Anda di halaman 1dari 5

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS TERKAIT SAMPEL

COVID-19
Nomor Dokumen : Nomor Revisi : 0 Halaman :
UPTD
LABORATORIUM
01/05
KESEHATAN
MASYARAKAT
KABUPATEN
BANGLI
Tanggal Terbit: Di tetapkan oleh :
STANDAR Kepala UPTD Laboratorium
OPERASIONAL 02 Januari 2024 Kesehatan Masyarakat
Kabupaten Bangli
PROSEDUR
(SOP)

Ns.I Nyoman Suarnawa, S.Kep


NIP. 19770820 200501 1 014
Merupakan prosedur yang diterapkan oleh petugas ruang
PENGERTIAN Virologi dalam melaksanakan pengelolaan limbah medis terkait
sampel Covid-19
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan :
1. Pengelolaan sampah/limbah B3 medis yang terkait
dengan spesimen COVID-19 (antara lain Alat Pelindung
Diri /APD, alat dan spesimen swab oro-nasoaring).
2. Pengendalian, pencegahan, dan memutus penularan
COVID 19 serta menghindari terjadinya penumpukan
limbah yang ditimbulkan dari penanganan COVID-19.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan
Masyarakat Kabupaten Bangli Nomor 03/Labkesmas/I/2024
Tanggal 02 Januari 2024 tentang Jenis Pelayanan
PROSEDUR 1. Alat dan bahan
a. APD level II terdiri dari:
1) Gown
2) Goggles (Pelindung Mata)
3) Hand soon
4) Nurse Cap

