Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ZAT ADIKTIF

(ALCOHOLICS, AMPHETAMINES, CANABIS,


OPIOD) INTOXICATIO, WITHDRAWAL

Kelompok 4 :
1. Afrischa Yusti Nabrita (J210190006)
2. Bella Carissa (J210190022)
3. Bulan Rexy Pratiwi (J210190061)
4. Ika Nur Fitriani (J210190015)
5. Firda Rifa Fauzia (J210190043)
6. Lolita Aisyah (J210190036)
7. Aulia Fitri (J210190031)
8. Rahma Tsalsa Khoirunisa (J210190051)
Definisi
Zat adiktif adalah bahan yang menyebabkan adiksi atau ketergantungan dan
membahayakan kesehatan ditandai dengan perubahan perilaku kognitif dan
fenomena fisiologis, keinginan kuat untuk mengkonsumsi zat tersebut.
Kelompok zat adiktif meliputi :
Alcoholics adalah minuman yang berisi produk fermentasi menghasilkan
atanol dengan kadar diatas 40% mampu menyebabkan depresi susunan saraf
pusat, dalam kadar tinggi bisa memicu sirosis hepatic, hepatitis alkoholik
maupun gangguan sistem persyarafan.

Amphetamines adalah salah satu zat kimia yang berbahaya yang


menyebabkan kecanduan. Amfetamin juga salah satu narkotika yang banyak
beredar di masyarakat dan banyak dikenal dengan sabu-sabu.
Penyalahgunaan anfetamin dilakukan untuk mendapatkan efek yang
menyenangkan dan diperantarai oleh pelepasan dopamin, namun efek ini
hanya bertahan sesaat
Canabis dikenal dengan istilah ganja yitu dengan dihisap dengan cara dipadatkan lalu
digulung menyerupai rokok atau bisa juga dengan menggunakan pipa rokok. Efek dari ganja
tergolong sangat cepat, efek yang ditimbulkan yaitu cenderung merasa lebih santai, rasa
gembira yang berlebihan (mudah tertawa), sering berfantasi, aktif berkomunikasi,
mempunyai selera makan yang tinggi, lebih senditif pada suatu hal yang sedang dihadai,
mempunyai selera makan yang tinggi, denyut nadi bertambah cepat, suhu badan naik, dan
kering pada mulut dan tenggorokan.

Opioid adalah segolongan zat yang alamiah , semi sintetik sebagai analgetik. Opioid yang
diperoleh dari alamiah dengan perubahan sedikit kimiawi. Efek klinisnya adalah dapat
menurunkan susunan saraf pusat, menurunkan sensasi nyeri, menurunkan emosi, sedasi,
menimbulkan rasa lelah, mual atau muntah, dan merasa pusing

Gangguan jiwa terkait zat adiktif yaitu apabila zat tersebut masuk kedalam tubuh manusia
bisa mempengaruhi tubuh terutama pada otak /susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan
gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan
(adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap zat psikoaktif yaitu zat yang bekerja
pada otak, sehingga menimbulkan perubahan perilaku, perasaan dan pikiran.
etiologi
A. Faktor Predisposisi
1. Faktor Biologis
a. Keluarga : orang tua yang menyalahgunakan zat adiktif
b. Metabolik : perubahan metabolisme alkohol yang
mengakibatkan respon fisiologis
c. Penyakit kronis : kanker, asma
2. Faktor Psikologis
a. Tipe Kepribadian : dependen, depresi, psikopat
b. Harga diri akibat penganiayaan masa anak-anak
c. Individu yang mempunyai perasaan tidak aman
d. Cara pemecahan masalah yang menyimpang
e. Permusuhan dengan orang tua
f. Keluarga yang kurang stabis (disfungsi keluarga)
3. Faktor Sosial
a. Sikap masyarakat yang kurang pengetahuan tentang penggunaan zat
adiktif
b. Norma kebudayaan : menggunakan alkohol untuk upacara adat
c. Lingkungan : lingkungan rumah yang kumuh dan padat
d. Kontrol masyarakat kurang terhadap penggunaan zat adiktif
e. Kehidupan agama yang kurang
f. Perilaku tindak kriminal pada usia dini.
B. Faktor Prespitasi
a. Reaksi sebagai prinsip kesenangan : menghindari rasa sakit
b. Kehilangan sesuatu yang berarti : rumah, sekolah, kelompok teman
sebaya
c. Dampak di era globalisasi : film /iklan, transportasi lancar
PSIKOPATOLOGI
Tanda dan gejala

• Tingkah laku pasien pengguna zat sedatif hipnotik


a. Menurunnya sifat menahan diri
b. Jalan tidak stabil, koordinasi motorik kurang
c. Bicara cadel, bertele-tele
d. Sering datang ke dokter untuk minta resep
e. Kurang perhatian
f. Sangat gembira, berdiam, depresi, dan kadang bersikap bermusuhan
g. Gangguan dalam daya pertimbangan
h. Dalam keadaan yang over dosis, kesadaran menurun, koma dan dapat
menimbulkan kematian
i. Meningkatkan rasa percaya diri
• Tinggal laku pasien pengguna ganja
a. Kontrol diri menurun bahkan hilang
b. Menurunnya motivasi perubahan diri
c. Ephoria ringan
• Tingkah laku pasien pengguna alkohol
a. Sikap bermusuhan
b. Kadang bersikap murung, berdiam
c. Kontrol diri menurun
d. Suara keras, bicara cadel, dan kacau
e. Agresi
f. Minum alkohol pagi hari atau tidak kenal waktu
g. Partisipasi di lingkungan sosial kurang
h. Daya pertimbangan menurun
i. Koordinasi motorik terganggu, akibat cenderung mendapat kecelakaan
j. Dalam keadaan over dosis, kesadaran menurun bahkan sampai koma.
• Tingkah laku pasien pengguna opioda
a. Terkantuk-kantuk
b. Bicara cadel
c. Koordinasi motorik terganggu
d. Acuh terhadap lingkungan, kurang perhatian
e. Perilaku manipulatif, untuk mendapatkan zat adiktif
f. Kontrol diri kurang
• Tingkah laku pasien pengguna kokain
a. Hiperaktif
b. Euphoria, agitasi, dan sampai agitasi
c. Iritabilitas
d. Halusinasi dan waham
e. Kewaspadaan yang berlebih
f. Sangat tegang
g. Gelisah insomnia
h. Tampak membesar-besarkan sesuatu
i. Dalam keadaan over dosis : kejang, delirium, dan paranoid
• Tingkah laku pasien pengguna halusinogen
a. Tingkah laku tidak dapat diramalkan
b. Tingkah laku merusak diri sendiri
c. Halusinasi, ilusi
d. Distorsia (gangguan dalam penilaian, waktu dan jarak)
e. Sikap merasa diri benar
f. Kewaspadaan meningkat
g. Depersonalisasi
h. Pengalaman yang gaib/ajaib
JENIS GANGGUAN TERKAIT ZAT
ADIKTIF:
• Skizofrenia
diagnosis skizofrenia diberikan ketika seseorang telah memilki gejala
gangguan kejiwaan sekurang-krangnya selama enam bulan. Gejala
utama dari skizofrenia termasuk delusi, halusinasi dan pikiran yang
kacau. Seseorang dengan skizofrenia juga mungkin mengalami
kesulitan dalam berpikir (misalnya, sulit berkonsentrasi dan
mengingat hal-hal yang banyak dan leih dari biasanya)
• Gangguan Schizoafektif
seseorang dengan gangguan schizoaffectif menglami gejala
skizofrenia serta gejala gangguan suasana hati, seperti depresi atau
menggemari sesuatu secara berlebihan. Untuk informasi tentang
gangguan hati, dapat dilihat pada buku mood and substance use.
• Gangguan Delusional
seseorang dengan gangguan delusional memilki keyakinan yang kuat
tentang hal-hal yang bisa terjadi dikehidupan nyata namun hal
tersebut tidak benar. Misalnya, mereka mungkin berpikir bahwa
orang-orang sedang mengikuti mereka, atau mendengarkan
panggilan telepon mereka. Kenyakinan ini perlu ada setidaknya satu
bulan.
Dampak penggunaan zat adiktif
1.Terhadap Mental dan disi Fisik

a. Ganja: pemakaian lama menurunkan daya tahan sehingga


mudah terserang infeksi. Ganja juga memperburuk aliran
darah koroner.
b. Kokain: bisa terjadi aritmia jantung, ulkus atau perforasi
sekat hidung, jangka panjang terjadi anemia dan turunannya
berat badan.
c. Alkohol: menimbulkan banyak komplikasi misalnya
gangguan lambung, kanker usus, gangguan hati , gangguan
pada otot jantung dan saraf, gangguan metabolisme, cacat
janin dan gangguan seksual.
2. Terhadap kehidupan mental emosional

Intoksikasi alkohol menimbulkan perubahan kehidupan


mental emosional yang bermanifestasi pada gangguan
perilaku tidak wajar. Pemakaian ganja yang berat dan lama
menimbulkan sindrom amotivasional. Putus obat
golongan amfetamin dapat menimbulkan depresi sampai
bunuh diri.
3. Terhadap kehidupan sosial

Gangguan mental emosional pada penyalahgunaan obat


akan mengganggu fungsinya sebagai anggota masyarakat,
bekerja atau sekolah. Pada umumnya prestasi akan
menurun, lalu dipecat/dikeluarkan yang berakibat makin
kuatnya dorongan untuk menyalahgunakan obat.
kasus

Sdr “I” adalah seorang siswa SMA berusia 18 tahun, anak tunggal dari
Tn. “M” dan Ny “T”. Sdr “I” ketahuan mengkonsusmsi obat-obatan
terlarang berupa ganja dan 2 hari sebelumnya Sdr “I” mengkonsumsi
obat dextro sebanyak 10 butir, miras dan ganja 1 batang dengan cara
dihisap. Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan TD: 110/70 mmHg. Nadi:
99x/menit, S: 36,5 C, RR: 20x/menit, TB: 164cm, BB: 56 kg.
ANALISIS DATA
1. Ds :
- Klien mengatakan selalu mengancam ibunya jika tidak diberi uang dengan tujuan tidak mau
pulang.
- Menurut status, klien mengancam sambil membawa parang dan marah-marah
Do :
- Klien banyak beraktivitas, sulit untuk diam, terkadang klien terlihat mondar mandir.

2. Ds :
- Klien mengatakan pada tahun 2015 pernah ditahan di BNN selama 10 hari karena obat terlarang
- Pengambil keputusan dalam keluarga lebih dominan bapak klien.
Do : -
3. Ds :
- Klien mengatakan saat pulang kembali bergabung dengan teman-teman yang dulu. Dan
mengulangi perbuatan hal yang sama (miras dan penyalahgunaan obat dextro).
Do :
- Saat ditanya bagaimana cara klien jika ada masalah, klien menghindar/ tidak pulang.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Resiko perilaku kekerasan


• Koping keluarga tidak efektif
• Koping individu tidak efektif.

Anda mungkin juga menyukai