Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan manusia sangatlah komplek, begitu pula hubungan yang terjadi pada manusia
sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia dengan manusia, manusia
dengan alam, manusia dengan makhluk hidup yang ada di alam, dan manusia dengan Sang
Pencipta. Setiap hubungan tersebut harus berjalan seimbang. Selain itu manusia juga
diciptakan dengan sesempurna penciptaan, dengan sebaik-baik bentuk yang dimiliki.

Manusia juga harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal
dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan
yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat membedakan
antara yang hak dengan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan kewajiban.
Sehingga norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan seimbang. Agar
norma-norma tersebut berjalan, haruslah manusia dididik dengan berkesinambungan dari
“dalam ayunan hingga ia wafat”, agar hasil dari pendidikan yakni kebudayaan dapat
diimplementasikan di masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu yang dimaksud dengan cinta kasih ?
2. Apa itu hakekat Manusia dan Budaya ?
3. Bagaimana yang dimaksud dengan kekeluargaan ?
4. Bagaimana yang dimaksud dengan persaudaraan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui arti dari cinta kasih
2. Mengenal hakekat manusia dan budaya
3. Mengetahui konsep dan arti dari Kekeluargaan
4. Mengetahui konsep dan arti dari Persaudaraan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manusia dan Cinta Kasih

Menurut kamus umum bahasa Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau

(rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan
kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan
demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.
Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang
disertai dengan menaruh belas kasih.

Erich Fromm mengatakan, bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Dan
memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting
dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta bersih dari
tuntutan yang tidak manusiawi. Sebab proses cinta' antar manusia dimulai dari, satu undangan
terhadap personal (dia atau aku) . Diarahkan bukan kepada yang dimiliki, tetapi kepada
pribadi sendiri. Undangan itu berisikan ajakan tinggallah bersamaku, jawabannya adalah "aku
hadir", saat itulah terjadi perpaduan aku dan engkau. Ada beberapa jenis Cinta, antara lain :

a. Cinta Diri Sendiri


b. Cinta terhadap Keluarga
c. Cinta Persahabatan
d. Cinta Belas Kasih
e. Cinta Pria Wanita
f. Cinta terhadap Tuhan Cinta terhadap Alam
g. Cinta terhadap Negara

1. Hakekat Manusia dan Kebudayaan

Ada empat macam makhluk hidup didunia ini, yaitu: 1) alam, 2) tumbuhan, 3) binatang,
dan 4) manusia. Perbedaan manusia dengan makhluk lainnya adalah bahwa manusia
mempunyai akal budi yang merupakan kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami.
Budi sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta “Budh” yang artinya “akal, tabiat, perangai, dan
akhlak”. Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, budi yang menyebabkan manusia
mengembangkan suatu hubungan bermakna dengan alam sekitarnya dengan jalan
2
memberikan penilaian objektif terhadap objek dan kejadian. Manusia dengan akal budinya
mampu memperbarui dan mengembangkan sesuatu untuk kepentingan hidup dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidup.

Menurut Abraham Maslow seorang ahli psikologi,berpendapat bahwa kebutuhan manusia

dapat dibagi 5 tingkatan yaitu :

1. Kebutuhan Fisiologis(Physiological needs) yaitu merupakan kebutuhan Primer,dasar,dan


vital.contohnya (makanan,pakaian,tempat tinggal,sembuh dr sakit dll)
2. Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan (Safety and security needs) yaitu kebutuhan
ini menyangkut perasaan,seperti bebas dari rasa takut,terlindung dr ancaman dan
penyakit,perang,kemiskinan,kelaparan,perlakuan tdk adil dan sebagainya.
3. Kebutuhan sosial(sosial needs). Kebutuhan ini merupakan kebutuhan akan
dicintai,diperhitungkan sebagai pribadi,diakui sebagai anggota kelompok,rasa setia
kawan,kerjasama,persahabatan,interaksi dll.
4. Kebutuhan akan penghargaan(esteem needs). Merupakan kebutuhan akan dihargai
kemampuan,kedudukan,jabatan,status,pangkat,dan sebagainya.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri(self actualization). Merupakan kebutuhan
memaksimalkan penggunaan potensi,kemampuan,bakat,kreativitas,ekpresi diri,pretasi dll.

Budaya berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu “Buddhayah” yang merupakan bentuk jamak
dari “Buddhi” yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Secara
umum budaya merupakan hasil budi dan daya dari manusia. JJ. Hoeningman membagi
kebudayaan dalam 3 wujud yaitu:

1. Gagasan, yaitu kebudayaan yang berbentuk kumpulan, ide, gagasan, nilai, norma,
peraturan yang sifatnya abstrak.
2. Aktivitas (tindakan), yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat. Sering disebut sebagai sistem sosial, yaitu aktivitas-aktivitas manusia
yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, bergaul dengan manusia lainnya menurut
pola-pola tertentu, sifatnya konkret dapat diamati.
3. Artefak (karya), yaitu wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan,
dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda yang dapat diraba dan
dilihat.

3
2. Kekeluargaan
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986).

a) Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif, berhubungan dengan fungsi-fungsi internal keluarga yaitu
sebagai perlindungan dan dukungan psikososial bagi para anggotanya.
2. Fungsi Sosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak
untukberkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan
dengan orang lain di luar rumah.
3. Fungsi Reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan
menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi Ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi Perawatan Kesehatan yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan
anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi, fungsi ini dikembangkan
menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan.

b) Dimensi Struktur Dasar Keluarga

Parad dan caplan (1965) yang diadopsi oleh friedman mengatakan ada empat struktur
keluarga yaitu:

1. Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga


dalam keluarga sendiri dan perannya dilingkungan masyarakat atau peran formal
dan informal.
2. Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan
diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan.
3. Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi
ayah-ibu (orang tua), orang tua dengan anak, anak dengan anak, dan anggota
keluarga lain (pada keluarga besar) dengan keluarga inti.

4
4. Struktur kekuatan keluarga, menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk
mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku keluarga
yang mendukung kesehatan.
c) Struktur Keluarga.
1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu
4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga,
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri.

Dari struktur keluarga diatas, maka dapat dipahami bahwa struktur keluarga memiliki ciri-
ciri yaitu :

1) Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.


2) Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga mempunyai
keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
3) Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.

d) Peranan Keluarga

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :

1. Peranan ayah
Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung,
dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya,
serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.

2. Peranan ibu.
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah
tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu

5
kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

3. Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya,
baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

3. Persaudaraan
Salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia di muka bumi adalah, terjalinnya
persaudaraan yang kokoh dan harmonis. Tanpa persaudaraan, kehidup-an manusia akan selalu
diwarnai pertikaian, pertengkaran dan perpecah-an. Mungkin tidak akan pernah ada senyum
yang terlihat, yang ada hanya kemarahan dan dendam. Dengan kata lain, persaudaran adalah
pertalian persahabatan yang sangat dekat bagaikan antara adik dan kakak seayah dan seibu.
Istilah saudara kandung didefinisikan sebagai individu yang memiliki hubungan saudara
dari orangtua biologis yang sama. Dalam penelitian ini penggunaan istilah saudara kandung
diartikan sebagai individu yang memiliki pengalaman dan tumbuh dalam keluarga yang sama
(Wilcox, 1997).

Faktor-faktor yang mempengaruhi Hubungan Persaudaraan

Menurut Furman dan Buhrmester (1985), faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan


antar saudara kandung secara umum adalah sebagai berikut:

a. Konstelasi Keluarga
Konstelasi keluarga merupakan hubungan hierarki dari posisi saudara dalam keluarga
yang mengidentifikasikan status setiap saudara dibandingkan anak lainnya (Furman &
Buhrmester, 1985) yang terdiri atas:
1. Jarak usia antara saudara
2. Urutan kelahiran
3. Jenis kelamin
4. Jumlah anggota keluarga
5. Status sosial ekonomi

b. Perlakuan Orangtua

6
Brody (dalam Furman & Buhrmester, 1985) menjelaskan bahwa orangtua memberikan
kontribusi dalam membentuk kualitas hubungan persaudaraan baik secara langsung maupun
tidak. Secara tidak langsung dikenal dengan pola asuh orangtua. Hubungan saudara akan terus
baik ketika mereka percaya orangtua tidak bersikap memihak pada salah satu diantara mereka
tetapi memberikan perlakuan yang sama.
c. Hubungan Orangtua dan Anak

Hubungan hangat dan positif antara anak dan orangtua akan berpengaruh terhadap
hubungan anak dengan saudara kandungnya. Namun dalam hubungannya, orangtua erat
kaitannya dengan tingkah laku atau pola pengasuhan (parenting style).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi


hubungan saudara sekandung hubungan persaudaraan adalah variabel konstelasi keluarga
meliputi jarak usia antar saudara, urutan kelahiran, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga,
status sosial ekonomi; perlakuan orangtua serta hubungan orangtua dengan anak.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia di muka bumi adalah, terjalinnya
persaudaraan yang kokoh dan harmonis. Tanpa persaudaraan, kehidupan manusia akan
selalu diwarnai pertikaian, pertengkaran dan perpecahan.
2. persaudaran adalah pertalian persahabatan yang sangat dekat bagaikan antara adik dan
kakak seayah dan seibu.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sukardi, H. M.Pd.,S.S.T. 2013. ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR. Magetan : Forum Ilmiah
Kesehatan ( FORIKES )

Faridah. 1992. BUDAYA DASAR MANUSIA. Padang : UPI PADANG

https://herujulianto89.wordpress.com/2013/10/13/hakikat-manusia-dan-kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai