Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LINEARITAS PERTAMBAHAN UMUR DENGAN


PERKEMBANGAN MOTORIK & PSIKOLOGIS

Dosen Pengampu: Akbar Sudirman, S.Pd.,M.Pd


Mata Kuliah: Pertumbuhan dan perkembangan fisik

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3:

MUH. ASWAR (220301522047)


RYO WAHYUDI (220301522066)
MUKHLIS (220301522055)
ALDI ALFIANSAH (220301522071)
A MUHAMMAD ABDILLAH (220301522060)
ALDA WIRALDA (220301522044)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRGAAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur, saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya saya
dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Adapun judul dari makalah ini adalah “ Linearitas
pertambahan umur dengan perkembangan motoric & psikologis “.
Tidak lupa pula pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu pada mata kuliah ini, Bapak Akbar Sudirman, S.pd., M.Pd. yang sudah
mengarahkan dan membimbing kami dalam proses pemahaman mata kuliah ini.
Adapun yang tidak terlepas dari pembuatan tugas ini adalah kesalahan yang tidak
sengaja ataupun tidak diketahui, karena sebaik baiknya manusia pasti tidak luput dari kesalahan
dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu adapun kesalahan yang terdapat
saya memohon maaf, maka saya berharap adapun kritik dan saran dari pembaca akan saya
jadikan pembelajaran di tugas selanjutnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH ..............................................................................................................5
C. TUJUAN ........................................................................................................................................5

BAB II ....................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
A.PENGERTIAN LINEARITAS, PERKEMBANGAN MOTORIK DAN PSIKOLOGIS
ANAK .................................................................................................................................................6
B. BAGAIMANA POLA LINEARITAS DALAM PERTAMBAHAN UMUR BERKAITAN
DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN HALUS PADA ANAK...................7
C. HUBUNGAN LINEAR ANTARA PERTAMBAHAN UMUR DAN PERKEMBANGAN
KOGNITIF ANAK, SEPERTI, KEMAMPUAN BERPIKIR, MEMECAHKAN MASALAH,
DAN BAHASA...................................................................................................................................9
D. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSISTENSI POLA LINEARITAS
DALAM PERTAMBAHAN UMUR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK DAN
PSIKOLOGIS ANAK .....................................................................................................................11
BAB III .................................................................................................................................... 13
PENUTUP ............................................................................................................................... 13
A. KESIMPULAN ...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Perkembangan anak adalah proses kompleks yang memengaruhi berbagai aspek


kehidupan mereka, baik fisik maupun psikologis. Memahami bagaimana pertambahan umur
berkorelasi dengan perkembangan motoric dan psikologis anak adalah penting untuk
merancang pendekatan Pendidikan dan intervensi yang efektif.
Konsep linearitas membantu dalam mengidetntifikasi pola pola umum dalam
perkembangan anak seiring bertambahnya usia. Penelitian yang focus pada linearitas dalam
pertambahan umur dapat memberikan wawasan yang berharga tentang pola-pola ini dan
bagaimana mereka berkaitan dengan perkembangan motoric dan psikologis.
Meskipun telah banyak penelitian tentang perkembangan anak, penelitian yang
menggabungkan konsep linearitas dengan pertambahan umur dan perkembangan motoric serta
psikologis masih terbatas. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk mengekplorasi lebih lanjut
topik ini untuk memperdalam pemahaman kita tentang perkembangan anak.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian linearitas, perkembangan motoric dan psikologis anak.
2. Bagaiamana pola linearitas dalam pertambahan umur berkaitan dengan
perkembangan motoric kasar dan halus pada anak?
3. Apakah terdapat hubungan linear antara pertambahan umur dan perkembangan
kognitif anak, seperti kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan Bahasa?
4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi pola linearitas dalam
pertambahan umur dengan perkembangan motoric dan psikologis anak?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian linearitas, perkembangan motoric dan psikologis
anak
2. Mengetahui bagaimana pola linearitas dalam pertambahan umur berkaitan
dengan perkembangan motoric kasar dan halus pada anak
3. Mengetahui apakah terdapat hubungan linear antara pertambahan umur dan
perkembangan kognitif anak, seperti kemampuan berpikir, memecahkan
masalah, dan Bahasa
4. Mengetahui apa saja faktor faktor yang mempengaruhi konsistensi pola
linearitas dalam pertambahan umur dengan perkembangan motorik dan
psikologis anak.
BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN LINEARITAS, PERKEMBANGAN MOTORIK DAN


