MODUL
Telah menjadi rahasia umum bahwa proyek konstruksi merupakan salah satu kegiatan yang
kotor, penuh dengan sisa-sisa material yang menumpuk dan lain-lain. Oleh sebab itu, untuk
proyek-proyek yang manajemennya tertata dengan baik dan terstruktur pasti menempatkan
manajemen housekeeping di bawah manajemen K3 untuk mengatasi permasalahan-permasalahan
sampah yang dihasilkan dalam sebuah proyek konstruksi tersebut. Sebenarnya apa itu
housekeeping dalam sebuah proyek? Pada kesempatan ini akan diulas tentang manajemen
housekeeping dalam sebuah proyek.
Secara Etimologi kata housekeeping berasal dari kata house dan keep (Inggris) yang juga sering
disebut dengan kata tata graha dalam bahasa Indonesia. House berarti tempat tinggal, keep
diartikan mengurus rumah tangga. Secara harfiah, kata housekeeping diartikan sebagai
pengaturan dan pemeliharaan rumah. Maka dari kata house keeping tersebut dapat diartikan
dengan pemeliharaan dan perawatan rumah tangga yang meliputi semua perabotan yang ada baik
yang bergerak atau yang tidak bergerak.
Romekso, (2001 : 5) menyatakan: “housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan
keeping ( to keep ) yang berarti memelihara, merawat,atau menjaga. Housekeeper adalah orang
yang bertugas menjaga, merawat, serta memelihara “rumah.”
Manajemen Tata Graha (5S GOOD HOUSE KEEPING) adalah penataan tempat, dimana tempat
yang dimaksud dalam Tata Graha adalah tempat lingkungan dimana kita bekerja, baik itu di
perkantoran maupun dipabrik. Manajemen Tata Graha mengandung arti bahwa bagaimana kita
mengkondisikan tempat kerja agar menjadi aman dan nyaman sehingga kegiatan pekerjaan
menjadi aman dan nyaman sehingga kegiatan pekerjaan kita tidak terganggu yang akhirnya
tujuan atau sasaran yang ingin dicapai terpenuhi.
Housekeeping dianggap sebagai kegiatan yang bersifat preventif sekaligus sebagai upaya
pengendalian. Housekeeping yang baik perlu diterapkan sejak awal mulai dari rancangan suatu
proses, dikembangkan sesuai dengan perubahan yang terjadi, dipantau dan dievaluasi secara
terus menerus melalui dukungan dan kerjasama semua pihak terkait seperti pihak manajemen,
pekerja dan para profesional dibidangnya masing-masing. Prinsip umum housekeeping bukan
sekedar kebersihan tempat kerja melainkan juga mengupayakan penempatan peralatan yang
tepat,sesuai dan benar.
Untuk manajemen housekeeping dalam proyek konstruksi area kerjanya antara lain menciptakan
sistem keamanan yang baik bagi tenaga kerja atau tukang dan membuat lingkungan kerja
menjadi bersih. Tugas lainnya adalah menyediakan lokasi khusus yang digunakan untuk
membuang atau menyimpan sisa material atau kotoran lain agar lingkungan yang ada di tempat
tersebut tetap bersih.
Tugas selanjutnya yaitu menyediakan tempat khusus untuk menyimpan material-material, bahan
bangunan serta peralatan pekerja yang digunakan di proyek agar terlindung dan terjaga dan
apabila material atau peralatan tersebut sewaktu-waktu dipakai maka dapat ditemukan lebih
cepat.
Manajemen housekeeping juga harus menyediakan tempat sampah untuk membuang kotoran
serta tempat khusus untuk menyimpan limbah yang sekiranya bisa menimbulkan bahaya jika
terhirup oleh hidung atau berterbangan karena tertiup angin maupun benda lain yang terbakar.
Dalam waktu tertentu manajemen housekeeping bisa mengadakan rapat dengan level di
bawahnya dengan tujuan untuk memberitahu kepada segenap karyawan untuk mau mematuhi
peraturan yang telah dibuat dan disepakati demi keamanan mereka sendiri.
Jika manajemen housekeeping ini tercipta dengan baik, maka semua tenaga kerja yang sedang
ada dan sedang melakukan tugas bisa merasa nyaman. Dengan tercipatnya kondisi pekerja yang
nyaman maka sudah dipastikan akan menjadikan lingkungan di sekitar juga akan nyaman dan
tidak terganggu adanya kegiatan pelaksanaan proyek maupun pencemaran lingkungan dari
proyek tersebut.
FUNGSI UTAMA
Fungsi utama dari Housekeeping Department adalah menjaga semua area hotel tetap bersih dan
memastikan sanitasi yang sempurna sebagai bagian dari pelayanan yang nyata terhadap para
tamu dan konsumen. Housekeeping attendant membersihan karpet dan furnitur di koridor, kamar
tamu dan public area. Mereka mengumpulkan sampah dan mengosongkan keranjang sampah,
mengganti seprai dan membereskan tempat tidur. Mengisi ulang sabun dan tisu toilet di public
toilet dan mengganti peralatan mandi dan perlengkapan di kamar tamu. Mereka membersihkan
dan memoles furnitur. Di beberapa hotel, mereka juga harus membawakan barang-barang yang
diminta para tamu, seperti boks bayi, extra bed, dll. Tangan-tugas fisik ini merupakan kewajiban
Housekeeping Attendant dan staf kebersihan yang sebenarnya.
FUNGSI PENGAWASAN
Dalam bisnis perhotelan pekerjaan mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan pembersihan
dilakukan oleh floor supervisor dan manajer Housekeeping. Mereka menentukan kamar atau
wilayah mana yang harus dibersihkan, membuat jadwal kerja, menetapkan tugas dan memeriksa
ulang pekerjaan yang telah dilakukan secara ketat. Penjadwalan sering membutuhkan koordinasi
dengan departemen lain di hotel untuk menghindari terganggunya layanan lain yang sedang
berlangsung. Supervisor juga memastikan bahwa peralatan Housekeeping, seperti penyedot
debu, Pemoles lantai, dll dipelihara dengan baik. Saat menerima pengaduan atau complain dari
tamu, mereka harus menginvestigasi permasalahan tersebut dan memastikan bahwa
permasalahan itu ditangani dengan baik.
FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi manajemen Housekeeping dijalankan oleh tingkatan supervisor yang lebih tinggi atau
manajer, tergantung pada ukuran hotel atau skala operasionalnya. Personel yang menjalankan
fungsi ini harus memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam hal pengawasan, pengadaan,
pengelolaan anggaran dan pemecahan masalah. Sebagai contoh, manajer menetapkan standar
Housekeeping dan mengawasi pelatihan – pelatihan terhadap karyawan baru. Mengadakan sesi
in-service, menjelaskan kebijakan perusahaan dan mengawasi penggunaan peralatan. Manajer
juga mengontrol persediaan, mengurusi catatan penggajian, mengelola anggaran departemen dan
mengatur pengeluaran serta menyediakan laporan tingkat hunian, dll. Peran lain yang tak kalah
penting adalah membantu menjaga moral dan semangat bawahannya tetap tinggi dan
memastikan bahwa prosedur keselamatan dipatuhi.
PERSYARATAN
Housekeeping personnel pada tingkatan awal (entry level) biasanya belajar dengan membantu
pekerja berpengalaman. Meskipun tidak ada pendidikan formal yang diperlukan, namun mereka
harus berada dalam kondisi fisik yang layak. Untuk memulai karier di kapal pesiar, beberapa
perusahaan menetapkan personnelnya memiliki setidaknya pendidikan singkat mengenai lingkup
kerja dan tanggung jawab housekeeping. Untuk supervisor biasanya membutuhkan setidaknya
ijazah sekolah tinggi dan pengalaman dalam Housekeeping. Pada tingkat manajemen, biasanya
akan perlu pengalaman sebagai supervisor Housekeeping ditambah pengetahuan tentang
software komputer (office). Meskipun tidak selalu diperlukan, pendidikan perguruan tinggi
memberi Anda peluang untuk promosi. Gelar sarjana dalam manajemen perhotelan atau referensi
dari Asosiasi Eksekutif Housekeepers International amat sangat diperlukan bagi calon pelamar
yang ingin berkarier di tingkatan manajemen.
Kenyamanan tamu dan masa tinggal yang lama merupakan prioritas yang utama di industri
perhotelan. Selain itu tamu yang kembali (repeater) juga merupakan tujuan yang harus dicapai
oleh semua pelaku bisnis perhotelan. Ruangan dan kamar-kamar yang bersih menjadi kesan dan
pengalaman tak terlupakan bagi tamu sehingga diharapkan dapat kembali lagi dan memberi
referensi kepada klien potensial lainnya. Meskipun peraturan Housekeeping mungkin berbeda
dari satu hotel ke yang lain, ada satu aturan dasar dan standar yang harus dipenuhi oleh semua
hotel. Tujuan utama dari Housekeeping adalah untuk menawarkan suasana yang bersih dan
higienis demi kenyamanan tamu dan pelanggan.
MEMASUKI KAMAR TAMU
Housekeeping attendant / Roomboy harus mengatur jadwal pekerjaan mereka agar tidak
mengganggu kenyamanan tamu. Mereka diwajibkan mengetuk pintu dan menunggu sekitar 10
detik sebelum mengetuk lagi dan berseru; "Housekeeping." Jika tidak ada respon setelah tiga kali
ketukan, diperbolehkan membuka pintu sedikit untuk memastikan kamar dalam keadaan kosong
sebelum masuk dan memulai pekerjaan. Jika tidak ada tanggapan dari kamar tamu dan pintu
terkunci dari dalam, pada waktu yang telah ditentukan, biasanya 24 jam, seorang Roomboy harus
memberitahu atasannya. Supervisor harus memanggil petugas keamanan untuk mengkonfirmasi
bahwa tamu tersebut aman
KEGIATAN PEMBERSIHAN
Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah, wisma, hotel, dan to keep yang
berarti merawat atau memeilihara. Jadi house keeping adalah bagian atau department yang mengatur
atau menata peralatan, menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan, dan member dekorasi dengan
tujuan agar hotel tampak rapi, bersih, menarik dan menyenagkan penghuninya (Agusnawar, 2000:20).
Housekeeping Departement juga berarti bagian yang bertugas dan bertanggungjawab untuk
menjaga kebersihan, kerapian, keindahan dan kenyamanan diseluruh area hotel, baik di luar gedung
maupun didalam gedung, termasuk kamar-kamar tamu, ruangan-ruangan yang disewa oleh para tamu,
restaurant, office serta toilet ( Rumekso, 2002:1).
Tujuan utama pengelolaan department housekeeping disuatu hotel adalah untuk mencapai
pengelolaan department yang efekif dan efisien, yaitu pemberdayaan semua sumber dan unsure yang
tersedia untuk mendukung visi dan misi hotel dalam menyajikan produk dan pelayanan kepada para
tamu. Hasil pengelolaan department housekeeping yang baik yaitu berupa kebersihan, penampilan
faslitas dan produk hotel tentu akan dapat menarik tamu untuk menginap
1. Exc. Housekeeper
a.Tugas Pokok
Mengerahkan dan mengawasi seluruh bawahan secara langsung serta mengontrol operasional sehari-
hari di tata graha, sehingga dapat berjalan lancar.
b. Rincian Tugas
1. Menerncanakan program kerja dan anggaran department tatagraha.
2. Menhubungi kantor depan untuk mendapatkan pemberitahuan mengenai today’s expected arrival list,
guest in house list, VIP list dan departure list sebelum memulai tugasnya dan kemudian meneruskannya
kesetiap penyelia kamar (room supervisor)
3. Memberi perhatian khusus kepada tamu-tamu VIP.
4. Mengkoordinir bidang kerja seluruh karyawan dalam lingkungan tatagraha.
5. Mengerjakan pemeriksaan dan pencatatan terhadap barang-barang yang hilang atau rusak.
6. Mengadakan pengawasan agar rencana kerja yang telah disusun dapat berjalan dengan sebaik-
baiknya.
7. Menampung, menelaah, dan bertindak sebaik-baikya terhadap semua complaint dari tamu.
8. Mengadakan pelatihan dan memberikan petunjuk-pentunjuk penggunaan metode kerja yang benar serta
menciptakan suasana kerja yang harmonis didepartemen tatagraha.
9. Bertanggungjawab atas pengeluaran semua biaya untuk keperluan operasional tatagraha yang meliputi
pembelian alat-alat atau bahan pembersih, lena dan lain-lain.
10.Membuat evaluasi kerja bawahan setiap bulan/tahun.
11. Membina hubungan kerjasama yang haromonis dengan kepala depertemen atau bagian lain.
3. Room Supervisor
a. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengontrol pekerjaan para pramukamar atau roomboy/roommaid, sehingga dapat
berjalan sebagaimana ditentukan dalam petunjuk pelaksanaan tugas atau standard operating procedure
yang berlaku di sepertemen tatagraha, khususnya untuk pekerjaan yang berhubungan dengan
pembersihan kamar tamu.
b. Rincian Tugas
1. Mengadakan briefing dengan para roomboy/roommaid mengenai sesuatu hal yang menyangkut
keadaan tamu, misalnya tentang tamu VIP dan kamar yang harus segera dibersihkan karena ada tamu
yang akan C/I.
2. Menerima tugas dari Asst. Exc. Housekeeper
3. Membagikan pass key atau room key dan peralatan kepada masing-masing roomboy/roommaid.
4. Membagikan kebutuhan cleaning material kepada roomboy/roommaid sesuai dengan jumlah kamar
yang dibersihkan.
5. Membuat room report sebagai sumber dalam pembuatan housekeeping report.
6. Melaporkan kehilangan atau kerusaka-kerusakan dalam kamar tamu ke kantor tatagraha atau
housekeeping office.
7. Mengecek dan meneliti hasil kerja para roomboy/roommaid dalam membersihkan kamar tamu.
8. Mengecek dan meneliti hasil kerja atau perbaikan yang dilakukan oleh engineering.
9. Membuat laporan atas pekerjaan yang dilakukan pada hari itu dan menulisnya di log book.
10. Menerima kunci kamar atau pass key dari roomboy/roommaid dan memeriksa roomboy/roommaid
trolley cart setiap pergantian shift
11. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan tugas-tugas bawahan (sambil membimbing, mengarahkan,
melatih dan memotivasi)
12. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
13. Membantu bawahan untuk menghadapi masalah.
14. Menerima dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.
15. Selalu tampil rapi, baik diri maupun ruangan kerja, sikap ramah dan sopan serta selalu siap membantu.
4. Roomboy
a. Tugas Pokok
Bertanggungjawab atas kebersihan dan kelengkapan kamar-kamar tamu.
b. Rincian Tugas
1. Datang kehotel tepat pada waktunya sesuai dengan jam masuk.
2. Memasuki pintu hotel melalui pitu masuk karyawan.
3. Mengenakan pakaian seragam.
4. Mencata jam kedatangan padatime card stamping machine.
5. Hadir di area kerja 15 menit sebelumnya.
6. Memeriksa keadaan semua kamar pada permulaan shift dan menulis situasi kamar sesuai dengan
status kamar di work plan.
7. Memeriksa kelangkapan trolley cart yang meliputi guest supllies, linen supplies dan cleaning material.
8. Melaksanakan pembersihan kamar tamu, yang meliputi penataan tempat tidur, melengkapi
perlengkapan tamu dan membersihkan kamar mandi.
9. Membuat laporan keadaan kamar yang sudah dibersihkan.
10. Melaporkan kerusakan dan kehilangan kepada penyelia kamar dan kepada front office cashier. Apabila
kerusaka dan kehilangan terjadi akibat kesalahan tamu, biaya ganti rugi dibebankan kepada tamu.
11. Mengembalikan linen dan towel, baik yang kotor maupun yang bersih ke roomboy station sesuai dengan
jumlah yang diberikan kepadanya.
12. Mengatur dan membersihkan kembali roomboy/roommaid trolley cart.
13. Apabila ada tamu yang C/I atau C/O, roomboy/roommaid harus segera meneliti perlengkapan, sehingga
dapat diketahui ada tidaknya barang-barang milik hotel yang terbawa oleh tamu atau barang-barang milik
tamu yang tertinggal.
14. Melaporkan kepada penyelia kamar, apabila ada tamu yang pindah kamar atau sakit.
15. Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh atasan.
5. Minibar Staff
Secara manajemen minibar staff berada dibawah department Food and Beverage, namun secara
operasionalnya lingkup kerjanya berada dibawah housekeeping department.
6. Houseman Supervisor
a. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengkoordinir para houseman agar dapat menjalankan fungsinya untuk menjaga
kebersihan area hotel yang merupakan tanggungjawabnya.
b. Rincian Tugas
1. Memberi pengarahan atau briefing kepada para houseman .
2. Memimpin dan mengawasi pekerjaan houseman
3. Mengecek semua tempat yang menjadi tanggungjawab houseman.
4. Mengawasi pemeliharaan alat-alat pembersih, misalnya floor machine dan vacuum cleaner.
5. Memimpin penyusunan atau set up furniture apabila ada function disuatu tempat dan apabila ada
perubahan susuanan ruangan.
6. Merencanakan program general cleaning
7. Membina, mengerahkan dan melatih bawahan agar terampil pada bidang pekerjaannya.
8. Mengontrol pemakaian alat dan bahan pembersih yag dipakai dalam pembersihan sehari-hari.
9. Mngawasi hasil kerja houseman secara rutin.
10. Bertanggung jawab atas kebersihan ruangan umum, outlet dan kantor management.
11. Memebuat jadwal kerja para houseman.
12. Membina kerja sama dengan para penyelia departemen lain.
13. Membuat laporan harian atau bulanan kepada Asst. Exc. Housekeeper
7. Houseman
a. Tugas pokok
Bertanggung jawab atas kebersihan public area secra keseluruhan, yang meliputi kantor management,
koridor, loby, restaurant, public toilet dana lain-lain yang merupakan tnggung jawabnya
b. Rincian Tugas
1. Datang ke hotel tepat waktu sesuai dengan jam masuk
2. Memasuki hotel melalui pintu masuk karyawan
3. Mengenakan pakaian seragam atau uniform
4. Mencatat jam kedatangan pada time card stamping machine
5. Hadir di area kerja 15 menit sebelumnya
6. Selalu menjaga loby area agar tetap bersih dan rapi
7. Membersihkan toilet-toilet umum yang ada di hotel
8. Menyiapkan alat-alat kerja sesuai dengan tugas yang akan dikerjakan.
9. Menerima pengarahan atau briefing dari atasan mengenai peleksanaan tugas harian
10. Membersihkan dan memperbaiki hotel, baik di kamar tamu maupun di public area.
11. Melaporkan setiap ada kerusakan, baik kerusakan perlengkapan hotel maupun alat-alat kerja kepada
atasan.
12. Membersihkan dan merapikan alat-alat kerja di tempat penyimpanaan.
13. Melaksanakan tugas secara periodik menurut jadwal yang telah dibuat oleh atasan, seperti general
cleaning di function room, floor lobby dan sebagainya.
14. Melaporkan pekerjaan yang belum selesai dikerjakan
15. Membina kerjasama yang harmonis, baik dengan teman sekerja maupun pekerja di departemen yang
lain.
9. Gardener
a. Tugas pokok
Menjaga keindahan hotel, khususnya perkerjaan menata pertamanan hotel
b. Rincian tugas
1. Datang ke hotel tepat waktu sesuai dengan jam masuk
2. Memasuki hotel melalui pintu masuk karyawan
3. Mengenakan pakaian seragam atau uniform
4. Mencatat jam kedatangan pada time card stamping machine
5. Hadir di area kerja 15 menit sebelumnya
6. Menyiapkan alat-alat kerja sesuai dengan tugas yang akan dikerjakan.
7. Menerima pengarahan atau briefing dari atasan mengenai pelaksanaan tugas harian
8. Melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan oleh atasan
9. Membina kerjasama yang harmonis, baik dengan teman sekerja maupun pekerja di departemen yang
lain.
10. Membersihkan dan merapikan alat-alat kerja di tempat penyimpanaan.
15. Washer
a. Tugas Pokok
Seksi ini bertanggung jawab pada pencucian pakaian yang dilakukan secara laundry menggunakan air
dan obat cuci.
b. Rincian Tugas
1. Menerima cucian kotor yang siap dicuci.
2. Menyortir cucian menurrut warna ( gelap dan luntur ), terang ( terang dan tidak luntur), dan putih.
3. Bila menurut hasil pemeriksaan bahan pakaian dapat rusak atau susut karena mesin cuci dan air panas
maka pakaian tersebut dicuci secara manual.
17. Valet
a. Tugas Pokok
Petugas ini bertanggung jawab atas pengembalian cucian kotor ke laundry dan penngiriman cucian
bersih kepada tamu di kamar.
C. SEKSI-SEKSI PADA HOUSEKEEPING DEPARTEMENT
Untuk menunjang kelancaran tugas sehari-hari dan agar dapat menjangkau seluruh tugas,
housekeeping department dibagi menjadi beberapa seksi menurut areal tugas masing-masing.
Jika jam dinas room boy/room attendant dibagi menjadi dua shift, maka jam dinasnya adalah:
a. Morning Shift (dinas pagi) pukul : 07.00 – 15.00
b. Evening Shift (dinas sore) pukul : 15.00 – 23.00
Tetapi ada juga morning shift dari pukul 06.00 – 14.00 atau jam 08.00 – 16.00, sedang evening shift dari
pukul 14.00 – 22.00 atau pukul 16.00 – 00.00
Jika room boy dibagi menjadi tiga shift :
a. Morning shift, pukul: 06.00 – 14.00, 07.00 – 15.00 atau 08 – 16.00
b. Evening shift, pukul: 14.00 – 22.00, 15.00 – 23.00 atau pukul 16.00 – 00.00
c. Night shift, pukul; 22.00 – 06.00, pukul 23.00 – 07.00 atau 00.00 – 08.00
Mengatur jumlah kamar yang harus dibersihakan oleh seorang room boy tergantung pada dtruktur
organisasi dan tipe property hotel bersangkutan. Dalam suatu hotel, setiap room boy biasanya
diharapkan untuk mampu membersihkan 14 hingga 18 kamar tamu per hari. Jumlah jam kerja per hari 8
jam (480 menit). Dalam waktu 480 menit dikurang waktu makan siang selama 30 menit ditambah waktu
untuk beristirahat sealam 15 menit, maka sisa waktu 480menit – 30menit – 15menit=435menit. Dilihat dari
situasi ini maka room boy harus mampu membersihkan setiap kamar selama 435 menit : 18 kamar = 24,
17 menit
Namun hotel size, tipe hotel juga berpengaruh terhadap jumlah kamar yang akan dibersihkan beserta
waktu yang dibutuhkan oleh seorang roomboy untuk membersihkan kamar tamu.
Employee area, Area karyawan biasanya tertutup untuk tamu, tapi mereka juga layak mendapat
pembersihan yang sama dengan area umum.
Prosedur pengambilan dan pengiriman linen restoran, bar, dan banquet sebagai berikut :
a. Semua linen yang kotor dari outlet dikirim ke linen section dan dicatat dalam linen laundry delivery.
b. Setelah linen kotor diserahkan kepada linen attendant, oleh linen attendant akan ditukar dengan yang
bersih sesuai catatan.
Hal ini tidaklah mutlak, tetapi sangat tergantung terhadap kemampuan hotel serta management policy.
Adapun pengadaan parstock ini meliputi semua perlengkapan yang diperlukan baik di Floor Section
maupun Food and Beverage Outlet. Minimal perlengkapan linen yang harus dimiliki oleh suatu hotel
dalam operasinya adalah 3 par dengan asumsi :
1 par terpasang
1 par kotor
1 par siap pakai
Pemakaian linen yang berlebihan akan mempercepat kerusakan linen, karena seringnya dicuci sedang
proses pencucian itu sendiri memerlukan bahan kimia dan proses steam up panas. Bila memiliki 3 par
stock, artinya setiap linen yang ada akan memperoleh giliran dicuci ( setelah dipergunakan ) 3 hari sekali
( 10 kali sebulan ). Jika umur linen 300 x pencucian, maka linen tersebut akan dapat dipergunakan
selama 30 bulan atau 2,5 tahun.
Untuk menghitung parstock yang diperlukan Floor section, yaitu linen supplies yang digunakan di dalam
kamar tamu (guest room), rumusnya adalah sebagai berikut :
Contoh :
Sebuah hotel memiliki 50 buah kamar twin bed room. Satu bed dipasangi 3 single sheet. Satu kamar
( dengan dua bed ), berarti sheet yang dipasang 6 pcs ( helai ). Bila hotel tersebut menggunakan 3 par
stock single sheet, maka jumlah sheet yang diperlukan adalah :
50 x 6 x 3 = 900 pcs.
Keterangan :
50 = jumlah kamar
6 = sheet yang terpasang
3 = parstock
Sedangkan linen supplies yang dipergunakan oleh Food and Beverage Department adalah sebagai
berikut :
a. Multon
b. Table cloth
c. Napkin
d. Table skirting
e. Green velvet
f. Tray mat/place mat
g. Glass cloth
h. Kitchen towel
i. Apron
j. Service napkin
UNIFORM SLIP
Name :
Dept. : Date :
(..…………………)
d. Laudry Section
Hubungan laundry departemen dengan departemen lain yang ada di dalam hotel
Dalam pelalsanaan kerjanya laundry departemen selalu berhubungan dengandepartemen-
departemen lain di dalam hotel, dimana tanpa dukungan antara satu dengan bagian lain maka tidak
mungkin bagian tersebut dapat beroperasi secara maksimal, dimana hubungan kerjanya selalu bersifat
timbal balik. Adapun laundry departemen dalam hubungan kerjasamanya didalam operasionalnya hotel
selalu berkaitan dengan bagian-bagian tersebut dibawah ini, yaitu:
Jenis-jenis laundry
1. Commercial laundry:
Kegiatan laundry yang bertujuan untuk mencari keuntungan (profit oriented).
Contoh: launderette, sengasex, washete. Dsb.
2. Non – commercial laundry (Private):
Kegiatan laundry yang tidak untuk mencari keuntungan, biasanya hanya untuk kebutuhan sendiri (intern)
Contoh : Asrama, Pabrik
3. Semi commercial laundry:
Kegiatan laundry yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan juag untuk mencari keuntungan.
Contoh: hotel laundry, rumah sakit, kapal pesiar, apartemen.
Kadang-kadang linen, uniform dan laundry section digabung menjadi satu department
tersendiri sesuai dengan work load (bobot tugas yang diembannya) atau menurut besar kecilnya areal
tugas yang menjadi tanggung jawabnya.