41 Pages 212.3KB
Feb 22, 2024 10:46 AM GMT+8 Feb 22, 2024 10:47 AM GMT+8
Summary
SKRIPSI
GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA PAPUA YANG
BERDOMISILI DI PROVINSI GORONTALO TERKAIT PENGUNAAN
OBAT YANG RASIONAL
Oleh :
HENGKI BOMA
2120196020
39
PRORAM STUDI S1-FARMASI
FAKULTAS SAINS, TEKNOLOGI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BINAMANDIRI GORONTALO
GORONTALO
2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siapa pun dapat mempunyai kehidupan yang bermanfaat baik dari
segi sosial, spiritual, dan finansial (UU No. 23 Tahun 1992). Salah satu
inisiatif pembangunan bangsa, pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, keinginan, dan kapasitas setiap orang
terhadap gaya hidup sehat guna memaksimalkan kesehatan masyarakat
(Bina et al., 2018).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa 82% orang
di Asia menggunakan antibiotik tanpa resep pada tahun 2013–2014. WHO
telah menginstruksikan seluruh negara Asia untuk membuat pedoman
teknis standar penggunaan 100% antimikroba, namun hanya 9% di
antaranya yang melakukannya dalam lima tahun terakhir. (Kemenkes RI,
2019).
Di Indonesia sendiri, praktik penggunaan narkoba secara tidak bijak
atau tidak wajar masih menjadi masalah kesehatan. Informasi tentang obat
yang tertera pada kemasan obat seringkali diabaikan dan disalahpahami
oleh masyarakat. Tanpa pengetahuan yang memadai, penggunaan obat
oleh masyarakat dapat menimbulkan masalah kesehatan baru seperti
overdosis, efek samping, interaksi obat, atau penyalahgunaan obat. Akibat
penggunaan antibiotik yang tidak tepat baik oleh masyarakat umum
maupun profesional kesehatan masyarakat, salah satu isu yang saat ini
menjadi perhatian utama adalah isu imunitas atau resistensi antimikroba
(Ivan Razali, 2013)
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2013 oleh Riskesdas
mengenai Riset Kesehatan Dasar menemukan bahwa 35,2% keluarga
menyimpan obat-obatan untuk keperluan pribadi. Narkotika keras,
antibiotik, obat herbal, dan zat yang belum diketahui identitasnya
merupakan beberapa di antara obat-obatan tersebut. Rumah tangga di
seluruh negeri mempunyai persediaan obat resep (35,7%), obat bebas
1
2
13
B. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian yang akan dilakukan ini yaitu untuk
mengukur pengetahuan mahasiswa Papua yang berdomisili di Provinsi
Gorontalo terkait rasionalisasi penggunaan obat khususnya cara
32
penggunaan obat yang baik dan benar.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah “
Bagaimana pemahaman Penggunaan obat yang rasional di provinsi
Gorontalo pada mahasiswa Papua.
4
41
D. Tujuan Penelitian
Adapun sebagai tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui
pemahaman di Provinsi Gorontalo oleh mahasiswa Papua terhadap
penggunaan obat yang rasional.
E. Manfahat Penelitiaan
1. Manfaat Teoritis
menyediakan data yang akan berfungsi sebagai sumber untuk
memahami kesesuaian penggunaan obat antihipertensi pada pasien
prolanis serta sebagai landasan untuk penelitian masa depan yang
bertujuan untuk memajukan ilmu farmasi.
2. Manfaat Praktis
2
memberikan rangkuman kepada dokter atau tenaga medis lainnya
tentang peresepan yang rasional dalam penggunaan obat antihipertensi
6
pada pasien prolanis berdasarkan lima indikasi yang benar: obat yang
tepat, pasien yang tepat, dosis yang tepat, dan interval waktu pemberian
yang tepat. Hal ini juga dapat digunakan sebagai masukan untuk
menganalisis kebutuhan dan penggunaan obat antihipertensi.
