Niken Kti Bab 1-Dapus (16 Feb)
Niken Kti Bab 1-Dapus (16 Feb)
Oleh :
2102091
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini
berjudul “Uji Efektivitas Anti Diare Ekstrak Buah Manggis Muda pada Tikus
(Rattus norvegicus). Terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada
pembimbing, teman-teman, dan semua pihak yang turut serta memberikan
dukungan, bimbingan, dan motivasi. Karya tulis ini mencerminkan upaya penulis
untuk mengeksplorasi potensi ekstrak buah manggis muda sebagai alternatif
penanganan diare, menggunakan tikus sebagai model penelitian. Semoga hasil
penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif pada pengembangan obat-
obatan tradisional anti diare. Penulis sadar akan keterbatasan penelitian ini dan
dengan rendah hati menerima segala saran serta kritik membangun demi
perbaikan di masa mendatang. Harapannya, karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang farmakologi dan
pengembangan obat. Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
semua yang telah berperan dalam kesuksesan penulisan ini.
Penulis
2
ABSTRAK
Kata Kunci: tanin, buah manggis muda, pengobatan diare, tikus (Rattus
norvegicus), larutan etanol:air.
3
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buah manggis muda (Garcinia mangostana) telah menjadi perhatian
dalam penelitian kesehatan karena mengandung senyawa tanin. Tanin adalah
senyawa polifenol yang memiliki sifat astringen dan diketahui memiliki
potensi dalam pengobatan diare. Keberadaan tanin dalam buah manggis muda
menunjukkan potensi untuk memberikan efek positif dalam menangani
masalah diare, yang sering disebabkan oleh iritasi dan peradangan pada
saluran pencernaan (Cahyo, A 2011)
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa tanin dapat
membantu mengurangi peradangan serta meredakan iritasi pada saluran
pencernaan, sehingga dapat menjadi opsi yang menarik dalam pengobatan
diare. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada evaluasi potensi
senyawa tanin dari buah manggis muda sebagai agen pengobatan diare.
Dengan menggunakan metode ekstraksi menggunakan larutan
etanol:air, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan potensi tanin dalam
buah manggis muda sebagai alternatif pengobatan diare. Uji efektivitas
dilakukan pada tikus (Rattus norvegicu) sebagai model hewan. Temuan dari
penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pemahaman
lebih lanjut tentang potensi senyawa tanin sebagai opsi pengobatan diare yang
bersumber dari bahan alami.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil
adalah:
1. Apakah ekstrak buah manggis muda (Garcinia mangostana) dengan
larutan etanol:air mempunyai aktivitas anti diare pada tikus (Rattus
norvegicus)?
2
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan:
1. Menilai aktivitas anti diare ekstrak buah manggis muda (Garcinia
mangostana) pada tikus (Rattus norvegicus) dengan menggunakan larutan
etanol:air.
2. Menentukan dosis efektif ekstrak buah manggis muda (Garcinia
mangostana) dengan larutan etanol:air yang dapat memberikan efek anti
diare pada tikus (Rattus norvegicus).
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan:
Penelitian ini akan memberikan kontribusi pada pengetahuan ilmiah
dengan mengidentifikasi potensi larutan etanol:air dari buah manggis
muda (Garcinia mangostana) sebagai agen anti diare pada tikus (Rattus
norvegicus). Temuan ini dapat menjadi dasar bagi penelitian lanjutan
terkait dengan pengembangan ekstrak kulit manggis menjadi obat
tradisional anti diare.
2. Bagi Masyarakat:
Hasil penelitian ini akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
potensi tanaman tradisional, khususnya ekstrak buah manggis muda
(Garcinia mangostana), sebagai pilihan alternatif dalam pengobatan
diare. Informasi ini dapat mendukung upaya pemanfaatan bahan alam
sebagai obat tradisional yang aman dan efektif.
