Anda di halaman 1dari 6

THE CORE 2003

A. Sinopsis Film

Di awal film di tampilkan peristiwa di mana burung burung yang sedang


bermigrasi secara aneh berjatuhan, sampai menembus kaca Gedung dan membuat
kecelakaan lalu lintas. Selain itu bumi pun tidak mampu lagi menahan radiasi
matahari sehingga radiasi langsung menembus atmosfer dan membuat apa yang
dikenainya terbakar, dari kulit manusia sampai jembatanpun ikut terbakar. Setelah
itu terjadi pula serentetan kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya yang
membuat dunia menjadi kacau balau. Setelah diteliti, rentetan kejadian itu
disebabkan oleh inti cair yang selama ini membuat bumi tetap berada di porosnya
berhenti bekerja.

Pemerintah AS akhirnya melakukan misi rahasia menuju inti bumi dan


meledakkan senjata nuklir untuk membuat inti bumi Kembali berfungsi. Misi rahasia
tersebut dilakukan dengan membuat kapal bor yang menggunakan kekuatan super
besar berbentuk laser sebagai alat untuk menuju inti bumi yang dibuat oleh seorang
ilmuan Bernama Dr. Braz. Kapal bor tersebut kemudian dikemudikan oleh pilot
NASA, yakni Robert Iverson (Bruce Greenwood) dan Rebecca Childs (Hilary Swank).

Misi tersebut dimulai dari palung mariana karena palung itu merupakan
tempat yang paling mendekati permukaan kerak bumi. Kemudian dari sana mereka
mulai mengebor ke inti bumi. Setelah masuk ke kerak bumi, USS Virgil atau kapal
bor tersebut tidak sengaja menembus sebuah struktur seperti kristal yang akhirnya
merusak leser yang merupakan senjata utama kapal tersebut. Untuk membuat kapal
bisa berjalan kembali beberapa dari mereka turun dan memperbaiki kerusakan.
Namun naasnya sesuatu terjadi sehingga menewasakan salah satu rekan mereka.

Namun perjuangan mereka tidak sia-sia, kapal bor itu akhirnya dapat kembali
berfungsi dan melanjutkan perjalanan sampai ke inti bumi. Namun sialnya mereka
menemukan masalah lagi, kapal bor tersebut melewati area yang dipenuhi oleh
bebatuan seperti berlian yang sangat tajam yang membuat kompartemen kapal bor
yang berisi detonator robek. Dr. Serge tanpa berpikir panjang mengorbankan dirinya
untuk menyelamatkan nuklir sebelum hancur karena tekanan.

Dr. Josh dan sisa timnya yang selamat pun putar otak bagaimana supaya
misi yang sedang mereka jalankan tetap sesuai rencana. Setelah sampai di inti bumi
mereka akhirnya menempatkan bahan peledak dan mengatur waktunya supaya
waktu ledakan bisa berurutan. Selama misi ini berjalan, Dr. Brazzelton dan Dr.
Conrad tewas. Setelah semua usaha dilakukan, ledakan besar berhasil diciptakan
dan membuat rotasi inti bumi kembali berjalan dengan baik.

Dr. Josh dan Rebecca yang awalnya terperangkap dalam kerak bumipun
akhirnya berhasil dan menembus lempeng tektonik hingga ke permukaan laut.
Namun karena banyaknya kerusakan pada komponen pesawat, alat komunikasi
mereka terputus dan membuat pemerintah sulit melacak keberadaan kapal bor itu di
samudera luas sampai sinyal ultrasound berdaya rendah yang digunakan terbaca
oleh Theodore. Di akhir film Theodore mengunggah informasi tentang misi yang
mereka jalankan dan semua anggota tim tersebut hingga seluruh dunia mengenal
semua tim dalam misi tersebut sebagai pahlawan.

B. Fenomena Alam atau Kejadian Aneh Dalam Film


1. Fenomena Alam Petir

Pengertian
Petir merupakan suatu fenomena cahaya yang terang benderang yang
dihasilkan oleh tenaga listrik alam yang terjadi diantara awan-awan atau awan
ketanah. Sering terjadi bila cuaca mendung atau badai. Petir merupakan
peristiwa alam yaitu proses pelepasan muatan listrik ( electrical discharge ) yang
terjadi di atmosfer ( Asep Dadan Hermawan, 2010 dalam Nia Nopeliza).

