Anda di halaman 1dari 12

Etika Konsumsi

Dalam
Perspektif
Islam
Dosen Pengampu : Arif Zunaidi, SHI., MEI
Anggota Kelompok :

MOCHAMAD ABDUL GHANY

MUHAMMAD GUSNANDA RUBA’

BADUN ALI

RIZQI MEI SETIANINGSIH


Sub-bab Pembahasan

01 02 03
Tanggung Jawab Etika Konsumsi Konsep Zakat dan
Muslim dalam dalam Perdagangan Shadaqah dalam
Konsumsi Konsumsi

04 05
Konsumsi Halal Tantangan dan Solusi
dan Thayyib dalam Praktik
Konsumsi Muslim
Tanggung Jawab Muslim dalam Konsumsi

Islam mengajarkan agar manusia menjalani kehidupannya secara benar,


sebagaimana yang telah diatur oleh Allah SWT. Bahkan usaha untuk hidup
secara benar dan menjalani hidup secara benar inilah yang menjadikan hidup
seseorang bernilai tinggi. Ukuran baik dan buruk kehidupan sesungguhnya
tidak diukur dari indikator-indikator lain melainkan dari sejauh mana seorang
manusia berpegang teguh pada kebenaran.
Dalam ekonomi konvensional, konsumsi diasumsikan selalu bertujuan untuk
memperoleh kepuasan (utility). Konsumsi dalam Islam tidak hanya bertujuan
mencari kepuasan fisik, tetapi lebih mempertimbangkan aspek mashlahah
yang menjadi tujuan dari syariat Islam.
Umar ra. memahami urgensi konsumsi dan keniscayaannya dalam kehidupan.
Sebab dalam fiqih ekonomi Umar ra. terdapat bukti-bukti yang menunjukkan
perhatian terhadap konsumsi yang dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Pertama, bahwa Umar ra sangat antusias dalam memenuhi tingkat konsumsi
yang layak bagi setiap individu rakyatnya.
2. bertangungjawab dalam memenuhi tingkat konsumsi yang layak bagi
keluarganya, dan mengingkari orang-orang yang mengabaikan hal tersebut.
3. Ketiga, bahwa beberapa hamba sahaya Hathib bin Abi Balta’ah mencuri onta
milik seseorang dari kabilah Muzainah dan mereka sembelih untuk dimakan,
maka Umar ra. ingin menegakkan hukum Had pencurian kepada mereka.
4. Keempat, bahwa Umar ra. tidak memperkenankan keengganan mengkonsumsi
hal-hal yang mubah sampai tingkat yang membahayakan diri, meskipun
demikian itu dengan tujuan ibadah
ETIKA KONSUMSI DALAM PERDAGANGAN
▪ Keadilan dan Keterbukaan dalam Perdagangan, Penekanan
tentang pentingnya berdagang dengan adil dan jujur
▪ Transparansi , Pelaku usaha harus transparan dalam segala hal
termasuk harga, kualitas produk, dan persyaratan transaksi.
▪ Menjauhi praktik penipuan, perdagangan disini terkait dengan
penjualan barang palsu, manipulasi harga, atau menggunakan
praktik-praktik yang jauh dari kata kejujuran hanya untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih banyak
▪ Menghormati Konsumen, Seperti halnya menghormati hak-hak
konsumen dan berusaha memenuhi kebutuhan konsumen
dengan baik
▪ Menghindari Riba dan Gharar, Dalam perdagangan islam
melarang akan adanya riba (bunga) dan gharar (ketidakpastian
yang berlebihan) dalam berdagang atau berbisnis.
Konsep Zakat dan Sadaqah dalam Konsumsi