5
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kajian Teori Tentang Pengetahuan
a. Definisi pengetahuan
Pengetahuan adalah informasi yang telah diorganisasikan dan
diolah untuk memberikan pemahaman, pengalaman yang
diperoleh, dan pembelajaran. Hal ini dapat diterapkan pada
pemecahan masalah khusus atau proses bisnis. Penerima diberi
urutan pengetahuan bernilai tinggi ketika informasi telah diproses
untuk mengekstrak makna penting dan mempertimbangkan
pengalaman sebelumnya (Sri, 2018)
mendefinisikan pengetahuan sebagai segala sesuatu yang
dipahami sebagai hasil dari pengalaman pribadi, dan pengetahuan
tumbuh sebagai pengalaman baru yang dimiliki. Menurut Bloom,
kognisi—yang terjadi ketika manusia melihat objek tertentu—
merupakan sumber pengetahuan. Tubuh manusia menggunakan
25
panca inderanya—penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan
sentuhan—untuk merasakan sesuatu. Manusia memperoleh banyak
pengetahuan melalui mata dan pendengarannya. Dalam hal
mempengaruhi tindakan seseorang (lebih dari perilaku),
pengetahuan adalah faktor yang sangat penting. Studi jangka
36
panjang menunjukkan bahwa perilaku berbasis pengetahuan
bertahan lebih lama daripada perilaku berbasis ketidaktahuan.
(Darsini et al., 2019).
Pemahaman mendukung keyakinan otentik. Berdasarkan
pengamatannya terhadap dunia luar, seseorang mempertahankan
6
1) Penerimaan/Receiving/Attending
Kategori ini, yang mencakup penerimaan pasif terhadap
masalah, keadaan, gejala, nilai, dan keyakinan, merupakan
tingkat afektif yang paling rendah. Salah satu bentuk kepekaan
yang timbul pada siswa ketika menerima rangsangan dari luar
adalah penerimaan. Ketika siswa memperhatikan dengan
seksama penjelasan guru, kesediaannya untuk menganut nilai-
nilai yang telah diajarkan kepadanya dan keinginannya untuk
melebur atau mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai tersebut
menjadi contohnya. Kata kerja operatif kategori ini meliputi
memilih, mengamati, mengikuti, memberi, merangkul,
menaati, dan menunjukkan minat (Sulistyani, 2021)
2) Menanggapi/Responding
Kategori ini berkaitan dengan tanggapan dan kepuasan
yang timbul karena menyadari atau menjawab sesuatu yang
sesuai dengan norma masyarakat. Cara lain untuk
menjelaskannya adalah bahwa reaksi adalah cara berpikir yang
menunjukkan keterlibatan aktif dalam melibatkan diri dalam
situasi tertentu dan mengekspresikan reaksi seseorang terhadap
30
situasi tersebut. Salah satu cara untuk menunjukkan hal ini
adalah dengan menyerahkan laporan tugas tepat waktu.
Kelompok kata kerja operasional ini meliputi: menanggapi,
membantu, menawarkan, berkompromi, menyukai,
menyambut, mendukung, menyetujui, mendemonstrasikan,
melaporkan, memilih, mengucapkan, menyortir, dan menolak.
(Darsini et al., 2019)
3) Penilaian/Valuing
Pemberian nilai, rasa hormat, dan keyakinan terhadap
gejala atau rangsangan tertentu termasuk dalam kategori ini.
Selain ingin menganut moral yang telah diajarkan, siswa juga
dapat menentukan apakah suatu fenomena itu baik atau jahat.
10
2
Gambar 2.1 Logo Obat Bebas (Depkes, 2018).
2
Gambar 2.2 Logo Obat Bebas Terbatas (Depkes, 2018).
3) Obat Keras
Obat keras sering dikenal dengan singkatan bahasa
Belandanya, obat daftar "G". Kata “Gevaarlijk” disingkat
menjadi “G” yang berarti berbahaya, menandakan bahwa obat-
obatan pada golongan ini mempunyai resiko apabila tidak
digunakan dengan resep dokter. Golongan obat yang dibatasi
27
distribusi resep oleh dokter, dokter gigi, dan dokter hewan
ditandai dengan lingkaran merah dengan huruf K di dalamnya.
(selvianti, dita dan dominicha, 2021)
4) Psikotropika
Obat kuat, baik alami maupun sintetis, yang tidak
menyebabkan narkotika tetapi mempunyai sifat psikoaktif
karena dampak langsungnya pada sistem saraf pusat, yang
mengakibatkan perubahan khas pada perilaku dan aktivitas
mental. (Bina et al., 2018)
Contoh : Phenobarbital, Diazepam
5) Obat Narkotika
Narkotika adalah zat sintetik atau semi sintetik yang
dihasilkan dari tumbuhan atau bukan tumbuhan yang dapat
mengubah atau menurunkan kesadaran, pengecapan,
13
2) Tablet Salut
a) Basah dan lengket satu sama lain
b) Pecah-pecah, menyebabkan perubahan warna
c) Kaleng atau botol hancur, mengakibatkan anomali fisik
3) Kapsul
a) mengalami perubahan warna
b) Kapsul kosong,terbuka, pecah, atau menggumpal
4) Cairan
a) Menjadi mengendap Atau keruh
b) Perubahan konsistensi
c) Rasa atau warna berubah
d) Botol plastik bocor atau pecah
e) Salep
a) Warna yang berubah.
b) wadah rusak atau bocor,
c) dan perubahan bau
3. Rasionalitas Obat
Pengobatan sendiri adalah praktik umum di masyarakat. Pedoman
penggunaan pengobatan sendiri yang rasional harus dipatuhi. Penggunaan
obat yang rasional didefinisikan sebagai penyediaan obat yang diperlukan
11
oleh pasien untuk jangka waktu yang paling lama dengan biaya yang
serendah mungkin bagi pasien dan masyarakat. Tentu saja, penggunaan
obat yang rasional memerlukan pengetahuan tentang batasan dan definisi
penggunaan obat yang rasional, kesadaran akan berbagai dampak negatif
penggunaan obat-obatan terlarang, pengenalan terhadap indikator
penggunaan obat yang rasional, dan petunjuk bagaimana menggunakan
obat secara lebih rasional (Kementerian kesehatan republik indonesia,
2020).
16
B. Penelitian Terdahulu
14
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
NO NAMA TUJUAN METODE HASIL KESA PERBEDAAN
PENELITI/TAHUN PENELITIAN MAAN
/JUDUL DAN NAMA
JURNAL
Penggunaan Dan obat yang tepat monitoring apotek. Hal ini sasaran sampel
Pengelolaan Obat (rasional) dan kegiatan yang mencakup rangkuman yang berbeda.
Yang tata cara telah dilakukan. sejauh mana dia merasa
Rasional Melalui penyimpanan terdorong untuk
Penyuluhan Dagusibu dan mengatasi masalah
kesehatannya dengan - 3.Tujuan untuk
membuang melakukan pengobatan mengetahui
obat yang telah sendiri di masyarakat. pengetahuan
rusak atau mahasiswa papua
kadaluarsa yang berdomisili di
GEMASSIKA: Jurnal dengan benar. provinsi Gorontalo
43
Pengabdian Kepada terkait penggunaan
Masyarakat obat yang rasional
Vol. 4 No. 1 Mei 2020
4
Penggunaan Dan yang rasional CBIA, pemahaman
Pengelolaan Obat dan peserta mengenai
Yang Rasional DAGUSIBU dan
Menggunakan Metode pengelolaan pengobatan mandiri 3. Tujuannya
Cbia obat-obatan. meningkat sebesar
28
untuk mengetahui
37%. Temuan ini seberapa besar
Indra 3(1) (2022) sejalan dengan pengetahuan
penelitian sebelumnya mahasiswa Papua
yang dilakukan oleh di Provinsi
Witri (2017) yang Gorontalo tentang
menemukan bahwa penggunaan
Indra: Jurnal pemahaman masyarakat narkoba secara
Pengabdian kepada terhadap obat dan bertanggung
Masyarakat informasi pengobatan jawab.
mandiri dapat
dipengaruhi oleh
metode pendekatan
CBIA.
23
C. Kerangka Pikir
PENGUNAAN OBAT
Didasari oleh
pegetahuan dan sikap
Informasi
Pemaham
an
Sintesis
Ulasan
Impelementasi
D. Hipotesis penelitian
10
BAB III
METODE PENELITIAN
33
2. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif
yang dilakukan secara non-eksperimental dengan melakukan
survey langsung terkait pengunaan obat yang rasional kepada
mahasiswa Papua yang berdomisili di provinsi Gorontalo.
19
B. Waktu Dan lokasi Penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan sejak bulan Agustus – Oktober 2023
2. Lokasi penelitian
Penelitian ini di laksanakan pada 9 asrama mahasiswa Papua
yang berada di Provinsi Gorontalo.
22
C. Jenis dan sumber data
1. Jenis data
Data primer merupakan temuan penelitian yang dikumpulkan
langsung dari sumber aslinya, baik perorangan maupun kelompok,
26
37
2. Sumber data
a. Data Primer : Sumber data utama penelitian ini adalah
kuesioner mengenai justifikasi penggunaan narkoba yang
disampaikan kepada pelajar Papua di Provinsi Gorontalo.
b. Data sekunder : bersumber dari data pendukung antara lain
informasi jumlah mahasiswa Papua yang berdomisili di Provinsi
Gorontalo yang diberikan oleh ketua Persatuan Mahasiswa
Papua di Gorontalo dan analisis literatur ilmiah terkait
13
penelitian.
2. Sampel
Tiga puluh sampel digunakan dalam penelitian ini, yang
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
302
𝑛=
1 + 302(0,03)2
302
𝑛=
1 + 302 𝑋 0,03
302
𝑛=
1 + 9,06
302
𝑛=
10,06
𝑛 = 30,019
𝑛 = 30 Responden
44
Asrama dogiyai = x 30 = 5 orang
302
35
Asrama 01 IMAPEN = x 30 = 3 0rang
302
36
Asrama 02 IMAPEN = x 30 = 4 0rang
302
32
Asrama tolikara = x 30 = 3 Orang
302
26
Asrama puncak jaya = x 30 = 2 Orang
302
29
28
Asrama lani jaya = x 30 = 3 Orang
302
30
Asrama puncak papua = x 30 = 3 Orang
302
29
Asrama nduga = x 30 = 3 Orang
302
Pemahaman
Pengetahuan mahasiswa Papua yang berdomisi di
Penggunaan
Provinsi Gorontalo terkait cara penggunaan obat
Obat
yang baik dan benar
Pemahaman
Kuisioner Skala Guttman Baik : 70 – 100
Penggunaan
Jawaban Ya : 1 %
Obat
Jawaban Tidak : 0 Cukup : 50 – 69
%
Kurang : < 50 %
3. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian menggunakan kuisioner yang berisi
tentang pertanyaan tertulis cara penggunaan obat yang baik dan
benar (Kuisioner terlampir)
30
Keterangan :
P = Persentase
X = Jumlah kejadian pada responden
N = Jumlah keseluruhan responden
31
BAB IV
1
Table 4.1 karatristik responden berdasarkan usia
No Usia Jumlah Presentase
1 17-20 tahun 14 46.7%
2 21-25 tahun 16 53.3%
3 Total 30 100%
23
Table 4.4 Karatristik responden berdasarkan lama domisili
No Lama domisili Jumlah Presentase
1 <1 Tahun 8 26.7%
2 1-2 Tahun 3 10%
3 >2 Tahun 19 63.3%
4 Total 30 100%
34
tanggapan, atau 86,7% dari total, adalah laki-laki. Karena 80% mahasiswa
Papua di kota Gorontalo adalah laki-laki, mayoritas mahasiswa Papua
yang bersedia bereaksi adalah mereka yang berdomisili di provinsi
Gorontalo.Dari hasil penelitian yang di peroleh diatas ini dapat kita
ketahui bahwa ketersedian responden mahasiswi Papua dalam penelitian
ini, yang lebih dominan pria dibanding wanita. Dalam hal ini mahasiswa
Papua di kota Gorontalo hampir 90% mahasiswa Papua di kota Gorontalo
di dominasi oleh pria. Hal ini terjadi karena akses perjalanan yang sagat
jauh, kebanyakan mahasiswi lebih memili kuliah di manado kebading di
kota Gorontalo.
Perempuan merupakan role model yang mempunyai dampak
signifikan terhadap terapi yang diterima anak-anaknya di masa depan.
Wajar jika perempuan mengetahui banyak hal tentang penggunaan
narkoba secara bertanggung jawab, namun hal ini tidak selalu berarti
kesadaran akan hal ini dalam tindakannya ketika dia sakit (sebagai pasien).
Sebab seseorang dengan pengetahuan yang baik akan memberikan dampak
terhadap penyakit yang ditemui (diobati), sesuai dengan gagasan Health
Belief Model. (Rosenstock IM, et. al., 1988)
Indicator ketiga Karateristik Responden Berdasarkan semester, Data
yang di peroleh dari asil Analisa menujukan bahwa, 1-3 sebanyak 11
responden atau 36.7%, sedangkan yang semester 4-6 adalah 4 responden
atau 13.3%, dan yang semester 7-9 adalah 15 responden atau 50%. Hal ini
dapat di lihat pada table 4.3. dalam penelitian ini melalui hasil Analisa
data peneliti milat bahwa yang ikut serta atau yang bersedia menjadi
responden adalah lebih domina 50% mahsiswa semester 7-9. Penelitian
sebelumnya yang mendokumentasikan perilaku pengobatan sendiri tidak
berfokus pada populasi dan melibatkan banyak partisipan. Hanya antara 50
dan 60 persen dari sampel secara keseluruhan, menurut beberapa
penelitian termasuk orang biasa yang bukan profesional medis, melakukan
3
pengobatan sendiri. (Foroutan & Foroutan, 2014; Papakosta, Zavras &
Niakas, 2014; Azami – Aghdash et al.,2015; Nayir et al . 2016)
37
dan bahkan sikap yang tidak diinginkan, dengan hasil yang diharapkan
adalah perubahan perilaku sasaran. Tujuan dari kegiatan edukasi adalah
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat agar dapat menggunakan
antibiotik secara bijak dan mengurangi pengetahuan mengenai obat-obatan
sebagai upaya pencegahan penyakit dan pola hidup tidak sehat.
