Anda di halaman 1dari 11

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT


BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT
WILAYAH XII – PROVINSI BALI DAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TERMINAL TIPE A MENGWI (GD. A) TELP. : 0361-7990-180 EMAIL : bptdbalintb@gmail.com
Jl. RAYA MENGWITANI, KEC. WEB : dephub.go.id/org/bptdbalintb
MENGWI, KAB. BADUNG (80351)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PEKERJAAN SUPERVISI BANTUAN TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN
BANTUAN TEKNIS RAMBU LALU LINTAS
BANTUAN TEKNIS RAMBU PENDAHULU PENUNJUK JURUSAN
BANTUAN TEKNIS PAGAR PENGAMAN JALAN
BANTUAN TEKNIS ALAT PENERANGAN JALAN
PROVINSI BALI
TAHUN ANGGARAN 2023

1. Latar Belakang Berdasarkan APBN Tahun 2023 Satuan Kerja Balai


Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII Provinsi
Bali dan Provinsi Nusa Tenggara Barat, terdapat
Supervisi Bantuan Teknis Perlengkapan Jalan di
Provinsi Bali.

Kegiatan pembangunan yang semakin pesat pada


saat ini, perlu didukung dengan sumber daya
manusia yang memadai baik kuantitas maupun
kualitasnya, sebagai salah satu modal pembangunan
yang sedang dilaksanakan.

Mengingat keterbatasan dan kemampuan jumlah


personil, sedangkan volume pekerjaan relatif cukup
banyak, maka dipandang perlu pelaksanaan
pengawasannya dibantu pihak Penyedia Jasa,
dengan harapan hasil–hasil kegiatan konstruksi bisa
dicapai secara tepat administrasi, tepat mutu, tepat
waktu dan tepat manfaat.

2. Maksud dan Tujuan Maksud dari Pekerjaan Pengawasan Kontruksi ini


adalah tersedianya layanan jasa konsultan supervisi
untuk membantu Pengguna Jasa dalam pengawasan
pembangunan fisik / konstruksi.

1
Sedangkan tujuannya adalah meliputi:
a) Tersedianya jumlah tenaga supervisi/pengawas
yang cukup.
b) Tersedianya tenaga supervisi/pengawas yang
kompeten.
c) Terselenggaranya pengawasan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi secara efektif.
d) Dukungan terhadap Pejabat Pembuat Komitmen
dalam pengendalian kegiatan pembangunan
yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa.

3. Sasaran Sedangkan sasarannya adalah mendukung


penyelesaian pekerjaan-pekerjaan di dalam Supervisi
Bantuan Teknis Perlengkapan Jalan di Provinsi Bali.
Sesuai dengan dokumen kontrak yang telah
disepakati bersama oleh PPK dengan Penyedia Jasa
Konstruksi, dengan tepat/tertib administrasi, tepat
waktu, tepat mutu, tepat sasaran dan tepat manfaat
serta hasil akhir yang dicapai sesuai dengan
dokumen kontrak yang telah disepakati bersama oleh
PPK dengan Penyedia Jasa Konstruksi.

4. Lokasi Pekerjaan Lokasi kegiatan ini berada di Jalan Raya Pura Pasar
Agung Kabupaten Karangasem.

5. Sumber Pendanaan Sumber dana berasal dari Anggaran Pendapatan dan


Belanja Negara (APBN) yang tertuang dalam
Dokumen Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor
SP DIPA-022.03.403852/2023 tanggal 30 November
2022 Tahun Anggaran 2023

6. Nama Dan Organisasi Nama KPA: HANURA KELANA I., A.Md. LLAJ.,
Pengguna Jasa S.Sos., S.H., M.M.

Nama PPK: ARIF BUDIARTO, S.ST

Satuan Kerja Balai Pengelola Transportasi Darat


Wilayah XII Provinsi Bali dan Provinsi Nusa Tenggara
Barat

7. Data Dasar Data dasar yang diperlukan dalam kegiatan Supervisi


Bantuan Teknis Perlengkapan Jalan di Provinsi Bali
antara lain :

- Kerangka Acuan Kerja (KAK)


2
- Bill Of Quantity (BoQ).

8. Standar Teknis Standar teknis yang menjadi pedoman antara lain :


- Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia Nomor PM 14 Tahun 2021 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 82 Tahun 2018 Tentang Alat
Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan.
- Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia Nomor PM 27 Tahun 2018 Tentang
Alat Penerangan Jalan.
- Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia Nomor PM 13 Tahun 2014 Tentang
Rambu Lalu Lintas.
- Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor SK. 7234/AJ.401/DRJD/2013 tanggal 14
Nopember 2013 tentang Petunjuk Teknis
Perlengkapan Jalan.

9. Studi-Studi -
Terdahulu

10. Referensi Hukum a. UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan


Informasi Publik;
b. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja;
c. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
d. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga
Kerjaan;
e. UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
f. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan;
g. PP No. 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi;
h. PP No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi;
i. PP no. 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Pembinaan Jasa Konstruksi;
j. PP No. 102 Tahun 2000 tentang Standarisasi
Nasional;

3
k. Perpres No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

11. Lingkup Pekerjaan a) Persiapan Lapangan


Persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
meliputi antara lain penyelesaian perizinan,
koordinasi penyiapan lahan/lokasi pekerjaan,
sosialisasi dan lain-lain.

b) Review Desain
Meneliti dan memberi masukan tetang kesesuaian
desain dengan keadaan lapangan kepada Pemilik
Pekerjaan.
c) Pengawasan Pengukuran
1. Melaksanakan survey lapangan dalam rangka
perhitungan Mutual Chek (pengukuran,
perhitungan volume serta back up nya,
penyiapan berita acara).
2. Memeriksa penerapan shop drawing ke situasi
sesungguhnya di lapangan (kondisi alami).
3. Mengecek tingkat ketepatan bidang bekisting
sebelum pengecoran konstruksi beton.
4. Memeriksa secara cermat dan menyetujui
semua hasil pengukuran dan hasil volume
dalam rangka pembayaran/termin pekerjaan.
5. Menyiapkan laporan selama kegiatan
pengukuran.
d) Pengawasan Pelaksanaan
1. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan, agar
pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan
waktu yang direncanakan, spesifikasi teknik
dan desain sebagaimana ditentukan dalam
dokumen kontrak pekerjaan kontruksi.
2. Menyusun Standart Operasi Prosedur (SOP)
pelaksana konstruksi.
3. Memeriksa/ mengesahkan Shop Drawing yang
dibuat oleh penyedia jasa konstruksi/
pemborong, untuk kemudian diajukan kepada
direksi teknis pekerjaan.
4. Memeriksa/ mengoreksi metode dan jadwal
pelaksanaan yang dibuat Penyedia Jasa
4
Konstruksi/ Pemborong.
5. Menyiapkan Network Planing bersama
Penyedia Jasa Konstruksi/ Pemborong.
6. Memeriksa dan mengesahkan laporan harian,
laporan mingguan dan laporan bulanan yang
dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi/
Pemborong.
7. Memberi masukan lisan/ tertulis secara
proaktif, akurat dan tepat kepada direksi atau
Pemilik Pekerjaan, dalam rangka memperoleh
efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pekerjaan.
8. Mengevaluasi program harian, mingguan
Penyedia Jasa Konstruksi/ Pemborong serta
memberikan izin lingkup pekerjaan per minggu
sesuai jadwal pelaksanaan.
9. Memberikan izin pengecoran beton setelah
terlebih dahulu melakukan pemeriksaan
bekisting, material (semen, pasir, kerikil, besi
tulangan, air), peralatan dan tenaga kerja.
10.Melaksanakan sosialisasi spesifikasi teknis
yang tercantum dalam kontrak kepada seluruh
personil teknis Penyedia Jasa Konstruksi /
Pemborong.
11.Melaksanakan dan menerapkan tata cara,
prosedur, mekanisme pelaksanaan yang
tercantum dalam rencana mutu kontrak (RMK)
dan hasilnya dilaporkan kepada direksi
pekerjaan.
12.Melaksanakan tugas supervisi sesuai dengan
standar prosedur pengawasan yang berlaku.
13.Membantu Pemilik Pekerjaan melakukan
inspeksi kepada pabrik pemasok bahan perakit
dan lain-lainnya jika dibutuhkan.
14.Menyiapkan rekomendasi untuk perintah dan
konsep perubahan kontrak/ Addendum terkait
dengan adanya Change Order/ Variation Order,
bilamana diperlukan untuk menjamin
penyelesaian pekerajan yang secara teknis
dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai
dengan anggaran yang tersedia.
15.Melakukan monitoring dan pengecekan secara
terus menerus sehubungan dengan
5
pengendalian mutu dan volume pekerjaan serta
menandatangani laporan bulanan, apabila
pelaksanaan pekerjaan telah memenuhi
ketentuan dan persyaratan yang telah
memenuhi ketentuan dan persyaratan yang
telah ditentukan.
16.Konsultan Pengawas harus melaporkan secara
tertulis kepada Pemilik Pekerjaan apabila
terjadi adanya penyimpangan – penyimpangan
dari ketentuan dan persyaratan teknis, dengan
tembusan kepada penyedia jasa konstruksi /
Pemborongan.
17.Melaporkan kepada Pemilik Pekerjaan masalah
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
termasuk keterlambatan pencapaian target
fisik, serta mengusulkan upaya
penanggulangan dan tindak turun tangan yang
diperlukan, dan membantu Pengguna Jasa
Konstruks / Pemborongan.
18.Membantu Pemilik Pekerjaan mengawasi uji
laboratorium dalam rangka pengendalian mutu
konstruksi.
19.Menginventarisasi, merencanakan kebutuhan
penyelidikan dan pengujian lapangan maupun
laboratorium.
20.Membantu Pemilik Pekerjaan dalam
mendapatkan data lapangan dan data hasil
pengujian laboratorium yang diperlukan untuk
pelaksanaan.
21.Melaporkan dan mencatat pemakaian bahan
yang diperlukan, jumlah tenaga dan alat yang
dipergunakan.
22.Membantu Pemilik pekerjaan dalam
menyiapkan berita acara pembayaran
angsuran / termyn.
23.Membantu Pemilik Pekerjaan dalam
melaksanakan penyerahan pertama pekerjaan/
Previsional Hand Over (PHO).

6
e) Pelaporan Pelaksanaan Konstruksi
1. Memeriksa dan menyetujui laporan harian,
laporan mingguan, laporan bulanan pekerjaan
konstruksi yang dibuat oleh Penyedia Jasa
Konstruksi/ Pemborongan.
2. Melakukan pemeriksaan dan persetujuan atas
gambar - gambar purna laksana (As Built
Drawing) yang menggambarkan secara rinci
setiap bagian pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Kontruksi/
Pemborong.
3. Membantu Pemilik Pekerjaan menyiapkan
laporan teknis, administrasi dan kegiatan lain
termasuk di dalamnya menyiapkan koordinat
pemasangan perlengkapan jalan berupa excel
dan file google earth pekerjaan konstruksi
kepada unit kerja/ instansi terkait.

12. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan


ini adalah pengawasan pekerjaan konstruksi tepat/
tertib administrasi, tepat waktu, tepat mutu, tepat
sasaran dan tepat manfaat serta hasil akhir yang
dicapai sesuai dengan dokumen kontrak.

13. Peralatan, Material, Pemilik Pekerjaan menyediakan:


Personil dan Fasilitas a) Buku Kontrak Jasa Pemborong serta spesifikasi
Dari Pejabat Pembuat teknis pekerjaan fisik yang bersangkutan.
Komitmen.

14. Peralatan Dan Penyediaan fasilitas dan peralatan oleh penyedia


Material Dari jasa
Penyedia Jasa Penyedia jasa konsultansi Supervisi harus
Konsultansi menyediakan dan memelihara semua fasilitas
dan peralatan yang dipergunakan untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Untuk keperluan pengawasan Konsultan harus
menyiapkan sekurang-kurangnya fasilitas dan
peralatan pendukung sebagai berikut:

a. Kantor/Studio lengkap dengan peralatan


yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan seperti: peralatan gambar,
peralatan tulis dan barang-barang yang
7
habis pakai lainnya.
b. Komputer Mobile dan Komputer PC dengan
fasilitas minimal Pentium 4 lengkap dengan
Printer.
c. Peralatan komunikasi
d. Kamera photo Digital
e. Roll meter 50 m dan 5 m
f. Perlengkapan penyelenggaraan K3 (Helm
Safety, Rompi Reflektif, dll.