PSIKOLOGIS ANAK

Dalam konteks pertumbuhan, “ linear/linearitas” merujuk pada pola atau hubungan di


mana pertumbuhan suatu variable terjadi dengan tingkat yang relative konstan atau
proporsional seiring dengan waktu atau faktor lain yang memengaruhi pertumbuhan tersebut.
Ini berarti bahwa pertumbuhan variable tersebut terjadi dalam garis lurus atau pola yang teratur
seiring dengan waktu atau faktor-faktor lainnya.
Misalnya, jika pertumbuhan tinggi badan seseorang terjadi secara linear, itu berarti bahwa
setiap tahunnya, tinggi badan tersebut meningkat dengan jumlah yang konsisten atau
proporsional. Hal yang sama berlaku untuk berbagai aspek pertumbuhan fisik atau
perkembangan lainnya seperti berat badan, ukuran organ tubuh, atau perkembangan kognitif.
Patmonodewo (2000) menulis bahwa masa lima tahun pertama adalah masa pesatnya
perkembangan motoric anak. Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan
oleh seluruh tubuh. Sementara itu, perkembangan motorik dapat disebut sebagai
perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik
ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan motorik
berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, setiap gerakan paling
sederhana pun yang dilakukan anak sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang kompleks
dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol otak. Jadi, otaklah yang berfungsi
sebagai bagian dari susunan syaraf yang mengatur dan mengontrol semua aktivitas fisik dan
mental seseorang.
Psikologi anak adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari mengenai perubahan
dan pertumbuh kembang jasmani, perilaku dan mental dari manusia yang dimulai semenjak
lahir hingga tua. Ilmu pskologi anak adalah satu pengetahuan yang mempelajari mengenai
fungsi-fungsi sepanjang hidup manusia dengan mempelajari proses cara berfikir sehingga
dapat mendukung proses perkembangan seorang yang terus berkembang dan berubah.
Sedangkan defisini psikologi anak menurut para ahli;
o Linda L Daidoff ( 1991 ), Psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang
mempelajari perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku, dan fungsi mental
manusia yang dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuahan hingga menjelang
mati.
o M Lenner ( 1976 ), Psikologi perkembangan sebagai pengetahuan yang mempelajari
persamaan dan perbedaan fungsi – fungsi psikologis sepanjang hidup
o Menurut Monks, Knoers dan Haditono, Psikologi perkembangan adalah suatu ilmu yang
lebih mempersoalkan faktor – faktor umum yang mempengaruhi proses perkembangan (
perubahan ) yang terjadi dalam diri pribadi seseorang dengan menitik beratkan pada relasi
antara kepribadian dan perkembangan.

