Anda di halaman 1dari 15

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL
RE-DESAIN SERTIFIKAT HASIL PENGHITUNGAN SUARA DI
TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA (TPS) DALAM
MENINGKATKAN INTEGRITAS HASIL PEMILU

OLEH :
HENDRIAN HASWARA BAYU
NI M. 071514453006

PRODI MAGISTER ILMU POLITIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PEMINATAN TATA KELOLA PEMILU
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2017

JURNAL RE-DESAIN SERTIFIKAT HASIL… HENDRIAN HASWAR A BAYU


IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

RE-DES AIN S ERTIFIKAT HASIL PENGHITUNGAN S UARA D I T EMPAT


PEMUNGUT AN S UARA (TPS ) DALAM MEN INGKATKAN INT EGRIT AS HAS IL
PEMILU
1
Hendrian Haswara Bayu

ABS TRAK

Penelitian ini membahas tentang terjadi kecuran gan Pemilu / electoral malpractice pada
p roses p enghitungan suara p ada tingkat Temp at Pemungutan Suara (TPS) di Kabup aten
Pamekasan y ang terkait dengan desain Sertifik at Hasil Penghitungan Suara di TPS, kemudian
merumuskan d an merekomendasikan re-desain Sertifikat Hasil Pen ghitungan Suara di TPS y ang
dap at meminimalkan tin gkat kesalahan p en ghitungan dan kecuran gan Pemilu / electoral
malpractice seh in gga dapat menin gkatkan integritas hasil pemilu. M etode Penelitian yang
digun akan dalam penelitian ini adalah p enelitian deskrip tif y ang men ggunakan pendekatan
kualitatif. Dengan lokasi p enelitian di Kabup aten Pamekasan y ang terjadi p ermasalahan sertifik at
hasil p enghitungan suara di TPS pada Pemilu Tahun 2014, sedangkan data y ang digunakan data
p rimer y ang merupakan hasil wawancara dan data sekunder yang di dap at dari p engump ulan
dokumen-dokumen. Sementara teori y ang digunakan untuk men gan alisis p ermasalahan adalah
teori y ang berhubungan dengan integritas p emilu.
Hasil p enelitian menunjukkan bahwa ditemukan beberapa kelemah an dalam men guran gi
p otensi terjadiny a manip ulasi dan kesalahan p en gisian data ad minisitrasi p emilu dalam Sertifik at
Hasil Penghitungan Suara p ada Pemilu Tahun 2014, sehin gga meny ebabkan peluan g terjad iny a
Kesalahan ad ministrative dan Kecuran gan Pemilu (electoral malpractice). Permasalahan tersebut
meny ebabkan integritas dalam proses p emungutan dan p enghitungan suara menjad i tidak
terjamin, untuk itu dip erlukan suatu desain sertifikat p enghitungan suara di TPS y ang didukun g
oleh faktor-faktor p enunjan g d alam memin imalisir k esalah an ad ministrative dan kecurangan
p emilu (electoral malpractice).

Kata kunci : Sertifikat Hasil Pen ghitungan Su ara, Integritas Pemilu, Electoral Malp ractice

PENDAHULUAN
Pemilu ad alah p rosedur dan mekan isme konversi suara rakyat menjadi kursi p enyelenggara
negara lembaga legislatif dan eksekutif. Dan p roses konversi suara raky at tersebut memerlukan
sarana konversi berup a surat suara (ballot) ap abila masih menggunakan cara manual (manual
voting and counting systems) dan saran a teknologi informasi untuk p emungutan dan
p enghitungan suara kalau sudah men ggunak an teknolo gi informasi (electronic voting and
counting system), sertifikat hasil p en ghitungan suara, serta dokumen d an lo gistik lain y ang
2
dip erlukan untuk pelaksanaan p emun gutan dan pen ghitungan suara. Tahap an p emungutan dan
p enghitungan suara sangat rawan menjad i objek manip ulasi bagi peserta p emilu sehingga
dip erlukan Format berita acara (BA) dan sertifik at hasil penghitun gan suara (HPS) y ang
berisikan sejumlah asp ek informasi, mudah dipahami serta diisi oleh p etugas p eny elenggara

1
Mahasiswa Prog ram Magister Ilmu Politik Peminatan T ata Kelola Pemilu Universitas Ai rlangga.
Email:hendrianb2@gmail.com
2
Ramlan Surbakti, dkk,”Menjaga Integritas Pemungutan dan Penghitungan Suara”, Jakarta: Kemitraan,2011,,
hlm. 1

1
JURNAL RE-DESAIN SERTIFIKAT HASIL… HENDRIAN HASWAR A BAYU
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

p emilu dan men gandun g mekanisme y ang mamp u mencegah setiap up ay a memanip ulasi isi
kedua dokumen p enting tersebut.
Di Indonesia kasus jual beli suara atau vote buying lebih men gemuk a sejak
diberlakuk anny a sistem p emilu p rop orsional dengan d aftar calon terbuka p ada tahun 2009, bagi
p eserta p emilu terutama calon anggota legislatif mereka harus berkompetisi selain dengan calon
anggota legislative dari partai lain, mereka ju ga bersain g dengan caleg dari p artainy a sendiri
untuk mendap atkan suara terbany ak. Berdasarkan analisis terhadap p ermohonan perselisihan
hasil p emilu y ang disampaikan p artai p olitik, p erseorangan caleg DPR, DPD dan DPRD.
Persoalan yang p alin g b any ak menjadi d asar sen gketa adalah k asus p enggelembun gan dan
p enggembosan suara. Terdap at 59% (423 kasus) p enggelembun gan dan p enggembosan hasil
3
p emilu. Yang disusul oleh k asus kesalah an p enghitun gan suara sebany ak 29% (206 kasus). Bagi
p eserta p emilu terutama calon anggota legislatif mereka harus berkompetisi selain dengan calon
anggota legislative dari p artai lain, mereka ju ga bersain g dengan caleg dari p artainy a sendiri
untuk mendap atkan suara terbanyak, sehingga dilakukan segala cara, salah satu carany a y aitu
dengan meman ip ulasi Sertifik at HPS, hal tersebut dap at terjadi dik arenak an HPS tidak
mengandung mekanisme y ang mamp u mencegah setiap upay a memanip ulasi isi doku men
tersebut dan tidak berisikan sejumlah asp ek informasi y an g dip erlukan, d an mudah d ip ahami
4
serta diisi oleh p etugas p eny elenggara p emilu. di Kabup aten Pamekasan, dari 1777 TPS pada
Pileg 2014 terdap at 107 TPS dip ermasalahk an berk aitan Sertifikat HPS, 60 TPS terbukti terjadi
p ergeseran suara, dan 47 TPS p ermasalahan ad ministratif . Berdasarkan uraian tersebut p eneliti
tertarik untuk mengkaji masalah “Re-Desain Sertifik at Hasil Penghitungan Suara di Temp at
Pemungutan Suara (TPS) dalam menin gkatkan Integritas Hasil Pemilu (Studi Kasus
Permasalah an Sertifik at Hasil Penghitungan Su ara di TPS Kabup aten Pamekasan p ada Pemilu
2014)
RUMUS AN MAS ALAH
1. Mengap a terjadi kecuran gan Pemilu / electoral malpractice p ada proses penghitungan suara
di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabup aten Pamekasan y ang terkait dengan
desain Sertifikat Hasil Pen ghitungan Suara di TPS?
2. Bagaimana re-desain Sertifik at Hasil Pen ghitun gan Suara di TPS oleh KPU yang dap at
memin imalkan tin gkat kesalahan pen ghitungan dan kecuran gan Pemilu / electoral
malpractice seh in gga dap at menin gkatkan integritas hasil p emilu?
KERANGKA DASAR T EORI
INTEGRITAS PEMILIHAN UMUM DAN PEMILU D EMOKRATIS
Pemilih an Umum sebagai sarana untuk mengkonversi suara rakyat menjadi kursi
memerlukan sertifikat hasil p enghitungan suara y ang berfun gsi untuk merekam Hasil
5
p emungutan dan p erhitungan suara. M akna p emilu berkualitas dan berintegritas p ada dasarny a
telah teran gkum dalam p engertian p emilu d emokratis y ang mensy aratkan minimal du a h al y akni
bebas dan ad il atau free and fair election. Namun p erkemban gan demokrasi y ang sangat
dinamis, membuat bany ak p ihak tidak puas dengan dua kriteria demokrasi tersebut. Electoral
Integrity Group y ang beran ggotakan 15 p ensiunan hakim agun g dan mantan p enyelenggara
p emilu dari 13 negara, termasuk dari Indonesia men gajukan k eadilan pemilu sebagai p arameter
p emilu demokratis. Keadilan p emilu, menurut Electoral Integrity Group, y ang did eklarasikan

3
Veri Junaidi, dkk. Evaluasi Penegakan Hukum Pemilu 2014. Jakarta Selatan: Perludem, 2015, hal. 132
4
Ramlan Surbakti,dkk, Menjaga Integritas Pemungutan dan Penghitungan Suara, Jakarta: Kemitraan, 2011, hlm.,
hal. 11
5
Ibid, hlm.1

2
JURNAL RE-DESAIN SERTIFIKAT HASIL… HENDRIAN HASWAR A BAYU
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

dengan judul Towards an International Statemen t of Principles of Electoral Justice di Accra,


6
Ghana, 15 Sep tember 2011 terdiri atas 11 p rinsip . Rangkaian p enyelen ggaraan p emilu akan
dap at dikategorikan berdasarkan keadilan jik a Pertama, p emilu dilaksanak an den gan
integritasnya tinggi;. K edua, melibatkan bany ak warga/p artisip asi; prinsip y ang men egaskan
bahwa suara raky at harus didengarkan, dihargai, dan diwakili den gan baik. Ketiga, berd asarkan
hukum y ang b erkepastian tinggi/penegakan hukum; p enegakan huku m harus tegas dalam ran gka
mengukuhkan legitimasi proses demokrasi p erwakilan. Keempat, imparsial dan adil; K elima,
p rofesionalisme; peny elenggaraan p emilu mensy aratkan p engetahuan teknis p eny elenggara
p emilu y ang mumpuni dan memilik i komp etensi untuk menjelaskan p roses tersebut. Keenam,
indep endensi; seluruh p ihak p eny elenggara atau p ihak y ang memiliki k ewenan gan dalam
p enyelenggaraan pemilu harus ind ependen. Ketujuh, adany a transp aransi; Kedelapan,
p elaksanaan tahap an p emilu tep at waktu sesuai dengan rencana/timeliness; Kesembilan, p emilu
dilaksanak an tanp a kekerasan atau b ebas dari an caman dan kekerasan; semua p roses p emilu
harus bebas dari unsure k ekerasan, intimidasi, tindak an koersi, korup si, dan semua tindak an y ang
melan ggar aturan p emilu y ang berkeadilan. Kesepuluh, p elaksanaan p emilu harus
Teratur/regularity; p emilu harus dilaksanakan secara periodik. Dan kesebelas, semua p eserta
7
p emilu harus menerima k alah atau menang, h asil p emilu h arus diterima d en gan lap ang.
Pelaksanaan Pemilu dalam suatu Negara dap at dikatakan berintegritas ap abila dalam
p roses p emungutan dan p enghitungan suara diselen ggarak an berdasarkan asas-asas p emilu y ang
demokratik, y aitu lan gsung, umum, bebas, rahasia, jujur d an ad il, transp aran, dan akuntabel;
dilakukan secara akurat, bebas dari kesalahan d an manip ulasi, sehin gga hasil p emilu yang
ditetap kan dan diumumkan oleh KPU sama den gan suara y ang d iberik an oleh p ara p emilih;
dilaksanak an oleh peny elenggara p emilu (KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabup aten/Kota) dan
Panitia Pelaksana Pemilihan (KPPS, PPS, dan PPK) berdasarkan Undang-Undang Pemilu,
Peraturan KPU, Tahap an, Program dan Waktu Penyelenggaraan Pemilu, serta Kode Etik
Penyelenggara Pemilu; d iawasi oleh p eserta p emilu, lembaga p emantau p emilu, dan p emilih,
serta media massa; ditegakkan secara konsisten, imparsial, dan tep at waktu (timely) oleh
8
berbagai institusi penegak p eraturan p emilu. Untuk mewujudkan integritas p elaksanaan suatu
Pemilu, atau secara khusus menjamin integritas p emungutan dan p enghitun gan suara, p rinsip -
p rinsip tersebut sangat p enting diwujudkan karen a akan menjamin legitimasi dan penerimaan
atas p roses peny elenggaraan dan hasil dari suatu pemilu.
M anip ulasi hasil penghitungan suara akan berdamp ak serius karena memun gk inkan
p enetap an hasil pemilu berbeda den gan kehend ak raky at y ang disamp aikan p ada waktu
9
p emungutan suara di TPS. Sarah Birch men gk ategorikan tindak an malp raktik p emilu kedalam
tiga kategori, y aitu: M anipulasi terhadap p eraturan p erundang-undan gan y ang men gatur p emilu
(manipulation of election legal framework); M anipulasi pilihan p emilih y ang bertujuan
mengarahk an atau mengubah p ilihan p emilih den gan berbagai cara y ang bersifat manip ulative

6
Towards an International Statement of the Princippal of Electoral Justice (The Acra Guiding Principal) , A ccra:
Ghana, Electoral Integ rity Group, 2011 diakses di www.tiri.org
7
Ramlan Surbakti, dkk, Integritas Pemilu 2014: Kajian Pelanggaran, Kekerasan, dan Penyalahgunaan Uang pada
Pemilu 2014, Jakarta: Kemitraan, 2014, hlm. 53
8
ACE Electoral Knowledge Network. Encyclopaedia: Electoral Integrity: Guiding Principles of Electoral Integrity,
Electoral Integrity-Guiding Principles, 26 April 2011 dalam Ramlan Surbakti. Menjaga Integritas Pemungutan dan
Penghitungan Suara. Jakarta: Kemitraan, 2011, hlm.5-6
9
Ibid,hlm. 15