15. Lingkup Kewenangan 1. Memberikan arahan kerja kepada pihak kontraktor


Penyedia Jasa agar sesuai spesifikasi teknis yang tertuang dalam
rencana kerja dan syarat-syarat teknis pihak
kontraktor.
2. Konsultan pengawas wajib memberikan masukan
bahkan teguran atas hasil pekerjaan pihak
kontraktor yang dianggap tidak sesuai dengan
persyaratan teknis.
3. Konsultan pengawas dapat memberikan arahan
atau memberi solusi bilamana terjadi masalah
teknis dilapangan yang sebelumnya di diskusikan
dengan direksi pekerjaan.
4. Melakukan evaluasi berkala atas hasil pekerjaan
kontraktor.
5. Melaporkan setiap hal pentingyang terjadi kepada
direksi pekerjaan demi kelancaran pekerjaan.

16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Konsultansi


Penyelesaian Pengawasan Konstruksi ini sesuai dengan
Pekerjaan Jadwal/Time Schedule Pelaksanaan Fisik
Konstruksi yaitu selama 90 (sembilan puluh) hari
kalender atau 3 (tiga) bulan.

17. Personil I. Tenaga Ahli


-

II. Tenaga Sub Ahli


1. Inspector: 1(satu) Orang
Inspector yang akan ditugaskan adalah
seorang yang berpendidikan minimal
Diploma 3 (D3) Teknik Sipil lulusan
perguruan tinggi negeri atau yang
disamakan yang mempunyai persyaratan
8
pengalaman sebagai pengawas lapangan
pekerjaan konstruksi minimal 3 tahun, atau
seorang yang berpendidikan S1 Teknik
Sipil yang mempunyai persyaratan
pengalaman sebagai pengawas lapangan
pekerjaan konstruksi minimal 1 tahun.

III. Tenaga Pendukung


1. Computer Operator/Typist: 1 (satu)
Orang
Computer Operator/Typist yang akan
ditugaskan adalah seorang yang
berpendidikan minimal STM yang
mempunyai persyaratan pengalaman
sebagai operator komputer minimal 3
tahun, atau seorang yang berpendidikan
Diploma 3 (D3) yang mempunyai
persyaratan pengalaman sebagai operator
komputer minimal 1 tahun.

18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan pekerjaan ini adalah 90 (sembilan


Pelaksanaan puluh) hari kalender atau selama 3 (tiga) bulan.
Pekerjaan Konsultan harus menyusun rencana kerja dan
personilnya dengan jelas pada awal pekerjaan dan
dituangkan dalam suatu dokumen usulan teknis.

19. Laporan Laporan pendahuluan merupakan laporan awal


Pendahuluan yang menggambarkan kegiatan awal konsultan
dalam menjalankan tugas. Jumlah tenaga, jadwal
waktu pelaksanaan dan jumlah laporan akan tersaji
dalam laporan pendahuluan.

20. Laporan Bulanan Laporan Bulanan merupakan kumpulan atau


resume dari laporan mingguan. Laporan Bulanan
merupakan laporan bobot kemajuan pekerjaan
komulatif yang dilaporkan kepada pemberi tugas
setiap bulan.

9
21. Laporan Akhir Laporan Akhir berisi tentang spesifikasi teknis dari
seluruh pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor sesuai dengan dokumen kontrak.
Laporan – laporan tersebut diserahkan dan diterima
oleh Pengguna Jasa sebelum jadwal waktu
pelaksanaan kontrak pengawasan berakhir.

22 Dokumentasi Dokumentasi disusun dalam 1 (Satu) album,


dokumentasi disusun dari proggres pekerjaan 0%,
50%, dan 100%.

22. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan


Negeri Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini harus dilakukan
didalam wilayah Negara Republik Indonesia,
dengan semaksimal mungkin memanfaatkan produk
dalam negeri (jika diperlukan penunjang), kecuali
ditetapkan lain dalam angka 14 dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.

23. Persyaratan Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi


Kerjasama lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa
konsultansi ini maka persyaratan kerja sama harus
dipenuhi.

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi


24. Pedoman persyaratan berikut ini:
Pengumpulan Data a. Kesesuaian dengan perencanaan pembangunan
Lapangan daerah yang tertuang pada Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi dan Kabupaten.
b. Kesesuaian dengan perencanaan pembangunan
oleh Kementerian/Lembaga terkait.
c. Standar Harga Satuan daerah setempat.

10
25. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi
berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan
dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan
kepada personil / satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK).

Badung, 16 Januari 2023


Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
BPTD Wilayah XII Provinsi Bali dan Provinsi NTB

ARIF BUDIARTO, S.ST


NIP. 19920325 201503 1 004

11

Anda mungkin juga menyukai