Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Prakerin


Pemerintah melalui Departemen pendidikan dan kebudayaan menetapkan kebijaksanaan link
and match yang berlaku padacsemua jenis dan jenjan pendidikan di indonesia
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan mendapat tugas lansung dari mentri pendidikan
dan kebudayaan untuk mengembangkan dan melaksanakan pendekataan pendidikan dengan
sistem ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan.
Pendekatan pendidikan dengan sistem ganda sebagai kajian tak terpisahkan dari kebijakan
link and match dijadikan pola utama penyeleggaraan kurikulum sekolah enengah kejuruan
yang dimulai pada tahun 1994-1995.
Pada kurikulum SMK Ash-Shoheh 2 Citeureup Kab. Bogor (3 Tahun ) tercantum bidang
pelaksanaan praktik kerja di dunia usaha maupun industri.
Penyelenggaraan kurikulum SMK Ash-Shoheh 2 Citeureup Kab. Bogor sepenuhnya di
laksanakan olehb sekolah, lalu di berikan kesempatan untuk melaksanakan praktk kerja di
dunia usaha maupun industri dalam waktu antara 3 sampai dengan 6 bulan.

1.2 Dasar Hukum Prakerin


Pelaksanaan Praktik Kerja Industri merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan
menengah kejuruan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintahan No. 29 Tahun 1990 Tentang
Pendidikan Menengah, Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1992 Tentang Peranan
Masyarakat dalam Pendidikan Nasional , dan Kemendikbud No. 080/U/1993 Tentang
Kurikulum SMK, yang isinya antara lain sebagai berikut :
1. “ Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 (dua)njalur, yaitu jalur pendidikan
sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah ” (UUSPN, BAB IV Pasal 10 Ayat (1));
2. “ Penyelenggaran sekolah menengah dapat bekerjasama dengan masyarakat terutama
dnia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka
menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan ” (PP NO. 29 BAB XI Pasal
29 Ayat (1));
3. “ Pengadaan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan dilakukan oleh pemerintahan,
masyarakat dan atau keluarga peserta didik” (UUSN BAB VIII Pasal 33);

Anda mungkin juga menyukai