Anda di halaman 1dari 10

STUDI AMDAL

Pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN)


Kota Malang

1.1 LATAR BELAKANG


Setiap pembangunan harus dilakukan secara berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan serta mampu mendukung seluruh kehidupan didalamnya, dan dapat
dimanfaatkan oleh generasi sekarang maupun akan datang. Mewujudkan pembangunan
yang mengutamakan alam dan membangun lingkungan secara compatible dengan cara
keharusan untuk melindungi stok sumberdaya alam, sedapat mungkin mengganti setiap
pengurangan yang tak dapat dicegah dengan kompensasi peningkatan agar total yang
tersisa di alam tidak berubah; kebutuhan untuk mencegah rusaknya kemampuan
regenerasi (regenerative capacity) ekosistem alam dunia; kebutuhan untuk mencapai
kesetaraan sosial; mencegah resiko dan biaya tambahan untuk kerusakan yang harus
ditanggung oleh generasi mendatang.

Dengan melihat pembangunan sebagai sebuah upaya untuk mewujudkan


kesejahteraan manusia, maka pembangunan harus dilakukan dengan memadukan aspek
lingkungan hidup, aspek sosial, dan aspek ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk
menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan
mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

Pembangunan, selain memberikan dampak positif juga dapat berdampak negatif


berupa terjadinya perubahan kondisi lingkungan yang cenderung mengarah pada
penurunan kualitas lingkungan dan kerusakan lingkungan hidup. Kondisi ini dapat
mengakibatkan daya dukung, daya tampung, dan produktivitas lingkungan hidup
menurun yang pada akhirnya menjadi beban sosial.

Oleh karena itu, lingkungan hidup Indonesia harus dilindungi dan dikelola dengan
baik berdasarkan asas tanggung jawab bersama, asas keberlanjutan, dan asas keadilan.
Selain itu, pengelolaan lingkungan hidup harus dapat memberikan kemanfaatan ekonomi,

KA-ANDAL 1-1
STUDI AMDAL
Pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN)
Kota Malang

sosial, dan budaya yang dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian, demokrasi


lingkungan, desentralisasi, serta pengakuan dan penghargaan terhadap kearifan lokal dan
kearifan lingkungan. Penggunaan sumber daya alam harus selaras, serasi, dan seimbang
dengan fungsi Iingkungan hidup. Sebagai konsekuensi dari kebijakan, rencana, dan/atau
program pembangunan harus dijiwai oleh kewajiban melakukan pelestarian lingkungan
hidup dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Kesejahteraan suatu masyarakat salah satunya dapat diukur melalui tingkat


kesehatannya. Kesehatan masyarakat akan meningkatkan produktifitas kerja yang pada
gilirannya dapat menunjang kegiatan pembangunan secara umum baik fisik maupun
rohani. Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang baik tersebut, salah
satunya adalah dengan ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai baik dari segi
kualitas maupun kuantitasnya.

Berdasarkan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan


bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan,
keseimbangan, manfaat, pelindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban,
keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma-norma agama. Pembangunan kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang produktif secara sosial
dan ekonomis. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat adalah upaya untuk
meningkatkan keadaan kesehatan yang lebih baik dari sebelumnya.

Dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2009, Rumah sakit adalah institusi


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Dalam kegiatannya, rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan yang prima dan
paripurna yaitu pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memegang peranan
yang cukup penting dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983 Tahun 1992 tugas pokoknya adalah
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan (promotif) dan
pencegahan (preventif) serta melaksanakan upaya rujukan.

KA-ANDAL 1-2
STUDI AMDAL
Pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN)
Kota Malang

Pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang dari rumah sakit
yang telah ada sebelumnya, bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan lebih
memberikan manfaat dalam pengembangan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah Kota Malang dan wilayah
sekitarnya.

Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang terletak di Jl. Kebalen Wetan No.2-
8, yang masuk dalam wilayah administrasi Kelurahan Mergosono, Kecamatan
Kedungkandang, Kota Malang. Visi Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang adalah
" Menjadi Rumah Sakit dengan pelayanan Prima, Pilihan Utama Masyarakat “. Sedangkan
Misinya adalah :

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan akurat.

2. Mengutamakan kepuasan dan keselamatan pasien.

3. Memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

4. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan karyawan, sehingga mampu


melaksanakan pelayanan yang profesional.

5. Meningkatkan kualitas alat kedokteran yang dapat memberikan nilai lebih bagi
pelayanan kesehatan.

Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang merupakan rumah sakit swasta
yang bernaung dibawah Yayasan Rumah Sakit Panti Nirmala dengan kelas Rumah Sakit
Tipe C. Luas areal lahan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang adalah + 10.878
m2,, dengan luas bangunan 12.605 m2, dimana tempat tidur (TT) tersedia sebanyak 181 TT.
Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang berencana melakukan pengembangan
fasilitas layanan kesehatan dengan melakukan pembangunan Gedung Unit IV, yang terdiri
dari 8 (delapan) lantai, dengan luas lantai + 4.608 m2, dan jumlah tempat tidur (TT) 112
TT. Dengan adanya rencana pengembangan Unit IV tersebut, maka secara keseluruhan
Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang mempunyai luas bangunan + 17.213 m2
dengan jumlah tempat tidur (TT) sebanyak 293 TT.

Kegiatan Penyelenggaraan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang


diprakirakan akan menimbulkan dampak pencemaran yang diakibatkan oleh penggunaan
obat-obatan, bahan kimia dan perubahan kondisi kesehatan lingkungan akibat aktivitas
kegiatan rumah sakit. Oleh karena itu penyelenggaraan rumah sakit harus memperhatikan
kelestarian lingkungan karena adanya rumah sakit terjadi interaksi dengan

KA-ANDAL 1-3
STUDI AMDAL
Pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN)
Kota Malang

lingkungannya. Maka diperlukan suatu penyelenggaraan dengan memperhatikan


keserasian dengan lingkungan sekitarnya dan kelestarian lingkungan hidup.

Kegiatan pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang sejak
dari tahap konstruksi dan operasi akan penuh dengan kegiatan/aktivitas, baik yang
bersifat fisik maupun non fisik yang melibatkan berbagai unsur yaitu peralatan, bahan dan
teknologi. Aktivitas tersebut diprakirakan akan berpotensi merubah kondisi rona
lingkungan dan dapat berdampak terhadap kondisi lingkungan hidup. Dalam interaksi
antara berbagai jenis kegiatan dengan komponen lingkungan hidup, baik fisik dan biotis
maupun sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat akan dapat menimbulkan
perubahan terhadap lingkungan hidup, sehingga merupakan faktor penentu dampak
penting yang diprakirakan akan timbul.

Kegiatan pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang akan
menimbulkan dampak yang positif seperti penyerapan tenaga kerja, mendukung kegiatan
pengembangan wilayah dan ekonomi serta peningkatan pelayanan kesehatan. Selain
dapat memberikan dampak positif pada masyarakat sekitar, kegiatan pembangunan juga
dapat memberi dampak yang sifatnya negatif terhadap komponen lingkungan di
sekitarnya akibat dari aktivitas operasional rumah sakit seperti peningkatan timbulan
limbah (limbah padat dan cair baik limbah yang bersifat medis maupun non medis) yang
berpotensi menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Dampak-dampak tersebut
akan dikaji secara mendalam dan diupayakan jalan pemecahan dari aspek teknologi, aspek
sosial ekonomi dan aspek institusional, sehingga dampak-dampak yang bersifat positif
dapat ditingkatkan dan dampak-dampak yang bersifat negatif dapat diminimalisir. Kajian
dan telaahan secara mendalam terhadap dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang dituangkan dalam
dokumen lingkungan.

Mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2012 tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup, kegiatan pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota
Malang termasuk salah satu kegiatan yang wajib memiliki Amdal sesuai Lampiran I, yang
mewajibkan Amdal pada kegiatan Pembangunan Gedung dengan luas bangunan ≥ 10.000
m2.

Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan pengembangan Rumah Sakit Panti


Nirmala (RSPN) Kota Malang diprakirakan akan berdampak cukup besar terhadap
lingkungan, sehingga perlu dilakukan studi lingkungan berupa penyusunan dokumen

KA-ANDAL 1-4
STUDI AMDAL
Pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN)
Kota Malang

AMDAL dengan berpedoman pada kebijaksanaan peraturan perundangan dalam


pengendalian dan penanggulangan dampak yang akan ditimbulkan dari kegiatan tersebut
serta harus diupayakan untuk mengatur dan mengarahkan sumber-sumber dampak dan
pencemaran terhadap lingkungan, sehingga dampak yang timbul dapat dikendalikan dan
mengurangi beban pencemaran yang masuk ke media lingkungan yang berakibat pada
pencemaran dan kerusakan lingkungan maupun dampak sosial ekonomi budaya yang
ditimbulkannya.