B. BAGAIMANA POLA LINEARITAS DALAM PERTAMBAHAN UMUR


BERKAITAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN
HALUS PADA ANAK

Pada masa anak kecil pertumbuhan tinggi dan berat badan relatif menurun
kecepatannya dibanding masa sebelumnya. Tinggi badan dan berat badan sama sama
meningkat, tetapi presentase peningkatannya berbeda. Presentase peningkatan tinggi badan
bisa mencapai dua kali lipat. Karena itu anak kecil pada umumnya cenderung tampak langsing
atau tampak kurus Di dalam membentuk peningkatan tinggi badan presentase atau linear
pertumbuhan panjang kaki lebih besar dibanding pertumbuhan togok. Perkembangan
kemampuan fisik pada anak kecil bisa diidentifikasikan dalam beberapa hal. Sifat-sifat
perkembangan fisik yang dapat diamati adalah sebagai berikut:
1. Terjadi perkembangan otot-otot besar cukup cepat pada 2 tahun terakhir masa anak kecil.
Hal ini memungkinkan anak melakukan berbagai gerakan yang lebih leluasa yang kemudian
bisa dilakukannya bermacam-macam ketrampilan gerak dasar. Beberapa macam gerak dasar
misalnya: berlari, meloncat, berjengket, melempar, menangkap, dan memukul berkembang
secara bersamaan tetapi dengan irama perkembangan yang berlainan. Ada yang lebih cepat
dikuasai dan ada yang baru dikuasai kemudian.
2. Dengan berkembangnya otot-otot besar, terjadi pulalah perkembangan kekuatan yang cukup
cepat, baik pada anak laki-laki maupun perempuan. Antara usia 3 sampai 6 tahun terjadi
peningkatan kekuatan sampai
mencapai lebih kurang 65%.
3. Pertumbuhan kaki dan tangan secara proporsional lebih cepat dibanding pertumbuhan bagian
tubuh yang lain, menghasilkan peningkatan daya ungkit yang lebih besar di dalam melakukan
gerakan yang melibatkan tangan dan kaki. Daya ungkit yang makin besar akan meningkatkan
kecepatan dalam bergerak. Hal ini sangat menunjang terbentuknya bermacam-macam
ketrampilan gerak dasar.
4. Terjadi peningkatan koordinasi gerak dan keseimbangan tubuh yang cukup cepat.
Koordinasi gerak yang meningkat dan disertai dengan daya ungkit kaki dan tangan yang makin
besar, menjadikan anak makin mampu menggunakan kekuatannya di dalam melakukan
aktivitas fisik. Sedangkan meningkatnya keseimbangan tubuh meningkatkan pula keleluasaan
rentangan gerak dalam melakukan gerakan ketrampilan.
5. Meningkatnya kemungkinan dan kesempatan melakukan berbagai macam aktivitas gerak
fisik bisa merangsang perkembangan pengenalan konsep konsep dasar objek, ruang, gaya,
waktu dan sebab-akibat. Melalui gerakan fisik anak kecil mulai mengenali konsep dasar objek
yang berada di luar dirinya.
Perkembangan motorik kasar: dalam pertumbuhan anak, terdapat pola umum di mana
kemampuan motorik kasar meningkat seiring dengan pertambahan usia. Jika pola ini linear,
maka pertumbuhan kemampuan motorik kasar seperti berjalan, berlari, dan melompat akan
terjadi dengan tingkat yang relative konstan seiring bertambahnya usia anak. Dalam hal ini
anak akan menjadi lebih terampil dalam aktivitas yang sama relatif terhadap usia mereka.
Perkembangan motorik halus: sama halnya, perkembangan motorik halus seperti
menggenggam, menulis, dan melakukan tugas tugas presisi juga dapat dipengaruhi oleh pola
linearitas dalam pertambahan umur. Jika pola ini linear, maka kemampuan motorik halus anak
akan meningkat secara proporsional seiring dengan bertambahnya usia, dengan tingkat
peningkatan yang relatif konsisten dari waktu ke waktu. Dengan demikian, pola linearitas
dalam pertambahan umur memberikan kerangka kerja yang penting dalam memahami dan
merencanakan perkembangan motorik anak.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa pola ini mungkin tidak selalu berlaku untuk
setiap anak secara individual, karena perkembangan anak dipengaruhi oleh berbagai faktor
seperti genetika, lingkungan, dan pengalaman.
C. HUBUNGAN LINEAR ANTARA PERTAMBAHAN UMUR DAN
PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK, SEPERTI, KEMAMPUAN
BERPIKIR, MEMECAHKAN MASALAH, DAN BAHASA