Menurut Monzer Kahf (537:1998), terdapat beberapa studi mengenai


dampak ekonomi dari zakat, dan beberpa ekonom muslim telah
berpendapat bahwa secara agregat konsumsi akan bertambah sejalan
dengan bertambahnya pendapat dari zakat, sehingga mendukung suatu
teori konsumsi dari keynesian yang berbunyi “Pertumbuhan konsumsi
lebih kecil secara proporsional bila dibandingkan dengan pertambahan
pendapatan”. Teori ini bisa saja tidak relevan, karenanya ada satu teori
lagi yang namanya teori pendapatan permanen, atau juga disebut
dengan teori siklus kehidupan yang berbunyi “Pertambahan konsumsi
adalah proporsional terhadap pertumbuhan pendapatan”.
Konsumsi Halal dan Thayyib
Halal secara harfiah berarti "diperbolehkan" atau
"tidak dilarang" dalam Islam. Makanan yang halal adalah
makanan yang diizinkan atau diperbolehkan oleh ajaran Islam.
Makanan yang dianggap halal harus memenuhi beberapa
persyaratan, salah satunya adalah tidak mengandung bahan
haram seperti babi maupun alkohol.

Thayyib berarti "baik", "bersih", atau "sehat". Dalam


segi konsumsi makanan dan minuman, thayyib menunjukkan
bahwa makanan atau minuman bukan hanya halal secara
hukum Islam, tetapi juga baik untuk dikonsumsi dari segi
kualitas, kebersihan, dan nutrisi. Makanan yang thayyib adalah
makanan yang tidak mengandung bahan-bahan yang
meragukan atau dapat berpotensi membahayakan
kesehatan.

Jadi, jaminan akan halal dan thayyib dalam sebuah


makanan dilakukan dengan memperhatikan proses produksi
yang higienis dan keamanan kandungan makanan untuk
dikonsumsi
Tantangan dan Solusi dalam
Praktik Konsumsi Muslim

Pola konsumsi memegang peranan penting


dalam kehidupan manusia, terutama di zaman modern
yang ditandai oleh kemajuan teknologi, globalisasi, dan
perubahan sosial. Pola konsumsi yang tidak sejalan
dengan prinsip-prinsip islam dapat menimbulkan
dampak negatif yang meluas, baik bagi individu,
masyarakat, maupun lingkungan.
Berikut adalah tantangan dan solusi dalam
konsumsi muslim :
Tantangan Dalam Praktik Konsumsi Muslim
Indikator Penjelasan
Pengaruh budaya global Globalisasi membawa masuknya budaya barat yang bertentangan dengan nilai-nilai islam
seperti, materialisme dan hedonisme.

Teknologi dan E-commerce Kemajuan teknologi saat ini khususnya e-commerce memberikan akses mudah terhadap
produk dan layanan, namun juga sering sulit untuk memastikan ketaatan terhadap prinsip-
prinsip syariah.

Ketidakseimbangan konsumsi Pola konsumsi yang tidak seimbang dapat menyebabkan pemborosan dan kelebihan yang
bertentangan dengan ajaran islam tentang keadilan dan hemat.

Ketidakadilan dalam distribusi Hal tersebut dapat menjadi hambatan dalam mewujudkan konsep keadilan sosial yang
kekayaan diinginkan dalam islam.
Solusi Dalam Praktik Konsumsi Muslim
Indikator Penjelasan
Penguatan kesadaran agama Hal ini dapat membantu menghadapi pengaruh budaya global yang tidak
sesuai.

Pengembangan platform e- Pengembangan platform e-commerce yang mengikuti prinsip-prinsip syariah


commerce syariah dapat membantu memfasilitasi transaksi yang sesuai dengan ajaran islam.

Edukasi tentang keseimbangan Pentingnya menjaga keseimbangan dalam konsumsi dan mempraktikkan nilai-
konsumsi nilai sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

Pemberdayaan ekonomi mikro dan Dukungan untuk ekonomi mikro dan usaha kecil menengah dapat membantu
UMKM meningkatkan distribusi kekayaan secara lebih adil di masyakat.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai