Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH FATWA MUHAMMADIYAH TENTANG

HARAMNYA ROKOK TERHADAP KONSUMSI ROKOK


WARGA MUHAMMADIYAH (STUDI KASUS DESA
PANGKALAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN
REMBANG)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1

Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :
MOHAMMAD ABDUL AZIZ
I 000 080 020

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ABSTRAK

Majlis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan fatwa


tentang hukum rokok di Jogjakarta. Kesepakatan dalam Halaqah Tarjih tentang
Fikih Pengendalian tembakau yang diselenggarakan pada hari Ahad tanggal 21
Rabiul Awal 1431 H yang bertepatan dengan 07 Maret 2010 M bahwa merokok
adalah haram. Pertimbangan yang diberikan dalam Rapat Pimpinan Majelis
Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada hari Senin 22 Rabiul
Awal 1431 H yang bertepatan dengan 08 Maret 2010 M. Pendapat yang
mendukung dengan fatwa tersebut salah satunya adalah fatwa Majlis Ulama
Indonesia (MUI) yang sebelum Muhammadiyah sudah terlebih dahulu
mengeluarkan fatwa tentang hukum rokok. Yang melarang merokok di tempat
umum, bagi anak-anak, dan bagi wanita hamil.
Fatwa tersebut menimbulkan pro dan kontra, bagi perokok, pekerja di
bidang rokok, maupun sebagian penjual rokok menganggap fatwa itu akan
menjadi kontra untuk mereka, sedangkan bagi yang non perokok fatwa ini justru
mendapat dukungan penuh. Yang kontra merasa terancam dalam kelangsungan
ekonominya.
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
cara sosialisasi fatwa Majlis Tarjih dan Tajdid tentang haramnya rokok terhadap
warga Muhammadiyah di Desa Pangkalan Kecamatan Sluke Kabupaten
Rembang, dan bagaimanakah pengaruh fatwa Majlis Tarjih Muhammadiyah
tentang haramnya rokok terhadap warga Muhammadiyah di Desa Pangkalan
Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang?
Penelitian ini bertujuan untuk mendapat informasi tentang bagaimanakah
pengaruh fatwa tentang hukum rokok bagi warga muhammadiyah di Desa
Pangkalan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang. Untuk mencapai tujuan
tersebut penelitian yang digunkan adalah field research (penelitian lapangan).
Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.
Adapun hasil penelitian adalah: mengenai hasil sosialisasi ternyata di Desa
Pangkalan Kecamatan Sluke sudah mensosialisasikan fatwa Muhammadiyah
tentang keharaman rokok melalui berbagai kegiatan rutin yang dilaksanakan
secara rutin oleh warga Muhammadiyah di Desa Pangkalan Kecamatan Sluke
Kabupaten Rembangyang dipimpin oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah, yang
dihadiri oleh jama’ah warga Muhammadiyah, dan pengaruh fatwa rokok terhadap
pengkonsumsi rokok di Desa Pangkalan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang
terkait fatwa Muhammadiyah yang mengramkan rokok belum memiliki dampak
yang nyata, sehingga dari segi ekonomi juga belum begitu mengalami penurunan.
Ini di sebabkan kurangnya kesadaran dari diri sendiri terhadap bahaya yang di
timbulkan dalam rokok. Walaupun sudah mengatahui dengan adanya fatwa yang
mengharamkannya. Dengan alasan kesulitan untuk meninggalkan rokok, karena
sudah terbiasa merokok.
PENDAHULUAN makruh. Keyakinan ini membuat
A. Latar Belakang para perokok seakan mendapat
Kebiasan merokok di jastifikasi dari Agama bahwa
masyarakat kita sudah menjadi merokok diperbolehkan oleh
kebiasaan yang dianggap biasa, Islam, bukan haram. Kita telah
mungkin karena begitu banyaknya mengetahui bahwa mayoritas
para perokok atau juga karena penduduk kita adalah muslim
begitu banyaknya aktivitas tentunya kaum musliminlah yang
merokok yang biasa kita jumpai paling banyak mengkonsumsi
disekitar kita, sehingga merokok rokok. Kemudian ketika dikatakan
menjadi hal yang lumrah dan kepada para perokok bahwa
biasa saja. Dari kalangan hukum rokok dalam Agama Islam
pengusaha sampai karyawan dan adalah haram dengan mengacu
buruhnya, dari mulai pejabat kepada dalil-dalil yang ada,
sampai rakyat jelatanya, dari banyak diantara mereka yang
kalangan intelektual sampai kaget dan heran. Mereka merasa
kalangan orang awamnya, dan aneh dan ganjil dengan orang
dari kalangan tokoh Agama yang mengatakan bahwa rokok
sampai umatnya, mereka tidak adalah haram.
lepas dari kebiasaan merokok. Fatwa Muhammadiyah
Menurut PP No. 81/1999 yang tertanggal 7 Maret 2010 itu
Pasal 1 Ayat (1), rokok adalah mulai disosialisasikan kepada
hasil olahan tembakau terbungkus publik sejak Selasa 9 Maret
termasuk cerutu atau bentuk 2010. Berbeda dengan fatwa
lainnya yang dihasilkan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
tanaman Nicotiana tabacum, Fatwa haram yang dikeluarkan
Nicotiana rustica dan spesies Muhammadiyah tanpa batas
lainnya atau sintetisnya yang umur tertentu. "Prinsip fatwa
mengandung nikotin dan tar haram ini adalah berangsur,
dengan atau tanpa bahan memudahkan, dan tidak
tambahan. mempersulit. Kami tidak ingin
Mangku Sitopoe mengeluarkan sebuah fatwa
mengatakan bahwa merokok haram tanpa solusi," (kata Ketua
adalah membakar tembakau PP Muhammadiyah Bidang
kemudian dihisap baik Tarjih dan Kesehatan, Yunahar
menggunakan rokok maupun Ilyas dalam konferensi pers di
menggunakan pipa.Temperatur kantornya). Keputusan yang
pada sebatang rokok yang telah dituangkan dalam fatwa No
dibakar adalah 90 derajat celcius 6/SM/MTT/III/2010 itu
untuk ujung rokok yang dibakar, menggunakan pertimbangan
dan 30 derajat celcius untuk ujung dasar dalam Al Quran dan
rokok yang terselip di antara bibir Hadits serta pertimbangan
perokok (Umi, 2003: 20). sebab-akibat. Selain itu juga
Di tengah masyarakat kita menggunakan kaidah fikih untuk
telah tersebar dan terbentuk opini mewujudkan kemaslahatan
bahwa hukum rokok adalah hidup manusia dan
menggunakan istimbat hukum Kabupaten Rembang.
berupa Qiyas. 1. Tujuan Penelitian
Selain MUI, di Indonesia Tujuan Penelitian ini adalah;
juga ada organisasi Mengetahui sosialisasi fatwa
Muhammadiyah yang ikut Majlis Tarjih dan Tajdid
peduli terhadap masalah Pimpinan Pusat Muhammadiyah
tersebut. Muhammadiyah di Desa Pangkalan Kecamatan
melalui Majlis Tarjihnya Sluke Kabupaten
mengeluarkan fatwa tentang Rembang.Mengetahui ada atau
pengharaman rokok. tidak pengaruh yang telah atau
Dengan difatwakannya akan timbul bagi warga
rokok tersebut, mendapat Muhammadiyah dan penjualan di
tanggapan yang beraneka ragam Desa Pangkalan Kecamatan Sluke
di masyarakat, baik yang Kabupaten Rembang terkait
menerima maupun yang dengan telah dikeluarkannya
menolak. fatwa Majlis Tarjih tentang
Dalam kajian ini, penulis keharaman rokok.
mengambil sampel di Desa 2. Manfaat Penelitian
Pangkalan Kecamatan Sluke Manfaat yang diambil dari penelitian
Kabupaten Rembang. Karena di ini adalah:
Desa tersebut merupakan daerah a. Secara Teoritis, semoga penelitian
yang sebagian besar ini bermanfaat sebagai wujud
penduduknya kebanyakan dari pertumbuhan dan perkembangan
mereka mengikuti Organisasi ilmu pengetahuan. Selain itu,
Muhammadiyah. penelitian ini diharapkan bisa
Desa Pangkalan menjadi stimulus bagi penelitian
merupakan salah satu daerah selanjutnya. Sehingga proses
yang penduduknya 100% pengkajian secara mendalam akan
beragama Islam. Di daerah ini terus berlangsung dan
sebagian besar masyarakat memperoleh hasil yang maksimal.
mencari nafkah dengan b. Secara praktis
berdagang, bercocok tanam dan Memberi sumbangan informasi
nelayan. Kebanyakan di Desa kepada masyarakat tentang
Pangkalan Kecamatan Sluke ini bahaya rokok, memberikan
banyak yang mengkonsumsi informasi bagi remaja kususnya
rokok atau perokok berat. warga Muhammadiyah tentang
Dari uraian diatas, fatwa haramnya rokok, semoga
penulis sangat tertarik untuk penelitian ini dapat memperluas
mengadakan penelitian dengan khazanah keilmuwan keislaman
judul tentang Pengaruh Fatwa terutama dalam bidang hukum
Majlis Tarjih dan Tajdid Islam, bagi peneliti khususnya,
Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan bagi pembaca pada
Tentang Haramnya Rokok umumnya.
Terhadap Konsumsi Rokok LANDASAN TEORI
Warga Muhammadiyah Desa 1. Pengertian Rokok
Pangkalan Kecamatan Sluke
Rokok adalah silinder dari kertas (http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok
berukuran panjang antara 70 hingga diakses 22 Maret 2012).
120 mm (bervariasi tergantung 2. Kandungan Rokok
negara) dengan diameter sekitar 10 Menurut ilmu kedokteran, rokok
mm yang berisi daun- mengandung lebih kurang 4000
daun tembakau yang telah dicacah. bahan kimia, diantaranya nikotin, tar,
Rokok dibakar pada salah satu karbon monoksida dan hydrogen
ujungnya dan dibiarkan membara sianida. Nikotin dijumpai secara
agar asapnya dapat dihirup lewat alami di dalam batang dan daun
mulut pada ujung lainnya. tembakau yang mengandung nikotin
Rokok biasanya dijual dalam paling tinggi, atau sebanyak 5% dari
bungkusan berbentuk kotak atau berat tembakau. Nikotin merupakan
kemasan kertas yang dapat racun saraf manjur (potent nerve
dimasukkan dengan mudah ke dalam poison) dan digunakan sebagai racun
kantong. Sejak beberapa tahun serangga. Pada suhu rendah, bahan
terakhir, bungkusan-bungkusan ini bertindak sebagai perangsang dan
tersebut juga umumnya disertai adalah salah satu sebab utama
pesan kesehatan yang mengapa merokok digemari dan
memperingatkan perokok akan dijadikan sebagai tabiat.
bahaya kesehatan yang dapat Selain tembakau, nikotin juga
ditimbulkan dari merokok, ditemui di dalam tumbuhan family
misalnya kanker paru- Solanaceae termasuk tomat, terung
paru atau serangan jantung (walapun ungu, kentang dan lada hijau.
pada kenyataanya itu hanya tinggal Nikotin dapat merangsang dan
hiasan, jarang sekali dipatuhi). meningkatkan aktivitas,
Manusia di dunia yang merokok kewaspadaan atau refleksi,
untuk pertama kalinya adalah suku kecerdasan serta daya ingat. Namun
bangsa Indian di Amerika, untuk di sisi lain, nikotin adalah racun yang
keperluan ritual seperti memuja dapat menangkal dan menghilangkan
dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika pengaruh berbagai macam obat,
bangsa Eropa menemukan benua misalnya: antibiotik yang digunakan
Amerika, sebagian dari para sebagai obat penangkal terhadap
penjelajah Eropa itu ikut mencoba- kuman, kadang antibiotik tersebut
coba menghisap rokok dan kemudian gagal memberi kesan yang
membawa tembakau ke Eropa. diharapkan, disebabkan oleh nikotin.
Kemudian kebiasaan merokok mulai Kuinin, digunakan sebagai obat
muncul di kalangan bangsawan malaria, namun dengan banyaknya
Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa nikotin di dalam tubuh akan
Indian yang merokok untuk mempercepat penyingkiran obat
keperluan ritual, di Eropa orang kuinin tersebut dari tubuh. Teofilin
merokok hanya untuk kesenangan sebagai obat pereda sesak nafas,
semata-mata. Abad 17 para pedagang yang menurut hasil penelitian, pada
Spanyol masuk ke Turki dan saat itu sebagian besar perokok akan lebih
kebiasaan merokok mulai masuk cepat menyingkirkan teofilin
negara-negara Islam dibanding pasien yang tidak
merokok. Benzodiazepine adalah
sejenis obat tidur yang berdosis 3. Bahaya Asap Rokok Bagi
sangat tinggi, namun pengaruh obat Kesehatan Tubuh Manusia
ini akan berkurang jika si peminum Asap rokok mengandung kurang
obat tersebut adalah perokok. lebih 4000 bahan kimia yang 200
Dalam rokok terdapat kandungan diantaranya beracun dan 43 jenis
racun yang membahayakan lainnya dapat menyebabkan kanker
diantaranya (Ghufran, hal: 38): bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat
a. Tar adalah substansi hidrokarbon berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon
yang bersifat lengket dan monoksida, dan sebagainya.
mengiritasi paru-paru. 1. Asap rokok yang baru mati di
b. Nikotin adalah zat adiktif yang asbak mengandung tiga kali lipat
mempengaruhi sistem syaraf dan bahan pemicu kanker di udara dan
peredaran darah karena darah 50 kali mengandung bahan
lebih mudah membeku serta pengeiritasi mata dan pernapasan.
merusak jaringan otak dan Semakin pendek rokok semakin
mengeraskan dinding arteri. tinggi kadar racun yang siap
c. Karbon monoksida adalah gas melayang ke udara. Suatu tempat
yang terdapat pada asap rokok yang dipenuhi polusi asap rokok
yang mengikat hemoglobin dalam adalah tempat yang lebih
darah, sehingga membuat darah berbahaya daripada polusi di
tidak mampu mengikat gas jalanan raya yang macet.
oksigen yang sangat diperlukan 2. Seseorang yang mencoba
sel-sel tubuh dalam proses merokok biasanya akan ketagihan
respirasi. karena rokok bersifat candu yang
d. Acatona yaitu bahan kimia yang sulit dilepaskan dalam kondisi
digunakan sebagai penghapus cat. apapun. Seorang perokok berat
e. Hydrogen Cyanide yaitu bahan akan memilih merokok daripada
kimia yang digunakan sebagai makan jika uang yang dimilikinya
racun untuk hukuman mati. terbatas.
f. Ammonia yaitu bahan kimia yang 3. Harga rokok yang mahal akan
digunakan sebagai pembersih sangat memberatkan orang yang
lantai. tergolong miskin, sehingga dana
g. Methanol yaitu bahan kimia yang kesejahteraan dan kesehatan
digunakan sebagai bahan bakar keluarganya sering dialihkan
roket. untuk membeli rokok. Rokok
h. Toluene yaitu bahan kimia yang dengan merk terkenal biasanya
digunakan sebagagai bahan dimiliki oleh perusahaan rokok
pelarut industri. asing yang berasal dari luar
i. Arsenic yaitu bahan kimia yang negeri, sehingga uang yang
digunakan sebagai racun tikus dibelanjakan perokok sebagaian
putih. akan lari ke luar negeri yang
j. Butane yaitu bahan kimia yang mengurangi devisa negara. Pabrik
digunakan sebagai bahan bakar rokok yang mempekerjakan
korek api banyak buruh tidak akan mampu
meningkatkan taraf hidup
pegawainya, sehingga apabila
pabrik rokok ditutup para buruh “dan janganlah kamu menjatuhkan
dapat dipekerjakan di tempat dirimu sendiri ke dalam
usaha lain yang lebih kreatif dan kebinasaan”(Qs. Al-Baqarah: 195).
mendatangkan devisa. Orang yang merokok disamakan
4. Sebagian perokok biasanya akan dengan orang yang menjatuh
mengajak orang lain yang belum kandirinya ke dalam kebinasaan.
merokok untuk merokok agar Karena di dalam rokok mengandung
merasakan penderitaan yang sama banyak racun yang berbahaya yang
dengannya, yaitu terjebak dalam memicu timbulnya berbagai macam
ketagihan asap rokok yang jahat. penyakit seperti serangan hipertensi,
Sebagian perokok juga ada yang jantung, stroke, bahkan yang lebih
secara sengaja merokok di tempat membahayakan lagi seperti kanker
umum agar asap rokok yang paru-paru. Berapa banyak jiwa yang
dihembuskan dapat terhirup orang tidak bisa diselamatkan setelah
lain, sehingga orang lain akan dirinya menderita penyakit tersebut.
terkena penyakit kanker. Oleh sebab itu, jauh-jauh hari
5. Kegiatan yang merusak tubuh Rasulullah saw memberi peringatan
adalah perbuatan dosa, sehingga bahaya racun sebagaimana sabdanya:
rokok dapat dikategorikan sebagai “dan barangsiapa minum racun lalu
benda atau barang haram yang mati, maka dia akan merasakan
harus dihindari dan dijauhi sejauh (sakitnya) racun tersebut di neraka
mungkin. Ulama atau ahli Agama jahannam dalam keadaan kekal
yang merokok mungkin akan selamanya” (HR. Bukhari dan
memiliki persepsi yang berbeda Muslim).
dalam hal ini. Hukum rokok bisa kita qiyaskan
dengan ayat:
A. Beberapa Kaidah Hukum yang Artinya: “(yaitu) orang-orang yang
Digunakan Dalam Menganalisa mengikuti Rasul, Nabi yang ummi
Kontroversi Seputar Rokok yang (namanya) mereka dapati
Sampai kapanpun hukum rokok tertulis di dalam Taurat dan Injil
dalam Al-Qur’an atau al-Hadits tidak yang ada di sisi mereka, yang
secara jelas ada karena benda menyuruh mereka mengerjakan yang
tersebut memang belum ada di jaman ma’ruf dan melarang mereka dari
Rasulullah saw. Untuk itu, dalam mengerjakan yang mungkar dan
menganalisa hukum rokok kita menghalalkan bagi mereka segala
dipersilahkan menggunakan jalan yang baik dan mengharamkan bagi
ijtihad yang merupakan salah satu mereka segala yang buruk”(Qs. Al-
cara yang utuh dalam menetapkan A’raf: 157).
hukum rokok. Ada beberapa kaidah Kata al-khaba’its seperti
untuk menjembatani masalah ini dalam ayat tersebut adalah bentuk
(Ghufron, hal: 80): plural dari kata al-khabaits yang
1. Menggunakan Kaidah Qiyas menurut Kamus Arab Indonesia yang
dalam Menetapkan Hukum disusun oleh Prof. DR. H. Irfan
Rokok Zidny, M.A., dkk. Memberikan arti:
Hukum rokok bisa kita qiyaskan yang keji, yang menyakitkan, yang
(analogikan) dengan ayat: merugikan, yang tidak enak, yang
berbau busuk, yang najis, dan segala Dengan demikian, bahaya khamar
sesuatu yang haram (Ghufron, hal. kepada pribadi seseorang, kepada
82). keluarga, dan kepada jemaah adalah
Dengan demikian, rokok bahaya yang tidak diragukan lagi.
dapat disamakan dengan sesuatu Kaidah Islam yang diperoleh
yang khabaits. Karena, rokok selain dari ayat yang mulia ini adalah,
merugikan diri si perokok juga sesungguhnya, setiap perkara yang
merugikan orang lain. Jenis-jenis keadaan bahayanya lebih besar
sesuatu yang masuk dalam kategori daripada manfaatnya, maka perkara
khabaits ini wajib dihindari sejauh itu haram. Islam hanya menyuruh
mungkin dari kehidupan ini sehingga melakukan perkara yang manfaatnya
yang tampak hanyalah segala yang lebih besar daripada bahayanya.