Dalam penyelenggaraannya, lokasi kegiatan pengembangan Rumah Sakit Panti


Nirmala (RSPN) Kota Malang harus memenuhi beberapa aspek yang harus
dipertimbangkan, antara lain:

1. Mempertimbangkan lokasi buangan limbah

2. Kendala teknis (Technically Constrain),

3. Kemampuan tanah dan kualitas air,

4. Sesuai dengan program pemerintah dalam pengembangan wilayah,

5. Dapat diterima masyarakat (Socially Acceptable),

6. Kelayakan ekonomi (Economically Feashible),

7. Lingkungan yang layak (Environmentally Reasonable),

8. Keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan (Financially Justiable),

9. Hal-hal yang mendesak untuk ditangani.

Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut diatas, diharapkan hasil studi


AMDAL dapat memberikan informasi tentang berbagai jenis kegiatan yang diprakirakan
akan menimbulkan dampak akibat kegiatan pembangunan dan operasional Rumah Sakit
Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang serta dapat memberikan masukan dan arahan
mengenai rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan dari penyelenggaraan
kegiatan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang nantinya.

Berdasarkan kegiatan yang akan dilaksanakan, pendekatan studi yang digunakan


adalah Amdal kegiatan Tunggal. Pendekatan studi dengan Amdal kegiatan tunggal
didasarkan pada pertimbangan bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan hanya
diperuntukkan bagi kegiatan rumah sakit yang lokasinya dalam satu hamparan dengan
batas yang jelas, yang kewenangan pembinaannya di bawah satu instansi yang
membidangi yaitu Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang.

KA-ANDAL 1-5
STUDI AMDAL
Pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN)
Kota Malang

Sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.8 Tahun 2013 tentang
Tata Cara Penilaian dan Pemeriksanaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin
Lingkungan, dalam Lampiran V, (Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Merupakan
Kewenangan Bupati/Walikota yang Penilaian Amdalnya Dilakukan oleh KPA
Kabupaten/Kota) pada Poin A (Bidang Multisektoral) No.4 Pembangunan Gedung, dalam
hal ini akan dinilai oleh KPA Kota Malang, karena saat ini Pemerintah Kota Malang sudah
memiliki lisensi penilaian dokumen Amdal, sehingga kewenangan Penilaian dokumen
Amdal Pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang dilakukan oleh
Komisi Penilai Amdal (KPA) Kota Malang.

1.2 TUJUAN RENCANA KEGIATAN


1.2.1 TUJUAN UMUM
Kegiatan pengembangan wilayah dengan semakin meningkatnya perkembangan
penduduk dengan segala aktivitas dan kebutuhannya perlu didukung pula dengan
pengembangan berbagai fasilitas yang dibutuhkan. Kota Malang sebagai salah satu
wilayah yang sedang berkembang pesat, memiliki penduduk berjumlah 856.410 jiwa (BPS
Kota Malang 2017), dengan kenaikan penduduk sebesar 0,59% dari tahun sebelumnya.
Potensi perkembangan wilayah dan penduduk tersebut perlu didukung dengan
pengembangan fasilitas kesehatan yang mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat
akan fasilitas dan pelayanan kesehatan yang lebih layak dan memadai.

Pelayanan publik yang dilakukan pemerintah salah satunya adalah pelayanan


kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat harus di dukung ketersediaan fasilitas
kesehatan dan tenaga kesehatan yang memadai, baik dari segi jumlah maupun
distribusinya. Urusan Kesehatan merupaan aspek yang penting karena menentukan
derajat hidup masyarakat dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Penyelenggaraan Kesehatan selain dilakukan oleh Pemerintah Daerah juga dapat
dilakukan oleh pihak swasta. Berdasarkan kondisi ini, Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN)
Kota Malang berkeinginan untuk ikut berperan serta dalam upaya membantu
mempercepat pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
khususnya di wilayah Kota malang.