Mekanisme Terjadinya
Timbulnya petir akibat adanya loncatan muatan listrik statis di ionosfir.
Loncatan muatan listrik terjadi pada saat muatan listrik bergerak secara
Bersama-sama. Kejadian ini disebut pengosongan listrik statis. Pengosongan itu
ditunjukkan oleh sambaran petir. Muatan listrik dapat hilang dengan
pengosongan. Pengosongan terjadi apabila tersedia suatu jalan bagi elektron-
elektron untuk mengalir dari suatu benda bermuatan ke benda lain. Perpindahan
muatan listrik statis dari satu benda ke benda lain disebut penetralan atau
pengosongan muatan statis. Pengosongan itu lazim juga disebut pentanahan,
karena muatan itu sering dikosongkan dengan cara menyalurkan ke tanah.
Pengosongan muatan statis di udara dapat terjadi sangat besar sehingga
menimbulkan suara dahsyat yang kita sebut guntur.
Secara fisika, petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan
dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa
lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi
(dianggap netral). Seperti kita ketahui, kapasitor adalah sebuah komponen pasif
pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage).
Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana salah satu awan
bermuatan negatif dan awan 5 lainnya bermuatan positif. Petir terjadi karena ada
perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya.
Proses terjadinya muatan pada awan yaitu karena partikel-partikel
penyusun awan bergerak terus menerus secara teratur, dan selama
pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan
negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan
muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara
awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif
(elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan.
Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara.
Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi
ledakan suara.
Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan
tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya
turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan
awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda
muatan. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa apabila medan listrik
antara awan dan tanah melebihi kekuatan tembus udara, maka akan terjadi
pelepasan muatan. Hal ini dapat dilihat dari rumusan berikut ini :

Kuat medan Listrik

Dimana :

Q = muatan lidah petir ( Coulumbs )


r = jangkauan sambaran dari awan ke udara

k = konstanta

Potensial listrik Beda potensial dari suatu muatan listrik di suatu titik di
sekitar muatan tersebut dinyatakan sebagai potensial mutlak atau biasa disebut
potensial listrik saja. Potensial listrik dari suatu muatan listrik q di suatu titik
berjarak r dari muatan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :

Dari persamaan di atas tampak bahwa potensial listrik dapat dinyatakan


dalam bentuk kuat medan listrik, yaitu :

Semakin besar muatan maka beda potensial antara awan dan tanah
akan bertambah sehingga semakin besar pula medan listrik yang terjadi. Jika
medan listrik yang ditimbulkan melebihi kuat medan tembus udara ketanah maka
akan terjadi pelepasan muatan listrik (discharge) pada saat itulah terjadi kilat
atau sambaran petir. ( Abdul Syakur dan Yuningtyastuti, 2006 ).
2. Fenomena Aurora

Dapat disimpulkan bahwa terjadinya aurora disebebkan oleh electron


berenergi tinggi dari matahari yang memasuki atmosfer bagian atas bumi pada
wilayah sempit yang berpusat pada kutub magnet. Warna aurora bergantung
pada atom mana yang terkena, dan ketinggian pertemuannya Hijau - oksigen,
hingga ketinggian 150 mil Merah - oksigen, ketinggian di atas 150 mil Biru -
nitrogen, hingga ketinggian 60 mil Ungu /violet - nitrogen, di ketinggian di atas 60
mil" Angin matahari yang mencapai atmosfer bumi, terdiri dari partikel bermuatan
berkecepatan tinggi, terutama elektron. Elektron berinteraksi dengan atom-atom
di atmosfer, keluar darinya, dan atom-atom yang tereksitasi memancarkan
sejumlah radiasi.
Medan magnet bumi memaksa partikel bergerak sepanjang jalur
melengkung, mengelilingi kutub magnet. Persamaan emisi radiasi adalah hf=E2-
E1 dimana f adalah frekuensi cahaya yang dipancarkan (yang menentukan
warna) dan E1, E2 adalah energi awal dan akhir atom.
Bentuk dan tarian aurora borealis diatur oleh gaya Lorentz: F=q(E+vxB)
(http://www.britannica.com/EBchecked/topic/348139/Lorentz-force) dengan q
adalah muatan, E adalah muatan medan listrik, B adalah medan magnet dan v
adalah kecepatan partikel.
3. Lapisan Ozon Yang Terbuka

Pengukuran ozon permukaan (O3) dilakukan dengan menggunakan


instrument TEI Tipe 49C Ozone Analyzer. Detail mengenai metode pengukuran
dan hasil pengukuran beserta koreksinya ini dapat dilihat pada publikasi lain
(Klausen et al., 2003; Mairisdawenti, 2014). Resolusi data dibuat menjadi
agregat per-jam untuk selanjutnya diproses sesuai dengan keperluan
perhitungan nilai ISPU, keluaran data konsentrasi O3 memiliki satuan parts per-
billion (ppb).
C. Kesimpulan

Setelah menyaksikan film the core terdapat beberapa ketidakakuratan ilmiah


yang muncul dalam film seperti inti bumi yang mati dan bumi berhenti berputar pada
porosnya, jika hal ini terjadi dalam kehidupan nyata, maka seisi bumi sudah
terlempar. Hal ini sama seperti saat kita mengemudi dalam kecepatan tinggi
kemudian mengerem mendadak, mengingat bumi berputar dengan kecepatan
1.770km/jam dan tiba-tiba berhenti.

Anda mungkin juga menyukai