3. Bagi Peneliti:
Penelitian ini akan memberikan manfaat langsung bagi peneliti dengan
meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam riset
tentang efek larutan etanol:air buah manggis muda (Garcinia
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian teoritis
1. Tanaman buah manggis (Garcinia mangostana)
a. Deskripsi
4
5
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Guttiferae
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia mangostan
c. Kandungan Senyawa Buah Manggis:
Buah manggis muda (Garcinia mangostana) menjadi fokus
penelitian ini karena diketahui mengandung tanin, suatu senyawa
dengan potensi signifikan dalam pengobatan diare. Tanin, dikenal
sebagai senyawa fenolik dengan sifat antimikroba dan antiinflamasi,
memiliki peran krusial dalam mengatasi masalah pencernaan,
terutama diare yang umumnya dipicu oleh infeksi bakteri atau virus.
Penggunaan tanin dalam pengobatan tradisional telah lama
dikenal sebagai metode efektif dalam menanggulangi gangguan
pencernaan, termasuk diare. Mekanisme kerjanya melibatkan
penghambatan pertumbuhan dan aktivitas bakteri penyebab diare.
Walau tanin menjadi poin utama perhatian, buah manggis muda juga
mengandung senyawa-senyawa bioaktif lainnya, seperti alpha-
mangostin dan xanthone, yang memiliki potensi sebagai antioksidan,
antiinflamasi, dan agen antikanker.
Penting untuk dicatat bahwa tanin, yang memiliki gugus
fenol dan rasa astringent, menjadi subjek penelitian utama. Sebagai
senyawa metabolit sekunder yang aktif, tanin memiliki sifat
adstringen, antidiare, antibakteri, dan antioksidan (Harborne, 1987).
Mekanisme adstringensia tanin dalam pengobatan antidiare
melibatkan kontraksi selaput lendir usus, mengurangi absorbsi air ke
dalam usus, dan menurunkan motilitas peristaltik usus (Tjay &
Rahardja, 2010; Nurhalimah et al., 2015).
Tanin pada tanaman dapat dikelompokkan menjadi tanin
terhidrolisis dan tanin terkondensasi. Tanin terkondensasi umumnya
tersebar luas pada tumbuhan berkayu, sedangkan tanin terhidrolisis
lebih terbatas pada tumbuhan berkeping dua (Harborne, 1987).
6
b. Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru
sampai sempurna (exhaustive extraction) yang umumnya dilakukan
pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahapan pengembangan
bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya
(penetesan/penampungan ekstrak), terus menerus sampai diperoleh
ekstrak (perkolat) yang jumlahnya 1-5 kali bahan (Depkes RI, 2000)
3. Pelarut
Sifat kelarutan zat didasarkan pada prinsip "like dissolves like," di
mana zat yang bersifat polar larut dalam pelarut polar, sedangkan zat
yang bersifat nonpolar larut dalam pelarut nonpolar (Khopkar, 2008).
Etanol, sebagai pelarut polar, memiliki kemampuan melarutkan senyawa
aktif yang bersifat polar, memfasilitasi ekstraksi senyawa-senyawa yang
larut dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler (Harborne, 1987).
Penting untuk dicatat sifat-sifat etanol, termasuk kemampuannya
sebagai pelarut polar, mudah terbakar, dan memiliki titik didih yang
relatif rendah, yaitu sekitar 78.37 °C. Sifat-sifat ini memainkan peran
kunci dalam efisiensi ekstraksi senyawa aktif dari tanaman, termasuk
buah manggis, dalam penelitian ini. Kombinasi etanol dan air dipilih
dengan cermat untuk memastikan ekstraksi yang optimal sesuai dengan
sifat-sifat senyawa yang diekstraksi.