3
JURNAL RE-DESAIN SERTIFIKAT HASIL… HENDRIAN HASWAR A BAYU
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(manipulation of vote choice); M anip ulasi terhadap p roses p emungutan dan penghitungan suara
10
hingga p engumu man hasil p emilu (manipula tion of electoral administration).
Fungsi Berita Acara d an sertifikat Hasil Pen ghitungan Suara san gat berkaitan d en gan
integritas p roses dan hasil p emilu, mak a dip erlukan mek anisme y ang mamp u mencegah setiap
up aya meman ip ulasi, sehin gga sesuai den gan salah satu p arameter p emun gutan dan
p enghitungan suara berintegritas y aitu, dilakukan secara akurat, bebas dari k esalah an dan
manip ulasi.11 Dalam ACE The Electoral Knowledge Network lap oran p enghitungan suara di
Temp at Pemungutan Suara mencakup informasi u mum antara lain nama daerah p emilihan,
nomor atau nama dari TPS, tanggal, dan tanda tangan dari p etugas penghitun gan, perwakilan
p artai p olitik atau kandidat. Sedangk an informasi sp esifik p ada hitungan harus mencakup jumlah
surat suara y ang di terima p ada p embukaan p emungutan suara dari KPU (Peny elenggara
Pemilu), ju mlah surat suara rusak, jumlah surat suara y ang tidak terpakai, jumlah surat suara
y ang sah untuk setiap kandidat dan p artai p olitik, jumlah surat suara y ang tidak sah, jumlah total
12
suara sah, dan jumlah p emilih y ang memberikan suara p ada p emilu h ari sesuai d aftar pemilih.
Untuk mencegah manip ulasi isi kedu a dokumen tersebut, maka dip erlukan mekan isme-
mekanisme antara lain sebutan dalam k ata-kata di depan setiap angka p eroleh an suara setiap
p arpol dan calon, adany a p araf saksi p eserta p emilu yang hadir p ada setiap halaman BA dan
sertifikat HPS, tanda tangan ketua dan an ggota KPPS di TPS dan saksi peserta Pemilu y ang h adir
p ada halaman terakhir kedu a dokumen tersebut, jenis kertas khusus untuk sertifikat HPS, setiap
saksi p eserta p emilu menerima salin an BA dan sertifikat HPS, dan selembar salinan BA dan
sertifikat HPS ditemp elkan di temp at y ang mudah di lihat dan dib aca o leh p ara p emilih dan
13
warga masyarakat.
METODE PENELIT IAN
M etode Penelitian yan g akan d igunakan dalam penelitian in i adalah p enelitian deskriptif
y ang men ggunak an p endekatan kualitatif den gan lok asi p enelitian di Kabup aten Pamekasan
karena terdap at 107 TPS dip ermasalahkan dalam Pileg d an 16 TPS dalam Pilp res Tahun 2014,
y ang berkaitan den gan Sertifikat Pengh itungan Suara di TPS.
GAMB ARAN UMUM,
Pelaksanaan baik pemilu legislative maup un p emilu p residen di Kabup aten Pamekasan
dap at dikatakan berjalan lan car, namun dalam tahap an p emungutan dan p enghitungan suara
terjadi beberap a p ermasalahan, terutama berk aitan den gan sertifik at HPS di TPS, y aitu :
a. Pileg : Panwaslu Kabup aten Pamekasan merekomendasik an 107 TPS untuk dilakukan
p engujian terhadap sertifikat p enghitungan suara di TPS, baik itu dilakukan den gan
rekap itulasi ulan g, pengh itungan ulan g dan bahkan d i 3 (tiga) TPS dilakukan p emun gutan
suara ulan g ( PSU)
b. Pilpres : rekomendasi Panwaslu Kabup aten Pamekasan, terdap at 16 TPS y ang
bermasalah, y ang kemudian direkomend asikan untuk dilakukan p enghitungan suara
ulang, p ermasalah an Sertifikat Hasil Pengh itungan Suara di TPS ju ga d ijad ikan bahan
gu gatan PHPU Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 y ang diajukan oleh Tim Paslon
Nomor 1 ( satu ) yaitu H. Prabowo Subianto dan Ir. H.M .Hatta Rajasa ke Mahkamah
Konstitusi.

10
Ibid, hlm. 56
11
Ibid, hlm. 11
12
T he ACE Encyclopedia, Results Management Systems. ACE Electoral Knowledge Network 2013, hal. 82
13
Ramlan Surbakti, dkk, Menjaga Integritas Pemungutan dan P enghitungan Suara, Jakarta: K emitraan,2011, hlm.
12

4
JURNAL RE-DESAIN SERTIFIKAT HASIL… HENDRIAN HASWAR A BAYU
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TEMUAN PERMAS ALAHAN


Proses p elaksanaan Pemungutan dan Pengh itungan Su ara d i Temp at Pemungutan Suara
(TPS) p ada p elaksanaan Pemilu Tahun 2014 di Kabup aten Pamekasan y ang secara umum dap at
dikatakan berjalan d en gan lancar, akan tetap i masih terdap at beberap a p ermasalah an, terutama
y ang berhubun gan d en gan p ermasalahan Sertifikat Penghitungan Su ara d i TPS (M odel C1 dan
Lamp iran C1). Permasalahan tersebut dap at diidentifikasikan sesuai den gan jen is p emilu yang
dilaksanak anny a, yaitu :
a. Pileg: terdap at 107 TPS dip ermasalahkan, namun setelah diadakan p engh itungan ulan g
ada 60 TPS terbukti adany a p erbedaan/p ergeseran suara dan 47 TPS h any a terjadi
p ermasalahan ad ministratif saja
b. Pilpres: terdap at 16 TPS y ang bermasalah tetap i hany a kesalahan atau pelanggaran
administratif saja, gu gatan PHPU Paslon Nomer 1 di M ahkamah Konstitusi may oritas
bersifat kesalahan admin istrative.
ANALIS A PERMAS ALAHAN
Dari diskripsi p ermasalahan y ang berkaitan den gan sertifikat hasil p enghitungan suara di
TPS y ang dilakukan den gan cara membandin gkan antara hasil scan C1 y ang bermasalah den gan
hasil Berita Acara Rek ap itulasi Penghitungan Ulan g y ang dilakukan oleh PPK, dan hasil dari
wawancara den gan p eny elenggara p emilu dalam berbagai tin gkatan di Kabup aten Pamekasan,
maka dap at diinventaris p ermasalah anny a sebagai berikut :
a. Pileg :
1. Dap at diketahui bahwa p ergeseran suara d ilakuk an dalam satu p artai p olitik, baik itu
dilakukan den gan menggeser p erolehan suara p artai ke caleg tertentu, maup un suara
caleg ke caleg tertentu. Hal ini salah satuny a disebabkan sistem p rop orsional terbuka
y ang diberlakukan p ada Pemilu Legislatif tahun 2014, Kondisi ini membuk a ruan g
komp etisi antar caleg untuk berebut dan saling b erkomp etisi agar memp eroleh suara
maksimal dan teratas dibandingkan den gan caleg lainny a, sehingga terjadi komp etisi
y ang tidak sehat,
2. Proses rekruitmen terutama PPS berdasarkan rekomendasi dari Kep ala Desa dan
Badan Permusy awaratan Desa, tidak berdasarkan kemampuan (capability) maupun
integritasny a dalam Undan g-undan g no mor 15 Tahun 2011 tentang p enyelenggara
p emilu, p asal 44 ay at 2 (dua)
3. Proses rekap itulasi yang berjenjan g dan den gan jeda waktu yang lama, d ap at
memberikan kesemp atan bagi p elaku-p elaku man ipulasi untuk merekay asa sertifikat
hasil p engh itungan suara di TPS. Dengan adany a tenggan g waktu tersebut, bagi para
calon anggota legislatif dap at dip eroleh informasi men genai berap a kekuran gan suara
y ang dia p erlukan untuk mendapatkan kursi di legislative, sehin gga den gan
men getahui k ebutuhan kekuran gan perolehan suara tersebut, akan berusah a untuk
mendapatkan kekuran gannya dengan berb agai macam cara, diantarany a
memanip ulasi sertifikat hasil p enghitungan suara di TPS den gan b erkoordinasi
dengan Kep ala Desa
b. Pemilu Presiden: Kesalahan ad ministrative y aitu kesalahan pengisian data informasi
administrative terutama dalam informasi Data Pemilih dan Pen ggun a Hak Pilih.
EVALUASI S ERTIFIKAT HASIL PENGIT UNGAN S UARA DI TPS
Proses terjadiny a manip ulasi sertifikat hasil p enghitungan suara di TPS di Kabup aten
Pamekasan p ada Pemilu Tahun 2014, bisa terjadi di Temp at Pemungutan Suara maup un pada

5
JURNAL RE-DESAIN SERTIFIKAT HASIL… HENDRIAN HASWAR A BAYU
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

waktu p roses di rekap itulasi di PPS (Desa). M anip ulasi y ang dilakukan di TPS dilakukan p ada
saat adany a kelen gah an dari saksi maupun p engawas TPS (setiap p engawas TPS men gawasi
beberap a TPS), dan y ang dirubah hanyalah sertifikat hasil p enghitungan suara yan g akan
dibacak an pada waktu rekap itulasi di PPS (desa), manip ulasi ini dilakukan den gan mencoret-
coret, mengh ap us dengan typ e-ex h asil p erolehan suara y ang sudah di tulis dihad ap an saksi dan
p engawas.
Sedan gkan p roses manip ulasi C1 y ang terjadi p ada waktu p roses di TPS sampai ke PPS
dilakukan lebih rapi lagi dan melibatkan bany ak p ihak, baik itu saksi, maup un p engawas, y aitu
dengan mengganti sertifikat hasil pengh itungan suara dengan y ang sudah dimanip ulasi, seh in gga
p ada waktu p roses rekap itulasi di tingkat PPS tidak terjadi p engaju an keb eratan baik d ari saksi
maup un p engawas.
Dari hasil an alisa p ermasalah an y an g berhubun gan d en gan d esain Sertifikat Hasil
Penghitun gan Suara d i TPS di Kabup aten Pamekasan tersebut menunjukkan bahwa Sertifik at
Penghitun gan Suara d i TPS y ang digun akan p ada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden p ada
tahun 2014 (lamp iran 7 dan 8) masih d itemukan beberapa kelemahan dalam men gurangi p otensi
terjadiny a manip ulasi dan kesalahan p engisian data adminisitrasi p emilu, p ermasalah an p ertama
adalah jenis k ertas y ang digunak an dalam Sertifikat Hasil Pen ghitungan Su ara tersebut
merup akan kertas biasa, dan mudah mudah digand akan. Permasalahan y an g kedua adalah
p enulisan an gka perolehan suara p eserta p emilu y an g hany a d itulis den gan an gka saja tidak
disediakanny a kolom untuk p enulisan terbilan g, sehin gga memudahkan b agi pelaku manip ulasi
untuk mengganti angk a-angka, baik den gan dicoret-coret maup un dengan type-ex. Permasalahan
y ang ketiga, adalah format data informasi y ang harus ditulis dalam Sertifikat Pen ghitungan Suara
membin gungk an p etugas KPPS, adany a nomenklatur-nomenklatur baru terutama y ang berkaitan
dengan Data Pemilih dan Pen gguna Data Pemilih membuat KPPS salah memasukkan data-data
tersebut.
Permasalah an y ang berk aitan den gan desain sertifik at p enghitungan suara di TPS tersebut
sebenarny a menurut Ramlan Surb akti dap at dicegah den gan mek anisme-mekan isme sebagai
berikut sebutan dalam kata-kata di d ep an setiap angka peroleh an suara setiap p arp ol dan calon
(misalny a, 125 disertai p ula dengan “seratus duapuluh lima”), adany a paraf saksi p eserta p emilu
y ang hadir pada setiap halaman BA dan sertifik at HPS, tanda tan gan k etua dan an ggota KPPS di
TPS (dan tanda tangan ketua dan an ggota PPK untuk rekapitulasi hasil p enghitungan suara
tingkat kecamatan) dan saksi p eserta Pemilu y ang h adir p ada halaman terakh ir kedua doku men
tersebut, jenis kertas khusus untuk sertifikat HPS, setiap saksi peserta p emilu menerima salinan
BA dan sertifikat HPS, dan selemb ar salinan BA dan sertifikat HPS ditemp elkan d i temp at yang
14
mudah di lihat dan dibaca oleh p ara p emilih dan warga masy arakat.
PEMBAHAS AN
M emanip ulasi kegiatan pemilu atau y an g berk aitan den gan material p emilu untuk
memp engaruhi h asil p emilu y ang mun gkin memp engaruhi atau bertentangan den gan keh endak
15
p emilih. Peny imp angan p emilu dap at dibedakan menjadi dua, y aitu man ip ulasi hasil
p enghitungan suara seh ingga men gubah p embagian kursi atau men gubah p emenan g serta
16
p elanggaran p emilu y ang tidak men gubah p embagian kursi atau p emenan g.

14
Ibid, hal 12
15
Ramlan Surbakti, dkk. Menjaga Integritas Pemungutan dan Penghitungan Suara. Jakarta: Kemitraan, 2011, hlm.
14
16
Loc Cit.

6
JURNAL RE-DESAIN SERTIFIKAT HASIL… HENDRIAN HASWAR A BAYU
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

1. M anip ulasi p enghitungan suara di Kabup aten Pamekasan dilakuk an d en gan merubah
sertifikat hasil p enghitungan suara di TPS, berdasarkan hasil an alisa masalah
manip ulasi p enghitun gan suara y ang terjadi di Kabup aten Pamekasan, terutama di
Desa Groom Kecamatan Propoo, y aitu p ergeseran suara di internal Partai Demokrat
Daerah Pemilihan Pamekasan 2 meny ebabkan terjad inya p erubahan caleg y ang
menduduki kursi DPRD Kabup aten Pamekasan. apabila manip ulasi tersebut tidak
ditemukan dan tidak dilaksanakan p en ghitungan ulan g maka y ang menduduki kursi
anggota DPRD dari Partai Demokrat Dap il Pamek asan 2 adalah Mohammad Halil,
bukan Nur Fatilah, S.H. karena selisih h any a 17 suara.
2. M anip ulasi y ang terjadi di Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean y ang terjadi di
internal Partai Persatuan Pemban gunan (PPP), dari hasil analisis daftar inventarisasi
masalah, manipulasi seb any ak 95 suara tersebut tidak berdamp ak p ada p erubahan
caleg y an g menduduk i kursi,hal ini dik arenakan terdap at selisih 1.854 suara.
M engubah hasil p engh itungan suara sesungguhny a merupakan dua p elan ggaran
sekaligus, yaitu p elanggaran ad ministrasi dan p elan ggaran p idana, sertifikat penghitungan suara
di TPS merup akan salah satu komponen dalam p emilu yang harus dilindun gi origin alitas datany a
17
sesuai den gan keadaan y ang sebenarny a di TPS.
Pelan ggaran p idana p emilu meman g memilik i kekhususan tersendiri, salah satuny a
adalah adany a p embatasan waktu y ang harus ditep ati oleh p enegak hukum untuk meny elesaikan
setiap p elanggaran p emilu y ang terjadi, Pembatasan waktu tersebut diperlukan untuk menjamin
salah satu Asas Parameter Pemilu Demokratik y aitu Proses Penegak an Hukum dan Peny elesaian
Sen gketa Pemilu yang Adil dan Tep at Waktu, diartikan bahwa p roses tersebut dilaksanakan
sesuai den gan p eraturan p erundang-undan gan y ang berlaku, sedangkan tep at waktu dap at
diartikan semua p elanggaran Pemilu d an sen gketa Pemilu harus sudah tuntas ditegakk an dan
diselesaik an beberap a hari sebelu m KPU menetap kan dan mengu mumkan h asil Pemilu. Hal ini
dikarenak an Ap abila p enyelesaian sen gketa atau p elanggaran p eraturan Pemilu dilakukan dalam
waktu y ang sangat jauh dari p enetap an dan p engumuman hasil Pemilu, maka hal itu akan dap at
meny ebabkan keengganan berbagai p ihak men erima hasil Pemilu k arena belum memenuh i rasa
18
keadilan y ang san gat berkaitan dengan dimensi waktu.
Untuk p enegakan hukum terhadap adany a p elanggaran dalam p emilu, maka dib entuk
Sentragakumdu, Sentragakumdu seb agaimana Pasal 267 ay at (1) UU No. 8/2012 dimaksudkan
untuk meny amakan p ersep si antar lembaga penegakan hukum p emilu ketika ada k asus
p elanggaran p emilu. Akan tetap i y ang terjadi justru Sentragakumdu y ang memp ersulit jalanny a
p roses terhadap p elanggaran p idana p emilu. Seringkali setiap dugaan p elan ggaran p idana p emilu
tidak ditindaklanjuti menjadi p enyidikan karena p erdebatan y ang tak henti, serta Kepolisian dan
Kejaksaan yang tidak sepakat dengan Bawaslu untuk menaikkan status laporan pelanggaran
19
menjad i p eny idikan di Kepolisian.
Permasalah an-p ermasalah an y ang berkaitan dengan Sertifikat Penghitun gan Suara pada
Temp at Pemungutan Suara (TPS) Pemilihan Umum Legislative dan Pemiih an Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2014 di Kabup aten Pamekasan berdasarkan Analisa Permasalahan,
dap at dikategorikan :

17
Ramlan Surbakti, dkk, Integritas Pemilu 2014, Jakarta: Kemitraan,2014 hlm. 108
18
Ramlan Surbakti. Naskah Akademik dan Draft RUU Kitab Hukum Pemilu. Jakarta:Kemitraan, 2015, hlm. 156-157
19
Veri Junaidi, dkk. Evaluasi Penegakan Hukum Pemilu 2014. Jakarta Selatan: Perludem, 2015, hlm. 48-50

7
JURNAL RE-DESAIN SERTIFIKAT HASIL… HENDRIAN HASWAR A BAYU
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

1. Kesalahan Pengisian Data Administrative, Kesalahan ad imin istrative karena ad any a


istilah-istilah baru atau nomenklatur terutama dalam Data Pemilih dan Pen gguna Hak
Pilih
2. Kecurangan Pemilu (electoral malpractice), h any a tersedia kolom an gka dalam
Sertifikat HPS, tidak ada p en gaman dalam Sertifik at HPS (kertas y ang digun akan
merup akan kertas biasa, bukan security pap er ), tidak ada kontrol dalam bentuk Berita
Acara p emakaian dalam Sertifikat HPS, pembiaran kolo m p erolehan suara Caleg koson g,
hologram untuk sertifik at p enghitungan suara di TPS, masih belu m efektif, Rev isi atau
p erbaikan penulisan dalam sertifikat p enghitungan suara d i TPS (C1) masih b anyak
dilakukan tidak sesuai den gan p rosedur, Kurangny a Integritas Peny elenggara Pemilu.

Hasil Evalu asi p eneliti men gen ai Sertifikat Hasil Pen ghitungan suara di TPS, manip ulasi
p enghitungan suara di TPS y ang terjadi d i Kabupaten Pamekasan p ada Pemilu Legislative Tahun
2014, dikaren akan k elemahan desain sertifikat hasil p engh itungan suara di TPS y aitu sebutan
dalam kata-kata dan jen is kertas khusus terjadi di 27 TPS y ang tersebar d i Kecamatan Propp o
dan Kecamatan Pasean. Dari p ermasalahan manip ulasi tersebut maka sebagian besar pola
manip ulasi y ang dilakukan d i Kabup aten Pamekasan berdasark an kelemah an sertifikat hasil
p enghitungan suara di TPS y ang digunak an p ada Pemilu Legislatif Tahun 2014. Sedan gkan
kesalahan administrasi y ang disebabk an kesalahan p enulisan dalam Data Pemilih dan Daftar
Pemilih meny ebabkan rekomend asi p enghitun gan ulan g dan rekap itulasi ulang d i 16 TPS yang
harus dilakuk an o leh KPU maup un jajaranny a, selain itu k esalahan tersebut juga men gakibatkan
gu gatan PHPU y ang dilakukan o leh salah satu Paslon dalam Pilpres Tahun 2014 kemarin.
Berdasarkan h al tersebut, dan ju ga memp ertimbangkan pola-p ola manip ulasi pergeseran
suara p ada perolehan suara Caleg dalam Pemilu legislative tahun 2014, serta kesalahan p engisian
data-data administrative dalam sertifik at p enghitungan suara di TPS maka diperlukan re-d esain
sertifikat penghitungan suara di TPS y ang dap at meminimalisir p ermasalahan terjad iny a
kesalahan admin istrasi maup un p eluang terjadinya man ipulasi.
REKOMENDAS I DES AIN S ERTIFIKAT PENGHITUNGAN S UARA DI T PS
Dalam membuat re-desain sertifikat p enghitun gan suara d i TPS, dip erlukan kajian dari
p ermasalahan-p ermasalahan y ang terjad i, baik itu p ermasalahan yang dikaren akan
ketidaksengajaan maup un p ermasalahan yang disebabk an ad any a kecuran gan p emilu (electoral
malpractice) seh in gga n antiny a desain y ang dih asilkan di satu sisi memp ermudah bagi p etugas
p enyelenggara p emilu di tingk at TPS, dan di satu sisi dap at memininimalk an terjad iny a
kecuran gan p emilu. Berikut adalah lan gkah-lan gk ah dalam membuat desain sertifik at
p enghitungan suara di TPS :
1. Penyederhanaan istilah-istilah atau nomenklatur dalam informasi Pen ggun a Hak Pilih.
2. Penambahan Kolom An gka d an Huruf dalam informasi tentan g p erolehan suara p eserta
p emilu.
3. Penambahan Kolo m untuk adanya koreksi kesalahan penulisan dalam p eroleh an suara
p eserta p emilu.
4. Penambahan k eamanan dalam b ahan atau kertas sertifikat p enghitungan suara di TPS.

Selain beb erapa cara tersebut diatas, dalam memaksimalk an p enggunaan sertifik at
p enghitungan suara di TPS dalam memin imalisir kesalahan administrative dan kecuran gan

8
JURNAL RE-DESAIN SERTIFIKAT HASIL… HENDRIAN HASWAR A BAYU
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

p emilu (electoral malpractice) perlu adany a dukun gan faktor-faktor dilu ar d esain sertifik at
p enghitungan suara di TPS tersebut, faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Adany a instruksi bagi KPPS untuk member tanda “X” atau mencoret untuk kolom-kolo m
p erolehan suara
2. Dibuat Berita Acara Pen ggunaan sertifik at p enghitungan suara di TPS (C1)
3. Bimbin gan Teknis d alam penulisan dalam B erita Acara sertifikat p enghitungan suara d i
TPS
4. Proses rekruitmen Pps dan Kpp s harus berdasarkan kemamp uan dan integritas
5. M engefektifkan p eny elesaian p elan ggaran p idana p emilu sebagai tindakan p unitive bagi
p elaku manip ulasi, y aitu den gan mensosialisasikan p roses p enyelesaian tindakan p idana
p emilu kepada masy arakat, p eserta p emilu dan p emantau Pemilu, ini merupakan tugas
KPU dan Bawaslu sebagai p eny elenggara p emilu dan men ingkatkan k inerja
sentragakumdu sehin gga lebih mudah meny amakan p ersep si antar lembaga p enegakan
hukum p emilu ap abila ada kasus p elan ggaran pemilu, h al ini dap at dilakukan den gan
p enemp atan orang khusus dari Kep olisian dan Kejaksaan y ang sudah d iberi p elatihan
mengenai pelan ggaran d an tindak p idana pemilu bersama Tim dari Bawaslu.
KESIMPULAN
Hasil Pemilu y ang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan den gan kebeb asan
berpendap at dan kebebasan b erserikat, dian ggap men cerminkan partisip asi serta asp irasi
masyarakat. Karena itu seluruh asas Pemilu Demokrasi (lan gsung, umum, b ebas, rahasia, jujur
dan adil), dan dua unsur Pemilu berintegritas (transp aran dan akuntabel) diterap kan pada p roses
p emungutan dan p engh itungan suara di TPS, p ada rek ap itulasi hasil p erhitungan suara mu lai dari
tingkat PPS samp ai KPU, dan p elap oran hasil Pemilu.
Pelaksanaan p roses p emungutan dan p en ghitungan suara menjadi p erhatian tersendiri, h al
tersebut tahap an pemungutan dan p enghitungan suara san gat rawan men jadi objek manip ulasi
bagi p eserta p emilu y ang menghalalk an segala cara untuk memp eroleh kursi / jabatan dari suatu
p emilu. Sehin gga proses pemungutan dan p enghitungan suara h arus benar-benar berintegritas,
karena selain untuk menguran gi terjadinya manip ulasi, integritas p ada p roses p emungutan dan
p enghitungan suara ak an mewujudkan legitimasi dan penerimaan atas p roses p eny elenggaraan
dan hasil dari suatu p emilu. Penyelen ggaraan pemilu tanp a integritas sep erti ini niscay a akan
menced erai asas-asas p emilu y ang demokratik.
M anip ulasi p ada p roses p emungutan dan p enghitun gan suara bany ak terjadi dikaren akan
hal-hal sebagai berikut, Pertama, p ermasalahan dalam Sertifikat Pengh itungan Suara di TPS
terutama y ang berkaitan dengan manip ulasi atau p ergeseran suara dilakukan dalam satu p artai
p olitik, baik itu dilakukan den gan men ggeser p eroleh an suara p artai ke caleg tertentu, maupun
suara caleg ke caleg tertentu. Hal in i salah satunya disebabkan sistem prop orsional terbuka y ang
diberlakuk an p ada Pemilu Legislatif tahun 2014. Kondisi ini membuka ruang kompetisi antar
caleg untuk berebut dan salin g berkompetisi agar memp eroleh suara maksimal dan teratas
dibandin gkan d en gan caleg lainnya, sehingga terjadi komp etisi y ang tidak sehat, dimana terjadi
saling curi dan mengalihk an suara p erolehan caleg den gan cara jual beli suara den gan melibatkan
banyak p ihak, termasuk peny elenggara pemilu. Kedua, p roses rekruitmen terutama PPS y ang
tidak berdasarkan kemampuan (capability) maupun integritasny a, adany a p eraturan perundang-
undangan yang meny atakan adanya reko mendasi dari Kep ala Desa dan Badan Permusy awaratan
Desa, berdamp ak san gat buruk terhadap integritas p eny elenggara di tin gkat bawah (PPS dan
KPPS), karena p engaruh Kep ala Desa san gat sign ifikan, p ada umu mny a p eserta p emilu akan

9
JURNAL RE-DESAIN SERTIFIKAT HASIL… HENDRIAN HASWAR A BAYU
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

meminta b antuan dari Kepala Desa untuk men gatur p erolehan suara sesuai d engan k ein gin anny a
dengan imbalan materi berup a uan g. Ketiga, manip ulasi sertifikat hasil p enghitun gan suara di
TPS terjadi dikarenakan dari p roses rekap itulasi y ang berjenjan g dan dengan jeda waktu yang
lama. Proses terjadiny a man ip ulasi sertifikat hasil p enghitun gan suara d i TPS bisa terjadi di
Temp at Pemungutan Su ara maup un sebelum p roses di rekap itulasi di PPS (Desa).
M anip ulasi y ang dilakukan d i TPS dilakukan pada saat adanya kelengahan dari saksi
maup un p engawas TPS (setiap pengawas TPS men gawasi b eberap a TPS), dan y ang d irubah
hanyalah sertifikat hasil p enghitungan suara y ang ak an dibacakan p ada waktu rekap itulasi di PPS
(desa), sedan gkan proses manip ulasi C1 y ang terjadi p ada waktu p roses di TPS sampai ke PPS
dilakukan leb ih rap i lagi d an melib atkan banyak p ihak, baik itu saksi, maup un p engawas,
sehingga tidak terjad i p ermasalahan p ada waktu p roses rekap itulasi di tingk at PPS. Semua
p ergeseran p erolehan suara terjadi antar caleg dalam satu p artai, sehingga apabila kecuran gan
dilakukan di TPS maup un di PPS, d an manip ulasi tersebut dilakukan den gan kerjasama antara
p enyelenggara (KPPS/PPS), saksi, Pengawas Pemilu (PPL atau Pengawas TPS) dan Kepala
Desa, maka manip ulasi akan sulit diketahui, karena san gat kecil kemungkinan adany a keberatan
mengenai hasil rekap itulasi p engh itungan suara baik di Desa (PPS) maupun di Kecamatan
(PPK).
Faktor-faktor yang meny ebabkan terjad iny a p ermasalahan Sertifikat Pen ghitun gan d i TPS,
baik itu murni karena kesalahan admin istrative maup un kecurangan p emilu, y aitu :
a. Kesalahan adminisitrative
1. Kesalahan adiministrative dikarenakan dikaren akan kuran g maksimalny a p elaksanaan
Bimbin gan Teknis untuk KPPS serta adany a adany a istilah-istilah baru atau nomenklatur
terutama dalam Data Pemilih dan Pen gguna Hak Pilih membuat p etugas KPPS kesulitan
dalam memasukkan an gka-an gka.
b. Kecurangan Pemilu (electoral malpractice)
1. Dalam sertifik at p enghitungan suara d i TPS, di kolo m calon an ggota DPR,DPRD Prov
dan DPRD Kab/Kota untuk Pemilu Legislative dan di kolom peroleh an Pasangan Calon
Presiden dan Wak il Presiden dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presid en Tahun 2014
hanya tersedia kolom an gka, tidak tersedia ko lom huruf, ko lom huruf hany a tersedia d i
p erolehan partai dalam Pemilu Legislatif, sehingga memud ahkan terjadiny a p ergeseran
suara y ang dilakukan den gan mengganti an gka p erolehan y aitu dengan mencoret-coret
atau men ghap us dengan type-ex.
2. Sertifikat p engh itungan suara di TPS (C1), tidak ada p engaman (kertas y ang digunakan
merup akan kertas biasa, bukan security pap er atau b isa ju ga dalam bentuk tali air (water
mark)), sehingga apabila dilakukan fotocopy akan terlihat sama, p ermasalahan p erbedaan
p erolehan suara antara sertifikat penghitungan suara di TPS yang diperoleh oleh saksi,
Panwas, maup un peny elenggara bisa d isebabkan oleh ad any a manipulasi d en gan cara
memfotocopy kemudian merubahny a,
3. Penggunaan sertifikat p enghitungan suara di TPS (C1) tidak ada kontrol dalam bentuk
Berita Acara p emakaian/pen ggunaanny a, sehingga kalau ada sisa dap at memberikan
p eluang bagi p elaku man ip ulasi dengan men ggun akan sertifikat p enghitun gan suara d i
TPS y ang tidak terp akai tersebut. Seharusny a ada Berita Acara yang meny ebutkan
sertifikat p enghitungan suara di TPS (C1) tersebut diberikan kep ada siap a saja, sehingga
ap abila ad a kelebihan atau sisa dap at dikemb alik an ke KPU Kab/Kota dengan cara
dimasukkan lagi ked alam Kotak Suara.

