Suasana hati atau mood sering didefinisikan sebagai emosi yang dapat
menjalar dan berkelanjutan yang mungkin memiliki pengaruh besar terhadap
persepsi seseorang di dunia (Townsend, 2014). Pengaruh yang disebutkan tersebut
dapat digambarkan sebagai reaksi emosional yang terkait dengan pengalaman
individu. Contoh dari mood sendiri yaitu depresi, sukacita, kegembiraan,
kesedihan, dan kecemasan. Saat suasana hati memiliki sebuah gangguan yang
dimanifestasikan oleh siklus mania dan depresi, selanjutnya gangguan ini disebut
dengan gangguan bipolar. Pada tulisan ini akan dibahas mengenai gangguan
bipolar beserta diagnosis keperawatan dan medikasinya.
1
Universitas Indonesia
2
Universitas Indonesia
3
Kedua pengaruh biokimia, pada kasus amina biogenik studi awal telah
dikaitkan dengan kekurangan fungsional norepinefrin, dopamin dan mania dengan
kelebihan fungsional amina. Penelitian yang dilakukan University of Michigan
dengan menggunakan presynaptic marker and positron emission tomography
(PET) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kepadatan di amina saat pelepasan
sel di otak orang dengan gangguan bipolar (Townsend, 2014). Sel-sel yang
berlebihan tersebut mengakibatkan zat kimia otak berubah yang berhubungan
dengan gejala gangguan bipolar. Ketiga pengaruh psikologikal yaitu terdapat efek
samping dari pengobatan, seperti pengobatan tertentu yang digunakan untuk
mengobati penyakit somatik telah diketahui memicu respons dari manik.
Selanjutnya ada teori psikososial, kredibilitas dari teori ini telah ditolak pada
tahun-tahun sebelumnya. Kondisi stress seperti skizofrenia dan gangguan bipolar
dipandang sebagai penyakit otak dengan penyebab bilogis. Penyebab dari
penyakit ini pun masih belum pasti sampai sekarang. Bagaimanapun, mungkin
jika faktor biologis dan psikososial berpengaruh, contohnya seperti stressor di
lingkungan sekitar.
Gangguan bipolar dibagi menjadi tiga tipe yaitu bipolar mixed atau
campuran, bipolar tipe I, dan bipolar tipe II (Videbeck, 2011). Bipolar campuran
(mixed) yaitu ketika siklusnya bergantian antara periode manik, suasana hati yang
normal, depresi, suasana hati yang normal, manik, dan sebagainya. Bipolar tipe I,
mengalami episode manik dengan setidaknya satu episode depresif. Bipolar tipe
II, episode depresif yang berulang dengan setidaknya satu kali episode
hypomanik. Mania atau manik sendiri ditandai dengan suasana hati yang tinggi,
ekspansif, atau mudah tersinggung (Stuart, 2013). Sedangkan hypomanik adalah
sindrom klinis yang serupa dengan mania tetapi tidak separah mania.
Universitas Indonesia
4
Medikasi pada gangguan bipolar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan psikofarmakologi dan psikoterapi. Psikofarmakologi, monoterapi dengan
stabilizer suasana hati tradisional contohnya seperti lithium, divalporex,
carbamazepine, atau antipsikotik atipikal seperti olanzapine, quetiapine,
risperidone, aripiprazole (Townsend, 2014). Monoterapi dan antipsikotik atipikal
ini ditetapkan sebagai pengobatan pertama pada penderita gangguan bipolar.
Monoterapi stabilizer suasana hati adalah medikasi yang dapat mencegah siklus
akut dari perilaku bipolar. Antipsikotik digunakan sebagai medikasi tambahan jika
klien terdapat di fase mania akut atau gangguan seperti delusi, halusinasi, dan
ilusi.
Universitas Indonesia
5
Daftar Pustaka
Universitas Indonesia