Anda di halaman 1dari 8

PANCASILA SEBAGAI PILAR GENERASI MUDA

DALAM ERA SOCIETY 5.0:


MENGINTEGRASIKAN PARTISIPASI PASCA PEMILU DENGAN SDGs 9
UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Disusun oleh :
KELOMPOK KELAS EL-47-03

Anggota :

1. Muhammad Hafiz (101022300004)


2. Bustan Nabiel Maulana (101022300013)
3. Alvin Hikam Nuruzaman (101022300021)
4. Rega Arzula Akbar (101022330038)
5. Fahri Fahrezi (101022330142)

PANCASILA
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2024
Abstrak
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia yang nilai-nilainya dapat digunakan sebagai
acuan pembangunan karakter bangsa untuk menghadapi perkembangan era society 5.0. Penelitian
ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana kesiapan generasi muda dalam menyongsong
perkembangan teknologi di era revolusi industri 5.0 dan bagaimana pengaruh Pancasila dalam
kehidupan berbangsa. Penelitian ini menggunakan beberapa metode campuran, selain
menggunakan metode pendekatan kualitatif dan analisis dokumen, juga menggunakan metode
survei dengan melakukan wawancara dan menyebarkan kuesioner untuk memperoleh data yang
akurat. Penelitian ini mengkaji bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diintegrasikan dalam
pendidikan dan pembentukan karakter generasi muda untuk merespon tantangan teknologi, sosial,
dan lingkungan yang kian kompleksi di era Society 5.0.
Secara metode analisis dokumen, melihat dan menggali sumber referensi dari buku dan jurnal
yang memuat substansi tentang pembangunan karakter berdasarkan Pancasila menunjukan bahwa
Pancasila, dengan prinsip-prinsipnya yang universal dan inklusif memiliki potensi besar dalam
membentuk sikap dan kompetensi generasi muda untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan
berkelanjutan. Nilai-nilai seperti kegotongroyongan, persatuan, dan keadilan sosial yang
terkandung dalam Pancasila, relevan dengan prinsip-prinsip SDGs dan Society 5.0 yang
menekankan pada kerjasama, inovasi, dan inklusinya. Hasil Penelitian menunjukan bahwa
pendidikan Pancasila sangat berperan dalam pembangunan karakter generasi bangsa ini, namun
kehidupan politik belum mendukung terciptanya karakter pancasila masyarakat.
Kata kunci: Pancasila, Society 5.0, pendidikan karakter, generasi muda.
I. Latar Belakang
Di era Society 5.0, yang ditandai dengan integrasi teknologi yang intensif, Pancasila tetap
menjadi prinsip panduan bagi generasi muda Indonesia. Era ini mengharuskan generasi muda
untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam konteks yang semakin kompleks
dan dinamis. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki peran penting dalam membentuk
karakter dan identitas bangsa, serta dalam mengarahkan kebijakan dan tindakan di berbagai aspek
kehidupan masyarakat. Itulah alasan kelompok kami mengambil judul “Pancasila Sebagai Pilar
Generasi Muda Dalam Era Society 5.0: Mengintergrasikan Partisipasi Pasca Pemilu Dengan SDGs
9 untuk Pembangunan Berkelanjutan”.
Partisipasi pasca pemilu merupakan salah satu cara generasi muda untuk terlibat dalam proses
demokrasi dan pembangunan bangsa. Era Society 5.0 menawarkan peluang baru dalam hal ini,
dengan teknologi yang memungkinkan partisipasi yang lebih luas dan efektif. Namun, tantangan
juga muncul dalam hal memastikan bahwa partisipasi ini sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan
mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 9 yang bertujuan untuk
menciptakan masyarakat yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Kesesuaian Pancasila dengan SDGs 9 menjadi kunci dalam mengintegrasikan partisipasi
pasca pemilu dengan pembangunan berkelanjutan. Hal ini memerlukan pemahaman yang
mendalam tentang nilai-nilai Pancasila dan bagaimana mereka dapat diterapkan dalam konteks
global dan lokal. Kesimpulan menegaskan urgensi bagi generasi muda untuk mempertahankan
nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi tantangan dan peluang di era Society 5.0 menuju masa
depan yang berkelanjutan .
II. Tujuan
Tujuan dari esai ini adalah untuk menjelajahi bagaimana Pancasila dapat berperan sebagai
pilar dalam mengintegrasikan partisipasi generasi muda pasca pemilu dengan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 9. SDGs nomor 9 bertujuan untuk membangun
infrastruktur yang tahan terhadap bencana, mempromosikan industrialisasi yang inklusif dan
berkelanjutan, serta mendorong inovasi. Esai ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana nilai-
nilai Pancasila dapat mendukung pencapaian tujuan ini, serta bagaimana partisipasi generasi muda
dalam partisipasi politik pasca pemilu dapat diintegrasikan dengan SDGs 9 untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan.
III. Urgensi
1. Pentingnya Mempertahankan Nilai-nilai Pancasila:
Dalam era Society 5.0 yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang cepat dan
globalisasi, mempertahankan nilai-nilai Pancasila menjadi sangat penting. Nilai-nilai ini
menjadi dasar bagi identitas dan karakter bangsa, serta mempengaruhi bagaimana masyarakat
berinteraksi dan berkembang.
2. Peran Generasi Muda dalam Mengintegrasikan Pancasila dengan SDGs 9:
Generasi muda memiliki peran penting dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 9. Mereka memiliki potensi untuk
mempengaruhi perubahan positif di masa depan melalui partisipasi politik dan inovasi.
3. Tantangan dan Peluang di Era Society 5.0:
Era ini menawarkan tantangan serta peluang yang signifikan, termasuk perkembangan
teknologi yang cepat, globalisasi, dan perubahan sosial. Generasi muda harus siap untuk
menghadapi dan memanfaatkan peluang ini untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
4. Kebutuhan akan Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia:
Untuk mewujudkan Society 5.0 dan mendukung SDGs 9, diperlukan pendidikan dan
pengembangan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan kualitas yang
dibutuhkan. Generasi muda harus diberikan kesempatan untuk belajar dan berkembang dalam
konteks ini.
5. Pentingnya Partisipasi Pasca Pemilu:
Partisipasi generasi muda dalam partisipasi politik pasca pemilu adalah kunci untuk
memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila dan SDGs 9 dapat diintegrasikan dalam kehidupan
masyarakat. Partisipasi ini Menekankan urgensi partisipasi aktif generasi muda dalam
kegiatan politik pasca pemilu sebagai langkah konkrit dalam mewujudkan prinsip-prinsip
Pancasila dalam tatanan politik yang demokratis.

IV. Cara Pengambilan Data


4.1 Metode Pengumpulan Data
1. Literatur dan Referensi:
Mencari bahan bacaan yang terkait dengan Pancasila, Society 5.0, partisipasi politik generasi
muda, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Nomor 9. Anda dapat mencari buku,
jurnal, artikel, dan makalah akademis yang membahas topik-topik tersebut.
2. Survei dan Penelitian:
Melakukan survei atau penelitian kecil untuk mengumpulkan data tentang pemahaman dan
pandangan generasi muda terhadap Pancasila, partisipasi politik, dan SDGs Nomor 9.
Menggunakan kuesioner dan wawancara untuk mendapatkan insight yang lebih dalam.
3. Data Statistik:
Menggunakan data statistik yang tersedia dari lembaga resmi, seperti BPS (Badan Pusat
Statistik) untuk mendukung argumen dalam essay Anda. Data statistik bisa berupa jumlah
partisipasi pemilih muda dalam pemilu, tingkat kesadaran terhadap SDGs, atau indikator-
indikator pembangunan yang terkait dengan SDGs Nomor 9.
4. Studi Kasus:
Menggunakan studi kasus atau contoh konkret dari negara lain atau daerah tertentu yang
berhasil mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan berkelanjutan dan
partisipasi politik generasi muda. Hal ini dapat memberikan ilustrasi nyata tentang konsep-
konsep yang Anda bahas dalam essay.
5. Sumber Online:
Memanfaatkan sumber-sumber online seperti situs web resmi pemerintah, organisasi
internasional (misalnya PBB), dan platform pendidikan untuk mencari informasi terbaru tentang
Pancasila, Society 5.0, partisipasi politik, dan SDGs Nomor 9.

4.2 Pengumpulan Data


Data yang terkumpul dari wawancara, studi literatur, dan observasi akan dianalisis
menggunakan metode analisis data kualitatif. Analisis ini melibatkan pengumpulan data dalam
bentuk teks, audio, foto, dan video, serta menggunakan teknik analisis seperti kode transkripsi,
temuan temuan, dan narasi. Analisis kualitatif ini memungkinkan untuk memahami pemahaman
dan pandangan generasi muda terhadap Pancasila dan bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari mereka, serta bagaimana mereka berpartisipasi dalam
pembangunan berkelanjutan melalui SDGs Nomor 9.
4.3 Analisa
1. Isu Sentral: Teks tersebut membahas tentang pentingnya peran Pancasila dalam
membentuk karakter generasi muda Indonesia di era Society 5.0, di mana perkembangan
teknologi sangat intensif. Hal ini menjadi penting karena Pancasila tidak hanya sebagai
dasar negara tetapi juga sebagai panduan bagi identitas dan karakter bangsa.
2. Tujuan Penelitian: Penelitian bertujuan untuk mengukur kesiapan generasi muda dalam
menghadapi perkembangan teknologi di era revolusi industri 5.0 dan untuk melihat
pengaruh Pancasila dalam kehidupan berbangsa. Metode penelitian yang digunakan adalah
campuran, termasuk pendekatan kualitatif, analisis dokumen, wawancara, dan survei.
3. Relevansi Pancasila dengan Society 5.0 dan SDGs: Teks menyoroti bagaimana nilai-nilai
Pancasila, seperti gotong royong, persatuan, dan keadilan sosial, relevan dengan prinsip-
prinsip SDGs dan Society 5.0. Ada penekanan pada kerjasama, inovasi, dan inklusi, yang
sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
4. Urgensi Integrasi Pancasila dengan SDGs 9: Teks menunjukkan urgensi mengintegrasikan
nilai-nilai Pancasila dengan SDGs nomor 9, yang fokus pada pembangunan infrastruktur
yang tahan bencana, industrialisasi inklusif dan berkelanjutan, serta inovasi. Ini dilihat
sebagai kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di masa depan.
5. Peran Generasi Muda: Generasi muda ditekankan memiliki peran penting dalam
mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan SDGs nomor 9. Mereka memiliki potensi
untuk mempengaruhi perubahan positif di masa depan melalui partisipasi politik dan
inovasi.
6. Metode Pengambilan Data: Teks memberikan langkah-langkah untuk pengumpulan data
yang meliputi literatur dan referensi, survei dan penelitian, data statistik, studi kasus, dan
sumber online. Metode pengumpulan data melibatkan analisis kualitatif untuk memahami
pandangan generasi muda terhadap Pancasila dan partisipasi mereka dalam pembangunan
berkelanjutan.
4.4 Hasil Wawancara
Wawancara ini mencerminkan pandangan dari berbagai kalangan generasi muda tentang peran
Pancasila dalam mencapai Society 5.0 dan SDGs. Meskipun ada tantangan dalam
mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam praktik sehari-hari, generasi muda ini tetap
bersemangat untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan tersebut melalui berbagai peran yang
mereka mainkan dalam masyarakat
Wawancara dengan Pelajar
Nama : Ahmad Zidni Al Fahmi
Usia : 17
Pelajar

Pertanyaaan :
1) Bagaimana Anda melihat peran Pancasila dalam membimbing partisipasi generasi
muda pasca pemilu di era Society 5.0?
2) Mengapa nilai-nilai Pancasila dianggap penting dalam membentuk karakter dan sikap
partisipatif generasi muda?
3) Bagaimana Anda memandang kontribusi generasi muda sebagai agen perubahan dalam
menjaga demokrasi dan membangun bangsa?
4) Apa tanggapan Anda terhadap tantangan dan peluang yang dihadapi generasi muda
dalam era transformasi digital dan sosial saat ini?
5) Bagaimana partisipasi aktif generasi muda dapat memengaruhi hasil dan kualitas dari
proses pemilu?

Jawaban :
1) Pancasila memiliki peran penting dalam membimbing partisipasi generasi muda pasca
pemilu di era saat ini. Nilai-nilai seperti persatuan, demokrasi, keadilan sosial, dan gotong
royong yang terkandung dalam Pancasila dapat menjadi landasan bagi generasi muda untuk
terlibat secara aktif dalam pembangunan negara dan berpartisipasi dalam
proses demokrasi.
2) Nilai-nilai Pancasila dianggap penting dalam membentuk karakter dan sikap partisipatif
generasi muda karena mereka menyediakan kerangka kerja moral dan etika yang kuat.
Persatuan, demokrasi, keadilan sosial, tanggung jawab, dan gotong royong adalah nilai-
nilai yang mendorong individu untuk memperjuangkan kebaikan bersama dan
berkontribusi pada kemajuan masyarakat. Dengan memahami dan menginternalisasi nilai-
nilai ini, generasi muda menjadi lebih terbuka, peduli, dan bertanggung jawab dalam
membangun negara dan mengambil bagian dalam proses demokrasi.
3) Generasi muda memiliki potensi besar sebagai agen perubahan dalam menjaga demokrasi
dan membangun bangsa. Mereka membawa energi, gagasan segar, dan semangat untuk
berpartisipasi aktif dalam proses demokratisasi. Melalui keterlibatan dalam kegiatan
politik, sosial, dan ekonomi, generasi muda dapat membantu mengawasi kekuasaan,
mendorong perubahan positif, dan mempromosikan nilai-nilai demokrasi seperti keadilan,
kebebasan, dan persatuan. Dengan pendidikan yang kuat, kesadaran akan hak dan
kewajiban sebagai warga negara, serta semangat untuk berperan aktif, generasi muda dapat
menjadi kekuatan yang mendorong kemajuan dan stabilitas dalam bangsa.
4) Tantangan bagi generasi muda dalam era transformasi digital dan sosial saat ini termasuk
kecemasan akan hilangnya pekerjaan akibat otomatisasi, penyebaran informasi palsu atau
hoaks, serta ketergantungan pada teknologi yang berpotensi mengurangi keterampilan
interpersonal. Namun, ada juga peluang seperti akses lebih luas terhadap pendidikan dan
informasi, kemungkinan untuk berinovasi dalam berbagai bidang melalui teknologi, serta
kemampuan untuk terhubung dan berkolaborasi dengan individu dari berbagai belahan
dunia. Membangun literasi digital, keterampilan adaptasi, dan nilai-nilai seperti kritis dan
kreatif adalah kunci untuk mengoptimalkan peluang dan mengatasi tantangan ini.
5) Partisipasi aktif generasi muda dapat memiliki dampak signifikan pada hasil dan kualitas
dari proses pemilu. Ketika generasi muda terlibat secara aktif dalam pemilihan umum,
mereka membawa perspektif baru, aspirasi, dan kebutuhan yang mencerminkan dinamika
sosial dan perubahan zaman. Partisipasi mereka membantu memperluas cakupan
perwakilan dalam pemilihan, menggambarkan keberagaman masyarakat, serta memastikan
bahwa kepentingan dan harapan generasi muda diakomodasi dalam kebijakan publik yang
dihasilkan oleh pemimpin yang dipilih. Dengan demikian, partisipasi generasi muda dapat
meningkatkan legitimasi dan kualitas demokrasi secara keseluruhan.
4.5 Hasil Survei Kuesioner
Berdasarkan data yang kami dapat dari beberapa pengisi kuis yang berusia 19-21 tahun
atau sebagai mahasiswa, kami menanyakan pertanyaan yang sama dengan wawancara. Dapat
kami simpulkan dari beberapa data yang kami dapat bahwa :

1. Pancasila memegang peranan penting dalam membimbing partisipasi generasi muda pasca
pemilu di era Society 5.0 karena nilai-nilainya yang mengutamakan persatuan, keadilan,
demokrasi, dan kesejahteraan sosial. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila,
generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi positif dalam pembangunan
bangsa, baik dalam ranah politik maupun sosial.

2. Nilai-nilai Pancasila dianggap penting dalam membentuk karakter dan sikap partisipatif
generasi muda karena mereka menyediakan landasan moral dan etika yang kuat untuk
bertindak dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Melalui nilai- nilai seperti gotong
royong, persatuan, demokrasi, keadilan sosial, dan ketuhanan yang maha esa, generasi muda
dipandu untuk memahami pentingnya keterlibatan aktif
dalam proses demokratis dan memperjuangkan kepentingan bersama. Ini membantu mereka
menjadi warga negara yang bertanggung jawab, peduli, dan berkontribusi positif dalam
membangun bangsa.

3. Generasi muda memiliki kontribusi yang signifikan dalam menjaga demokrasi dan membangun
bangsa, terutama dalam konteks pemilu dan partisipasi dalam proses demokratis. Berikut
adalah beberapa aspek penting dari kontribusi generasi muda: Pemilih yang Aktif dan
Berpengaruh: Generasi muda, termasuk milenial dan Gen Z, menjadi kelompok pemilih yang
paling banyak terpengaruh oleh kebijakan pemerintah dan memiliki pandangan yang berbeda
tentang isu-isu penting yang mempengaruhi negara. Mereka menggunakan hak suara mereka
untuk memastikan bahwa suara mereka didengar dalam pemilu, memilih pemimpin yang
memperhatikan isu-isu penting seperti pendidikan, kesehatan lingkungan, hukum, ekonomi,
keadilan, dan kesejahteraan masyarakat 2. Pemimpin yang Beretika dan Tulus: Generasi muda
berharap agar pemimpin yang memiliki jiwa keteladanan dan memberikan citra baru dan tulus
kepada rakyatnya. Mereka berharap pemilu menjadi adil, demokratis, dan transparansi, dengan
pemimpin yang bertanggung jawab terhadap rakyatnya 2. Keterlibatan dalam Pemilu dan
Partisipasi Sosial: Generasi muda tidak hanya berperan sebagai pemilih, tetapi juga sebagai
bagian dari penyelenggaraan pemilu, termasuk tingkat tempat pemungutan suara (TPS).
Mereka juga aktif dalam mempertahankan hak suara dan mempertahankan integritas pemilu,
termasuk dalam meminimalisir hoax dan propaganda di media sosial yang dapat memecah
belah berbagai pihak.

4. Tantangan yang dihadapi generasi muda dalam era transformasi digital dan sosial termasuk
kesenjangan digital, kebingungan informasi, dan ketidakpastian ekonomi. Namun, mereka juga
memiliki peluang untuk memanfaatkan teknologi untuk mengakses pendidikan, menciptakan
lapangan kerja baru, dan memperluas jaringan sosial mereka. Selain itu, generasi muda
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perubahan sosial melalui media sosial dan gerakan
aktivis. Penting bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan digital, literasi media, dan
ketahanan mental untuk menghadapi tantangan ini sambil memanfaatkan peluang yang ada.

5. Partisipasi aktif generasi muda dapat secara signifikan memengaruhi hasil dan kualitas dari
proses pemilu. Dengan keterlibatan mereka dalam pemilih, kampanye, pemantauan pemilu, dan
pemantauan media sosial, generasi muda dapat membawa berbagai perspektif, kebutuhan, dan
aspirasi ke dalam proses politik. Ini membantu memperkuat demokrasi dengan memastikan
representasi yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Selain itu,
partisipasi generasi muda dapat meningkatkan akuntabilitas publik dan transparansi dalam
proses pemilu, serta mendorong pemimpin politik untuk memperhatikan isu-isu yang relevan
bagi generasi muda.
V. Kesimpulan
Pancasila tetap menjadi fondasi yang kuat bagi generasi muda Indonesia dalam menghadapi
Society 5.0 yang dipenuhi dengan teknologi canggih. Nilai-nilai Pancasila memiliki peran krusial
dalam membentuk karakter dan kompetensi generasi muda untuk berkontribusi pada
pembangunan berkelanjutan, terutama dalam konteks SDGs Nomor 9 yang menekankan
inklusivitas, inovasi, dan kerjasama. Meskipun demikian, tantangan muncul dalam memastikan
partisipasi politik pasca pemilu generasi muda sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan mendukung
SDGs Nomor 9. Pentingnya mempertahankan nilai-nilai Pancasila, peran aktif generasi muda
dalam mengintegrasikan Pancasila dengan SDGs Nomor 9, serta kebutuhan akan pendidikan yang
relevan dengan konteks Society 5.0 menjadi fokus utama untuk mencapai masa depan yang
berkelanjutan.
Dari beberapa narasumber yang didapat penulis untuk wawancara, generasi muda sudah
mampu memahami peran Pancasila sebagai dasar negara dengan beberapa opini yang konkret.
Sehingga penulis juga mendapatkan insight baru mengenai dasar negara kita, yaitu Pancasila.

VI. Daftar Pustaka


Binov Handitya. (2021). Membangun Karakter Pancasila Dalam Menghadapi Era Society 5.0.
Jurnal UGM. https://jurnal.ugm.ac.id/pancasila/article/view/70085.
Fatimah, S., & Dewi, D. A. (2021). Pengimplementasian Nilai-Nilai Pancasila Dalam
Membangun Karakter Jati Diri Anak Bangsa. Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora,
Vol. 1(No. 5), 6. https://journal.actual-insight.com/index.php/antropocene/article/view/205/139.
Rahayu, K..N.S. (2021). Sinergi Pendidikan Menyongsong Masa Depan Indonesia Di Era Sociery
5.0. Edukasi: Jurnal Pendidikan Dasar. Vol.2 (No.1). 95-97.
http://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/edukasi/article/view/1395

Anda mungkin juga menyukai