Perkembangan dapat didefinisikan sebagai suatu pola perubahan. Perubahan ini meliputi aspek
fisik, aspek kognisi dan aspek sosioemosional. Perubahan ini Terjadi sejak manusia lahir dan
berlansung sepanjang hidupnya (Santrock, 2004). Senada dengan pendapat Santrock, I
Nyoman Surna dkk mengatakan perkembangan itu sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif
dan kualitatif (Surna & Pandeirot, 2014). Perubahan kuantitatif mengacu pada perubahan
kuantitas atau jumlah, sedangkan perubahan kualitatif mengacu pada perubahan struktur atau
jenis yang ditandai dengan munculnya fenomena atau gejala baru yang sulit diprediksi. Sumadi
Surya Brata menambahkan bahwa perubahannya ke arah yang lebih maju, lebih dewasa dan
perubahan itu adalah suatu proses. Pendapat ini diperkuat oleh Muhibbin Syah yang
mengatakan bahwa perubahan itu pada hakikatnya merupakan penyempurnaan fungsi
psikologis dari organ fisik, proses ini terjadi sampai akhir hayat (Syah, 2009).
Proses perkembangan sangat komplek, karena merupakan hasil dari proses perubahan yang
meliputi tiga aspek yaitu proses biologi, proses kognitif dan proses sosio-emosional (Santrock,
2004). Proses biologis adalah perubahan pada tubuh atau fisik anak seperti tinggi, berat badan,
perkembangan otak, perubahan hormonal di masa puber dan lainnya. Proses biologis
dipengaruhi oleh faktor genetik atau hereditas yang dibawa dari lahir dan juga faktor
lingkungan seperti asupan gizi, perawatan, obat-obatan atau faktor cedera. Selain itu pola asuh
juga berpengaruh terhadap perkembangan ini. Proses kognitif merupakan perubahan dalam
pemikiran, kecerdasan atau intelektual anak termasuk dalam aspek bahasa. Contohnya
kemampuan anak dalam memecahkan masalah matematika, kemampuan aspek menguasai
beberapa bahasa, kemampuan main bulu tangkis, dan lainnya. Faktor ini juga dominan
dipengaruhi oleh factor genetik dan adanya pengaruh dari lingkungan. Sedangkan Proses sosio-
emosional berhubungan dengan perubahan dalam interaksi dengan orang lain seperti terjadinya
perubahan emosi pada diri anak, yang awalnya egois berubah menjadi empati dan bisa diajak
kerjasama serta memiliki kecerdasan emosional. Proses sosio-emotional juga sangat
dipengaruhi oleh pola asuh dan lingkungan termasuk budaya.
Seorang guru harus memahami perkembangan peserta didiknya. Pendidikan harus dirancang
sesuai dengan tingkat perkembangan anak, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih
optimal. Tingkat perkembangan dapat dilihat dari Periodesasi perkembangan dimulai dari
periode Infancy (18-24 bulan), periode ini anak sangat tergantung pada pola pengasuhan orang
tua. Bayi mulai belajar bicara, bersosialisasi. Periode kedua Early Childhood (2-5 tahun),
periode ini disebut juga dengan masa prasekolah. Anak sudah mulai memiliki kemampuan,
kesiapan dan mulai mengerti dengan arahan atau petunjuk. Periode ini anak sudah
bersosialisasi dengan teman-temannya dengan cara bermain bersama. Periode ketiga Middle
and late Childhood (6-11 tahun) disebut juga dengan masa sekolah. Anak sudah siap
untuk belajar membaca, berhitung dan belajar matematika. Periode keempat Adolecence (10-
12 berakhir 18-21 tahun). Periode ini disebut juga dengan masa remaja atau peralihan dari masa
anak-anak ke masa dewasa. Pada periode ini terjadi perubahan yang sangat signifikan pada
fungsi tubuh diantaranya berkembangnya fungsi seksual. Periode ini disebut juga dengan
periode pancaroba dimana anak sedang mencari jatidiri. Anak sudah mulai mengembangkan
pemikiran abstrak serta berfikir logis dan idealis (Surna & Pandeirot, 2014).
Kemampuan berpikir: dengan bertambahnya usia, anak cenderung mengalami
perkembangan dalam kemampuan berpikir yang lebih kompleks dan abstrak. Jika hubungan
ini linear, maka setiap tahunnya, kemampuan berpikir anak akan meningkat dengan tingkat
yang relatif konstan atau proporsional. Misalnya, kemampuan anak untuk membuat asosiasi,
membuat inferensi, dan memecahkan masalah dapat meningkat secara linier seiring
bertambahnya usia.
Kemampuan memecahkan masalah: anak anak juga mengalami perkembangan dalan
kemampuan memecahkan masalah seiring dengan pertambahan usia. Hubungan linear antara
pertambahan usia dan perkembangan ini menunjukkan bahwa setiap tahunnya, anak-anak
menjadi lebih terampil dalam mengidentifikasi masalah, merencanakan solusi, dan
mengevaluasi hasilnya dengan tingkat peningkatan yang relatif konsisten.
Kemampuan Bahasa: Bahasa merupakan aspek kognitif yang penting dalam perkembangan
anak. Jika terdapat hubungan linear antara pertambahan umur dsn perkembangan Bahasa, maka
anak akan mengalami peningkatan yang proporsional dalam keterampilan
berbicara,memahami, dan menggunakan Bahasa secara efektif seiring bertambahnya usia.
Misalnya, anaak-anak akan mengembangkan kosakata yang lebih luas, menguasai struktur
gramatikal yang lebih kompleks, dan menjadi lebih terampil dalam berkomunikasi secara
verbal.
Dengan demikian, hubungan linear atara pertambahan umur dan oerkembangan kognitif anak
mencerminkan pola dimana perkembangan kognitif meningkat secara proporsional seiring
dengan bertambahnya usia. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa perkembangan
kognitif anak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti stimulasi lingkungan, interaksi sosial,
dan faktor genetic, sehingga pol aini mungkin tidak selalu berlaku secara universal untuk setiap
individu.

D. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSISTENSI POLA


LINEARITAS DALAM PERTAMBAHAN UMUR DENGAN
PERKEMBANGAN MOTORIK DAN PSIKOLOGIS ANAK.

