Landscape Dan Kehati Dalam Non Carbon Benefits - Fin
Landscape Dan Kehati Dalam Non Carbon Benefits - Fin
PERSPEKTIF SUSTAINABLE
LANDSCAPE DAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Meningkatnya populasi
Meningkatnya spesies
non native/non lokal + Konservasi Kehati satwa dan tumbuhan,
dan keragaman jenis dan
genetik
Memelihara/
Stock Karbon meningkatkan
NILAI stok karbon
KARBON
HUTAN Jasling Biodiversity
Financial Approach
Potensi mekanisme pendanaan
(tidak hanya untuk penurunan emisi
tetapi untuk konservasi kehati)
KEANEKARAGAMAN HAYATI DALAM
PERDAGANGAN KARBON
✓ Hutan bukan hanya berfungsi untuk menyerap
karbon tapi juga sebagai rumah dari berbagai jenis
hidupan liar → hutan kosong (empty or silent forest)
beda nilainya dengan hutan yang berisi hidupan liar
✓ Keragaman hidupanliar dapat menjadi nilai tambah
dalam mengukur “harga” yang didapat dari besaran
emisi karbon
✓ Saat ini nilai dari kehati kurang menjadi perhatian
pasar bahkan nilai kehati oleh pasar rendah nilai
bahkan tidak ada nilai (under valued)
✓ Negosiasi diperlukan untuk menjadikan kehati
menjadi value added dalam perdagangan karbon
perlu didasarkan dengan menghitung kehati sebagai
asset (modal) → menjadikan perdagangan karbon
sebagai investasi untuk kehati
✓ Upaya penurunan emisi karbon dapat menjadi
indicator dalam mengukur kelestarian
keanekaragaman hayati;
RUANG LINGKUP REDD+
(Permen LHK 70)
1. Wilayah nasional dengan implementasi
di Sub Nasional (Pasal 4
2. Dilakukan melalui upaya (pasal 4):
a. Pengurangan emisi dari
deforestasi dan degradasi hutan;
b. Peranan Konservasi (Konservasi
stok karbon hutan);
c. Pengelolaan hutan berkelanjutan;
d. Peningkatan stok karbon hutan.
DETAIL WPK BERDASARKAN FUNGSI HUTAN
Luas (Juta Ha)
No Fungsi Hutan Tanah Mineral *) Tanah Gambut *) Grand
Total
HA NH Tot HA NH Tot
1 Hutan Konservasi (KSA/KPA) 15.7 0 15.7 1.6 0.2 1.9 17.6
2 Hutan Lindung (HL) 23.2 0 23.2 0.7 0.3 1.0 24.2
3 Hutan Produksi Terbatas (HPT) 20.4 0 20.4 1.0 0.4 1.4 21.8
4 Hutan Produksi Tetap (HP) 13.4 0 13.4 1.8 1.5 3.3 16.7
5 Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK) 5.8 0 5.8 0.8 0.4 1.2 7.0
6 Areal Penggunaan Lain (APL) 7.0 0 7.0 0.7 1.6 2.3 9.3
Total 85.5 0 85.5 6.7 4.4 11.1
Grand Total 96.6
MENDORONG PERAN KONSERVASI
1. Permen Nomor 70 Tahun 2017: 2. Dari aspel legal tersebut ada 2
a) Pasal 4 ayat 1: REDD+ dapat dilakukan melaui penurunan hal yang belum diuraikan lebih
deforestasi, penurunan degradasi, role of conservation, jauh yaitu:
sustainable development dan enhance of carbon stock. a) Role of Conservation
b) Pasal 4 ayat 2: Pelaksanaan REDD + dapat didukung dengan b) Sustainable Forest
kegiatan: peningkatan kapasitas, penguatan kebijakan, Management
penelitian dan pengembanga, enabling condition. c) Enhance Carbon Stock
c) Pasal 4 ayat 3: pembayaran berbasis kinerja dan manfaat d) Manfaat selain karbon
selain karbon
d) Pasal 6: Lokasi dan kegiatan yg dapat diusulkan pendanaan
REDD+ (WPK REDD+ melalui RBP, kegiatan pendukung untuk
WPK REDD+ dan Non WPK REDD+ serta manfaat non karbon
di lokasi WPK REDD+ dan Non WPK REDD+)
e) Pasal 19: Penerima pendanaan REDD+: Lembaga Pemerintah
Nasional dan sub nasional, organisasi masyarakat sipil, dunia
usaha, lembaga penelitian dan pendidikan serta kelompok
masyarakat
f) Pasal 20: penyaluran dana REDD+: didasarkan pada capaian
kinerja (RBP) dan penyalurannya melalui mekanisme (RBP,
hibah, perdagangan karbon dan mekanisme lainnya).
STRATEGI DAN KEBIJAKAN YANG DAPAT DI
DORONG PERANAN KONSERVASI DALAM
IMPLEMENTASI REDD+
1. Peningkatan Cadangan Karbon (melalui
Restorasi dan rehabilitasi ekosistem dan
sebagainya)
2. Konservasi Cadangan Karbon (Conserving
carbon stock misalnya saja melalui perlindungan
dan pengamanan hutan, Percepatan proses
mekanisme alam, pembinaan habitat, pembinaan
populasi satwa, serta kegiatan perlindungan
ekosistem)
3. Manfaat Non Karbon (biodiversitas, air, plasma
nuthfah dan ekowisata): Perlu kajian yang
mendalam didukung hasil penelitian
STRATEGI ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM YANG DAPAT
DIDORONG MELALUI PENDEKATAN BERBASIS
EKOSISTEM (ECOSYSTEM-BASED APPROACHES)
USULAN INDIKATOR NON CARBON BENEFIT
NDC NCB Indikator Verifier
Pertumbuhan ekonomi Nilai GDP
Nasional
Kenaikan harga Nilai inflasi
Keanekaragaman Penyelamatan
Berita Acara Pelepasliaran Satwa;
Berita Acara Serah Terima Satwa;
Lingkungan
Jasa Lingkungan Jml Perizinan
Air, Geothermal Berusaha
dan Wisata Alam Pemanfaatan Jasling
dan multiplier effect
ke masyarakat
Kekayaan Spesies
pada Indikatif ABKT
Region Sumatera
Keterangan:
Kawasan Konservasi
Indikatif ABKT
Kawasan Konservasi
Indikatif ABKT
Kekayaan Spesies pada Indikatif ABKT
Region Bali – Nusa Tenggara
Kawasan Konservasi
Indikatif ABKT
Kegiatan Penyelamatan
Satwa Liar
ASAL-USUL/SUMBER 1. PENANGANAN KONFLIK SATWA
SATWA 2. PENANGANAN SATWA TRANSIT
a. Konflik (TEMUAN, SITAAN, SERAHAN)
3. TRANSLOKASI SATWA/PEMINDAHAN
b. Sitaan KEGIATAN 4. PENYELAMATAN SATWA DARI JERAT
c. Penyelamatan 5. REHABILITASI SATWA
6. SURVEILANCE PENYAKIT SATWA LIAR
dari jerat 7. PELEPASLIARAN SATWA
8. REPATRIASI SATWA
PERAN HUTAN DALAM SIKLUS HIDROLOGI
1. Daerah tangkapan air
2. Mempengaruhi system
hidrologi (debit, infiltrasi, air
tanah, aliran air permukaan
dll)
3. Penyedia jasa lingkungan
air (water provision)
4. Meningkatkan kualitas air
(water quality regulator)
Tangkahan- Gunung Leuser TWA Gunung Tunak- NTB Pengayaan di TN Gunung Ciremai Tenaga Kerja dari Pemanfaatan
dari PB Pemanfaatan Air
Panas Bumi
25
jasling.menlhk.go.id Ayo Ke Taman Nasional @ayoketamannasional_official Wisata Alam Indonesia Ayo ke Taman Nasional
MULTIPLIER EFFECT JASA LINGKUNGAN WISATA ALAM
Contoh multiplier effect wisata alam di KK: