KLHK - Bahan IBSAP 12 April 2023 - Fin
KLHK - Bahan IBSAP 12 April 2023 - Fin
pengurangan ancaman
kehilangan keanekaragaman hayati
Anthozoa
Reptilia
Mamalia
Burung
Nematoda
Lumut kerak
Moluska
Arthropoda
spermatofit
pteridofit
Lumut
Ikan
Jamur
Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework
Goals hingga 2050 Targets hingga 2030
Reducing threats to biodiversity :
Target 1 : Land use plan & retention
Goal A. Ecosystems, species and genetic diversity Target 2 : Restore land 30%
Target 3 : Protect & Conserve land 30%
• Keutuhan, konektivitas, dan ketahanan seluruh ekosistemdi pertahankan, ditingkatkan, atau dipulihkan,
serta meningkatkan luas ekosistem alami pada tahun 2050 Target 4 : Other Sp. management actions
• Kepunahan dari spesies terancam dihentikan dan, pada tahun 2050, tingkat dan risiko kepunahan seluruh Target 5 : Harvest & trade are sustainable
jenis berkurang 10 kali lipat, dan kelimpahan jenis local alami mencapai tingkat yang sehatdan resilien; Target 6 : Invasive Alien Species
• Keanekaragaman genetik dipertahankan. Target 7 : Pollution
Target 8: Climate Change: reduce impact disaster,
mitigation & adaptation
Goal B Nature’s contributions to people Visi 2050:
Meeting peoples needs through sustainable
Keanekaragaman hayati dimanfaatkan dan dikelola secara berkelanjutan dan kontribusi alam kepada manusia, use and benefit sharing: “Living in
termasuk fungsi dan jasa ekosistem, dihargai, dijaga, ditingkatkan, dan dipulihkan, guna mendukung pencapaian Target 9 : Benefits from species Harmony
Target 10 : Benefits from ecosystems:
pembangunan berkelanjutan pada tahun 2050
agriculture, aquaculture, fisheries, & forestry with
Goal C Benefit sharing Target 11 : Other ecosystem services
Target 12 : Urban dwellers & biodiversity
Nature”
Sarana implementasi yang memadai, termasuk pembiayaan, peningkatan kapasitas, Kerjasama teknis dan
Target 13: Access and benefit shared
ilmiah, serta akses ke dan transfer teknologi, dijamin dan dapat diakses secara adil oleh seluruh Pihak, terutama
Tools and solutions for implementation and mainstreaming:
negara berkembang, seraya secara progresif menutup kesenjangan pembiayaan keanekaragaman hayati
Target 14: Mainstreaming
sebesar 700 miliar USD per tahun, dan menyelaraskan aliran keuangan dengan Kunming-Montreal GBF dan Visi
2050. Target 15: Sustainable production & supply chains
Target 16: Sustainable consumption
Target 17: Control adverse effects of biotech
Goal D Means and implementations Target 18: Eliminate negative incentives & subsidies
Manfaat moneter dan non-moneter dari pemanfaatan, informasi digital sequence, dan pengetahuan tradisional Target 19: Resource mobilization
terkait sumber daya genetic dibagi secara adil dan setara serta meningkat secara substansial pada tahun 2050, Target 20: Capacity bldg. & Development
seraya memastikan pengetahuan tradisionalnya dilindungi, sehingga berkontribusi pada konservasi dan Target 21: Data, information, and knowledge are accessible
pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan, sesuai dengan instrument access and benefit Target 22: Participation in decision-making
sharing yang disepakati secara internasional. Target 23: Gender equality
PENGELOLAAN BIODIVERSITAS INDONESIA
RPJMN 2020-2024
Perlindungan Pemanfaatan
(PN 6 Membangun LH, meningkatkan (PN 1 Memperkuat ketahanan ekonomi
Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim) untuk pertumbuhan yang berkualitas)
Perlindungan Kehati Pemanfaatan Kehati
(pengelolaan ekosistem sebagai ruang kehati (Pengembangan industry berbasis
serta pemantapan status dan fungsi KK, kehutanan, sertifikasi penangkaran,
pemulihan habitat dan peningkatan populasi kemitraan konservasi)
spesies tumbuhan dan satwa liar terancam
punah)
Pengelolaan Wisata Alam
Penyelesaian Permasalahan KK
(Pengembangan 27 Kawasan hutan
(OPEN AREA melalui penyelesaian konflik prioritas untuk mendukung KSPN)
tenurial, kemitraan konservasi dan
pemulihan ekosistem)
Pemantapan Regulasi Pengelolaan Jasling Non Wisata Alam
KONSERVASI KONSERVASI
IN-SITU EX-SITU
Upaya Meredam Kepunahan
Insitu Eksitu
Pengelolaan kehati di habitatnya Pengelolaan Kehati di luar habitatnya untuk
menyelamatkan sumber daya genetik dan populasi
jenis baik di Lembaga Konservasi maupun
penangkaran
Pengelolaan Pemanfaatan
Pengembang-
Habitat dan Penanganan Pengelolaan Program Ek-situ secara
biakan Spesies
Pembinaan Konflik Zoonosis dan link to in-situ berkelanjutan
Terkontrol
Populasi IAS
Inventarisasi kdan verifikasi Monitoring pergerakan Pengelolaan penyakit dan SRS,penggunaa ART
kehati tinggi, monitoring satwa, pembersihan jerat zoonosis, penanganan pengembangbiakan di
populasi, pembinaan liar, early warning sistem kematian satwa akibat LK, penangkaran,
habitat, pengamanan penghalauan satwa, zoonosis,, Disease
kawasan, penegakan mitigasi konflik, surveillance with
hukum dan penguatan pelepasliaran Kembali, manual/SehatSatli system
kebijakan koordinasi tata ruang dan dan pencegahan dan
pemanfaatan ruang pengelolaan jenis
dalam perizinan berusaha invasive di kawasan
dll Konservasi
KAWASAN KONSERVASI INDONESIA
SUAKA
CAGAR ALAM
MARGASATWA
566 26.894.122,42 Hektar
214 Unit
4.171.527,82 Ha
80 Unit
4.899.130,52 Ha
Unit
Taman Nasional
54 Unit
16.094.804,89 Ha
TAMAN WISATA
ALAM
130 Unit
796.349,77 Ha
Keterangan:
Indikatif ABKT Target Inver: 70 Jt Ha (RPJMN 2020-2024
Kawasan Konservasi Luas Indikatif ABKT Total: 85.23 Jt Ha (Hitungan ulang data bapenas termasuk marine dan
Indikatif ABKT
terrestrial)
Luas KK Total: 26.89 Jt Ha (KSDA 2022)
RPJMN 2020-2024
Inventarisasi dan Verifikasi Kawasan dengan
Nilai Kehati Tinggi Secara Partisipatif
Output
Spasial kondisi keanekaragaman
hayati Indonesia, berupa:
a. Sebaran Spesies
b. ABKT dengan pendekatan
Kekayaan Spesies berdasarkan
parameter: Status Perlindungan
Spesies, Status Redlist IUCN
dan Endemisitas Spesies
Indonesian Wildlife
Upaya Pengembangbiakan in situ dan eksitu
1. Perlindungan habitat dan populasi in
situ
2. Pengembangbiakan di Lembaga
konservasi (program GSMP)
3. Penangkaran
Kelahiran 1 individu Orangutan Kelahiran 1 ekor Elang Jawa
Kalimantan di SM Lamandau Di TN Gn Halimun Salak 4. Pengembangbiakan dengan Assisted
Juni 2022 April 2021
reproductive Technology untuk satwa
Rekapitulasi Kelahiran Satwa Liar 2022 liar yang langka (critically
No Nama Ilmiah Nama Lokal Jumlah
1 Pongo abelii Orangutan Sumatera 1 endangered)
2 Leucopsar rothschildi Jalak Bali 12
3 Pongo pygmaeus Orangutan Kalimantan 8
4 Chelonia mydas Penyu Hijau 113789
5 Macrocephalon maleo Maleo 2930
6 Panthera tigris sumatrae Harimau Sumatera 3
7 Dicerorhinus sumatrensis Badak Sumatera 1
8 Rhinoceros sondaicus Badak Jawa 4
9 Eretmochelys imbricata Penyu Sisik 3585
10 Lepidochelys olivacea Penyu Lekang 1770
11 Nisaetus bartelsi Elang Jawa 2
12 Macaca fascicularis Monyet Ekor Panjang 28
13 Rusa timorensis Rusa Timor 3
Total 122.136
PENYELAMATAN SATWA LIAR
241.542
250.000
200.000
163.734
150.000
106.303
100.000
Suro Putroe Kapho Sipogu
54.308
13 Maret 2021 17 November 2021 19 Juli 2021 50.000
Lhokbe 0
2019 2020 2021 2022
18 Agustus 2022
No Taksa 2019 2020 2021 2022
1 Aves 27.491 55.745 40.862 43.333
2 Reptil 77.922 184.273 12.300 119.620
3 Mamalia 492 639 518 481
Maxi
4 Pisces 315 885 245 300
26 Maret 2022
5 Lain-lain 84 0 383 0
Total 106.304 241.542 54.308 163.734
Jumlah
No Lokasi Rilis Spesies Waktu Keterangan
(indv)
1 TN Bukit Baka Orangutan 21 Februari 2023 2 Hasil
Rocky Bukit Raya Kalimantan penyerahan
"Rocky" dan masyarakat dan
21 Februari 2023 "Dora" 15
direhabilitasi di
YPOS
Penyelamatan satwa liar
No Tahun Satwa Jumlah Negara TL Penanganan
1 2006 Orangutan 51 Vietnam, Direhabilitasi,
Australia, Dilepasliarkan
Thailand
2 2007 Orangutan, 5 Malaysia, USA Badak sumatera di SRS TN
Badak Sumatera Way Kambas
16
CAPAIAN PEMULIHAN EKOSISTEM 2017-2021
TARGET 125.000 Ha
CAPAIAN:
144.784,20 Ha (115,83%)
2017
Target 20.000 Ha
Capaian 12.117,83 Ha (60,59%)
2018
Target 20.000 Ha
Capaian 33.308,22 Ha (166,54%%)
2019
Target 20.000 Ha
Capaian 28.830,94 Ha (144,15%%)
2020
Target 20.000 Ha
Capaian 39.471,36 Ha (197,36%%)
2021
Target 45.000 Ha
Capaian 31.055,85 Ha (69,01%%)
17
Target-target Luasan Rehabilitasi Ekosistem pada
Rencana Program Lingkup KLHK
500
109
Bali 16 pemegang izin 100
81
57
34 32 38
21 15
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Yogyakarta 21 pemegang izin
PASAK BUMI
Eurycoma longifolia
KEDAWUNG BTN Kutai
Parkia timoriana Penambah Daya Tahan
BTN Meru Betiri Tubuh dan Vitalitas
JERNANG Bahan Baku Jamu,
Daemonorops Anti Bakteri
Draco
BTN Bukit 12
BINUANG LAKI
Bahan Baku
Vanda lombokensis Duabangan moluccana
Kosmetik
AKAR ANGIN BTN Gunung Rinjani BTN Gunung Tambora
BTN Merbabu Tanaman Hias Bahan Konstruksi
Usnea Barbata
Obat Panas, Disentri
Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2023
tentang “Pengarusutamaan Pelestarian Keanekaragaman Hayati
dalam Pembangunan Berkelanjutan”