Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN BACAAN

Nama : Plora Yuliana Prodi : Teologi


Tingkat : 1(satu) Makul : PPB 1
NIM : 2301014 Dosen : Paulus Timang M.Th

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Dokumen – dokumen Perjanjian Baru

Penulis : F.F Bruce

Penerbit : BPK Gunung Mulia

Tempat : Jakarta

Tahun : 1993

Jumlah halaman : 24

Laporan ini membahas sejarah pembentukan kanon Perjanjian Baru, terutama dalam
konteks gereja Kristen awal.
Pembentukan kanon ini menjadi penting karena gereja perlu menetapkan kitab-kitab mana
yang memiliki kewibawaan ilahi dan harus digunakan dalam ajaran Kristen.
Kitab-kitab Injil yang menceritakan kehidupan Yesus, surat-surat para rasul, dan
Kisah Para Rasul dianggap memiliki kewibawaan dan digunakan sebagai pegangan dalam
gereja Kristen.Terdapat buku-buku apokrif dan terjemahan alternatif yang juga beredar pada
masa itu, tetapi kanon Kristen akhirnya ditetapkan oleh gereja-gereja ortodoks sebagai
panduan resmi

1
Kelebilhaan

1. Tinjauan Sejarah: Buku ini memberikan tinjauan sejarah yang komprehensif tentang
pembentukan kanon Perjanjian Baru.Referensi Kuat: Mengutip sumber-sumber
penting seperti tokoh-tokoh Kristen awal seperti Ignatius, Polykarpus, dan Origenes.

2. Analisis Buku-Buku Lain: Buku ini menganalisis buku-buku apokrif dan terjemahan
alternatif yang beredar pada masa itu, menjelaskan mengapa kanon Kristen
ditetapkan.Referensi Buku Tambahan: Menyebutkan buku-buku tambahan seperti
"Injil menurut orang-orang Ibrani" dan "Injil orang Nazarene" yang memberikan
konteks tambahan.Pendapat Tokoh Penting: Mengutip pandangan tokoh-tokoh seperti
Yustinus Martyr dan Hieronymus tentang kitab-kitab Perjanjian
3.

Kelemahan
1. Keterbatasan Ruang: Buku ini mungkin terlalu panjang dan mendetail, tidak cocok
bagi pembaca yang mencari informasi yang lebih ringkas.
2. Pendekatan Teologis: Buku ini cenderung memiliki pendekatan teologis daripada
historis, yang bisa membuatnya kurang objektif dalam penyajian informasi.
3. Kurangnya Referensi Kontemporer: Buku ini mungkin kurang mengutip penelitian
atau pandangan kontemporer, yang bisa mengurangi relevansinya dalam diskusi
modern.Ketidakseimbangan Informasi: Fokus buku ini pada perkembangan kanon
Kristen mungkin mengabaikan pandangan yang berbeda atau perdebatan seputar
kitab-kitab yang tidak termasuk dalam kanon.

2
IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Memahami Perjanjian Baru

Judul Artikel : Kelahiran Yesus dan Permulaan Pelayanan Nya

Penulis : Jhon Drane

Penerbit : BPK Gunung Mulia

Tempat : Jakarta

Tahun : 1996

Jumlah halaman : 65

Buku ini merupakan sebuah tafsiran tentang kelahiran dan masa kecil Yesus Kristus dari sudut
pandang sejarah. Penulis dengan cermat menggali catatan-catatan dalam Injil, mencoba
memahami konteks historis dan budaya pada waktu itu, dan menyajikannya kepada pembaca
sebagai suatu penjelasan yang mendalam mengenai peristiwa-peristiwa awal dalam kehidupan
Yesus.
Buku ini terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu kelahiran Yesus, masa kecil-Nya, dan
pembaptisan-Nya oleh Yohanes Pembaptis. Mari kita tinjau setiap bagian secara singkat:
1. Kelahiran Yesus:
Penulis memulai dengan merinci kontroversi seputar tanggal pasti kelahiran Yesus.
Mereka menguraikan berbagai pendekatan yang mencoba menghitung tanggal
kelahiran-Nya berdasarkan catatan Injil, sejarah, dan astronomi. Kemudian, penulis
menunjukkan bahwa, meskipun perdebatan tentang tanggal pasti kelahiran Yesus
masih berlanjut, indikasi dari kitab-kitab Injil menunjukkan bahwa kelahiran-Nya
terjadi sekitar tahun 4 SM.
2. Masa Kecil Yesus:
Penulis menjelaskan bahwa sedikit yang diketahui tentang masa kecil Yesus dari
catatan Injil. Mereka menyampaikan bahwa Yesus dibesarkan dalam sebuah keluarga
biasa di Nazaret. Dalam bagian ini, penulis juga membahas bahasa yang dikuasai
Yesus, pendidikan-Nya, dan pengaruh lingkungan yang beragam di Galilea, tempat
Yesus dibesarkan.

3
3. Pembaptisan Yesus:
Bagian terakhir buku ini menggambarkan pembaptisan Yesus oleh Yohanes
Pembaptis. Penulis menjelaskan bahwa tindakan ini menjadi titik awal pelayanan
Yesus dan menggambarkan Yesus mengidentifikasi diri-Nya dengan orang-orang
berdosa yang bertobat
Pembaptisan ini juga menjadi momen penting dalam hidup Yesus yang menandai
pengertian-Nya akan panggilan dan tugas-Nya sebagai Mesias.
4. Penutup:
Buku ini menyediakan wawasan yang dalam tentang kelahiran dan masa kecil Yesus
Kristus dari perspektif sejarah. Dengan menggabungkan penafsiran Injil, penelitian
sejarah, dan konteks budaya, penulis menggambarkan Yesus sebagai figur yang hidup
dalam konteks sosial dan agama yang kompleks pada zamannya. Buku ini
memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang fondasi kehidupan Yesus
yang kemudian menjadi dasar bagi pelayanan-Nya yang luar biasa. Sebuah bacaan
yang mendidik dan menginspirasi bagi mereka yang ingin memahami akar-akar
kekristenan.

Kelebihan
1. Pendekatan Sejarah yang Mendalam:
Buku ini mengadopsi pendekatan sejarah yang mendalam dalam memahami kelahiran
dan masa kecil Yesus. Ini berarti penulis melakukan penelitian yang cermat dan
merinci konteks historis dan budaya dari waktu itu.
2. Konteks Budaya yang Diperluas:
Penulis menjelaskan dengan baik latar belakang budaya dan sejarah dari zaman
Yesus, yang membantu pembaca memahami konteks di mana peristiwa-peristiwa
tersebut terjadi.
3. Penyelidikan Terhadap Catatan Injil:
Buku ini memeriksa secara kritis catatan Injil yang terkait dengan kelahiran dan masa
kecil Yesus, mencoba memahami dan mengeksplorasi berbagai aspek peristiwa-
peristiwa tersebut.
4. Pemahaman yang Lebih Mendalam:
Dengan membaca buku ini, pembaca dapat mendapatkan pemahaman yang lebih
mendalam tentang latar belakang dan konteks sejarah dari kelahiran dan masa kecil

4
Yesus, yang dapat membantu dalam mengapresiasi arti penting dari peristiwa-
peristiwa ini dalam sejarah Kristen.

Kelemahan
1. Keterbatasan Data Historis:
Salah satu kelemahan utama adalah keterbatasan data historis yang tersedia mengenai
periode kelahiran dan masa kecil Yesus. Ini dapat membuat tafsiran sejarah menjadi
spekulatif pada beberapa titik, karena informasi yang ada dalam catatan Injil mungkin
tidak mencakup seluruh konteks.
2. Subyektivitas Tafsiran:
Penafsiran sejarah selalu memiliki unsur subyektivitas. Meskipun penulis berusaha
untuk menggabungkan sejarah dan konteks budaya, pandangan mereka tetap dapat
mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan catatan Injil dan peristiwa-peristiwa
terkait Yesus.
3. Kontroversi Tanggal Kelahiran:
Buku ini mencatat kontroversi seputar tanggal pasti kelahiran Yesus. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada kesepakatan yang jelas dalam menentukan tanggal
tersebut, yang dapat menjadi sumber perdebatan.
4. Informasi Terbatas tentang Masa Kecil Yesus: Keterbatasan informasi tentang masa
kecil Yesus dalam catatan Injil dapat mengakibatkan kekurangan dalam pemahaman
mengenai tahap-tahap awal kehidupan-Nya. Buku ini mungkin hanya memberikan
gambaran yang terbatas tentang aspek-aspek ini.

5
IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Dunia Perjanjian Baru

Judul Artikel : Kepribadian Paulus dalam Surat-suratnya

Penulis : J.L Packer.Merrill C.Tenney.William White,Jr

Penerbit : Gandum Mas,,

Tempat : Malang

Tahun : 1993

Jumlah halaman : 218

Dalam buku iini membahas surat-surat yang ditulis oleh Santo Paulus, seorang tokoh penting
dalam perkembangan awal Kekristenan. Surat-surat Paulus dianggap sebagai jendela yang
mengungkapkan motif-motif batinnya, perasaannya yang paling dalam, dan keyakinannya
yang mendasar. Dalam tulisan-tulisan tersebut, terlihat bahwa Paulus lebih tertarik kepada
orang-orang dan pengaruhnya pada mereka daripada formalitas sastra. Dia menunjukkan
keberanian, kejujuran, motivasi yang tinggi, kerendahan hati, dan kelembutan dalam berbagai
suratnya.
Paulus adalah pemimpin yang kuat dengan pengikut setia dan musuh yang membencinya.
Oleh karena itu, pendapat tentangnya bervariasi di antara orang-orang sezamannya. Tulisan-
tulisannya mendahului keempat Injil dan mengungkapkan pribadinya sebagai seorang yang
berani, jujur, dan memiliki motivasi yang tinggi. Dia juga rendah hati dan sadar akan
tanggung jawabnya.
Buku ini juga mencatat sikap murah hati Paulus terhadap rekan-rekan sekerja dan
persaudaraan dalam iman. Contohnya adalah hubungannya dengan Onesimus, seorang budak
yang melarikan diri, yang Paulus membujuk agar kembali kepada tuannya, Filemon. Paulus

6
mendesak Filemon untuk menerima Onesimus kembali sebagai saudara seiman,
menunjukkan sikap pendamai Paulus.
Dalam keseluruhan isi dari buku ini, Paulus tampak sebagai seorang yang memiliki iman
yang kuat dan penuh keberanian, sepenuhnya mengabdi pada Kristus, dan menghadapi
berbagai situasi dengan keteguhan iman. Kesaksiannya adalah cermin dari realitas rohani
yang mendalam.

Kelebihan
1. Analisis Mendalam:
Laporan ini memberikan analisis mendalam tentang surat-surat Paulus dan
karakternya. Ini membantu pembaca untuk memahami motif-motif batin dan
perasaannya yang mendasar, sehingga memperdalam pemahaman mengenai
karyanya.
2. Konteks Historis:
Laporan ini menggarisbawahi konteks historis dan budaya saat surat-surat Paulus
ditulis. Ini membantu membentuk pemahaman yang lebih baik tentang pesan-pesan
yang terkandung dalam surat-surat tersebut.
3. Penekanan pada Aspek Keberagaman:
Laporan ini menyoroti beragam aspek karakter Paulus, termasuk keberaniannya,
kejujurannya, motivasinya yang tinggi, kerendahan hati, dan kelembutannya. Ini
memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang sosoknya.
4. Contoh Kasus Konkret:
Penyajian contoh konkret, seperti hubungan Paulus dengan Onesimus dan Filemon,
memberikan wawasan tentang sikap murah hati dan pendamaiannya dalam konteks
kehidupan sehari-hari.
5. Pendekatan Religius:
Laporan ini mengaitkan karakter Paulus dengan aspek-aspek religiusnya, termasuk
pengabdiannya pada Kristus. Hal ini memberikan pemahaman tentang landasan
keyakinannya.
6. Pertimbangan Etis:
Laporan ini menyentuh pertimbangan etis, seperti bagaimana Paulus memandang
tugasnya dan tanggung jawabnya. Ini memunculkan aspek kejujuran dan kesetiaan
dalam karya dan hidupnya.

7
7. Kesimpulan Positif:
Laporan ini menyimpulkan dengan menggarisbawahi bahwa Paulus adalah seorang
yang memiliki iman yang kuat dan penuh keberanian. Kesaksiannya dianggap sebagai
realitas rohani yang mendalam

Kelemahan
1. Keterbatasan Sumber:
Laporan ini mengandalkan sumber tertentu, yang mungkin memiliki sudut pandang
atau penekanan tertentu. Keakuratan dan kelengkapan informasi dapat dipengaruhi
oleh kualitas sumber yang digunakan.
2. Subjektivitas Penulis:
Penulis laporan bisa memiliki pandangan atau penafsiran subjektif tentang surat-surat
Paulus dan karakternya. Ini bisa memengaruhi objektivitas laporan.
3. Kekurangan Rincian:
Laporan singkat ini mungkin tidak memberikan rincian yang cukup tentang konteks
sejarah, budaya, atau lingkungan saat surat-surat Paulus ditulis. Ini dapat membatasi
pemahaman lebih mendalam.
4. Keterbatasan Ruang:
5. Karena batasan ruang dalam laporan singkat ini, beberapa aspek penting mungkin
tidak dibahas secara rinci.
6. Kesimpulan Subyektif:
Kesimpulan yang diambil dalam laporan ini mungkin tergantung pada penilaian
subjektif penulis tentang karakter Paulus. Pendapat orang lain bisa berbeda.

7. Keterbatasan Waktu:
Laporan ini mungkin tidak mencakup semua surat-surat Paulus atau aspek-aspek
kehidupannya. Itu bisa menjadi keterbatasan dalam menyajikan gambaran lengkap.

Anda mungkin juga menyukai