10
JURNAL RE-DESAIN SERTIFIKAT HASIL… HENDRIAN HASWAR A BAYU
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4. Pergeseran suara dap at dilakukan k arena ada pembiaran kolom p eroleh an suara Calon
anggota legislative y ang dibiark an kosong, tidak d icoret atau diisi den gan tanda “X”,
adany a kolom koson g tersebut memberikan peluan g b agi pelaku manip ulasi untuk
mengisi an gk a-an gka d alam kolom koson g tersebut sesuai den gan kein ginanny a.
5. Penggunaan holo gram untuk sertifikat p enghitungan suara di TPS, masih belum efektif,
ini tebukti masih adany a sertifikat p enghitun gan suara di TPS berhologram yan g masih
dimanip ulasi.
6. Revisi atau p erbaikan p enulisan dalam sertifikat p enghitun gan suara di TPS (C1) masih
banyak dilakukan tidak sesuai dengan p rosedur, sehingga terjad i p ergeseran suara y an g
dilakukan den gan mencoret-coret, menghap us dengan type-ex perolehan suara Caleg dan
tidak dip araf baik oleh KPPS maupun oleh Saksi
7. Kurangny a Integritas Penyelenggara Pemilu, y ang disebabkan pola rekru itmen PPS dan
KPPS y ang men gharuskan ad any a rekomendasi dari kep ala d esa,
S ARAN
Berdasarkan hasil penelitian in i, maka lan gkah-langk ah yang dip erlukan untuk
memin imalisir terjadiny a kesalah an ad ministrasi maup un manipulasi dalam Sertifik at
Penghitun gan Suara di TPS den gan re-desain ulan g sertifikat p engh itungan suara di TPS d en gan
cara, antara lain :
1. Peny ederhanaan istilah-istilah atau nomenklatur dalam informasi Pen ggun a Hak Pilih
2. Penambahan Kolom Angka dan Huruf dalam informasi tentang p erolehan suara p eserta
p emilu, untuk p enulisan angk a terbilang b erdasarkan masukan d ari simu lasi den gan
KPPS, cukup ditulis huruf dari angka saja, misalkan p erolehan suara “345”, maka cukup
ditulis “tiga emp at lima”, buk an “tiga ratus emp at p uluh lima”
3. Penambahan Kolom untuk adanya koreksi kesalah an penulisan dalam p erolehan suara
p eserta p emilu
4. Penambahan k eamanan dalam b ahan atau kertas sertifikat p enghitungan suara di TPS
Selain re-desain tersebut, juga dip erlukan faktor lain p enunjang sertifikat hasil p enghitungan
suara di TPS untuk menin gkatkan integritas hasil p emilu, y aitu :
1. Adany a instruksi bagi KPPS untuk member tanda “X” atau mencoret untuk kolom-kolom
p erolehan suara baik itu calon legislative maupun p asangan calon p residen dan wak il
p residen y ang kosong.
2. Perlu dibuat Berita Acara Pen ggunaan sertifik at penghitungan suara d i TPS (C1), sebagai
kontrol dalam p emakaian/p en ggunaannya, Berita Acara tersebut harus meny ebutkan
sertifikat p enghitungan suara di TPS (C1) tersebut diberikan kep ada siap a saja, sehingga
ap abila ada kelebihan atau sisa dap at dikembalikan ke KPU Kab/Kota den gan cara
dimasukkan lagi ked alam Kotak Suara;
3. Bimbin gan Teknis dalam p enulisan dalam Berita Acara sertifikat p engh itungan suara di
TPS dilaksanakan di tin gkat PPS den gan diikuti oleh semu a KPPS dan lebih menek ankan
kep ada simulasi pengisian sertifikat p enghitungan suara di TPS dan serta diadakan
evaluasi b agi p esertany a pada akhir p elaksanaan Bimtek, dan dib entuk tim help d esk di
tingkat kecamatan untuk monitoring baik itu p elaksanaan Bimtek maup un pada waktu
p elaksanaan p emungutan dan p en ghitungan suara di Tin gkat TPS.
4. Untuk meningkatkan integritas bagi p eny elenggara di tingkat PPS dan KPPS, p roses
rekruitmen harus berd asarkan kemamp uan dan integritas, tidak lagi mensy aratkan harus
ada reko mendasi d ari Kep ala Desa maup un BPD, selain itu p erlu dibuat Surat Perny ataan
maup un Pakta Integritas y ang b erisikan perny ataan bahwa y ang bersan gkutan