UPTD Laboratorium Kesehatan Masyarakat Kabupaten Bangli tidak menerima suap dan/ gratifikasi
dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi, silahkan laporkan
Melalui labkesmasbangli@gmail.com 1
5) Sepatu kerja
6) Masker bedah
b. Baju kerja warna marun
c. Tissue
d. Sabun cair
e. Ember
f. Klorin 10% /Alkohol 70%
g. Kantong plastik kuning
h. Kantong plastik hitam
2. Cara Kerja
a. Petugas laboratorium memasukkan sampah/limbah B3
medis yang dihasilkan ke dalam kantong plastik warna
kuning yang bersimbol “biohazard” diberi label limbah
medis COVID-19
Tata cara pengelolaan limbah di ruang Virologi.
1) Limbah cair mengandung agen biologis berbahaya
a) Masukkan cairan ke dalam wadah tahan bocor
seperti botol tertutup.
b) Tambahkan klorin 10%.
c) Diamkan minimal 30 menit.
d) Sampah cair bisa langsung dibuang di zink.
2) Limbah padat mengandung agen biologis berbahaya
(limbah VTM)
a) Limbah VTM sisa sampel COVID-19 yang telah
diperiksa sebelum dimusnahkan, dimasukkan ke
dalam plastik autoclaf dan disimpan pada deep
freezer -70°C. Limbah VTM tersebut dilakukan
pemusnahan setiap satu bulan sekali (setiap
minggu pertama pada bulan berikutnya) atau jika
volume limbah telah mencapai ¾ volume
penyimpanan dalam deep freezer.
b) Limbah VTM diautoclaf sebelum dikumpulkan
menjadi satu dengan limbah medis B3 lainnya di
tempat pembuangan akhir.
UPTD Laboratorium Kesehatan Masyarakat Kabupaten Bangli tidak menerima suap dan/ gratifikasi
dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi, silahkan laporkan
Melalui labkesmasbangli@gmail.com 2
3) Peralatan medis terkontaminasi yang dapat
dipergunakan kembali
a) Jangan digabungkan dengan peralatan habis
pakai atau disposibel.
b) Peralatan harus diautoklaf dulu sebelum dicuci.
4) Peralatan laboratorium yang habis pakai
a) Pembuangan tip mikro pipet : buang tip pada
wadah plastik yang kuat, tidak dapat dilubangi
oleh ujung tip. Jika wadah penuh, buang tip ke
tempat pembuangan sampah untuk di insenerasi.
Jika tip berasal dari specimen atau DNA/RNA
harus direndam klorin 10% dahulu sebelum
diautoklaf dan dibuang ke tempat sampah.
b) Pembuangan tabung plastik : Jika tidak
terkontaminasi dapat langsung dibuang di plastik
biohazard. Jika terkontaminasi harus direndam
dulu dengan klorin 10% sebelum di autoklaf dan
dibuang ketempat sampah.
c) APD yang terkontaminasi dimasukkan ke dalam
kantung sampah biohazard dan diautoklaf.
Setelah autoklaf, letakkan limbah dalam di dalam
kantung sampah hitam dan letakkan
berdampingan dengan limbah yang akan diambil
pekerja untuk diinsenerasi.
5) Limbah kimia berbahaya
a) Tidak boleh dibuang di sink.
b) Simpan dalam wadah tertutup dan tandai
dengan kata ‘limbah berbahaya’.
c) Tandai wadah dengan nama kimianya dan
bukan formula kimianya.
d) Tandai dengan tanggal pertama kali limbah
dimasukkan ke dalam container.
e) Satu kontainer hanya untuk satu jenis limbah
6) Sampah Infeksius
a) Harus diautoklaf pada hari pengambilan kecuali
wadah benda tajam.
b) Wadah benda tajam dibuang jika sudah tersisi
2/3.
c) Sampah yang diautoklaf harus dimasukkan
kedalam kantong hitam untuk kemudian
UPTD Laboratorium Kesehatan Masyarakat Kabupaten Bangli tidak menerima suap dan/ gratifikasi
dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi, silahkan laporkan
Melalui labkesmasbangli@gmail.com 3
diinsenerasi.
b. Petugas laboratorium memastikan hanya
sampah/limbah B3 medis berbentuk padat yang dapat
dimasukkan ke dalam kantong plastik sampah/limbah
B3 medis
c. Petugas laboratorium memastikan jika di dalam limbah
medis padat terdapat sisa cairan tubuh/darah, maka
sisa cairan dibuang ke IPAL
d. Petugas laboratorium memastikan jika kantong plastik
limbah medis COVID-19 sudah terisi ¾ penuh atau
paling lama 12 jam, maka kantong plastik limbah medis
langsung diikat rapat dan selanjutnya diangkut ke
Tempat Penampungan Sementara (TPS) limbah B3.
e. Petugas laboratorium memastikan pada saat
pengangkutan sampah/limbah B3 medis dilakukan
dengan menggunakan alat transportasi khusus limbah
infeksius dan petugas menggunakan APD lengkap
f. Petugas laboratorium mengemas limbah dalam
wadah/kardus dengan ukuran maksimal 50 x 50 cm
dan isolasi rapat (wrapping) atau dilapisi plastik seluruh
kemasan dan memastikan tidak terdapat kebocoran.
g. Petugas laboratorium memberikan simbol infeksius dan
label serta keterangan limbah sangat infeksius.
h. Petugas laboratorium melakukan tindakan disinfeksi
pada limbah B3 medis yang telah diikat menggunakan
desinfektan berbasis klorin dengan konsentrasi 10 %
bila akan diangkut ke pengolah.
i. Petugas laboratorium melakukan desinfeksi dengan
desinfektan klorin 10 % pada TPS limbah B3 medis
secara menyeluruh sekurang-kurangnya sekali dalam
sehari
j. Untuk sampel VTM, pemusnahan sampel VTM
dilakukan setiap 1 bulan sekali atau jika penyimpanan
sampel telah terisi 2/3 volume penyimpanan.
Pemusnahan dilakukan setiap awal bulan pada bulan
berikutnya.
k. Petugas laboratorium memastikan penyimpanan limbah
medis B3 COVID-19 hanya boleh paling lama 2 x 24 jam
pada suhu ruangan. Untuk sampah infeksius dapat
disimpan pada suhu ruang sampai container
UPTD Laboratorium Kesehatan Masyarakat Kabupaten Bangli tidak menerima suap dan/ gratifikasi
dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi, silahkan laporkan
Melalui labkesmasbangli@gmail.com 4
penyimpanan penuh, tetapi tidak lebih lama dari 30
hari dari tanggal sampah dihasilkan. Jika container
penuh, segera hubungi perusahaan pengolahan
sampah.
l. Petugas laboratorium menimbang limbah medis COVID-
19 dan selanjutnya diangkut oleh pihak ketiga yang
berizin untuk dimusnahkan (incinerator).
m. Petugas laboratorium yang telah selesai melakukan
pekerjaan pengangkutan limbah medis COVID-19
segera melepaskan APD yang telah digunakah sesuai
prosedur dan buang APD ke kantong plastik kuning
yang berlabel limbah medis COVID-19.
n. Petugas laboratorium melakukan tindakan cuci tangan
pakai sabun dengan air mengalir dan mandi.
o. Petugas laboratorium melakukan pencatatan dan
pelaporan pada buku kerja pengelolaan Limbah Medis
B3
3. Pengendalian mutu
a. Petugas laboratorium memastikan setiap kegiatan
dilaksanakan sesuai dengan SOP yang berlaku.
b. Petugas laboratorium memastikan setiap kegiatan
tercatat dalam logbook pengelolaan limbah B3
UNIT TERKAIT Ruang laboratorium biologi molekuler

REFERENSI Pedoman Pemeriksaan PCR SARS-CoV2 Bagi Petugas


Laboratorium

UPTD Laboratorium Kesehatan Masyarakat Kabupaten Bangli tidak menerima suap dan/ gratifikasi
dalam bentuk apapun. Jika terdapat potensi suap atau gratifikasi, silahkan laporkan
Melalui labkesmasbangli@gmail.com 5

Anda mungkin juga menyukai