Anda di halaman 1dari 27

Manajemen HK

MODUL

ROZI YULIANI, S.STPar, MM

Telah menjadi rahasia umum bahwa proyek konstruksi merupakan salah satu kegiatan yang
kotor, penuh dengan sisa-sisa material yang menumpuk dan lain-lain. Oleh sebab itu, untuk
proyek-proyek yang manajemennya tertata dengan baik dan terstruktur pasti menempatkan
manajemen housekeeping di bawah manajemen K3 untuk mengatasi permasalahan-permasalahan
sampah yang dihasilkan dalam sebuah proyek konstruksi tersebut. Sebenarnya apa itu
housekeeping dalam sebuah proyek? Pada kesempatan ini akan diulas tentang manajemen
housekeeping dalam sebuah proyek.

Secara Etimologi kata housekeeping berasal dari kata house dan keep (Inggris) yang juga sering
disebut dengan kata tata graha dalam bahasa Indonesia. House berarti tempat tinggal, keep
diartikan mengurus rumah tangga. Secara harfiah, kata housekeeping diartikan sebagai
pengaturan dan pemeliharaan rumah. Maka dari kata house keeping tersebut dapat diartikan
dengan pemeliharaan dan perawatan rumah tangga yang meliputi semua perabotan yang ada baik
yang bergerak atau yang tidak bergerak.
Romekso, (2001 : 5) menyatakan: “housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan
keeping ( to keep ) yang berarti memelihara, merawat,atau menjaga. Housekeeper adalah orang
yang bertugas menjaga, merawat, serta memelihara “rumah.”

Manajemen Tata Graha (5S GOOD HOUSE KEEPING) adalah penataan tempat, dimana tempat
yang dimaksud dalam Tata Graha adalah tempat lingkungan dimana kita bekerja, baik itu di
perkantoran maupun dipabrik. Manajemen Tata Graha mengandung arti bahwa bagaimana kita
mengkondisikan tempat kerja agar menjadi aman dan nyaman sehingga kegiatan pekerjaan
menjadi aman dan nyaman sehingga kegiatan pekerjaan kita tidak terganggu yang akhirnya
tujuan atau sasaran yang ingin dicapai terpenuhi.

Housekeeping dianggap sebagai kegiatan yang bersifat preventif sekaligus sebagai upaya
pengendalian. Housekeeping yang baik perlu diterapkan sejak awal mulai dari rancangan suatu
proses, dikembangkan sesuai dengan perubahan yang terjadi, dipantau dan dievaluasi secara
terus menerus melalui dukungan dan kerjasama semua pihak terkait seperti pihak manajemen,
pekerja dan para profesional dibidangnya masing-masing. Prinsip umum housekeeping bukan
sekedar kebersihan tempat kerja melainkan juga mengupayakan penempatan peralatan yang
tepat,sesuai dan benar.

Untuk manajemen housekeeping dalam proyek konstruksi area kerjanya antara lain menciptakan
sistem keamanan yang baik bagi tenaga kerja atau tukang dan membuat lingkungan kerja
menjadi bersih. Tugas lainnya adalah menyediakan lokasi khusus yang digunakan untuk
membuang atau menyimpan sisa material atau kotoran lain agar lingkungan yang ada di tempat
tersebut tetap bersih.

Tugas selanjutnya yaitu menyediakan tempat khusus untuk menyimpan material-material, bahan
bangunan serta peralatan pekerja yang digunakan di proyek agar terlindung dan terjaga dan
apabila material atau peralatan tersebut sewaktu-waktu dipakai maka dapat ditemukan lebih
cepat.

Manajemen housekeeping juga harus menyediakan tempat sampah untuk membuang kotoran
serta tempat khusus untuk menyimpan limbah yang sekiranya bisa menimbulkan bahaya jika
terhirup oleh hidung atau berterbangan karena tertiup angin maupun benda lain yang terbakar.

Dalam waktu tertentu manajemen housekeeping bisa mengadakan rapat dengan level di
bawahnya dengan tujuan untuk memberitahu kepada segenap karyawan untuk mau mematuhi
peraturan yang telah dibuat dan disepakati demi keamanan mereka sendiri.

Jika manajemen housekeeping ini tercipta dengan baik, maka semua tenaga kerja yang sedang
ada dan sedang melakukan tugas bisa merasa nyaman. Dengan tercipatnya kondisi pekerja yang
nyaman maka sudah dipastikan akan menjadikan lingkungan di sekitar juga akan nyaman dan
tidak terganggu adanya kegiatan pelaksanaan proyek maupun pencemaran lingkungan dari
proyek tersebut.

HOUSEKEEPING DI INDUSTRY HOSPITALITY


Meskipun pekerjaannya dianggap ringan dan sederhana, di dalam dunia perhotelan dan
hospitality peran Housekeeping Department sangatlah penting. Dalam hotel dan di kapal pesiar,
misalnya, skala kebersihan yang ketat adalah standar yang diharuskan, dan kesalahan kecil justru
akan menarik perhatian dan memicu keluhan dari tamu. Selain membersihkan secara fisik,
Housekeeping Department juga melakukan fungsi penting lainnya, seperti penjadwalan dan
perencanaan, serta pengelolaan fasilitas tamu. Karena itulah, biasanya, banyak housekeeping
supervisor yang mendapatkan promosi ke jenjang management karena pengalaman pengelolaan
yang baik, terutama bagi yang berpendidikan khusus di bidang hospitality.

FUNGSI UTAMA
Fungsi utama dari Housekeeping Department adalah menjaga semua area hotel tetap bersih dan
memastikan sanitasi yang sempurna sebagai bagian dari pelayanan yang nyata terhadap para
tamu dan konsumen. Housekeeping attendant membersihan karpet dan furnitur di koridor, kamar
tamu dan public area. Mereka mengumpulkan sampah dan mengosongkan keranjang sampah,
mengganti seprai dan membereskan tempat tidur. Mengisi ulang sabun dan tisu toilet di public
toilet dan mengganti peralatan mandi dan perlengkapan di kamar tamu. Mereka membersihkan
dan memoles furnitur. Di beberapa hotel, mereka juga harus membawakan barang-barang yang
diminta para tamu, seperti boks bayi, extra bed, dll. Tangan-tugas fisik ini merupakan kewajiban
Housekeeping Attendant dan staf kebersihan yang sebenarnya.

FUNGSI PENGAWASAN
Dalam bisnis perhotelan pekerjaan mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan pembersihan
dilakukan oleh floor supervisor dan manajer Housekeeping. Mereka menentukan kamar atau
wilayah mana yang harus dibersihkan, membuat jadwal kerja, menetapkan tugas dan memeriksa
ulang pekerjaan yang telah dilakukan secara ketat. Penjadwalan sering membutuhkan koordinasi
dengan departemen lain di hotel untuk menghindari terganggunya layanan lain yang sedang
berlangsung. Supervisor juga memastikan bahwa peralatan Housekeeping, seperti penyedot
debu, Pemoles lantai, dll dipelihara dengan baik. Saat menerima pengaduan atau complain dari
tamu, mereka harus menginvestigasi permasalahan tersebut dan memastikan bahwa
permasalahan itu ditangani dengan baik.

FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi manajemen Housekeeping dijalankan oleh tingkatan supervisor yang lebih tinggi atau
manajer, tergantung pada ukuran hotel atau skala operasionalnya. Personel yang menjalankan
fungsi ini harus memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam hal pengawasan, pengadaan,
pengelolaan anggaran dan pemecahan masalah. Sebagai contoh, manajer menetapkan standar
Housekeeping dan mengawasi pelatihan – pelatihan terhadap karyawan baru. Mengadakan sesi
in-service, menjelaskan kebijakan perusahaan dan mengawasi penggunaan peralatan. Manajer
juga mengontrol persediaan, mengurusi catatan penggajian, mengelola anggaran departemen dan
mengatur pengeluaran serta menyediakan laporan tingkat hunian, dll. Peran lain yang tak kalah
penting adalah membantu menjaga moral dan semangat bawahannya tetap tinggi dan
memastikan bahwa prosedur keselamatan dipatuhi.

PERSYARATAN
Housekeeping personnel pada tingkatan awal (entry level) biasanya belajar dengan membantu
pekerja berpengalaman. Meskipun tidak ada pendidikan formal yang diperlukan, namun mereka
harus berada dalam kondisi fisik yang layak. Untuk memulai karier di kapal pesiar, beberapa
perusahaan menetapkan personnelnya memiliki setidaknya pendidikan singkat mengenai lingkup
kerja dan tanggung jawab housekeeping. Untuk supervisor biasanya membutuhkan setidaknya
ijazah sekolah tinggi dan pengalaman dalam Housekeeping. Pada tingkat manajemen, biasanya
akan perlu pengalaman sebagai supervisor Housekeeping ditambah pengetahuan tentang
software komputer (office). Meskipun tidak selalu diperlukan, pendidikan perguruan tinggi
memberi Anda peluang untuk promosi. Gelar sarjana dalam manajemen perhotelan atau referensi
dari Asosiasi Eksekutif Housekeepers International amat sangat diperlukan bagi calon pelamar
yang ingin berkarier di tingkatan manajemen.

Hotel Housekeeping Rules

Kenyamanan tamu dan masa tinggal yang lama merupakan prioritas yang utama di industri
perhotelan. Selain itu tamu yang kembali (repeater) juga merupakan tujuan yang harus dicapai
oleh semua pelaku bisnis perhotelan. Ruangan dan kamar-kamar yang bersih menjadi kesan dan
pengalaman tak terlupakan bagi tamu sehingga diharapkan dapat kembali lagi dan memberi
referensi kepada klien potensial lainnya. Meskipun peraturan Housekeeping mungkin berbeda
dari satu hotel ke yang lain, ada satu aturan dasar dan standar yang harus dipenuhi oleh semua
hotel. Tujuan utama dari Housekeeping adalah untuk menawarkan suasana yang bersih dan
higienis demi kenyamanan tamu dan pelanggan.
MEMASUKI KAMAR TAMU
Housekeeping attendant / Roomboy harus mengatur jadwal pekerjaan mereka agar tidak
mengganggu kenyamanan tamu. Mereka diwajibkan mengetuk pintu dan menunggu sekitar 10
detik sebelum mengetuk lagi dan berseru; "Housekeeping." Jika tidak ada respon setelah tiga kali
ketukan, diperbolehkan membuka pintu sedikit untuk memastikan kamar dalam keadaan kosong
sebelum masuk dan memulai pekerjaan. Jika tidak ada tanggapan dari kamar tamu dan pintu
terkunci dari dalam, pada waktu yang telah ditentukan, biasanya 24 jam, seorang Roomboy harus
memberitahu atasannya. Supervisor harus memanggil petugas keamanan untuk mengkonfirmasi
bahwa tamu tersebut aman
KEGIATAN PEMBERSIHAN

Petugas housekeeping di hotel diharuskan


mengganti linen, membersihkan lantai, membersihkan semua furniture, kamar mandi, dll. Agar
tetap dalam keadaan hygienis, semua sabun, shampoo, lotion, dan handuk harus diganti setiap
hari. Petugas housekeeping juga harus menggunakan cairan antiseptic yang dianjurkan untuk
membersihkan lantai dan semua permukaan perabot hotel. Sebelum tamu datang dan menghuni
kamar tersebut, supervisor harus memeriksa dan memastikan bahwa petugas housekeeping telah
melakukan prosedur kebersihan yang diberlakukan.

TIP DAN HADIAH


Untuk mengendalikan pencurian, kebanyakan hotel memberlakukan aturan tentang menerima
pemberian dan hadiah dari tamu. Housekeeping personnel harus meminta tamu untuk
menuliskan catatan yang menjelaskan bahwa mereka telah memberikan hadiah. Housekeeping
personnel harus menyerahkan apa pun yang ditemukan di dalam kamar tamu kepada supervisor
mereka dengan slip penerimaan yang menunjukkan nomor kamar dimana item tersebut
ditemukan, untuk membantu para tamu mendapatkan kembali barang-barang yang tertinggal atau
dilupakan. Housekeeping Personnel juga harus menghormati barang-barang pribadi tamu dengan
tidak menyentuh atau memindahkan item yang terlihat mahal atau rapuh. Sebagai tambahan,
beberapa hotel mengijinkan dan memperbolehkan para tamu menunjukkan aresiasi melalui
tipping, Housekeeping Personnel seharusnya tidak meminta atau bernegosiasi tentang jumlah tip-
nya dengan tamu yang bersangkutan. Jumlah tip untuk Housekeeping Personnel berkisar dari
satu sampai lima dolar per malam tergantung pada rate hotel dan kualitas layanannya.
PROFESIONALISME
Sebagai department yang selalu berhubungan langsung dengan tamu, cara housekeeping
personnel menjalankan pekerjaannya sering dijadikan tolok ukur bagi standar sebuah hotel.
Housekeeping personnel harus selalu mengenakan seragam yang bersih dan rapi, serta harus
bersikap dan bertindak secara tepat. Housekeeping Personnel tidak boleh menjawab pertanyaan
dari tamu dengan kasar dan kurang sopan, serta tidak boleh menolak permintaan tamu untuk
membersihkan atau melayani mereka. Housekeeping Personnel harus selalu memenuhi tuntutan
para tamu dalam batasan profesionalisme sehingga memperkuat kesan bagi tamu terhadap
standar hotel yang tinggi.

MANAJEMEN HOUSEKEEPING HOTEL


A. DESKRIPSI

Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah, wisma, hotel, dan to keep yang
berarti merawat atau memeilihara. Jadi house keeping adalah bagian atau department yang mengatur
atau menata peralatan, menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan, dan member dekorasi dengan
tujuan agar hotel tampak rapi, bersih, menarik dan menyenagkan penghuninya (Agusnawar, 2000:20).

Housekeeping Departement juga berarti bagian yang bertugas dan bertanggungjawab untuk
menjaga kebersihan, kerapian, keindahan dan kenyamanan diseluruh area hotel, baik di luar gedung
maupun didalam gedung, termasuk kamar-kamar tamu, ruangan-ruangan yang disewa oleh para tamu,
restaurant, office serta toilet ( Rumekso, 2002:1).

Tujuan utama pengelolaan department housekeeping disuatu hotel adalah untuk mencapai
pengelolaan department yang efekif dan efisien, yaitu pemberdayaan semua sumber dan unsure yang
tersedia untuk mendukung visi dan misi hotel dalam menyajikan produk dan pelayanan kepada para
tamu. Hasil pengelolaan department housekeeping yang baik yaitu berupa kebersihan, penampilan
faslitas dan produk hotel tentu akan dapat menarik tamu untuk menginap

B. TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB

1. Exc. Housekeeper
a.Tugas Pokok
Mengerahkan dan mengawasi seluruh bawahan secara langsung serta mengontrol operasional sehari-
hari di tata graha, sehingga dapat berjalan lancar.
b. Rincian Tugas
1. Menerncanakan program kerja dan anggaran department tatagraha.
2. Menhubungi kantor depan untuk mendapatkan pemberitahuan mengenai today’s expected arrival list,
guest in house list, VIP list dan departure list sebelum memulai tugasnya dan kemudian meneruskannya
kesetiap penyelia kamar (room supervisor)
3. Memberi perhatian khusus kepada tamu-tamu VIP.
4. Mengkoordinir bidang kerja seluruh karyawan dalam lingkungan tatagraha.
5. Mengerjakan pemeriksaan dan pencatatan terhadap barang-barang yang hilang atau rusak.
6. Mengadakan pengawasan agar rencana kerja yang telah disusun dapat berjalan dengan sebaik-
baiknya.
7. Menampung, menelaah, dan bertindak sebaik-baikya terhadap semua complaint dari tamu.
8. Mengadakan pelatihan dan memberikan petunjuk-pentunjuk penggunaan metode kerja yang benar serta
menciptakan suasana kerja yang harmonis didepartemen tatagraha.
9. Bertanggungjawab atas pengeluaran semua biaya untuk keperluan operasional tatagraha yang meliputi
pembelian alat-alat atau bahan pembersih, lena dan lain-lain.
10.Membuat evaluasi kerja bawahan setiap bulan/tahun.
11. Membina hubungan kerjasama yang haromonis dengan kepala depertemen atau bagian lain.

2. Asst. Exc. Housekeeper


a. Tugas Pokok
Menjalankan seluruh tugas dan tanggungjawab exc.housekeeper, apabila yang bersangkutan
berhalangan atau tidak dapat menjalankan tugasnya.
b. Rincian Tugas
1. Membantu exc. Housekeeper untuk membuat program pelatihan, petunjuk pelaksanaan tugas, dan
merencanakan program pelatihan karyawan.
2. Mengontrol hasil keja bawahan, yang meliputi disiplin, hasil kerja, dan mutu pekerjaan.
3. Memonitor dan mengontrol situasi kamar yang ada hubungannya dengan kamar check in/check out,
room change dan Out of Order.
4. Menhadiri pertemuan antar pimpinan bagian bila exc. Housekeeper berhalangan hadir.
5. Mnegontrol pemakaian alat-alat dan bahan pembersih serta perlengkapan tamu.
6. Menyelesaikan masalah yang timbul dalam departemen tatagraha.
7. Mengajukan permohonan pembelian alat-alat dan bahan pembersih, lena, dan perlengkapan tamu
kepada exc. Housekeeper.
8. Memimpin dan membuat jadwal kerja para penyelia.
9. Mengkoordinir para penyelia beserta bawahannya.
10. Mengadakan briefing dengan para penyelia.
11. Ikut membina hubungan kerjasama dengan para kepala bagian atau departemen lain

3. Room Supervisor
a. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengontrol pekerjaan para pramukamar atau roomboy/roommaid, sehingga dapat
berjalan sebagaimana ditentukan dalam petunjuk pelaksanaan tugas atau standard operating procedure
yang berlaku di sepertemen tatagraha, khususnya untuk pekerjaan yang berhubungan dengan
pembersihan kamar tamu.
b. Rincian Tugas
1. Mengadakan briefing dengan para roomboy/roommaid mengenai sesuatu hal yang menyangkut
keadaan tamu, misalnya tentang tamu VIP dan kamar yang harus segera dibersihkan karena ada tamu
yang akan C/I.
2. Menerima tugas dari Asst. Exc. Housekeeper
3. Membagikan pass key atau room key dan peralatan kepada masing-masing roomboy/roommaid.
4. Membagikan kebutuhan cleaning material kepada roomboy/roommaid sesuai dengan jumlah kamar
yang dibersihkan.
5. Membuat room report sebagai sumber dalam pembuatan housekeeping report.
6. Melaporkan kehilangan atau kerusaka-kerusakan dalam kamar tamu ke kantor tatagraha atau
housekeeping office.
7. Mengecek dan meneliti hasil kerja para roomboy/roommaid dalam membersihkan kamar tamu.
8. Mengecek dan meneliti hasil kerja atau perbaikan yang dilakukan oleh engineering.
9. Membuat laporan atas pekerjaan yang dilakukan pada hari itu dan menulisnya di log book.
10. Menerima kunci kamar atau pass key dari roomboy/roommaid dan memeriksa roomboy/roommaid
trolley cart setiap pergantian shift
11. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan tugas-tugas bawahan (sambil membimbing, mengarahkan,
melatih dan memotivasi)
12. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
13. Membantu bawahan untuk menghadapi masalah.
14. Menerima dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.
15. Selalu tampil rapi, baik diri maupun ruangan kerja, sikap ramah dan sopan serta selalu siap membantu.

4. Roomboy
a. Tugas Pokok
Bertanggungjawab atas kebersihan dan kelengkapan kamar-kamar tamu.
b. Rincian Tugas
1. Datang kehotel tepat pada waktunya sesuai dengan jam masuk.
2. Memasuki pintu hotel melalui pitu masuk karyawan.
3. Mengenakan pakaian seragam.
4. Mencata jam kedatangan padatime card stamping machine.
5. Hadir di area kerja 15 menit sebelumnya.
6. Memeriksa keadaan semua kamar pada permulaan shift dan menulis situasi kamar sesuai dengan
status kamar di work plan.
7. Memeriksa kelangkapan trolley cart yang meliputi guest supllies, linen supplies dan cleaning material.
8. Melaksanakan pembersihan kamar tamu, yang meliputi penataan tempat tidur, melengkapi
perlengkapan tamu dan membersihkan kamar mandi.
9. Membuat laporan keadaan kamar yang sudah dibersihkan.
10. Melaporkan kerusakan dan kehilangan kepada penyelia kamar dan kepada front office cashier. Apabila
kerusaka dan kehilangan terjadi akibat kesalahan tamu, biaya ganti rugi dibebankan kepada tamu.
11. Mengembalikan linen dan towel, baik yang kotor maupun yang bersih ke roomboy station sesuai dengan
jumlah yang diberikan kepadanya.
12. Mengatur dan membersihkan kembali roomboy/roommaid trolley cart.
13. Apabila ada tamu yang C/I atau C/O, roomboy/roommaid harus segera meneliti perlengkapan, sehingga
dapat diketahui ada tidaknya barang-barang milik hotel yang terbawa oleh tamu atau barang-barang milik
tamu yang tertinggal.
14. Melaporkan kepada penyelia kamar, apabila ada tamu yang pindah kamar atau sakit.
15. Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh atasan.

5. Minibar Staff
Secara manajemen minibar staff berada dibawah department Food and Beverage, namun secara
operasionalnya lingkup kerjanya berada dibawah housekeeping department.

6. Houseman Supervisor
a. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengkoordinir para houseman agar dapat menjalankan fungsinya untuk menjaga
kebersihan area hotel yang merupakan tanggungjawabnya.
b. Rincian Tugas
1. Memberi pengarahan atau briefing kepada para houseman .
2. Memimpin dan mengawasi pekerjaan houseman
3. Mengecek semua tempat yang menjadi tanggungjawab houseman.
4. Mengawasi pemeliharaan alat-alat pembersih, misalnya floor machine dan vacuum cleaner.
5. Memimpin penyusunan atau set up furniture apabila ada function disuatu tempat dan apabila ada
perubahan susuanan ruangan.
6. Merencanakan program general cleaning
7. Membina, mengerahkan dan melatih bawahan agar terampil pada bidang pekerjaannya.
8. Mengontrol pemakaian alat dan bahan pembersih yag dipakai dalam pembersihan sehari-hari.
9. Mngawasi hasil kerja houseman secara rutin.
10. Bertanggung jawab atas kebersihan ruangan umum, outlet dan kantor management.
11. Memebuat jadwal kerja para houseman.
12. Membina kerja sama dengan para penyelia departemen lain.
13. Membuat laporan harian atau bulanan kepada Asst. Exc. Housekeeper

7. Houseman
a. Tugas pokok
Bertanggung jawab atas kebersihan public area secra keseluruhan, yang meliputi kantor management,
koridor, loby, restaurant, public toilet dana lain-lain yang merupakan tnggung jawabnya
b. Rincian Tugas
1. Datang ke hotel tepat waktu sesuai dengan jam masuk
2. Memasuki hotel melalui pintu masuk karyawan
3. Mengenakan pakaian seragam atau uniform
4. Mencatat jam kedatangan pada time card stamping machine
5. Hadir di area kerja 15 menit sebelumnya
6. Selalu menjaga loby area agar tetap bersih dan rapi
7. Membersihkan toilet-toilet umum yang ada di hotel
8. Menyiapkan alat-alat kerja sesuai dengan tugas yang akan dikerjakan.
9. Menerima pengarahan atau briefing dari atasan mengenai peleksanaan tugas harian
10. Membersihkan dan memperbaiki hotel, baik di kamar tamu maupun di public area.
11. Melaporkan setiap ada kerusakan, baik kerusakan perlengkapan hotel maupun alat-alat kerja kepada
atasan.
12. Membersihkan dan merapikan alat-alat kerja di tempat penyimpanaan.
13. Melaksanakan tugas secara periodik menurut jadwal yang telah dibuat oleh atasan, seperti general
cleaning di function room, floor lobby dan sebagainya.
14. Melaporkan pekerjaan yang belum selesai dikerjakan
15. Membina kerjasama yang harmonis, baik dengan teman sekerja maupun pekerja di departemen yang
lain.

8. Swimming Pool Attendant


a. Tugas pokok
Bertanggung jawab aatas kebersihan dan keamanan, swimming pool, area pool, serta menjaga
keindahan swimming pool.
b. Rincian tugas
1. Datang ke hotel tepat waktu sesuai dengan jam masuk
2. Memasuki hotel melalui pintu masuk karyawan
3. Mengenakan pakaian seragam atau uniform
4. Mencatat jam kedatangan pada time card stamping machine
5. Hadir di area kerja 15 menit sebelumnya
6. Menyiapkan alat-alat kerja sesuai dengan tugas yang akan dikerjakan.
7. Menerima pengarahan atau briefing dari atasan mengenai pelaksanaan tugas harian
8. Melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan oleh atasan
9. Membina kerjasama yang harmonis, baik dengan teman sekerja maupun pekerja di departemen yang
lain.
10. Membersihkan dan merapikan alat-alat kerja di tempat penyimpanaan.

9. Gardener
a. Tugas pokok
Menjaga keindahan hotel, khususnya perkerjaan menata pertamanan hotel
b. Rincian tugas
1. Datang ke hotel tepat waktu sesuai dengan jam masuk
2. Memasuki hotel melalui pintu masuk karyawan
3. Mengenakan pakaian seragam atau uniform
4. Mencatat jam kedatangan pada time card stamping machine
5. Hadir di area kerja 15 menit sebelumnya
6. Menyiapkan alat-alat kerja sesuai dengan tugas yang akan dikerjakan.
7. Menerima pengarahan atau briefing dari atasan mengenai pelaksanaan tugas harian
8. Melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan oleh atasan
9. Membina kerjasama yang harmonis, baik dengan teman sekerja maupun pekerja di departemen yang
lain.
10. Membersihkan dan merapikan alat-alat kerja di tempat penyimpanaan.

10. Linen and Uniform Supervisor


a. Tugas pokok
Bertanggung jawab atas kebersihan linen and uniform karyawan.
b. Rincian Tugas
1. Membuat administrasi lena dan handuk setiap hari.
2. Mengawasi pembagian sheets dan towel kepada roomboy/roommaaid.
3. Bertanggung jawab atas jumlah linen and uniform di ruang linen.
4. Membuat inventaris lena harian,mingguan, dan bulanan.
5. Mengusulkan dan mengajukan pembelian lena kepada exc. Housekeeper.
6. Membuat jadwal kerja linen attendant.
7. Melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan oleh exc. Housekeeper.
8. Membimbing , mengerahkan, dan memotivasi para linen attendant agar bekerja dengan baik.
9. Membuat evaaluasi pekerjaan linen attendant.
10. Menerima dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.
11. Memeriksa, menulis log book, dan menginformsaikan melalui log book tugas-tugas yang memerlukan
tindak lanjut.
12. Selalu membina hubungan kerja sama dengan penyelia departemen lain.

11. Linen and Uniform Keeper


Petugas yang in charge di linen section, tugas utamanya adalah mengontrol linen-linen yang keluar dan
masuk dari linen section.

12. Linen and Uniform Runner


a. Tugas pokok
Bertanggung jawab atas penerimaan linen and uniform, baik yang kotor maupun yang bersih dari laundry,
kelengkapan penerimaaan linen bersih ke room section, serta pelayanan kebutuhan linen and uniform
kepada departemen lain.
b. Rincian Tugas
1. Datang ke hotel tepat waktu sesuai dengan jam masuk
2. Memasuki hotel melalui pintu masuk karyawan
3. Mengenakan pakaian seragam atau uniform
4. Mencatat jam kedatangan pada time card stamping machine
5. Hadir di area kerja 15 menit sebelumnya
6. Menerima pengarahan atau briefing dari atasan mengenai pelaksanaan tugas harian
7. Melayani pengambilan seragam karyawan.
8. Mencatat jenis dan jumlah linen and uniform yang akan dicuci.
9. Memisahkan jenis maupun bahan seragamtau uniform karayawan yang akan dicuci.
10. Mengirim linen and uniform kotor ke laundry.
11. Menerima, mengambil, cucian linen and uniform yang sudah bersih dari laundry.
12. Mengatur seragam karyawan sesuai dengan jenis pakaiannya.
13. Mengurus linen and uniform yang hilang atau rusak pada saat pencucian.
14. Melayani karyawan dari departemen lain yang membutuhkan linen yang bersih.
15. Melaporkan kepada atasan jumlah linen and uniform karyawan yang rusak dan yang kotor.
16. Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh atasan.
17. Membina hubungan kerja sama yang harmonis, baik dengan teman kerja maupun deSngan pekerja di
departemen lain.
13. Chief Laundry
a. Tugas pokok
 Mengawasi dan mengatur terselenggaranya pekerjaan di laundry, serta menjaga standar mutu
pelayanan sesuai dengna ketentuan yang berlaku di hotel tersebut.
 Membuat, melaksanakan rencana kerja, dan mengawasi kegiatan serta kedisiplinan kerja bawahan.
b. Rincian Tugas
1. Mengatur karyawan laundry agar operasaional laundry dapat berjalan dengan baik
2. Mengembangkan system administrasi laundry
3. Mengawasi dan mengontrol peralatan atau bahan pembersih, baik pemakaian maupun permintaannya.
4. Mengawasi dan mengecek hasil pencucian dan pelicinan.
5. Menyusun anggran dan pengendaliannya sesuai dengan yang telah ditetapkan.
6. Menyelesaikan masalah yang timbul, baik dari laundry sendiri, departemen lain maupun dari tamu-tamu
kamar
7. Meneliti kebenaran atas pembuatan laporan-laporan yang dibuat para penyelia laundry dan
mengesahkan laporan-laporan tersebut.
8. Memberikan pengarahan, bimbingan, dan teguran kepada bawahannya.
9. Membuat atau memberikan laporan kepada atasan terhadap kelainan-kelainan yang terjadi dalam
operasional.
10. Melaksankana tugas-tugas lain yang layak dari atasan
11. Turut mengevaluasi bwahan dan mempromosikan bawahan kepada atasannya, apabila bawahan
tersebut memiliki etos kerja yang baik.
12. Membina hubungan kerja sama yang harmonis dengan departemen lain yang ada di hotel.

14. Laundry Supervisor


a. Tugas Pokok
Mengawasi jalannya operasional dan kelancaran kinerja mesin-mesin laundry di laundry section
b. Rincian Tugas
1. Memberikan pengarahan kepada para bawahan
2. Mengadakan pengecekan pemeliharaan mesin-mesin laundry dan melaporkan setiap kerusakan yang
terjadi di seksi tersebut
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan bawahan dan memberikan bimbingan, pengarahan,dan teguran bila
mana perlu
4. Mengawasi penggunaan laundry supplies dan laundry chemical serta melaporkan kepada atasan
apabila persediaan telah menipis.
5. Mengawasi dan memeriksa pakaian atau bahan yang akan dicuci, terutama pakaian atau bahan yang
memerlukan prioritas pencuciannya.
6. Memeriksa hasil pencucian.
7. Mengusulkan rencana peningkatan mutu produk.
8. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan general cleaning, serta kedisiplinan bawahan.
9. Melaksanakan tugas-tugas dry cleaning supervisor pada saat karyawan yang seharusnya
melaksanakan pekerjaan itu berhalangan.
10. Melaksanakan tugas-tugas yang lain dari atasan.
11. Menjalin kerja sama yang dengan para bawahan, sehingga terciptanya suasana atau iklim kerjayang
sehat.
12. Membina hubungan kerja sama dengan para penyelia dari departemen lain.

15. Washer
a. Tugas Pokok
Seksi ini bertanggung jawab pada pencucian pakaian yang dilakukan secara laundry menggunakan air
dan obat cuci.
b. Rincian Tugas
1. Menerima cucian kotor yang siap dicuci.
2. Menyortir cucian menurrut warna ( gelap dan luntur ), terang ( terang dan tidak luntur), dan putih.
3. Bila menurut hasil pemeriksaan bahan pakaian dapat rusak atau susut karena mesin cuci dan air panas
maka pakaian tersebut dicuci secara manual.

16. Marker and Checker


a. Tugas Pokok
Seksi ini bertanggung jawab member tanda/kode pada cucian agar cucian tersebut mudah penangannya
saat pengembalian serta tidak terjadi kesalahan.
b. Rincian Tugas
1. Menerima cucian kotor dari valet untuk diberi tanda atau kode nomor kamar pada tiap cucian.
2. Memeriksa dan menghitung kembali jumlah cucian agar sesuai dengan laundry list.
3. Memeriksa semua cucian yang dikirim oleh tamu, apakah pakaian-pakaian itu kondisinya baik (tidak
cacat) serta tamu memeriksa kantong pakaian untuk memastikan bahwa barang milik tamu tidak ada
yang terbawa.
4. Memperhatikan permintaan tamu dan memberitahukan pada seksi yang bersangkutan sehubungan
dengan cucian tamu.
5. Memindahkan catatan dari laundry list ke buku cucian tamu.
6. Menyerahkan laundry list yang sudah selesai dikerjakan kebagian laundry atau dry cleaning.
7. Mengirim laundry list yang dikerjakan pada laundry office.
8. Mengumpulkan cucian yang sudah bersih untuk dipisahkan sesuai dengan kode atau nomor kamar.
9. Pakaian yang sudah disortir dibungkus dalam laundry bag dan bila ada on hanger digantung dan ditutup
cover plastic.

17. Valet
a. Tugas Pokok
Petugas ini bertanggung jawab atas pengembalian cucian kotor ke laundry dan penngiriman cucian
bersih kepada tamu di kamar.
C. SEKSI-SEKSI PADA HOUSEKEEPING DEPARTEMENT

Untuk menunjang kelancaran tugas sehari-hari dan agar dapat menjangkau seluruh tugas,
housekeeping department dibagi menjadi beberapa seksi menurut areal tugas masing-masing.

Untuk itu housekeeping department dibagi menjadi :


a. Room Section
Room section bertugas melaksanakan pembersihan didalam kamar tamu, menyediakan atau menata
tempat tidur, dan pembersihan kamar mandi
Orang-orang yang terlibat pada Floor Section adalah :
1. Executive Housekeeper
2. Asst. Exc. Housekeeper
3. Housekeeping secretary/ Office Clerk/ Order Taker
4. Floor Supervisor/Room Supervisor, Room Boy, Minibar Staff,
5. Linen Runner
Pada Bab ini, tidak akan dijabarkan satu persatu mengenai tugas pokok jabatan orang-orang yang terlibat
pada floor section diatas, namun hanya akan membahas mengenai Room Boy/Room Attendant saja.
A. Room Boy
 Petugas pada floor section disebut Room Boy, ada beberapa definisi mengenai roomboy antara lain :
1. Room Boy (Pramukamar) adalah petugas Floor Section yang menjaga kebersihan, kerapihan,
keindahan, kenyamanan dan kelengkapan kamar-kamar tamu (Rumekso, 2002:7)
2. Room Boy adalah petugas yang mempersiapkan tempat tidur pada waktu membersihkan kamar. Pada
waktu tamu masuk ke kamar, pandangan pertama akan ditujukan ke kerapihan tempat tidur. Mereka
akan mendapatkan kesan yang pertama atas keseluruhan hotel hanya dengan melihat kerapihan tempat
tidur itu. Itulah sebabnya tempat tidur harus disiapkan serapih mungkin sebelum tamu masuk ke
kamarnya (Agus Sulastiyono, 1994:42).
3. The Room Attendant is primarily responsible for guest room cleaning and servicing. In general, the
Room Attendant performs the same functions in each Room assigned (Denny G. Rutherford,
Ph.D.,1990:127)
Definisi-definisi tersebut diatas menunjukkan bahwa Room Boy/Room Attendant sangat bejasa
didalam operasional hotel. Penghasilan (income) hotel pada umumnya yang paling besar didapat dari
penjualan kamar, walau ada beberapa diantaranya yang mendapatkannya dari penjualan makanan dan
minuman.
Begitu pentingnya peran Room Boy/Room Attendant ini sehingga Room Boy harus professional.
Room Boy/Room Attendant merupakan ujung tombak sebuah hotel. Banyak sedikitnya tamu yang
menginap di hotel sangat dipengaruhi oleh kondisi kamar, yang pengelolaannya dilakukan oleh Room
Boy. Jika kamar selalu besi, rapi, aman, lengkap fasilitasnya, serta nyaman, pasti para tamu yang
menginap menjadi krasan, dan akhirnya dapat menjadi pelanggan tetap. Bahkan para tamu tersebut akan
menjadi marketer (alat promosi yang efektif, karena akan menceritakan kesan yang menyenagkan
selama tinggal di hotel, kepada orang lain, sehingga akan mendatangkan banyak tamu untuk menginap
di hotel tersebut. Sebaliknya, bila kondisi kamar hotel kotor, tidak rapi, tidak lengkap fasilitasnya, tentu
tamu-tamu yang menginap akan mencari hotel lain yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
 Tugas-Tugas Room Boy/Room Attendant
Untuk tugas-tugas room boy tidak dijabarkan lagi pada bab ini, karena telah dibahas pada bab
sebelumnya. Namun pada intinya salah satu tugas seorang room boy harus dapat
memberikan pelayanan yang berkualitas agar tamu menadapatkan kepuasan.
Pelayanan memiliki definisi sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh manusia dan untuk manusia,
dalam rangkan memenuhi kebutuhan-kebutuhan serta tujuan-tujuannya sehingga embuatnya menjadi
puas (Agus Sulistyo, 1994:1)
“Customer satidfaction with service quality can be deifined by comparing perception of service received
with expectation of service desired” (James A Fitzsimmons dan Mona J. fitzsmmons dalam buku Service
Management for Competitive Advantage, 1994: 189, dikutip langsung oleh Agus Sulastiyono)
Pelayanan terdiri dari lima dimensi, yaitu ;
a. Realibility, adalah kemampuan untuk memberikan secara tepat dan benar pada jenis pelayanan yang
telah dijanjikan kepada konsumen.
b. Responsiveness, yaitu kesadaran atau keinginan untuk membantu konsumen dan memberikan
pelayanan yang tepat.
c. Assurance, adalah pengetahuan dan kesopanan serta kepercayaan diri para pegawai. Dimensi
assurance memiliki cirri-ciri kompetensi untuk memberikan pelayanan dan memiliki sifat respek kepada
konsumen.
d. Empathy, memberikan perhatian individu konsumen secara khusus. Dimensi empathy ini memiliki ciri-ciri
kemauan untuk melakukan pendekatan, memberikan perlindungan dan usaha untuk mengerti keinginan
dan kebutuhan konsumen.
e. Tangibles, yaitu penampilan para pegawai, dan fasilitas-fasilitas fisik lainnya, seperti peralatan dan
perlengkapan yang menunjang pelaksanaan pelayanan (Agus Sulastiyono, 1994;5)
Unsur-unsur yang terkandung dalam kulaitas pelayanan tergantung pada perilaku atau kualitas
manusia serta tingkat keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh setiap individu. Kualitas manusia tau
perilaku adalah berkaitan dengan cara karyawan memberikan pelayanan dengan menggunakan sikap,
perilaku dan keterampilan verbal dalam berinteraksi dengan konsumen atau tamu. Keterampilan atau
keahlian adalah penguasaan terhadap unsure-unsur teknik dan prosedur kerja system pelaksanaan
pekerjaan yang mapan dalam mentransfer produk dan atau jasa (Agus Sulastiyono, 1994:7)
Room boy dalam memberikan pelayanan kepada tamu tidak boleh membedakan tamu yang satu
dengan yang lain karena semua tamu menghendaki pelayanan yang cepat dan tepat.
 Shift Kerja Room Boy/Room Attendant
Di dalam tugas sehari-hari, Roomboy/Room Attendant dibagi menjadi dua shift atau tiga shift (jam dinas).
Pembagian jam dinas ini didasarkan atas besar kecilnya hotel, banyak sedikitnya karyawan, serta
kebijaksanaan manajemen (Rumekso, 2002:10).

Jika jam dinas room boy/room attendant dibagi menjadi dua shift, maka jam dinasnya adalah:
a. Morning Shift (dinas pagi) pukul : 07.00 – 15.00
b. Evening Shift (dinas sore) pukul : 15.00 – 23.00
Tetapi ada juga morning shift dari pukul 06.00 – 14.00 atau jam 08.00 – 16.00, sedang evening shift dari
pukul 14.00 – 22.00 atau pukul 16.00 – 00.00
Jika room boy dibagi menjadi tiga shift :
a. Morning shift, pukul: 06.00 – 14.00, 07.00 – 15.00 atau 08 – 16.00
b. Evening shift, pukul: 14.00 – 22.00, 15.00 – 23.00 atau pukul 16.00 – 00.00
c. Night shift, pukul; 22.00 – 06.00, pukul 23.00 – 07.00 atau 00.00 – 08.00

Mengatur jumlah kamar yang harus dibersihakan oleh seorang room boy tergantung pada dtruktur
organisasi dan tipe property hotel bersangkutan. Dalam suatu hotel, setiap room boy biasanya
diharapkan untuk mampu membersihkan 14 hingga 18 kamar tamu per hari. Jumlah jam kerja per hari 8
jam (480 menit). Dalam waktu 480 menit dikurang waktu makan siang selama 30 menit ditambah waktu
untuk beristirahat sealam 15 menit, maka sisa waktu 480menit – 30menit – 15menit=435menit. Dilihat dari
situasi ini maka room boy harus mampu membersihkan setiap kamar selama 435 menit : 18 kamar = 24,
17 menit
Namun hotel size, tipe hotel juga berpengaruh terhadap jumlah kamar yang akan dibersihkan beserta
waktu yang dibutuhkan oleh seorang roomboy untuk membersihkan kamar tamu.

Time Spent On Room Cleaning


Number of Room Number of Minues
Hotel Size Hotel Type
Cleaned per day per room
92 Rooms Five-star, with custom furnishing 9 50
100 Rooms No frill economy 20 23
500 Rooms Four-star, standard furnishings 17 27
435 Rooms Five-star landmark 13 – 14 32 – 35
200 Suites Upscale, all-suite 11 – 14 32 – 40
150 Extended-stay 9 50
Resedences

b. Public Area Section


1. Pengertian
Publik area bertugas melaksanakan kegiatan pemeliharaan kebersihan dan kerapihan di area umum
kamar tamu, seperti lobby, restaurant, bar, ruang pertemuan dan tempat-tempat lain di hotel.

Publik area terbagi atas :


a. Bagian luar gedung
 Parking area, memeliahara area yang ada di sekitar area parkir. Diharapkan tamu dapat merasakan
pelayanan rasa nyaman mulai pada saat tamu menggunakan area parker.
 Garden, menyangkut pemeliharaandan pengadaan tanaman yang ada diluar maupun di dalam hotel.
 Swimming pool, tugas-tugas khsus housekeeping di area kolam meliputi mengumpulkan dan
mengganti handuk basah, mengosongkan tempat sampah dan asbak, membersihkan dinding, menyapu
dan mengepel lantai, memvacum carpet, mencuci pintu,membersihkan dan mengencangkan perabot
lounge.
 Public toilet, pemeliharaan kebersihan toilet tamu dan karyawan sangat mutlak. Pemeliharaan toilet
yang baik dan tepat akan memberikan perlindungan kesahatan tamu maupun karyawan. Toilet yuang
bersih dapat menimbulkan kesan bahwa hotel itu bersih dan higenies.

b. Bagian dalam gedung


 Lobby area, lobby perlu kebersihan terus menerus karena sering digunakan dan karena lokasinya
sebagai area umum yang utma di hotel. Beberapa tugas kebersihan di lobby yang dikerjakan setiap jam
dan setiap hari meliputi; clening dan polising semua permukaan seperti kaca dan jendela dari noda,
wiping telepon, drinkenig fountain, asbak dan benda lain, juga membersihkan karpet dan lantai. Tugas-
tuga s khusus yang dilakukan mingguan meliputi vacuuming perabot yang bersarung ( upholstery) dan
gorden, dusting langit-langit bangquet dan ruang rapat, kantor administrasi dan pemasaran.
 Elevator, pembersihan area lift meliputi sisi di dekat lantai dimana tanda lecet-lecet, goresan-goresan
dan sobekan terjadi. Handrailings dan pengontrol lift harus digosok untuk menghilangkan bekas jari. Kaca
dan cermin harus dibersihkan dengan hati-hati dan teliti jika ada corengannya. Bagian dalam dan luar
pintu lift harus dilap semuanya sdan rel pimtu yharus dibersihkan dari kotoran. Karpet lantai mungkin
sangat sulit untuk selalu bersih dan kemungkinan perlu canister vacuum berkekuatan tinggi.
 Front desk, bertanggung jawab terhadap kebersihan dan perawatan perlengkapan peralatan yang ada di
area front desk. Pada pelaksanaannya apabila terjadi kerusakan terhadap perlengkapan peralatan maka
houseman harus melaporkan kepada atasannya. Barang-barang yang terkait dengan bisnis di area front
desk tidak boleh dipindahkan kecuali atas perintah dari atasan.
 Koridor, ada banyak tugas yang tercakup dalam pembersihan koridor selain membersihkankarpet dan
lantai. Petugas harus juga membersihkan baseboards dan bingkai sekitar pintu kamar tamu.

 Employee area, Area karyawan biasanya tertutup untuk tamu, tapi mereka juga layak mendapat
pembersihan yang sama dengan area umum.

c. Linen and Uniform Section


1. Pengertian
Linen dan uniform section bertugas untuk mewakili housekeeper secara khusus dalam mengelola seluruh
lena yang ada di hotel dan pakaian seragam karyawan. Pengelolan tersebut meliputi pengiriman lena ke
seluruh outlet hotel, mengurus pencucian di binatu, penyimpanan lena-lena tersebut, dan mengelola
pakaian seragam karyawan.

2. Tugas dan Tanggung Jawab


Linen section adalah seksi yang bertanggung jawab terhadap pengadaan dan penggantian linen
untuk keperluan tata graha, restoran, bar, banquet, dan outlet lainnya. Kelancaran sirkulasi pemakaian
linen sangat menentukan kegiatan operasional hotel, khususnya outlet-outlet.
Dalam penanganan linen, kelancaran pengiriman linen yang kotor ke laundry atau pengiriman linen
dari laundry ke linen section sangat menentukan. Hal ini harus didukung cara penyimpanan linen yang
baik dan benar. Selanjutnya mempunyai par stock (jumlah persediaan) tiga atau empat kali.
Pelaksanaan tugas dapat berhasil karena didukung oleh bagian-bagian yang menggunakan linen
dan dengan pengontrolan linen secara harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.

3. Tata Tertib di Linen Section


Demi kelancaran tugas di linen section dan di tata graha maka diperlukan tata tertib di lnen section. Tata
tertib dan disiplin karyawan sangat menentukan baik tidaknya hasil pekerjaan. Tata tertib karyawan linen
section sebagai berikut :
a. Datang tepat pada waktunya .
b. Selama bertugas memakai seragam.
c. Bertindak jujur, sopan, dan ramah.
d. Dapat bekerja sama dengan atasan dan rekan kerja.
e. Mematuhi peraturan pokok dari managemen.
f. Dilarang merokok selama berada dalam ruang linen.
g. Dilarang mengobrol atau makan dalam ruang linen.
h. Dilarang meletakkan linen kotor dekat dengan linen besih.
i. Dilarang menggunakan linen untuk kepentingan pribadi.

4. Alat-alat pendukung di Linen Room


Untuk melaksanakan tugasnya, seksi linen memerlukan beberapa peralatan untuk mendukung pekerjaan
yang dilakukan. Alat-alat pendukung itu sebagai berikut :
a. Linen counter, adalah meja atau counter pemisah anatara petugas yang mengirim linen kotor dengan
linen attendant yang menyiapkan linen bersih.
b. Meja, digunakan untuk meletakkan dan melipat linen bersih yang baru datang dari laundry, misalnya
towel-towel.
c. Rak, rak ini bisa terbuat dari kayu atau besi dan digunakan untuk menyimpan persediaan linen bersih,
meliputi sheet, pillow case, towel dan napkin.
d. Meja tulis, meja tulis digunakan oleh linen attendant saat ,menulis atau membuat laporan.
e. Telepon, merupakan alat konmunikasi di linen room yang digunakan untuk berhubungan dengan seksi
lainnya.
f. Mesin jahit, digunakan untuk memperbaiki linen yang rusak.
g. Trolley, adalah alat pengangkut linen kotor maupun linen bersih.
h. Fire Extinguisher, adalah alat pemadam kebakaran yang disediakan di linen room untuk keamanan dari
bahaya kebakaran.
5. Pengambilan dan Pengiriman Linen ke Laundry
Prosedur pengambilan dan pengiriman linen supplies sebagai berikut :
a. Semua linen kotor dari tiap-tiap kamar dikumpulkan di room boy station oleh room boy. Semua linen
yanng kotor disortir dan dihitung, selanjutnya dikumpulkan di linen section. Dari linen section dikirim ke
laundry plan, dikelompokkan berdasarkan jenisnya dalam catatan linen dan laundry delivery slip.
b. Setelah dimasukkan ke laundry, kita dapat mengambil linen yang bersih sesuai dengan yang kita
kirim. Selanjutnya linen tersebut kita simpan di linen section.

Prosedur pengambilan dan pengiriman linen restoran, bar, dan banquet sebagai berikut :
a. Semua linen yang kotor dari outlet dikirim ke linen section dan dicatat dalam linen laundry delivery.
b. Setelah linen kotor diserahkan kepada linen attendant, oleh linen attendant akan ditukar dengan yang
bersih sesuai catatan.

6. Formulir di Linen Section


a. Log Book
Log book adalah buku laporan dari shift yang baru selesai bertu gas pada shift berikutnya , untuk
mencatat hal-hal yang perlu diselesaikan atau diketahui.
b. Linen and and umiform delivery slip
Linen and and umiform delivery slip adalah formulir untuk mencatat linen kotor yang dikirim dari room
section maupun dari outlet lainnya.
c. Daily inventory List
Daily inventory List adalah formulir untuk mencatat inventory linen setiap hari di linen section.
d. Monthly inventory List
Monthly inventory List adalah formulir untuk mencatat persediaan linen setiap akhir bulan di linen section
maupun di outlet-outlet lainnya.
e. Lost and Damage Linen Report
Lost and Damage Linen Report adalah formulir yang digunakan untuk mencatat atau melaporkan linen-
linen yang rusak maupun yang hilang di linen section, room section ataupun di outlet lainnya. Kerusakan
dan kehilangan linen ini dilaporkan pada chief linen room.

7. Syarat-syarat Linen Section yang Baik


a. Ruang linen dekat dengan laundry dan cukup luas.
b. Lantai terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan.
c. Tersedianya rak untuk menyimpan macam-macam linen dalam jumlah yanng cukup.
d. Adanya counter pemisah antara linen attendant dan tempat linen petugas yanng akan mengirim maupun
mengambil linen yang besih.
e. Tersedianya meja untuk melipat linen dan meja tulis.
f. Ventilasi memadai runtuk ventilasi udara/ AC.
g. Fire hidrant maupun fire extinguisher untuk menghindari kebakaran.
h. Tersedianya trolley untuk membawa llinen kotor ke laundry atau linen bersih dari laundry.
i. Tersedianya mesin jahit untuk memperbaiki llinen yang rusak.
j. Tersedianya telepon untuk komunikasi denngna bagian lain.
8. Pengadaan Linen Berdasarkan Parstock
Linen parstock adalah jumlah persediaan linen yang dibutuhkan dalam peredaran, atau jumlah
persediaan linen yang diperlukan dalam operasi hotel.
Persediaaan linen ideal ( ideal parstock) adalah 5 par ( lima set) dengan asumsi :
1. 1 par terpasang
2. 1 par di Linen room
3. 1 par Main Linen room sebagai cadangan
4. 1 par kotor ( belum dicuci)
5. 1 par di Laundry sedang dalam proses pencucian

Hal ini tidaklah mutlak, tetapi sangat tergantung terhadap kemampuan hotel serta management policy.
Adapun pengadaan parstock ini meliputi semua perlengkapan yang diperlukan baik di Floor Section
maupun Food and Beverage Outlet. Minimal perlengkapan linen yang harus dimiliki oleh suatu hotel
dalam operasinya adalah 3 par dengan asumsi :
 1 par terpasang
 1 par kotor
 1 par siap pakai

Pemakaian linen yang berlebihan akan mempercepat kerusakan linen, karena seringnya dicuci sedang
proses pencucian itu sendiri memerlukan bahan kimia dan proses steam up panas. Bila memiliki 3 par
stock, artinya setiap linen yang ada akan memperoleh giliran dicuci ( setelah dipergunakan ) 3 hari sekali
( 10 kali sebulan ). Jika umur linen 300 x pencucian, maka linen tersebut akan dapat dipergunakan
selama 30 bulan atau 2,5 tahun.

Untuk menghitung parstock yang diperlukan Floor section, yaitu linen supplies yang digunakan di dalam
kamar tamu (guest room), rumusnya adalah sebagai berikut :

Contoh :
Sebuah hotel memiliki 50 buah kamar twin bed room. Satu bed dipasangi 3 single sheet. Satu kamar
( dengan dua bed ), berarti sheet yang dipasang 6 pcs ( helai ). Bila hotel tersebut menggunakan 3 par
stock single sheet, maka jumlah sheet yang diperlukan adalah :
50 x 6 x 3 = 900 pcs.
Keterangan :
50 = jumlah kamar
6 = sheet yang terpasang
3 = parstock

9. Jenis – jenis Linen


Linen supplies yang dipergunkan di Housekeeping Department ( Floor Section) meliputi :
a. Bed skirt
b. Bed pad
c. Sheet
d. Pillow case
e. Towel
f. Glass curtain
g. Night curtain
h. Shower curtain
i. Dust cloth
j. Glass cloth

Sedangkan linen supplies yang dipergunakan oleh Food and Beverage Department adalah sebagai
berikut :
a. Multon
b. Table cloth
c. Napkin
d. Table skirting
e. Green velvet
f. Tray mat/place mat
g. Glass cloth
h. Kitchen towel
i. Apron
j. Service napkin

10. Linen Inventory


Linen inventory adalah pengontrolan atau pengawasan pemakaian dan persediaan linen yang
dipergunakan di kamar, di gudang room boy station, outlet di linen room dan laundry.
Mengingat linen merupakan perlengkapan hotel yamg penting dan mahal akan pengontrolan harus
dilakukan secara rutin dan seksama. Hal ini tidak lepas dari tanggung jawab para supervisor di seksi
masing-masing dan kerja sama dengan petugas di linen room.
Macam-macam linen inventory sebagai berikut :
a. Inventarisasi harian ( Daily Inventory)
Inventarisasi harian merupakan pengontrolan dan perhitungan linen yang diadakan setiap hari di seksi
masing-masing. Dilaksanakan untuk mengetahui jumlah persediaan yang ada. Bila ada kerusakan, noda,
atau hilang dapat cepat diketahui.
b. Inventarisasi mingguan ( Weekly Inventory)
Inventarisasi mingguan merupakan pengontrolan dan perhitungan linen yang diadakan seminggu sekali
di linen section maupun di seksi masing-masing dilaksanakan untuk mengeetahui jumlah persediaan
yang ada selama seminggu.
c. Inventarisasi Bulanan ( Monthly Inventory)
Inventarisasi Bulanan merupakan pengontrolan dan perhitungan linen yang diadakan tiap-tiap bulan di
seksi-seksi kamar, restoran, bar, banquet dan outlet lain serta di linnen section. Inventarisasi ini diadakan
secara menyeluruh tiap akhir bulan.

11. Catatan Linen Rusak


Catatan tentang semua linen yang tidak terpakai lagi harus dijaga dengan baik. Catatan tentang
linen yang tidak terpakai tersebut dapat berfungsi sebagai alat kontrol inventaris yang penting. Oleh
karena itu, catatan tersebut harus disimpan pada suatu tempat di laundry dan digunakan oleh karyawan
yang mensortir linen rusak. Di dalam formulir harus ada kolom-kolom untuk mencatat jenis-jenis linen dan
jumlah item linen yang tidak dipakai lagi. Pada akhir perode peghitungan, formulir diberi tanggal dan
diserahkan kepada housekeeper.

12. Inventori Fisik Linen


Inventarisasi fisik linen yang digunakan dan disimpan merupakan tugas penting dalam kaitannya
dengan pengelolaan inventarisasi linen. Inventarisasi fisik memberi informasi penting tentang
pengawasan biaya bagi housekeeper dan informasi untuk memonitor anggaran departemen. Manfaat
lain dari inventarisasi fisik adalah Executive Housekeeper dapat menentukan jenis dan jumlah linen yang
diperlukan untuk mengganti stok yang hilang dan menjaga par level yang sudah ada. Hal ini akan
membanatu menjaga departemen housekeeping agar tetap memiliki persediaan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan linen hotel. Kebutuhan untuk menambah kemballi persediaan linen hotel ditentukan
atas dasar masing-masing inventarisasi fisik.
13. Cara Menyimpan Linen
Agar awet, linen tentu saja harus disimpan sebaik-baiknya. Untuk itu ada berabagai hal yang
harus diperhatikan di dalam menyimpan linen, yaitu :
a. Linen yang telah dicuci dan dihaluskan di laundry harus disimpan di atas rak penyimpanan ( linen rack)
dan diatur menurut ukurannya.
b. Lipatan linen harus menghadap keluar agar memudahkan penghitungan maupun pengambilannya.
c. Pengambilan linern harus dilakukan dengna sistem FIFO ( first in first out), dimana linen yang baru
dikirim dari laundry harus disimpan di rak dengan posisi paling bawah agar digunakan belakanngan, yaitu
setelah linen yang ada di atasnya terpakai. Dengan kata lain, yang tersimpan lebih dahulu dipergunakan
lebih dahulu, yang disimpan belakangan digunakan belakangan. Hal ini dimaksudkan supaya long life
( umur ) linen tersebut menjadi panjang, awet dan tidak mudah rusak.

14. Cara Menyimpan dan Merawat Uniform


Cara menyimpan dan merawat uniform adalah sabagai berikut :
a. Uniform bersih yang dikirim dari laundry , setelah dicek, digantung pada hanging rack dengan hanger,
dijadikan satu berdasarkan nama pemilik agar mudah mencari.
b. Unform dikelompokkan menurut departemen dan seksi masing-masing karyawan di mana dia bertugas.
c. Menggantungnya dengan hanger, tidak dilipat agar tetap licin dan halus, tidak kusut.
d. Uniform disusun menghadap satu arah sehingga memudahkan pengambilannya.

Untuk merawat uniform, caranya adalah sebagai berikut :


a. Mengatur penukaran umiform kotor dengan uniform bersih berdasarkan schedule.
b. Mengirim uniform kotor ke laundry berdasarkan jenis kain, bahan serta tingkat kekotorannya. Jadi tidak
boleh dicampur.
c. Mengecek kerusakan-kerusakan yang ada, seperti kancing, resluiting. Pakaian yang sobek atau rusak
harus dikirim ke seamtress agar segera di perbaiki.

15. Prosedur Penukaran Uniform


Untuk menukarkan uniform, karyawan harus mengikuti suatu prosedur tertentu, yaitu :
a. Karyawan menyerahkan uniform kotor kepada Uniform Attendant sesuai dengan jadwal.
b. Saat menyerahkan uniform kotor, karyawan harus mengisi uniform slip ( daftar cucian uniform ) rangkap
dua. Lembah pertama untuk karyawan pemilik uniform dan lembar kedua untuk disimpan di linen section
sebagai penyerta uniform yang dicucikan ke laundry.
c. Setelah menghitungnya, Uniform Attendant menyerahkan uniform kotor ke laundry untuk dicuci.
Penyerahan cucian harus dikelompokkan berdasar jenis bahan, warna maupun tingkat kekotorannya
agar dicuci sendiri-sendiri.
d. Setelah uniform selesai diproses di laundry, maka akan dikirim kembali ke linen section, diterima oleh
Uniform Attendant untuk dicek dan dihitung, dicocokkan dengan uniform slip, untuk kemudian disimpan
dengan digantung di rak dengan dilengkapi dengan uniform slip.
e. Karyawan yang akan mengambil uniform yang dicucikan harus menyerahkan uniform slip kepada
Uniform Attendant.
f. Uniform Attendant meneliti uniform slip, mencarikan dan mengambilkan serta menyerahkan uniform
karyawan sesuai dengan yang tertera pada uniform slip. Uniform yang diserahkan harus benar, tidak
boleh tertukar dengan uniform karyawan lain.

16. Uniform Slip


Isi dari uniform slip adalah sebagai berikut :
a. Departemen/seksi di mana karywan yang bertugas.
b. Nama karyawan
c. Date/tanggal mencucikan
d. Nomor urut
e. Item, yaitu jenis cucian / uniform yang dicucikan
f. Subtotal, jumlah tiap item/jenis cucian uniform yang dicucikan; misalnya: celana panjang satu, hem
lengan pendek satu, atau kode, missal : HK1, HK2 dst.
g. Total, jumlah tiap item/ uniform yang dicucikan ; misalnya : celana panjang satu, hem lengan pendek
satu, jumlah keseluruhan dua buah.
h. Di bagian kanan bawah adalah tanda tangan Uniform Attendant yang telah menerima dan mengecek
Uniform Attendant yang telah menerima dan mengecek uniform karyawan yang diserahkan.
HOUSEKEEEPING DEPARTMENT
LINEN & UNIFORM SECTION

UNIFORM SLIP
Name :

Dept. : Date :

No. Item Code Pcs Remark


Subtotal
Total
:

Linen / Uniform Att

(..…………………)
d. Laudry Section

 Pengertian hotel laundry


Hotel laundry adalah suatu kegiatan laundry dan dan dry cleaning yang diselenggrakan oleh hotel dan
untuk memenuhi kebutuhan hotel dan tamu. Untuk hotel berbintang 4 ke atas membutuhkan laundry
karena dipengeruhi oleh beberapa hal, antara lain :
1. Menunjang kelancaran opersional hotel
2. Memenuhi kebutuhan tamu baik di dalam / luar hotel
3. Sebagai tambahan income / profit bagi hotel
4. Sebagia alat promosi hotel
5. Dapat memberikan image / citra yang baik bagi hotel
6. Sebagai salah satu persyaratan bagi klasisfikasi hotel berbintang

 Ruang lingkup kegiatan laundry di dalam hotel


1. Menangani proses pencucian seluruh linen hotel dan staff uniform
2. Menangani proses pencucian in house guest – guest laundry
3. Menangani proses pencucian out side laundry, misalnya: tamu luar hotel, instansi-instansi atau
apartemen-apartemen dan hotel-hotel lain yang tidak memiliki fasilitas laundry.

 Hubungan laundry departemen dengan departemen lain yang ada di dalam hotel
Dalam pelalsanaan kerjanya laundry departemen selalu berhubungan dengandepartemen-
departemen lain di dalam hotel, dimana tanpa dukungan antara satu dengan bagian lain maka tidak
mungkin bagian tersebut dapat beroperasi secara maksimal, dimana hubungan kerjanya selalu bersifat
timbal balik. Adapun laundry departemen dalam hubungan kerjasamanya didalam operasionalnya hotel
selalu berkaitan dengan bagian-bagian tersebut dibawah ini, yaitu:

1. Dengan front office departemen


 Dengan front office berkaitan dengan pembayaran dan perhitungan biaya pencucian pakaian tamu
dimasukkan ke dalam guest account dan pada saat chek out harus dilunasi dan hal tersebut dilakukan di
front office cashier
 Mencuci pakaian karyawam front office
2. Dengan housekeeping departemen
 Menyangkut pengambilan dan pengiriman pakaian-pakaian tamu,linen-linen dan uniform milik hotel dan
karywan, dimana seluruh operasional hotel khususnya pencucian linen-linen milik hotel menjadi tanggung
jawab dari bagian laundry contohnya : sheet, pillow case, blanket, curtain, vitrage, duve, towel, dll.
3. Dengan food and beverage departemen
 Menyangkut pengambilan dan pengiriman linen-linen milik restoran atau banquet. Seperti : tbale cloth,
napkin, tabbe skirt
 Menyangkut pencucian pakaian-pakaian/ uniform milik karyawan F & B departemen
4. Dengan engineering departemen
 Memperbaikai barang-barang yang rusak yang menyangkut operasional laundry
 Memlihara alat-alat dan mesin-mesin di laundry
 Laundry mencuci pakaian seragam karyawan enginering
5. Dengan personalia departemen
 Pengadaan tenaga kerja di laundry
 Pengangkatan pegawai
 Pelatihan pegawai
 Pemutusan hubungan kerja
 Cuti karyawan
 Surat peringatan pegawai
 Pembayaran gaji dan lembur karyawan
 Encucian pakaian
6. Dengan security departemen/ uniform milik karyawan personalia
 Pengawasan oleh pihak keamanan pada area – area laundry
 Keamanan barang-barang yang ada di laundry.

 Jenis-jenis laundry
1. Commercial laundry:
Kegiatan laundry yang bertujuan untuk mencari keuntungan (profit oriented).
Contoh: launderette, sengasex, washete. Dsb.
2. Non – commercial laundry (Private):
Kegiatan laundry yang tidak untuk mencari keuntungan, biasanya hanya untuk kebutuhan sendiri (intern)
Contoh : Asrama, Pabrik
3. Semi commercial laundry:
Kegiatan laundry yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan juag untuk mencari keuntungan.
Contoh: hotel laundry, rumah sakit, kapal pesiar, apartemen.

 Mesin dan peralatan yang dibutuhkan di laundry adalah sebagai berikut :


a. Marking Machine, Mesin yang bekerja secara otomatis untuk member tanda pada cucian tamu. Mesin ini
dapat mencetak nomor kamar, nomor urut pada pita kecil dan menempelkan pada cuian tamu. Tanda ini
untuk menghindari hilangnya cucian tamu atau tertukar.
b. Washing Machine, mesin untuk mencuci pakaian dan linen kotor. Mesin ini otomatis menghilangkan
kotoran dan membilas dengan air hingga bersih.
c. Washing Extractor Machine, mesin ini bekerja secara otomatis memeras cucia yang selesai dicuci,
cucian menjadi lembab, sehingga mudah dalam proses pengeringan di mesin tumbler.
d. Drying Tumbler, mesin ini bekerja secara otomatis mengeringkan cucian-cucian yang sudah diperas.
e. Pressing equipment, alat yang digunakan untuk proses merapikan dan menghaluskan hasil cucian.
f. Linen trolley, fungsinya untuk membawa cucian bersih atau kotor.
g. Meja, fungsinya untuk meletakkan linen bersih.
h. Rak, fungsinya untuk tempat linen bersih dan untuk tempat cucian tamu.
i. Hanger, fungsinya untuk menggantung pakaian tamu dan uniform.
j. Bak/ember plastic, fungsinya untuk tempat cucian basah, tempat detergent atau membawa sabun.
k. Meja tulis, untuk checker menrima cucian dari valet.
l. Telephone, fungsinya untuk order taker menerima pesanan penerimaan dan pengantaran cucian tamu.
m. Lemari dan gudang untuk penyimpanan obat-obat pembersih.

 Perlengkapan pendukung untuk cucian tamu


1. Vinyl cover for suite (kantong plastic penutup jas)
2. Laundry bag, kantong tempat cucian-cucian tamu.
3. Plastick bag, plastic pembungkus cucian.
4. Palstick hanger, gantungan baju dari plastic
5. Collar holder, kerah karton untuk melipat baju
6. Laundry list, daftar cucian
7. Laundry daily sales, formulir laporan penjualan
8. Linen laundry slip, slip cucian linen
9. Cellulosa tape,plaster plastic
10. Polymark tape, pita untuk member tanda pada cucian.
11. Polymark ribbon, pita untuk memunculkan nomor kode pada polimark tape.
12. Safety pin, peniti pengaman.
13. Trolley, untuk membawa pakaian tamu yang digantung
14. Keranjang rotan, untuk membawa pakaian tamu yang dilipat dan di bungkus.

 Macam-macam bahan pencuci pada proses pemcucian


1. Air, merupakan bahan utama pada proses pencucian di laundry.
2. Soap, adalah campuran dari beberapa bahan kimia pencuci yang mampu menurunkan atau
menghilangkan ikatan yang kuat antara pengotor dan pakaian. Fungsinya untuk melicinkan,
melembutkan dan melunakkan permukaan pakaian.
3. Bleach/kaporit adalah zat kimia pencuci yang berfungsi untuk membunuh kuman dan juga sebagai
hygine dan sanitasi dan hanya digunakan pada pakaian yang berwarna dasar putih.
4. Sour/zat asam, berfungsi untuk menetralisis sisa-sisa soda, soap dan kaporit yang masih menempel
pada pakaian.
5. Softener, zat kimia pelembut cucian atau pengharum cucian, disamping melembutkan pakaian juga
muda diseterika, lebih licin dan tidak kusut serta menyegarkan (tidak semua cucian diberi pewangi)
6. Starch, zat kimia untuk mengkakukan pakaian dan permukaan pakaian menjadi rata, juga indah selain
itu memberikan selaput film (semacam laminating) pada permukaan pakaian, sehingga dapat menahan-
menahan kotoran selain itu juga untuk memperkuat pakaian.

Kadang-kadang linen, uniform dan laundry section digabung menjadi satu department
tersendiri sesuai dengan work load (bobot tugas yang diembannya) atau menurut besar kecilnya areal
tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Anda mungkin juga menyukai