Psikoafektive
BIPOLAR DISODER (MANIA DAN DEPRESI),TINGKATAN
BUNUH DIRI
KELOMPOK 3
Anggota :
Gangguan bipolar yang dikenal sebagai manic-depresive illness adalah penyakit medis yang mengancam jiwa
karena adanya percobaan bunuh diri yang cukup tinggi pada populasi bipolar, yaitu 10-15%. Gangguan
bipolar adalah suatu penyakit jangka panjang dan episodik dengan berbagai macam variasi perjalanan
penyakit. Gangguan bipolar sering tidak diketahui dan salah diagnosa dan bahkan bila terdiagnosa sering
tidak terobati dengan adekuat (Evans 2000; Tohen & Angst 2002; Toni et al 2000).
Diagnosis gangguan bipolar sulit dibuat karena gejala gangguan bipolar yang bertumpang tindih dengan
gangguan psikiatrik yang lain yaitu skizofrenia dan skizoafektif. Hal ini mengakibatkan prevalensi gangguan
skizoafektif, skizofrenia, dan gangguan bipolar berbeda-beda pada setiap penelitian yang dilakukan.
Gangguan bipolar mempunyai prognosis yang relatif baik terutama untuk gangguan bipolar yang bentuk
klasik. Perjalanan penyakit gangguan bipolar sangat bervariasi dan biasanya kronik. Kekambuhan yang
terjadi akan mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, perkawinan bahkan meningkatkan risiko bunuh diri. Terapi
yang komprehensif diperlukan pasien untuk mencapai kembali fungsinya semula dan kualitas hidup yang
tetap baik. Terapi komprehensif meliputi farmakoterapi dan intervensi psikososial (Amir 2012; Soetjipto
2012; Yatham et al 2009).
Patofisiologi
Etiologi
c. Psikosis
Pada penderita bipolar dengan gejala mania atau depresi berat, sering
muncul gejala psikosis yaitu pemikiran yang tidak berdasarkan realita.
Gejalanya bisa berupa halusinasi (suara atau penglihatan) dan delusi
(percaya sesuatu yang berbeda dengan kenyataan).
Contoh
Kasus
Seorang pasien dibawa oleh keluarganya
datang ke rumah sakit dengan keluhan utama
sering marah-marah tidak bisa mengontrol
perasaannya, pasien biasanya mengalami
perubahan mendadak dari perasaan gembira
yang berlebihan menjadi tiba tiba marah,
mudah tersinggung, pasien juga sering
mencoba ingin membunuh dirinya sendiri
seperti mencari senjata tajam yang berbahaya
atau membeli obat obatan dalam jumlah yang
banyak untuk diminum. Hasil pemeriksaan
tanda tanda vital pasien : TTD : 120/80
MmHg, Suhu : 36,5°c, Nadi : 100/menit,
perenafasan : 25x/menit.
NAMA JOBDESK
Dewi Lia Rahmawati MENCARI DEFINISI
Farras Kens Daryngga MENCARI PSOKOPATOLOGI
Andini Rahma Nidaul Izza MENCARI TANDA DAN GEJALA
Lovianingtiyas Pramithasari MENCARI ETIOLOGI
Muhammad Faiz Fahrizal MEMBUAT KASUS DAN
Ardhiansyah DIAGNOSA
Indhira Kurniastining Fiqriyah MEMBUAT INTERVENSI
Nadlofa Kamal Fatimah MEMBUAT PPT DAN NOTULEN
Any question?