1.2.2 TUJUAN KHUSUS


Pengembangan pada bidang kesehatan arah kebijakannya adalah peningkatan
mutu sumberdaya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan
paradigma sehat, yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan,

KA-ANDAL 1-6
STUDI AMDAL
Pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN)
Kota Malang

pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak pembuahan dalam


kandungan sampai usia lanjut. Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan
pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan sumberdaya manusia secara berkelanjutan
dan sarana prasarana dalam bidang medis, termasuk ketersediaan obat yang dapat
dijangkau masyarakat.

Perencanaan rumah sakit pada dasarnya adalah suatu upaya dalam menetapkan
fasilitas fisik, peralatan, tenaga dan sumber dana yang diperlukan untuk memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat sesuai dengan kebutuhan. Seiring dengan hal
tersebut maka dalam menyusun rencana induk rumah sakit harus tercapai sasaran
pelayanan, peningkatan jumlah tempat tidur serta peningkatan cakupan dan mutu
pelayanan sesuai dengan perkembangan wilayah itu sendiri. Kebijakan Yayasan Rumah
Sakit Panti Nirmala (RSPN), yang menaungi Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota
Malang diarahkan untuk mendorong tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat Kota Malang dan sekitarnya, dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang meliputi upaya penyembuhan, pemulihan dan meringankan penderitaan pasien serta
asuhan perawatan disamping upaya pencegahan maupun peningkatan kesehatan; menjadi
Rumah Sakit rujukan khususnya wilayah Kota Malang dan wilayah sekitarnya.

Tujuan utama kegiatan pengembangan yang dilakukan Rumah Sakit Panti Nirmala
(RSPN) Kota Malang adalah :

a. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dengan mutu, cakupan dan efisiensi yang


tinggi yang selanjutnya dapat semakin meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa
rumah sakit dan masyarakat sekitar, serta berfungsi sebagai lembaga yang bersifat
sosio-ekonomik.

b. Berfungsinya organisasi rumah sakit yang didukung oleh mantapnya tata laksana di
setiap satuan unit kegiatan.

c. Terlaksananya proses manajemen yang berdaya guna dan berhasil guna serta
dilandasi oleh visi, misi, nilai-nilai dasar yang luhur serta etika rumah sakit.

d. Mantapnya sistem informasi kesehatan yang berfungsi secara baik serta ditunjang
oleh data yang akurat, relevan, sahih, lengkap, dan mutakhir.
e. Tercukupinya jumlah sumber daya manusia yang didukung oleh pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang memadai serta ditunjang oleh sarana prasarana dan dana
yang cukup.

KA-ANDAL 1-7
STUDI AMDAL
Pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN)
Kota Malang

1.2.3 MANFAAT KEGIATAN


A. MANFAAT KEPADA MASYARAKAT

Berdasarkan identifikasi tujuan yang telah diuraikan sebelumnya, maka manfaat yang
akan diperoleh oleh masyarakat sekitar dengan adanya kegiatan pengembangan
Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang adalah :

1. Meningkatnya pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau masyarakat yang


dititikberatkan pada pelayanan prima dan paripurna dengan pengembangan
sarana dan prasarana rumah sakit.

2. Terpenuhinya tuntutan kebutuhan masyarakat akan fasilitas dan pelayanan


kesehatan yang lebih layak dan memadai.

3. Meningkatnya pelayanan kesehatan pra hospital, hospital dan post hospital

B. PERANAN TERHADAP PEMBANGUNAN

Kegiatan pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang secara
langsung maupun tidak langsung akan ikut berperan serta dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan di wilayah Kota Malang. Manfaat dari kegiatan pengembangan
Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang kepada masyarakat sekitar dan
peranannya terhadap pembangunan nasional dan daerah adalah sebagai berikut :

1. Mendukung pengembangan bidang kesehatan secara umum dan mengembangkan


alternatif pelayanan kesehatan yang memadai dan representatif untuk
masyarakat khususnya Kota Malang dan wilayah sekitarnya.

2. Kegiatan Pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang


diharapkan akan mendukung perkembangan wilayah dan perkembangan
penduduk di wilayah Kota Malang, dimana kegiatan pengembangan Rumah Sakit
Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang akan meningkatkan indeks pembangunan
manusia dan diharapkan akan memberikan multiplier effect bagi kegiatan yang
lain

1.3 PELAKSANAAN STUDI


1.3.1 PEMRAKARSA KEGIATAN
Identitas Pemrakarsa dan Penanggung Jawab Studi AMDAL Pengembangan Rumah
Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang adalah :
Identitas Pemrakarsa

KA-ANDAL 1-8
STUDI AMDAL
Pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN)
Kota Malang

 Nama Instansi : RUMAH SAKIT PANTI NIRMALA (RSPN)


 Alamat : Jl. Kebalen Wetan No. 2-8 Malang
 No. Telp/Fax : (0341) 362459 / (0341) 362459
Penanggung Jawab Kegiatan
 Nama : Dr. Cecilia Widjiati I. MMRS
 Alamat : Jl. Kestarian Dalam H 10 Malang
 Jabatan : Direktur

1.3.2 PELAKSANA STUDI AMDAL


Dalam penyusunan Studi Amdal ini, pemrakarsa bekerjasama dengan pihak lain.
sesuai Pasal 10 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan. Pihak lain yang dimaksud adalah perorangan yang sudah memiliki sertifikasi
dan teregistrasi di Kementerian Lingkungan Hidup melalui pembentukan tim oleh
pemrakarsa. Surat Keputusan Pembentukan Tim Pelaksana Studi Amdal dari pemrakarsa
dan Tanda Bukti Penyusun Perorangan seperti dalam lampiran.

Dibawah ini adalah sususan tim pelaksana Studi Amdal Pengembangan Rumah
Sakit Panti Nirmala (RSPN) Kota Malang

Tabel 1.1 Susunan Anggota Tim Penyusun Studi AMDAL

No Nama Bidang Sertifikasi AMDAL

1. Ir. F. Soehartono, M.Si Ketua Tim  Sertifikasi Ketua Tim


Penyusun
Amdal/Inkalindo-BNSP-
LSI LHI : 71201 2133 6
0000072 2016
 Amdal A dan B
2. Ir. Suwasono Heddy, MS. Ahli Biologi  Sertifikasi Anggota
Penyusun Amdal
/Inkalindo-BNSP-LSI
LHI : 71201 2133 4
0000056 2016
 Amdal A, B, dan C
3. Dr. Jack Roebijoso, MD, Ahli Kesehatan  First Singapore public
M.Sc (OM) PKK Masyarakat Health & Occupational
Medicine Conference
 Amdal A
4. Dr. Ir. Hendro Prasetyo, Ahli Sosekbud  Sertifikasi Anggota
MSi Penyusun Amdal
/Inkalindo-BNSP-LSI
LHI : 71201 2133 4
0000055 2016
 Amdal A

KA-ANDAL 1-9
STUDI AMDAL
Pengembangan Rumah Sakit Panti Nirmala (RSPN)
Kota Malang

No Nama Bidang Sertifikasi AMDAL

5. Ir. Budianto, MT Ahli Ruang dan Lahan  Sertifikasi Perencana


Wilayah Kota – Madya
(LPJK)
1.5.502.2.034.13.11091
77
 Sertifikasi Anggota
Penyusun Amdal
/Inkalindo-BNSP-LSI
LHI : 71201 2133 4
0000052 2016
6. Deddy Kristianto, ST Ahli Kualitas Udara  Sertifikasi Anggota
Penyusun Amdal
/Inkalindo-BNSP-LSI
LHI : 71201 2133 4
0000050 2016
 Sertifikat AMDAL C
7. Henri kustanto, STP Ahli Kualitas Air  Sertifikasi Anggota
Penyusun Amdal
/Inkalindo-BNSP-LSI
LHI : 71209 2133 4
0000286 2017
 Sertifikat AMDAL B
8. Sunik, ST. MT Ahli Sipil/Hidrologi  Sertifikasi Anggota
Penyusun Amdal
/Inkalindo-BNSP-LSI
LHI : 71201 2133 4
0000065 2016
9. Zahrin Hamidiana Ahli Lingkungan  Sertifikasi Anggota
SP.M.Ling Penyusun Amdal
/Inkalindo-BNSP-LSI
LHI : 71201 2133 4
0000051 2016

KA-ANDAL 1 - 10

Anda mungkin juga menyukai