baik. Dalam hal ini Allah berfirman: Islam mengharamkan perkara yang
Artinya: “dan janganlah kamu bahayanya murni atau lebih besar
mendekati pebuatan-perbuatan yang daripada manfaatnya. Adapun
keji,baik yang tampak di antaranya mengenai kapan khamar itu
maupun yang tersembunyi”(Qs. Al- diharamkan, diketahui bahwa
An’am: 151). diharamkannya khamar itu secara
Menurut nash Al-Quran, berangsur, sebagai berikut: Ayat
dalam khamar terdapat dosa yang yang pertama diturunkan mengenai
besar dan beberapa manfaat. khamar adalah firman Allah swt.:
Beberapa manfaat yang terdapat Artinya: “Mereka bertanya kepadamu
dalam khamar adalah manfaat secara tentang khamar dan judi.Katakanlah,
ekonomi, dari segi perdagangan dan pada keduanya itu terdapat dosa
keuntungannya dibeberapa daerah. besar dan beberapa manfaatbagi
Mereka menanam keuntungan manusia, tetapi dosa keduanya lebih
berjuta-juta. Manfaat inilah yang besar daripada manfaatnya”(Qs. Al-
banyak menggiurkan, kebanyakan Baqarah: 219).
manusia pada zaman sekarang untuk Kemudian, firman Allah swt.
berusaha menjualbelikan khamar. Dalam surat An Nisa;
Mereka menduga, sesungguhnya Artiya: “janganlah kamu shalat,
khamar itu bisa mendapatkan uang. sedang kamu dalam keadaan
Inilah suatu manfaat yang penting. mabuk”(QS. An-Nisa: 43).
Tetapi, syara’ yang lurus Kemudian khamar diharamkan
menghilangkan manfaat ini dan dengan qhat’i (pasti) dalam surat Al-
Islam tidak memberi pertimbangan Maaidah: 90-91
karena di belakang khamar terdapat 2. Menggunakan Kaidah Istishab
dosa yang besar dan mudarat. dalam Menetapkan Hukum
Mudaratnya bagi seseorang, bagi Rokok
keluarga, dan bagi masyarakat Istishab menurut ulama usul fikih
umum. Oleh karena itu, para ialah melanjutkan berlakunya hukum
pemabuk tidak ada nilainya, tidak yang telah ada dan yang telah
bisa bertahan di medan tempur, tidak ditetapkan karena suatu dalil sampai
bisa memukul musuh, tidak ditemukan dalil lain yang
mempunyai semangat untuk menunjukkan hukum itu tidak
mengibarkan panji-panji Islam. berlaku lagi atau mengubah hukum-
hukum itu. Kaidah usul itu berbunyi berdasarkan kaidah maslahah
(Azzam: hal: 5): mursalah kita berupaya semaksimal
Maksud dari kaidah ini adalah, mungkin menolak rokok dalam arti
bahwa hukum asal dari sesuatu yang yang lebih luas, yaitu tidak
bermanfaat adalah mubah (boleh mengkonsumsi rokok, tidak menjual
dipergunakan) dan hukum asal dari atau membuatnya atau bahkan
sesuatu yang memudharatkan adalah memberikan sanksi hukum yang
haram. Melalui kaidah ini seluruh seberat-beratnya terkait dengan
hukum dianggap berlaku sampai ada rokok seperti yang telah diterapkan
dalil lain yang mengubahnya. Maka pada kasus khamr dan narkoba.
berkaitan dengan rokok yang sudah Andaikan saja rokok dan
dianggap sebagai sesuatu yang mudharatnya sudah dikenal di jaman
memudharatkan maka hukumnya Rasulullah SAW, maka beliau sudah
tidak boleh dipergunakan sampai ada pasti mengambil tindakan yang lebih
bukti yang menunjukkan bahwa tegas lagi sebagaimana masalah
rokok bermanfaat bagi kesehatan. khamr yang semula belum ada
3. Menggunakan Kaidah ketetapan hukum sehingga setiap
Maslahah Mursalah dalam orang boleh menikmatinya.
Menetapkan Hukum Rokok B. Beberapa Pendapat Tentang
Maslahah mursalah menurut Hukum Rokok
ulama usul fikih ialah prinsip 1. Kalangan Yang Membolehkan
kemaslahatan (kebaikan) yang Kalangan Ulama yang
dipergunakan dalam menetapkan membolehkan diantaranya Al
hukum suatu masalah. Atau ‘Allamah Syekh Abdul Ghani An
perbuatan yang bermanfaat dalam Nabilisi, Syekh Mustafa As Suyuthi
upaya memelihara tujuantujuan Ar Rabani, Ali Asy Syambramalisi,
syariat, yaitu menolak mudharat dan Al Halabi, Syaikh Al Babili.
meraih manfaat. Alasan yang membolehkan ini
berpegang kepada kaidah bahwa asal
Kaidah usul berbunyi: segala sesuatu yang tidak ada nash
‫درأ اﻟﻤﻔﺎﺳﺪ ﻣﻘﺪم ﻋﻠﻰ ﺟﻠﺐ‬ yang mengharamkannya adalah
‫اﻟﻤﺼﺎﻟﺢ‬ boleh (mubah). Sedangkan anggapan
Maksud kaidah ini ialah bahwa rokok itu memabukkan atau
menghindari kerusakan harus menjadikan lemah itu tidak benar
didahulukan daripada mengambil (Qardhawi, Hal: 827).
manfaat. Dengan demikian, 2. Kalangan Yang Memakruhkan
seandainya ada yang berkata bahwa Dari kalangan Mahdzab Hambali
rokok ada manfaatnya, maka harus yaitu Syeikh Manshur dan Nadhatul
ditimbang masak-masak mana yang Ulama (NU) yang memakruhkan
lebih besar manfaat atau rokok. Alasan-alasan para kalangan
mudharatnya. Tentu saja, dalam ulama yang memakruhkan adalah
kasus seperti ini harus ada (Qardhawi, hal: 825-826):
pembuktian yang kuat. Pembuktian 1. Merokok itu tidak lepas dari
yang dimaksud adalah mengacu pada dharar (bahaya), lebih-lebih jika
penelitian ilmiah tentang rokok dari terlalu banyak melakukannya.
sudut pandang medis. Oleh sebab itu, Sedangkan sesuatu yang sedikit
itu bila diteruskan akan menjadi Para Ulama yang mengharamkan
banyak. merokok menggunakan alasan-alasan
2. Mengurangkan harta, kalau tidak (Qardhawi, hal: 823-825):
sampai pada tingkat tabzir, israf, 1. Karena memabukkan. yang di
dan menghambur-hamburkan maksud dengan muskir
uang, maka ia dapat (memabukkan) menurut mereka
mengurangkan harta yang dapat adalah segala sesuatu yang bias
digunakan untuk hal-hal yang menutup akal, walaupun hanya
lebih baik dan lebih bermanfaat sebatas tidak ingat. Meraka
bagi shahabatnya dan orang lain. berkata:”tidak di ragugakan lagi
3. Bau dan asabnya mengganggu bahwa kondisi seperti ini dialami
serta menyakiti orang lain yang oleh orang-orang yang pertama
tidak merokok. Segala sesuatu kali melakukannya”.sedangkan
yang dapat menimbulkan hal tiap-tiap yang memabukkan itu
seperti ini makruh hukumnya haram.
menggunakannya, seperti halnya 2. Karena melemahkan badan.
memakan bawang mentah, kucai, Mereka berkata:”walaupun
dan sebagainya. merokok itu tidak sampai
4. Menurunkan harga diri bagi orang memabukkan, minimal perbuatan
yang mempunyai kedudukan ini dapat menyebabkan tubuh
social terpandang. menjadi lemah dan loyo”. Nabi
5. Dapat melalaikan seseorang untuk bersabda:
beribadah secara sempurna. “sesunggunya Rasulullah Saw
6. Bagi orang yang biasa merokok, melarang segala sesuatu yang
akan membuat pikirannya kacau memabukkan dan
jika pada suatu saat ia tidak melemahkan”(HR. Ahmad dan
mendapatkan rokok. Abu Daud).
7. Jika perokok menghadiri suatu
majlis, ia akan mengganggu orang Hadits ini dianggap cukup menjadi
lain. Hendaklah ia malu dalil yang menunjukkan
melakukannya. keharaman.
3. Kalangan Yang Mengharamkan 3. Menimbulkan mudharat.
Para Ulama yang mengharamkan
Mudharat yang mereka
merokok diantaranya adalah Syekhul
kemukakan disini terbagi menjadi
Islam Ahmad as-Sanhuri al-Bahuti
dua macam:
al-Hambali dan dan dari kalangan
a. Dharar badani (bahaya yang
mazhab Maliki yaitu Ibrahih al-
mengenai badan): menjadikan
Laqqani (dari Mesir); Abdul Ghats
badan lemah, wajah pucat,
al-Qasysy al-Maliki (dari Maroko);
terserang batuk, bahkan dapat
Najmuddin bin Badruddin bin
menimbulkan penyakit paru-paru.
Mufassiril Qur’an dan al-Arabi al-
b. Dharar mali (mudharat pada
Ghazzi al-‘Amiri asy-Syafi’I (dari
harta), yang dimaksud adalah
Damaskus), Dr. Yusuf Qardhawi
bahwa merokok itu menghambur-
serata MUI dan Muhammadiyah juga
hamburkan harta, yakni
ikut mengharamkannya dan lain
menggunkannya untuk sesuatu
sebagainya.
yang tidak bermanfaat bagi badan
dan ruh, tidak bermanfaat di dunia Karena jumlah populasi yang diteliti
dan di akhirat. Sedangkan Nabi jumlahnya terbatas, maka
Saw tealah melarang membuang- penelitian ini dikenakan kepada
buang harta. populasi warga Muhammadiyah
Metode Penelitian yang ada di Desa Pangkalan
Metode dalam penelitian yang Kecamatan Sluke Kabupaten
digunakan untuk penulisan skripsi, di Rembang.