Masyarakat memerlukan pendidikan farmasi untuk mulai mengubah gaya
hidup dan mencegah penyakit.
Gambar ini menggambarkan betapa banyak apotek dan layanan
farmasi lainnya yang masih menawarkan antibiotik tanpa resep dokter.
Jika masyarakat tidak mengetahui hal ini maka akan berdampak buruk
bagi masyarakat. Berdasarkan temuan mahasiswa Papua yang mengikuti
3
survei ini, hanya 53,3% responden yang membeli antibiotik dengan resep
dokter, dan sisanya sebesar 44,0% membeli antibiotik kadang-kadang,
padahal 80% responden mengetahui penggunaan obat yang rasional.
keduanya kadang-kadang dengan resep dari dokter dan kadang-kadang
tanpa resep.
29
D. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pengalaman langsung peneliti dalam proses penelitian,
terdapat sejumlah keterbatasan yang ditemui. Hal-hal tersebut dapat
6
menjadi fokus para peneliti di masa depan untuk lebih menyempurnakan
penelitian mereka, karena penelitian ini tentu saja memiliki kekurangan
yang harus diperbaiki pada penelitian berikutnya. Banyak batasan dalam
penelitian ini.
dalam penenelitian ini peneliti sagat susah dalam melaksanakan
penelitian karea asrama dan kontrakan mahsiswa papua yang tebagi di
sebilang titik yang berbeda, saya harap peneliti selanjutnya dapat
megumpulkan mahasiswa papua ke satu titik demi berlangsungnya
penelitian
40
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini terkait dengan pemahaman mahasiswa papua
yang berdomisili di provinsi Gorontalo terkait degan pengunaan obat yang
rasional, diperoleh hasil bahwa pemahaman mahasiswa papua terkait
pengunaan obat yang rasional ini, di kategori baik memperoleh persentase
sebesar 53,33 % atau 16 responden, sedangkan katregori cukup
memperoleh peresentase 40,00%’ atau 12 responden dan untuk kategori
yang kurang memperoleh asil 6.67% atau 2 responden. Hasil analisis ini
memperlihatkan bahwa sebagian besar dari mahasiswa memiliki
ketertarikan dan memahami pengunaan obata yang rasional.
B. Saran
Untuk membantu mahasiswa mempelajari lebih lanjut tentang cara
memperoleh, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat, peneliti
berencana melakukan studi tambahan mengenai pengobatan berkaitan
dengan tingkat pengetahuan dan perilaku pengobatan sendiri.
Similarity Report ID: oid:8485:52675443
TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.
core.ac.uk
1 <1%
Internet
etheses.uin-malang.ac.id
2 <1%
Internet
ppjp.ulm.ac.id
3 <1%
Internet
jffk.unram.ac.id
4 <1%
Internet
123dok.com
6 <1%
Internet
pdfs.semanticscholar.org
7 <1%
Internet
Sources overview
Similarity Report ID: oid:8485:52675443
digilib.iain-palangkaraya.ac.id
10 <1%
Internet
docobook.com
12 <1%
Internet
id.123dok.com
13 <1%
Internet
digilibadmin.unismuh.ac.id
14 <1%
Internet
maribelajarfarmasi.blogspot.com
15 <1%
Internet
scribd.com
17 <1%
Internet
digilib.unhas.ac.id
19 <1%
Internet
docplayer.info
20 <1%
Internet
Sources overview
Similarity Report ID: oid:8485:52675443
eprints.unisa-bandung.ac.id
21 <1%
Internet
repository.uinjambi.ac.id
22 <1%
Internet
lib.unnes.ac.id
24 <1%
Internet
scanzovarious09.blogspot.com
26 <1%
Internet
tirfanasari.wordpress.com
27 <1%
Internet
santisusanti1995.wordpress.com
30 <1%
Internet
vbook.pub
31 <1%
Internet
idr.uin-antasari.ac.id
32 <1%
Internet
Sources overview
Similarity Report ID: oid:8485:52675443
repository.ub.ac.id
33 <1%
Internet
eprints.ums.ac.id
37 <1%
Internet
fpptijateng on 2021-07-08
38 <1%
Submitted works
coursehero.com
39 <1%
Internet
jurnal.aiska-university.ac.id
43 <1%
Internet
repository.trisakti.ac.id
44 <1%
Internet
Sources overview
Similarity Report ID: oid:8485:52675443
slideshare.net
45 <1%
Internet
Sources overview