Mengetahui contoh surat kuasa tanah merupakan salah satu hal penting terutama bagi mereka yang
berkutat pada bisnis jual beli tanah ataupun transaksi yang melibatkan kepemilikan tanah dan bangunan.
Surat kuasa sendiri adalah surat resmi yang berisi perintah peralihan wewenang kepada orang lain.
Surat di atas mengutus pengacara sebagai pihak kedua untuk mengurus proses pembagian harta
warisan berbentuk tanah ke pengadilan. Pada surat kuasa di atas, Pihak Pertama mengutus Pihak Kedua
yang berposisi sebagai pengacara untuk mengurus dokumen pembagian harta waris..
Surat kuasa pembelian tanah di atas dituliskan oleh Pihak Pertama sebagai pemilik tanah kepada Pihak
Kedua sebagai pembeli tanah. Di dalam surat kuasa ini tertera wewenang yang dimiliki oleh Pihak Kedua
sebagai pembeli tanah setelah pembayaran tanah selesai dilaksanakan.
Tanah warisan yang sudah dibagi-bagi kepada ahli waris kemudian akan dijual, maka Kamu bisa
meminta bantuan orang lain yang bukan merupakan ahli waris untuk menjualkan tanah.
Perlu juga diberi ketentuan waktu berlakunya surat kuasa tersebut agar tidak terjadi masalah di waktu
mendatang. Tanda tangan pada surat kuasa di atas tidak hanya pihak pemberi kuasa dan penerima
kuasa, namun juga saksi-saksi yang merupakan ahli waris.
Pada surat kuasa tersebut informasi pemberi kuasa dan penerima kuasa dituliskan terlebih dahulu.
Selanjutnya diterangkan mengenai sertifikat yang akan diambil meliputi nama pemilik sertifikat, lokasi
tanah, dan sebagainya. Pihak pemberi kuasa selanjutnya tanda tangan di atas materai.
Selain menuliskan informasi biodata pihak pertama dan kedua, dituliskan juga keterangan rekening Bank
tempat pengajuan pinjaman.
Berdasarkan contoh di atas, ketentuan terkait hak dan kewajiban Pihak Kedua dijelaskan setelah biodata
Pihak Pertama dan Pihak Kedua ditulis. Di dalamnya tertera bahwa Pihak Kedua berkewajiban menemui
Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah untuk segala proses penjualan tanah.
Gambar: https://images.app.goo.gl/q4WwNYev6wqjkt3MA
Pihak Kedua adalah pihak yang akan Kamu amanahi oleh wewenang dan kekuasaan penting. Apalagi
dalam hal ini, kita berbicara mengenai surat kuasa tanah, yang mana tanah merupakan instrument
investasi bernilai besar sehingga tentu saja Kamu harus memilih orang yang benar-benar amanah.
Umumnya, Pihak Kedua atau Penerima Kuasa bisa dipilih dari keluarga dekat ataupun rekan yang Kamu
percaya. Terkadang, Kamu juga bisa meminta tolong pada notaris yang terjamin kualitasnya.
Di mata hukum, surat kuasa saja sebenarnya tidak cukup untuk memberikan kekuatan hukum yang tetap.
Oleh karena itu, untuk memberi kepastian jaminan keaslian surat kuasa, perlu disertai oleh beberapa
dokumen yang penting.
Dokumen penting yang harus disiapkan adalah salinan kartu identitas seluruh ahli waris, salinan kartu
keluarga, serta salinan surat tanah. Apabila surat kuasa diberikan ke anak, maka perlu disertai oleh
Salinan legalisir surat nikah orang tua.
3. Menggunakan Materai
Surat kuasa tanah adalah surat kuasa dengan jaminan yang besar, yaitu kepemilikan atas tanah. Oleh
karena itu di dalamnya harus dibubuhkan tanda tangan di atas materai minimal Rp 6000. Keberadaan
materai akan membuat surat kuasa dianggap sah.
Bawa seluruh dokumen yang dibutuhkan ke secretariat RT/RW setempat. Sekretaris RT/RW akan
membuat surat pengantar serta surat kuasa tanah kepada para ahli waris. Surat kuasa yang dibuat
kemudian ditanda tangani para ahli waris dengan saksi merupakan pejabat RT/RW.
Selanjutnya ajukan pembuatan surat kuasa di pengadilan. Jangka waktu pembuatan surat kuasanya
sendiri bermacam-macam. Namun, dipastikan akan selesai dalam durasi waktu 6 bulan saja.
Hal ini sesuai dengan ketentuan Surat Edaran MA nomor 3 tahun 1998 bahwa setiap jenis perkara harus
selesai dalam waktu 6 bulan. Biaya pembuatan surat hanyalah biaya administrasi pendaftaran serta biaya
perkara untuk menyelenggarakan pengadilan.
Surat kuasa khusus dikeluarkan oleh pihak pengadilan secara resmi sehingga memiliki kekuatan hukum
yang tetap.
Surat kuasa pribadi adalah jenis surat kuasa yang sering ditemukan di kehidupan sehari-hari. Surat
kuasa ini dibuat oleh perseorangan untuk mewakili urusan yang melibatkan orang tersebut.
Di dalam surat kuasa pribadi, seseorang memberi kewenangan kepada pihak lainnya untuk melakukan
hal sesuai dengan yang tertera di dalam surat kuasa. Kamu bisa menemukan contoh surat kuasa pribadi
pada pengambilan passport, surat kuasa mengambil gaji, surat kuasa mengambil BPKB dan lainnya.
Surat kuasa resmi merupakan jenis surat kuasa yang dikeluarkan oleh suatu institusi ataupun lembaga
seperti perusahaan yang mewakili institusi itu sendiri, sehingga tidak bersifat pribadi. Salah satu jenis
surat kuasa resmi yang sering ditemukan adalah surat yang dibuat pemimpin perusahaan kepada
karyawannya.
Gambar: https://images.app.goo.gl/ZeQtEwcSDtC3C3bC7
Karakteristik utama surat kuasa tanah adalah penggunaan bahasa yang baku serta standar. Harus
dipastikan bahwa bahasa yang digunakan sesuai dengan aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Kalimatnya juga dipastikan dapat mudah dipahami pembaca.
2. Memiliki Judul
Pada bagian atas surat kuasa, harus terdapat judul yang menerangkan adanya “Kekuatan Pengacara”.
Harus tertera secara jelas kalimat yang menerangkan bahwa pihak pemberi kuasa memberikan
wewenang tertentu kepada pihak penerima kuasa. Terkait wewenang penerima kuasa harus dijelaskan
secara runtut dan lengkap, baik itu hak dan kewajibannya.
Gambar: https://images.app.goo.gl/kKqyFDXQMdTnbQXh6
Di dalam surat kuasa tanah, terdapat beberapa bagian-bagian penting yang wajib ada dan tidak boleh
terlewat seperti berikut:
Dilihat dari contoh surat kuasa tanah, tertera informasi lengkap terkait hak dan kewajiban atau
wewenang apa saja yang diberikan oleh pemberi kuasa terhadap penerima kuasa. Surat kuasa adalah
dokumen yang memiliki kekuatan di depan hukum, sehingga pembuatannya tentu tidak boleh
sembarangan.