A. Sinopsis Film
Misi tersebut dimulai dari palung mariana karena palung itu merupakan
tempat yang paling mendekati permukaan kerak bumi. Kemudian dari sana mereka
mulai mengebor ke inti bumi. Setelah masuk ke kerak bumi, USS Virgil atau kapal
bor tersebut tidak sengaja menembus sebuah struktur seperti kristal yang akhirnya
merusak leser yang merupakan senjata utama kapal tersebut. Untuk membuat kapal
bisa berjalan kembali beberapa dari mereka turun dan memperbaiki kerusakan.
Namun naasnya sesuatu terjadi sehingga menewasakan salah satu rekan mereka.
Namun perjuangan mereka tidak sia-sia, kapal bor itu akhirnya dapat kembali
berfungsi dan melanjutkan perjalanan sampai ke inti bumi. Namun sialnya mereka
menemukan masalah lagi, kapal bor tersebut melewati area yang dipenuhi oleh
bebatuan seperti berlian yang sangat tajam yang membuat kompartemen kapal bor
yang berisi detonator robek. Dr. Serge tanpa berpikir panjang mengorbankan dirinya
untuk menyelamatkan nuklir sebelum hancur karena tekanan.
Dr. Josh dan sisa timnya yang selamat pun putar otak bagaimana supaya
misi yang sedang mereka jalankan tetap sesuai rencana. Setelah sampai di inti bumi
mereka akhirnya menempatkan bahan peledak dan mengatur waktunya supaya
waktu ledakan bisa berurutan. Selama misi ini berjalan, Dr. Brazzelton dan Dr.
Conrad tewas. Setelah semua usaha dilakukan, ledakan besar berhasil diciptakan
dan membuat rotasi inti bumi kembali berjalan dengan baik.
Dr. Josh dan Rebecca yang awalnya terperangkap dalam kerak bumipun
akhirnya berhasil dan menembus lempeng tektonik hingga ke permukaan laut.
Namun karena banyaknya kerusakan pada komponen pesawat, alat komunikasi
mereka terputus dan membuat pemerintah sulit melacak keberadaan kapal bor itu di
samudera luas sampai sinyal ultrasound berdaya rendah yang digunakan terbaca
oleh Theodore. Di akhir film Theodore mengunggah informasi tentang misi yang
mereka jalankan dan semua anggota tim tersebut hingga seluruh dunia mengenal
semua tim dalam misi tersebut sebagai pahlawan.
Pengertian
Petir merupakan suatu fenomena cahaya yang terang benderang yang
dihasilkan oleh tenaga listrik alam yang terjadi diantara awan-awan atau awan
ketanah. Sering terjadi bila cuaca mendung atau badai. Petir merupakan
peristiwa alam yaitu proses pelepasan muatan listrik ( electrical discharge ) yang
terjadi di atmosfer ( Asep Dadan Hermawan, 2010 dalam Nia Nopeliza).
Mekanisme Terjadinya
Timbulnya petir akibat adanya loncatan muatan listrik statis di ionosfir.
Loncatan muatan listrik terjadi pada saat muatan listrik bergerak secara
Bersama-sama. Kejadian ini disebut pengosongan listrik statis. Pengosongan itu
ditunjukkan oleh sambaran petir. Muatan listrik dapat hilang dengan
pengosongan. Pengosongan terjadi apabila tersedia suatu jalan bagi elektron-
elektron untuk mengalir dari suatu benda bermuatan ke benda lain. Perpindahan
muatan listrik statis dari satu benda ke benda lain disebut penetralan atau
pengosongan muatan statis. Pengosongan itu lazim juga disebut pentanahan,
karena muatan itu sering dikosongkan dengan cara menyalurkan ke tanah.
Pengosongan muatan statis di udara dapat terjadi sangat besar sehingga
menimbulkan suara dahsyat yang kita sebut guntur.
Secara fisika, petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan
dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa
lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi
(dianggap netral). Seperti kita ketahui, kapasitor adalah sebuah komponen pasif
pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage).
Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana salah satu awan
bermuatan negatif dan awan 5 lainnya bermuatan positif. Petir terjadi karena ada
perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya.
Proses terjadinya muatan pada awan yaitu karena partikel-partikel
penyusun awan bergerak terus menerus secara teratur, dan selama
pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan
negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan
muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara
awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif
(elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan.
Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara.
Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi
ledakan suara.
Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan
tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya
turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan
awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda
muatan. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa apabila medan listrik
antara awan dan tanah melebihi kekuatan tembus udara, maka akan terjadi
pelepasan muatan. Hal ini dapat dilihat dari rumusan berikut ini :
Dimana :
k = konstanta
Potensial listrik Beda potensial dari suatu muatan listrik di suatu titik di
sekitar muatan tersebut dinyatakan sebagai potensial mutlak atau biasa disebut
potensial listrik saja. Potensial listrik dari suatu muatan listrik q di suatu titik
berjarak r dari muatan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :
Semakin besar muatan maka beda potensial antara awan dan tanah
akan bertambah sehingga semakin besar pula medan listrik yang terjadi. Jika
medan listrik yang ditimbulkan melebihi kuat medan tembus udara ketanah maka
akan terjadi pelepasan muatan listrik (discharge) pada saat itulah terjadi kilat
atau sambaran petir. ( Abdul Syakur dan Yuningtyastuti, 2006 ).
2. Fenomena Aurora