4. Diare
Diare merupakan suatu kondisi di mana seseorang buang air besar
dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dengan
frekuensi lebih sering dari bias-anya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari
(Depkes RI,2011). Kebanyakan kasus diare disebabkan oleh gangguan
transport air serta elektrolit di usus, terjadinya peningkatan tekanan
osmotik di dalam usus sehingga menyebabkan retensi air di pada lumen,
eksudasi protein serta cairan berasal mukosa, perubahan gerak sehingga
meningkatkan kecepatan transit usus. Umumnya terjadi berbagai proses
8
- Kingdom: Animalia
- Filum: Chordata
- Kelas: Mamalia
- Ordo: Rodentia
- Famili: Muridae
- Genus: Rattus
-Spesies: Rattus norvegicus
Penyakit Diare
Pengobatan tradisional
memanfaatkan bahan baku
alam
Diakui khasiat
Kulit manggis secara turun
temurun
13
Senyawa tanin
Hipotesis Penelitian:
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Konsistensi diare
Hasil pengamatan
Analisa data
Kesimpulan
Sampel dalam penelitian ini diwakili oleh ekstrak buah manggis muda
(Garcinia mangostana). Sampel ini merupakan bagian dari karakteristik
yang dimiliki oleh populasi, dan pemilihan ekstrak buah manggis muda
sebagai sampel memungkinkan peneliti untuk fokus pada aspek tertentu
dari populasi yang relevan dengan tujuan penelitian.
D. Pengumpulan data
Sampel buah manggis muda (Garcinia mangostana) diperoleh dari
Kelurahan Joho, Madiun. Pengumpulan sampel dilakukan secara acak
tanpa membandingkan dengan tumbuhan yang sama dari daerah lain.
Pendekatan pengumpulan sampel secara acak ini dipilih untuk memastikan
representativitas sampel terhadap populasi buah manggis muda di wilayah
tersebut. Dengan demikian, data yang diperoleh diharapkan mencerminkan
karakteristik keseluruhan kulit manggis yang ada di Kelurahan Joho,
Madiun.
E. Instrument penelitian
a. Alat:
1. Botol maserasi berwarna gelap
2. Rotary evaporator
3. Timbangan analitik
4. Timbangan hewan
5. Kendang hewan
6. Kendang metabolik
7. Mortar
8. Stamfer
9. Sonde oral
10. Spatel
17
b. Bahan:
Alat dan bahan ini digunakan untuk proses ekstraksi, analisis, dan pengujian
dalam rangka penelitian efektivitas ekstrak buah manggis muda sebagai obat anti
diare.
F. Definisi Operasional
1. Variabel Bebas
- Variabel bebas dalam penelitian ini adalah uji aktivitas anti diare
ekstrak etanol:air buah manggis muda (Garcinia mangostana).
Definisi operasional mencakup pemberian dosis ekstrak buah
manggis muda pada tikus, dengan pengukuran penurunan frekuensi
dan perubahan konsistensi feses sebagai indikator aktivitas anti diare
(Sugiyono, 2017).
2. Variabel Terikat:
- Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil uji aktivitas
antidiare ekstrak etanol:air buah manggis muda (Garcinia
mangostana). Definisi operasional mencakup pengukuran
parameter yang relevan, seperti analisis statistik terhadap
penurunan frekuensi dan perubahan konsistensi feses tikus setelah
pemberian ekstrak, sebagai indikator efektivitas aktivitas antidiare
(Sugiyono, 2017).
G. Prosedur Penelitian
1. Pengumpulan Sampel:
Sampel buah manggis muda (Garcinia mangostana) diperoleh
secara acak dari Kelurahan Joho, Madiun, untuk memastikan
representativitasnya.
2. Persiapan Alat dan Bahan:
Persiapan alat melibatkan botol maserasi, rotary evaporator,
timbangan analitik, mikropipet dan ujungnya, sentrifuge, kromatografi
19
I. Parameter Diare
a. Berat feses, dengan cara menimbang berat feses (gram)
setiap 30 menit selama 5 jam setelah pemberian
magnesium sulfat (penginduksi).
b. Frekuensi diare, dengan cara menghitung berapa kali
terjadinya diare selama pengamatan.
c. Konsistensi feses, pengamatan konsistensi feses dilakukan
selang waktu 30 menit selama 5 jam setelah perlakuan.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
23
23
Buku Saku: Bahan Pangan Potensial untuk Anti Virus dan Imun Booster/ Bogor:
BB Pacapanen, 2020.