11
JURNAL RE-DESAIN SERTIFIKAT HASIL… HENDRIAN HASWAR A BAYU
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

bertanggun g jawab p enuh terhadap isi dari Sertifikat Penghitungan Su ara di TPS (M odel
C1 dan Lamp iranny a) di TPS, apabila kemud ian d ikemud ian hari ditemukan kesalahan
baik itu sengaja maup un tidak sengaja, KPPS siap memp ertanggun gjawabkan did epan
hukum.
5. M emp ersingkat proses rekap itulasi penghitungan suara, den gan ditiadak anny a
rekap itulasi di tingkat Desa (PPS). Rekap itulasi p engitungan suara setelah p roses
p enghitungan di TPS selesai, kemud ian d ilakuk an rekap itulasi di tin gkat kecamatan
(PPK), dilakukan den gan memb agi tugas kep ada Anggota PPK, Sekretariat PPK, Ketua
PPS, Anggota PPS d an Sekretariat PPS untuk melakukan Rekap itulasi Hasil
Penghitun gan Suara d i TPS dalam satu wilay ah desa atau sebutan lain/kelurah an.
6. Untuk mengefektifkan p eny elesaian p elanggaran p idana p emilu seb agai tindak an p unitive
bagi p elaku manipulasi, dip erlukan p artisip asi masy arakat dalam proses p enegakan
hukum p emilu. Proses p enegakan hukum p emilu d inilai sangat jauh dari p eran dan
p artisip asi publik. Masy arakat p emilih d ihimb au dan dituntut untuk turut serta mengawal
p enegakan hukum p emilu, sebagai up aya memastikan k edaulatan raky at hal in i dap at
dilakukan den gan mensosialisasikan p roses p enyelesaian tindakan p idana p emilu kepada
masyarakat, p eserta p emilu dan p emantau Pemilu, ini merup akan tugas KPU dan
Bawaslu sebagai p eny elenggara p emilu. Kemudian d en gan men in gkatkan kinerja
sentragakumdu sehin gga lebih mud ah meny amak an p ersep si antar lembaga p enegakan
hukum p emilu ap abila ada kasus p elan ggaran pemilu, hal ini dap at dilakukan d engan
p enemp atan orang khusus dari Kep olisian d an Kejaksaan y ang sudah diberi p elatihan
20
mengenai pelan ggaran dan tindak p idana pemilu b ersama Tim dari Bawaslu.
Diharap kan dengan adany a tindakan p unitive kepada p elaku manip ulasi, maka p erbuatan
tersebut tidak akan dilakukan lagi atau menjadi p erhatian bagi orang lain agar tidak
melakuk an man ip ulasi.
Dalam penelitian ini, p eneliti menyadari masih terdap at kekurangan, terutama b erkaitan
dengan simulasi re-d eain sertifikat hasil p enghitungan suara y an g hany a dilakukan simu lasi
dengan KPPS di Kabup aten Pamekasan dan Kota M alang. Untuk itu p erlu dilakukan simulasi
secara nasion al berk aitan den gan re-desain sertifikat Hasil Penghitun gan Suara tersebut, hal ini
dikarenak an sertifikat hasil p enghitungan suara akan digunakan secara Nasional, b aik itu untuk
Pemilu Legislatif maup un Pemilu Presiden.

DAFTAR PUS TAKA

1. Buku
Alvarez, R. M ichael, Thad E. Hall, and Susan D. Hy de, Election Fraud Detecting and Deterring
Electoral Manipula tion. Washin gton DC: The Brooking Institution, 2008.
, Studying Election Fraud. Washington DC: The Brooking Institution, 2008.
Dahl, Robert A. Demokrasi dan Para Pengkritiknya. Jakarta: Yay asan Obor Indonesia, 1992.
Gatara, Sahid. Ilmu Politik Memahami dan Menerapkan, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008.
Hadi, Sutrisno. Metodolog i Riset. Yo gy akarta: Andi Offset, 2002.
Junaidi, Veri dkk. Evaluasi Penegakan Hukum Pemilu 2014. Jakarta Selatan: Perludem, 2015.
Junaidi, Veri. Po tret Pemilu dalam Sengketa. Jakarta: Perludem, 2014.

20
Veri Junaidi, dkk. Evaluasi Penegakan Hukum Pemilu 2014. Jakarta Selatan: Perludem, 2015, hlm.48-50

12
JURNAL RE-DESAIN SERTIFIKAT HASIL… HENDRIAN HASWAR A BAYU
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Junaidi, Veri. Potret Pemilu dalam sudut pandang sengketa, hasil pemantauan sidang PHPU
Pileg 2014. Jakarta: Perludem, 2014.
Kartawidjaja, Pip it R. dan M .Faisal Aminuddin. Demokrasi Elektoral (Bagian II) Sistem dan
Perbandingan Pemerintahan. Surabaya: Sindikasi Indon esia, 2015.
Lehoucq, Fabrice E. d an Ivan M ollina. Stu ffing the ballo ts box. New York: Cambridge
University Press, 2002.

Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yo gy akarta: Gajah M ada University Press,
2003.
Su giy ono. Metode pen elitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung : Alfabeta, 2013.
Surbakti, Ramlan,dkk. Menjaga Integritas Pemungutan dan Penghitungan Suara. Jakarta:
Kemitraan, 2011.
Surbakti, Ramlan dkk. Integritas Pemilu 2014: Kajian Pelanggaran, Kekerasan, dan
Penyalahgunaan Uang pada Pemilu 2014. Jakarta: Kemitraan, 2014.
Surbakti, Ramlan. Naskah Akademik dan Draft RUU Kitab Hukum Pemilu. Jakarta:Kemitraan,
2015.
The ACE Ency clop edia, Results Management Systems. ACE Electoral Knowled ge Network,
2013.
Wolf, Peter, Rushdi Nackerdien dan Domenico Tuccinardi. Memperkenalkan Pemilihan
Elektronik:Pertimbangan Esensia l. Stockholm, Swedia: International IDEA, Program Asia
dan Pasifik International IDEA, 2011.
2. Jurnal
Birch, Sarah and Jeffrey Carlson. Electoral Malpractice Primer: Insigh ts and Priorities.
Washington DC: Creative Associates International, 2012.
Norris, Pippa. Why malpractices g enerate pressures for electoral reform: An agenda‐setting
mode. United States of America: Harvard University and the University of Sy dney :The
Electoral Integrity Project, 2012.
Norris, Pip a. Why Electoral malpractices heighten risk of electoral violence. United States of
America: Harvard University and the University of Sy dney , 2012.
Electoral Integrity Group . Towards an International Statement o f the Princippal of Electoral
Justice (The Acra Guiding Prin cipal), Accra: Ghan a, Tiri Nairobi Office, 2011.
3. Tesis dan Laporan Penelitian
Hiday at, Taufiq. Politik Uang di Kabupaten Pamekasan, Pamekasan: KPU Kabup aten
Pamekasan, 2015.
Irhamna. S ekilas tentang Pemilu di Uganda 2016. Jakarta: Cen ter for Election and Political
Party, FISIP UI, 2016.
Lap oran Pelaksanaan dan Hasil Pengawasan Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun
2014, Panwaslu Kabupaten Pamekasan, 2014.
Lap oran Pelaksanaan dan Hasil Pengawasan Pemilu Presiden dan Wakil Pesiden Tahun 2014,
Panwaslu Kabup aten Pamekasan, 2014.
Lap oran Peny elenggara Pemilu Presid en dan Wak il Presiden Tahun 2014 oleh KPU Kabup aten
Pamekasan, 2014.
Platina, R. B erlien, dkk. Gelombang Demokratisasi dan Arus Balik Demokratisasi Di Guyana
dan Suriname, Bandung: Fisip Universitas Pasundan, 2016.

13
JURNAL RE-DESAIN SERTIFIKAT HASIL… HENDRIAN HASWAR A BAYU
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Sulaisi. Perilaku Memilih Masyarakat Kec. Tlanakan Kabupaten Pamekasan dalam Pemilihan
Bupati Pamekasan Tahun 2008. (Tesis), Jakarta: Pascasarjana Ilmu Politik Universitas
Indonesia, 2011.

14
JURNAL RE-DESAIN SERTIFIKAT HASIL… HENDRIAN HASWAR A BAYU

Anda mungkin juga menyukai