecil
dan mendapatkan keuntungan besar tanpa adanya usaha yang besar. Kondisi
soaial masyarakat yang menerima perilaku judi juga berperan besar terhadap
tumbuhnya perilaku berjudi dalam masyarakat.
b. Faktor Situasional
Situasi yang bisa dikategorikan sebagai pemicu berjudi diantaranya adalah
adanya tekanan dari teman-teman atau kelompok untuk berpartisipasi dalam
perjudian.
c. Faktor Keinginan Untuk Mencoba
Keinginan yang muncul dalam diri seseorang datang karena adanya
sesuatu yang membuatnya tertarik dan kemudian mempengaruhi pola pikir
untuk melakukan apa yang ia inginkan atau hanya sekedar tahu dan ikut
mencoba.
d. Faktor Persepsi Tentang Peluang Kemenangan
Persepsi yang dimaksud adalah persepsi pelaku dalam membuat evaluasi
terhadap peluang menang yang akan diperolehnya jika ia berjudi.

3. ALKOHOLISME

Alkoholisme adalah peminum berat yang tingkat ketergantungannya atas alkohol


telah mengganggu mental secara nyata atau menganggu kesehatan fisik dan mentalnya,
hubungan antar pribadinya serta kelancaran fungsi ekonomi dan sosialnya.

 Ciri – Ciri Alkoholisme :


a. Adanya perubahan perilaku seperti seseorang yang biasanya periang tiba-tiba
menjadi pemurung, mudah tersinggung, dan cepat marah tanpa alasan yang
jelas.
b. Sering menguap dan mengantuk, malas, dan tidak memperdulikan kebersihan
serta penampilan diri.
c. Menjadi tidak disiplin, sering kabur baik dirumah maupun disekolah.
d. Penurunan tingkat kehadiran di kelas, baik nilai rapot ataupun prestasinya
menurun.
e. Suka bersembunyi di tempat yang gelap dan sepi agar tidak terlihat orang.
f. Lebih banyak menyendiri dari biasanya, sering bengong dan berhalusinasi.
g. Mencuri apa saja milik orang tua atau saudara agar mendapatkan uang untuk
membeli minuman beralkohol.
h. Berat badan menurun drastis karena nafsu makan berkurang.
i. Suka marah dan tidak terkendali.
j. Sering cemas atau gelisah, mudah stress, dan suka tidur.
k. Pelupa, seperti orang bego atau pikun serta mata merah seperti orang
mengantuk.

 Faktor Penyebab Alkoholisme :


1) Faktor dari dalam Individu, yang meliputi :
a) Peminum yang terbiasa untuk kesegaran dan kesenangan yang dilakukan
semakin sering dan lama.
b) Peminum yang didorong oleh rasa sakitnya, tindakan ini adalah untuk
meringankan penderitaannya.
c) Peminum yang didorong oleh perasaan kecewa, tekanan batin, dan
ketegangan yang berusaha untuk melupakan hal tersebut dengan mabuk.
d) Peminum yang frustasi dan secara sadar ingin menunjukkan sikap protes
kepada masyarakat.

2) Faktor dari Masyarakat


Biasanya faktor dari masyarakat ini timbul karena adanya beberapa
kelompok orang yang melakukan pengadaan alkohol untuk tujuan tertentu,
seperti :
a) Untuk kepentingan dagang atau ekonomi, atau untuk mengeruk banyak
uang.
b) Untuk tujuan politik, yaitu memperlemah individu dalam masyarakat.
4. BULEMIA
Bulemia atau biasa disebut dalam istilah medisnya Bulimia nervosa adalah
gangguan pola makan yang ditandai dengan usaha untuk memuntahkan kembali secara
terus-menerus apa yang telah dimakan sebelumnya. Bulimia nervosa yaitu sebuah
kelainan cara makan yang terlihat dari kebiasaan makan berlebihan yang terjadi secara
terus menerus, sering terjadi pada wanita.
Kelainan tersebut merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Yang
paling sering dilakukan orang dengan Bulimia nervosa adalah membuat dirinya muntah-
muntah, kadang disebut pembersihan, puasa, serta penggunaan laksatif, enema, diuretik,
penggunaan obat pencahar sehingga dapat merangsang penderita untuk memuntahkan
makanan yang telah ia makan.

 Ciri – Ciri Bulemia :


a. Makan dalam jumlah yang sangat banyak secara berulang-ulang, biasanya dua
kali dalam seminggu aatau setidaknya dalam tiga bulan.
b. Ketika sedang makan, tidak dapat mengontrol dirinya sehingga dia selalu
makan dalam jumlah berlebih. Selalu cemas dengan bentuk badannya.
c. Bila selesai makan dalam jumlah yang banyak, biasanya penderita bulimia
selalu pergi ke kamar mandi untuk memuntahkan kembali apa yang telah dia
makan.
d. Selalu mengkonsumsi obat pencahar dan pelancar pencernaan.
e. Tersisih dari aktivitas sosial.
f. Keadaan untuk selalu memuntahkan makanan yang dimakan, bila dibiarkan
terus menerus akan membahayakan tubuh karena hal ini dapat mengakibatkan
rusaknya keseimbangan mineral dalam tubuh, seperti sodium dan potasium.
g. Penyakit yang demikian sangat berbahaya karena dapat menyebabkan:
1) Pengikisan email gigi
2) Pembengkakan kelenjar ludah di pipi (kelenjar parotis)
3) Peradangan kerongkongan
4) Berkurangnya kadar kalium dalam darah sehingga terjadi gangguan irama
jantung.
 Faktor Penyebab Bulemia :
a. Masalah terkait kejiwaan, misalnya meras rendah diri, depresi, stres, ingin
selalu tampil sempurna (perfeksionis), alami gangguan stres pasca trauma
(PTSD) serta gangguan obsesive komplusif (OCD).
b. Faktor keturunan, jika salah satu anggota keluarga inti mengidap bulimia,
maka seseorang beresiko lebih tinggi untuk mengalami kelainan yang sama.
c. Tuntutan sosial, misalnya remaja yang merasa harus menurunkan berat badan
karena teman temannya
d. Tuntutan profesi,contohnya model yang harus langsing atau atlet yang harus
menjaga berat badan dengan ketat
e. Masalah keluarga dan perilaku maladaptif.

5. ANOREKSIA NERVOSA
Anoreksia nervosa (AN) adalah gangguan pola makan dengan cara membuat
dirinya tetap lapar (self-starvation). Hal ini biasanya terjadi pada remaja wanita yang
tengah menginjak SMU. Adapun tujuan mereka membuat dirinya merasa tetap lapar
adalah mereka ingin memiliki penampilan fisik yang ramping dan menarik perhatian
lawan jenisnya. Anoreksia nervosa yaitu sebuah gangguan makan yang ditandai dengan
penolakan untuk mempertahankan berat badaan yang sehat dan rasa takut yang
berlebihan terhadap peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang.

 Ciri- ciri Anoreksia Nervosa :


a. Seluruh tubuh akan mengalami dehidrasi,kelelahan,ketidakseimbangan
air,elektrolit, osteoporosi,pingsan,pusing,suhu tubuh rendah,tekanan darah
rendah atau merasa dingin.
b. Perilaku : isolasi sosial,makan terus menerus,perilaku hiperaktif,perilaku
impulsif,atau perilaku kompulsif.
c. Berat badan :kurus,penurunan berat badan exstrim.
d. Bimabang,gelisah atau rasa bersalah.
e. Menstruasi tidak teratur atau tidak ada menstruasi.
f. Pertumbuhan yang lambat atau pubertas yang tertunda.
g. Denyut jantung lambat, depresi, kuku rapuh, kulit kering, melakukan diet,
memar, rambut kering, sakit kepala atau sensitif terhadp dingin.

 Faktor Penyebab Anoreksia Nervosa :


1) Faktor sosio-kultural
Adanya tekanan yang berlebihan pada wanita muda untuk mencapai
standart kurus yang tidak realitas.
2) Faktor Psikologis
a. Diet yang kaku atau sangat membatasi dapat mengakibatkan
berkurangnya kontrol yang diikuti pelanggaran diet.
b. Ketidakpuasan pada tubuh memicu dilakukannya caranyang tidak
sehat untuk mencapai berat badan yang diinginkan.
c. Merasa kurang memiliki kontrol atas berbagai aspek kehidupan selain
diet.
d. Kebutuhan psikologis untuk kesempatan dan kecenderungan untuk
berfikir secara dikotomis/hitam putih.
3) Faktor Keluarga
a. Keluarga penderita gangguan makan biasanya memiliki karakteristik
yang sama yaitu adanya konflik, kurang kedekatan dan pengasuhan,
serta gagal dalam membangun kemandirian pada diri.
b. Dari perspektif sistim keluarga, gangguan makan pada anak
perempuan dapat memberi keseimbangan pada keluarga yang
disfungsional dengan mengalihkan perhatian dari masalah keluarga
ataupun masalah pernikahan.
4) Faktor Biologis
a. Ketidakseimbangan yang mungkin terjadi pada sistim
neurontransmiter di otak yang mengatur mood dan nafsu makan.
b. Adanya kemungkinan pengaruh genetis.
6. BUNUH DIRI
Bunuh diri didefinisikan sebagai usaha seseorang untuk menyakiti dirinya sendiri
dengan tujuan untuk meniadakan atau menghilangkan nyawanya sendiri, hal ini biasanya
dilakukan atas dasar motivasi-motivasi tertentu seperti menyelesaikan permasalahan
hidup yang dihadapi. Bunuh diri ini merupakan tindakan sengaja yang menyebabkan
kematian diri sendiri. Bunuh diri seringkali di lakukan akibat putus asa,yang
penyebabnya sering kali dengan gangguan jiwa misalnya depresi, gangguan
bipolar,skizofrenia, ketergantungan alkohol atau penyalahgunaan obat.

 Ciri – ciri Bunuh Diri :


a. Mengalami gangguan tidur, kebersihan diri, dan kebiasaan makan.
b. Perubahan pola tingkah laku yang dramatis, misalnya remaja yang senang
sekali berteman dan berkumpul dengan banyak orang berubah menjadi
pemalu dan menarik diri.
c. Ada perasaan tanpa harapan, murung, tidak berdaya, dan putus asa yang
mendalam.
d. Selalu dihantui atau dikejar-kejar rasa cemas, depresi, marah, dendam, dosa
atau bersalah.
e. Tersirat unsur-unsur kematian dalam suatu karya atau tulisan pribadinya.
f. Membuat surat wasiat dan memberikan benda-benda berharganya.
g. Pamit kepada kerabat dan keluarga.
h. Adanya serangkaian tingkah laku atau kejadian tidak terencana seperti
penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan, mengabaikan keselamatan diri,
menerima tantangan yang berbahaya, seperti penyalahgunaan alkohol, obat-
obatan terlarang, dan senjata api yang dapat membahayakan keselamatan
dirinya.
 Faktor Penyebab Bunuh Diri :
a. Adanya gangguan psikologis
Gangguan psikologis dapat menimbulkan tindakan-tindakan berbahaya,
baik itu merupakan tindakan bunuh diri yang mematikan, maupun bunuh diri
yang tidak mematikan.
b. Penggunaan Alkohol dan Narkotika
Penggunaan alkohol dan narkotika menjadi slah satu faktor yang sangat
berpengaruh dalam percobaan bunuh diri karena pengaruh dari penggunaan
hal tersebut akan dapat membuat seseorang menjadi tidak terkontrol.
c. Penyakit-penyakit Jasmani
Penyakit-penyakit jasmani termasuk hal yang paling sering
mengakibatkan bunuh diri terutama bagi orang-orang tua karena rasa sakit
yang dideritanya.
d. Kondisi Keluarga
Kebanyakan pelaku bunuh diri yang memiliki perilaku bunuh diri
menghadapi berbagai problem yang membawa mereka kepada kebimbangan
tentang harga diri, serta menumbuhkan perasaan bahwa mereka tidak disukai,
tidak diperlukan, tidak dipahami dan disayangi.
e. Pengaruh Media Massa
Adanya berita tentang bunuh diri kadang dapat memicu tindakan bunuh
diri, terutama bagi orang-orang yang memang telah mempersiapkan diri untuk
melakukannya. Ketika mereka tahu bahwa orang yang mati bunuh diri
sebelumnya hidup dengan posisi dan keadaan yang sama dengan yang
dialaminya, maka hal itu bisa mendorong mereka untuk meniru dan
melakukan perbuatan yang sama.
f. Krisis Kepribadian.
g. Mengalami kekerasan psikologis, misalnya perumbungan atau poembullyan .
h. Mengalami kekerasan seksual.
i. Memiliki tekanan batin, misalnya karena kehilangan pekerjaan, status,
kedudukan, atau uang.
j. Kehilangan kerabat dekat atau anggota keluarga.

Anda mungkin juga menyukai