Pengembangan kemampuan gerak mulai dari kemampuan gerak dasar, kemampuan gerak
tertentu, sampai kemampuan gerak khusus pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor tampilan
(bawaan individu) dan faktor lingkungan. Faktor tampilan paling sering berpengaruh pada
kemampuan gerak tertentu dibandingkan faktor lingkungan. Faktor tampilan dapat berupa
ukuran tubuh, pertumbuhan fisik, kekuatan berat tubuh, dan sistem syaraf.
Sejumlah ahli menganggap bahwa sistem syaraf merupakan faktor utama dalam efektivitas
penggunaan kemampuan gerak pada anak. Kesulitan terbesar untuk mengembangkan sistem
syaraf adalah cara mengontrol banyaknya kegiatan sendi gerak tubuh per unit. Pada satu lengan
saja, kira-kira ada 2600 unit gerak, 26 otot, dan empat sendi. Namun, melalui latihan, masing-
masing unit gerak akan terkoordinasi.
Faktor lingkungan juga memengaruhi pengembangan kemampuan gerak. Motivasi untuk
bergerak timbul disebabkan adanya stimulasi dari lingkungan, misalnya ketika melihat benda
atau mainan yang menarik, seseorang akan bergerak menuju arah benda. Sebaiknya,
terbatasnya kesempatan untuk bergerak secara aktif akan memperlambat perkembangan gerak
anak.
Faktor Gizi dan Kesehatan: Asupan gizi yang mencukupi dan status kesehatan anak dapat
memengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai tonggak perkembangan pada waktu yang
tepat. Kekurangan gizi atau masalah kesehatan tertentu dapat mengganggu pola linearitas
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Faktor Sosial dan Ekonomi: Aspek-aspek sosial dan ekonomi, seperti akses terhadap
pendidikan, layanan kesehatan, dan dukungan keluarga, juga dapat memengaruhi
perkembangan anak. Anak-anak dari latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda mungkin
mengalami pola pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda, yang dapat mempengaruhi
konsistensi pola linearitas.
Pengalaman Individual: Pengalaman individu, termasuk jenis aktivitas fisik yang mereka
lakukan, paparan terhadap bahasa dan budaya, serta interaksi dengan lingkungan sekitar, juga
dapat mempengaruhi pola pertumbuhan dan perkembangan mereka. Pengalaman ini dapat
memengaruhi konsistensi pola linearitas pada setiap individu.
Memahami faktor-faktor ini dapat membantu kita mengidentifikasi dan mengatasi potensi
gangguan atau variabilitas dalam pola linearitas dalam pertambahan umur dengan
perkembangan motorik dan psikologis anak, sehingga memberikan dukungan yang optimal
untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan memahami konsep linearitas dalam pertambahan umur dengan


perkembangan motoric serta psikologis anak, kita dapat merancag intervensi
Pendidikan dan klinis yang lebih efektif untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan optimal anak-anak. Penelitian lanjutan diperlukan untuk
memperdalam pemahaman kita semua tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pol
aini dan bagaimana kita dapat menggunakan pengetahuan ini untuk meningkatkan
kesejahteraan anak-anak secara luas.
DAFTAR PUSTAKA
Sri arsi.(2018). Hubungan Pola Asuh Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini.
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Volume 2, Number 1, Tahun 2018, pp. 1-9.P-ISSN:
2579-3276E-ISSN:2549-6174 Open Access: https:
ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISD/index

Aniswita, Neviyarni .(2020). PERKEMBANGAN KOGNITIF, BAHASA, PERKEMBANGAN


SOSIO-EMOSIONAL, DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN. Inovasi Pendidikan
Vol. 7. No 2, November 2020 ISSN. 1979-6307 E-ISSN. 2655-4875

Aji Nur Shofiah, dan Charis Munandar.(2023). Dilema Linieritas dan Kualifikasi
Akademik: Meningkatkan Profesionalisme Guru PAUD. Murhum : Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dinie-ISSN: 2723-6390, hal. 374-386 Vol. 4, No. 2, Desember 2023 DOI:
10.37985/murhum.v4i2.253

https://pemberdayaan.kulonprogokab.go.id/detil/1344/memahami-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-tumbuh-kembang-anak

https://www.researchgate.net/publication/349570428_POLA_PERTUMBUHAN_LINIER_A
NAK_DENGAN_PANJANG_LAHIR_PENDEK_DAN_ANAK_DENGAN_PANJANG_L
AHIR_NORMAL

Anda mungkin juga menyukai