antaranya: 3. Metode Pengumpulan Data
1. Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian, peneliti
Ditinjau dari jenis penelitiannya, harus menentukan metode apa yang
maka penelitian ini termasuk akan digunakan untuk
penelitian lapangan (Field mengumpulkan data dalam rangka
Research), adapun pendekatan yang menjawab masalah penelitian.
digunakan adalah metode pendekatan Metode pengumpulan data yang akan
kualitatif, yakni sebagai prosedurnya digunakan berupa:
penelitian yang menghasilkan data a. Metode Interview (Wawancara)
deskriptif berupa kata-kata yang Metode ini digunakan untuk
tertulis atau lisan dari orang-orang memperoleh data dan keterangan
dan perilaku yang dapat diamati yang berkaitan dengan obyek
(Moleong, 1990: 3). penelitian, maka cara yang
Dalam hal ini peneliti ingin digunakan adalah tanya jawab
mengetahui hal-hal yang secara lesan berhadapan langsung
berhubungan dengan keadaan dengan para responden, informasi
perekonomian di Desa Pangkalan ini bisa berbentuk tanggapan,
Kecamatan Sluke kabupaten pendapat, keyakinan, perasaan,
Rembang setelah dikeluarkannya hasil pemikiran dan pengetahuan
fatwa Majlis Tarjih Muhammadiyah seseorang tentang segala sesuatu
tentang keharaman rokok. yang berhubungan dengan
2. Metode Penentuan Subyek masalah yang akan diteliti di Desa
Yang dimaksud sumber data Pangkalan.
dalam penelitian ini adalah subyek b. Metode Observasi
dari mana data dapat diperoleh Observasi bisa diartikan sebagai
(Arikunto, 1987: 102). pengamatan dan pencatatan secara
Untuk memperjelas subyek sitematik gejala yang dampak
penelitian, akan dikemukakan pada obyek penelitian (Nawari,
beberapa hal yang menyangkut 1991:100).
masalah penentuan subyek: Observasi yang dimaksud peneliti
a. Populasi disini berupa catatan data-data
Populasi adalah keseluruhan secara keseluruhan dengan tanya
obyek penelitian yang akan diteliti jawab kepada warga pengkonsumi
(Arikunto, 1998: 115). Populasi rokok di Desa Pangkalan
dalam penelitian ini adalah warga kecamatan Sluke.
Muhammadiyah yang berdomisili c. Dokumentasi
di Desa Pangkalan Kecamatan Metode ini digunakan untuk
Sluke Kabupaten Rembang yang memperoleh informasi yang
berjumlah 164 orang. berhubungan dengan obyek
penelitian dengan cara melihat haram rokok sudah sesuai dengan
suatu catatan dari kelurahan untuk yang direncanakan yaitu dari
melakukan pencatatan secara pusat sampai ke ranting dengan
sistematik apa saja yang berbagai metode diantaranya:
ditemukan di lapangan. Surat edaran yang dikirim ke
Pimpinan Wilayah sampai ke
HASIL PENELITIAN Pimpinan Cabang, dan dalam
mensosialisasikan juga melalui
mengenai hasil sosialisasi pengajian rutin para pimpinan,
ternyata di Desa Pangkalan baik dari Wilayah sampai ke
Kecamatan Sluke sudah Cabang. Dan Majlis Tarjih juga
mensosialisasikan fatwa menyampaikan atau
Muhammadiyah tentang keharaman mensosialisasikan melalui web
rokok melalui berbagai kegiatan atau situs internet, dengan tujuan
rutin yang dilaksanakan secara rutin supaya dapat dibaca masyarakat
oleh warga Muhammadiyah di Desa umum secara mudah, tetapi belum
Pangkalan Kecamatan Sluke ada tindak lanjut tentang adanya
Kabupaten Rembangyang dipimpin fatwa yang telah diputuskan.
oleh Pimpinan Cabang Karena dari masyarakatnya
Muhammadiyah, yang dihadiri oleh sendiri yang kurang memiliki
jama’ah warga Muhammadiyah, dan kesadaran tentang bahaya yang
pengaruh fatwa rokok terhadap ditimbulkan oleh rokok, baik diri
pengkonsumsi rokok di Desa sendiri maupun orang lain.
Pangkalan Kecamatan Sluke b. Pengaruh Fatwa Muhammadiyah
Kabupaten Rembang terkait fatwa tentang haramnya rokok terhadap
Muhammadiyah yang mengramkan pengkonsumsi rokok warga
rokok belum memiliki dampak yang Muhammadiyah. Bahwa untuk
nyata, sehingga dari segi ekonomi sekarang ini secara umum belum
juga belum begitu mengalami memiliki dampak, khususnya bagi
penurunan. Ini di sebabkan warga Muhammadiyah sendiri.
kurangnya kesadaran dari diri sendiri Hal ini disebabkan bahwa fatwa
terhadap bahaya yang di timbulkan ini sifatnya mengikat hanya
dalam rokok. Walaupun sudah sebatas mengikat secara moral,
mengatahuhi dengan adanya fatwa kurangnya kesadaran dari pribadi
yang mengharamkannya. Dengan bahwa rokok itu sangat merugikan
alasan kesulitan untuk meninggalkan diri sendiri dan orang lain, adanya
rokok, karena sudah terbiasa perbedaan pendapat tentang
merokok. hukum merokok yang bisa
KESIMPULAN dikatakan cukup seimbang antara
yang mengharamkan maupun
Berdasarkan seluruh paparan yang memakruhkan sehingga
yang telah penulis sampaikan diatas, masyarakat seakan diberikan
maka penulis mengambil kesimpulan kelonggaran untuk memilih, dan
sebagai berikut: tentu saja mereka yang perokok
a. Muhammadiyah dalam aktif melebih memilih yang sesuai
mensosialisasikan fatwa tentang dengan kebutuhan mereka
masing-masing. Maka, jika fatwa http://www.muhammadiyah.id.com.d
ini tidak memiliki efek yang iakses 25 oktober 2011.
nyata, kita hanya dapat http://www./fatwa_pendapat para
mengatakan bahwa adanya fatwa ulama tentang rokok./
sepertinya sama saja dengan tidak diakses 17 Maret 2012.
adanya fatwa. Warga Istiqomah, Umi. 2003. Upaya
Muhammadiyah sudah banyak Menuju Generasi Tanpa
yang tahu dengan adanya fatwa Merokok Pendekatan
tentang keharaman rokok yang di Analisis untuk
keluarkan oleh Majlis Tarjih Menanggulangi dan
Muhammadiyah, tetapi dari Mengantisipasi Remaja
pribadi warga sendiri yang tidak Merokok. Surakarta: CV.
mau meninggalkan hal kebiasaan SETI-AJI.
merokoknya. Ini sangat Jaya, Muhammad. 2009. Pembunuh
menghambat dalam menerapkan Berbahaya itu Bernama Rokok.
fatwa tersebut. Yogyakarta: Riz’ma.
Maba, K. H. Ghufron. 2008.
DAFTAR PUSTAKA Ternyata Rokok Haram.
Surabaya: PT Java Pustaka.
Abu Zahrah, Muhammad. 2005. Mohammad Azzam, Abdul Aziz.
Ushul Fiqh. Jakarta: Pustaka Firdaus. 2009. Qowa’id Fiqhiyyah.
Arikunto, Suharsini. 1993. Prosedur Jakarta: Amzah .
Penelitian. Jakarta: Rineka Mudzhar, M Atho.1993. Fatwa-
Cipta. Fatwa Majlis Ulama
Darmawan, Hendro. 2010. Kamus Indonesia. Jakarta: INIS.
Ilmiah Popular Lengkap. Moleong, Lexy. 1990. Metodologi
Yogyakarta: Bintang Penelitian Kualitatif.
Cemerlang. Bandung: PT. Remaja
Departemen Agama RI. 2005. Al Rosdakarya.
Qur’an Terjemah. Bandung: Nawari, Hadari. 1991. Metode
CV Penerbit J-ART. penelitian bidang Sosial,
Depdikbud. 1989. Kamus Besar Yogyakarta: Gadjah Mada
Bahasa Indonesia. Jakarta: University Press.
Balai Pustaka. Nazir, M.1988. Model Penelitian.
Glaise, Cyril. 2003. Ensklopedi Jakarta: Ghalia Indonesia.
Dunia Islam.Marzuki. 2002. Noeng, Muhadjir. 1989. Metode
Metodologi Rizet, Penelitian Kualitatif.
Yogyakarta: BPFE-UII. Yogyakarta: Rake Sarasi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok. Organisasi.org.
diakses 22 Maret 2012. http://organisasi.org/efek-
http://www.scribd.com/doc/2859178 bahaya-asap-rokok-bagi-
1/Fatwa-Haram-Rokok- kesehatan-tubuh-manusia-
Majelis-Tarjih-Tajdid- akibat-sebatang-rokok-
Muhammadiyah-Indonesia. racun-ketagihan-candu-
Diakses 12 Agustus 2011. buang-uang-dan-dosa. 27
februari 2012.
Qardhawi, Yusuf. 2001. Bunga Bank Universitas Gadjah Mada.
Haram. Jakarta: Akbar Syafe’i, Rachmat. 2007. Ilmu Usul
Media Eka Sarana. Fiqih. Bandung: CV.
_____________. 1995. Fatwa-fatwa Pustaka Setia.
Kontemporer. Jilid I. Tim Lembaga Study Islam. 2008.
Jakarta: Gema Insani Press. Study Kemuhammadiyahan.
____________. 2009. Halal dan Surakarta: LPID UMS.
Haram. Surabaya: Bone Williamlaurenta. Dampak Buruk
Pustaka. Merokok Bagi Tubuh Kita.
Salim. 1981. Gerakan politik Http:/ williamlaurenta
Muhammadiyah. Jakarta: /.Wordpress.Com/2009/03/2
Pustaka Grafity. 1/Dampak-Buruk-Merokok-
Sutrisno, Hadi. 1987. Metodologi Bagi- Tubuh-Kita/ diakses
Reserch 1, Yogyakarta: 22 februari 2011.
Yayasan Penerbitan
Fakultas Psikologi

Anda mungkin juga menyukai