Anda di halaman 1dari 29

KONSEP DASAR

SIMULASI RESERVOIR
KULIAH MINGGU II
 MKA: PEMODELAN & SIMULASI RESERVOIR
Dosen :
1. Dr. Ir. Dyah Rini Ratnaningsih, MT
2. Ir. Joko Pamungkas, MT
3. Dr. Suranto, ST., MT
4. Indah Widiyaningsih, ST., MT.
5. Ratna Widyaningsih, ST., M.Eng
Konsep Dasar Simulasi Reservoir

Pertemuan Pokok bahasan atau


ke- subpokok bahasan
2 II. KONSEP DASAR SIMULASI RESERVOIR
1. Hukum Kesetimbangan Massa, Persamaan Keadaan,
Hukum Darcy, Potensi Aliran, Konsep Steady dan
Unsteady, Tipe-tipe Fluida dan Aliran Fluida dalam
Media Berpori
2. Sistem Grid dan Penomoran (kartesian dan radial),
Kesetimbangan massa dalam sistem koordinat kartesian
untuk fluida uncompressible (1 dimensi)
3 III. Penyelesaian Persamaan dalam Simulator
1. Model 1 dan 2 Dimensi pada Koordinat Kartesian
2. Sistem Grid Sejajar dan tidak Sejajar
4 3. Model 1 dan 2 Dimensi pada Bentuk Radial pada Fluida
Incompressible

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 2


2.1 Konsep Dasar Model Matematika
Reservoir Migas

A. Hukum Kesetimbangan Massa


B. Persamaan Keadaan
C. Hukum Darcy
D. Potensial Aliran
E. Konsep Steady dan Unsteady
F. Tipe-tipe Fluida
G. Aliran Dalam Media Berpori

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 3


A. Hukum Kesetimbangan Massa

Where,
mi = mass of fluid in
mo = mass of fluid out
ms = mass of fluid in/out through wells
ma = mass of fluid stored

4
Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 4
B. Hukum Persamaan Keadaan
Menjelaskan densitas fluida sebagai fungsi tekanan dan temperatur

c( P−Po )
 = o e
dimana :
ρ = densitas pada tekanan P
ρo = densitas pada tekanan Po
1  dV 
c = faktor kompresibilitas isothermal, dimana c  −  
V  dP T
For single phase,
sc = densitas @ kondisi standar
 = densitas @ kondisi reservoir

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 5


C. Hukum Darcy
“laju aliran fluida homogen melalui media berpori
berbanding lurus dengan tekanan atau gradient
hidrolik dan penampang area normal sesuai dengan
arah aliran dan berbanding terbalik dengan viskositas”

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 6


Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 7
Asumsi:
 Fluida homogen dan satu fasa
 Tidak ada reaksi kimia antara media dan
fluida
 Permeabilitas tidak tergantung terhadap
fluida, temperature, tekanan, dan lokasi
 Aliran laminar bukan turbulen
 Tidak ada efek Klinkenberg
 Tidak ada efek elektromagnetik

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 8


D. Potensial Aliran

Hubert menyatakan potensial sebagai energi


mekanik per unit massa fluida pada tiap lokasi :

1
v1 2
1 = − P'V1 +  P dV + z1 + P1V1 +
v1 '
2g

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 9


E. Tipe-tipe Fluida

 Incompresible
Mempunyai densitas konstan
 Slightly compressible
Mempunyai perubahan densitas terukur terhadap
tekanan
 Compressible
Mempunyai perubahan densitas terhadap tekanan
sangat besar

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 10


Compressible

Slightly compresible
o
Incompressible

Tipe-tipe Fluida

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 11


F. Konsep Steady dan Unsteady

 Konsep steady dan unsteady flow dibatasi pada


pengaruh tekanan

butiran pasir
Partikel fluida

Ruang pori

Aliran Partikel Melalui Media Porous

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 12


 Anggap velocity partikel adalah Vs, akselerasi
partikel dapat diperoleh dengan menentukan laju
perubahan velocity

 V   V 
dV =   dt +   ds
 t  s  s t

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 13


G. Aliran Dalam Media Berpori

 Aliran Multi fasa


dalam media berpori yang disaturasi fluida
kemungkinan bisa hadir 3 fasa fluida yaitu minyak,
air, dan gas

Persamaan aliran muti fasa adalah persamaan


differensial parsial yang non-linier yang mana
tidak dapat diintegrasikan secara analitis

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 14


 Permeabilitas Relatif
didefinisikan sebagai rasio dari permeabilitas batuan
yang disaturasi oleh fluida tertentu terhadap
permeabilitas bila satuan disaturasi oleh 100% fluida
tersebut

permeabilitas relatif
merupakan fungsi saturasi
fluida dan kurva
permeabilitas relatif
mempunyai bentuk
karakteristik

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 15


 Permeabilitas Relatif Dua Fasa

1. Pendekatan Corey
Permeabilitas relatif fasa yang didesak : SD
S=
Ko = (1 - S)4 1 − S wc
Permeabilitas relatif fasa pendesak :
KD = S3 (2 - S)
dimana

2. Pendekatan Naar-Henderson

(1 − 2S)
3
2
S −S
k = dimana : S= D wc

2 − (1 − 2S) 1− S
o 1
2
wc

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 16


 Permeabilitas Relatif Tiga Fasa

0 Gas

kro = 0,1
Gas

0,4
water 0,7
Oil
100 0

Kurva Komposisi Tiga Fasa

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 17


2.1Sistem Grid

cartesian (2D) radial

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 18


A. Jenis Grid
Ada 2 tipe sistem grid yang biasanya digunakan di dalam simulasi
yaitu block centered (body centered) and point distributed (mesh
centered). These grid systems are applicable in rectangular
(Cartesian), cylindrical, spherical or elliptical coordinate system

block centered (body centered) point distributed (mesh centered)

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 19


B. DIMENSI ALIRAN ANTAR GRID (CARTESIAN)

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 20


C. BLOCK IDENTIFICATION AND BLOCK ORDERING
Block bisa diidentifikasi dengan pemberian notasi secara keteknikan maupun
penomoran sejumlah block berdasarkan skema penomoran. Metode Notasi
keteknikan paling umum dan mudah digunakan (x,y,z) atau (i,j,k)
Identifikasi blok ini dibutuhkan dalam input deskripsi reservoir.

Penomoran Radial grid

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 21


D. PENOMORAN GRID KARTESIAN

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 22


Lanjutan; SKEMA PENOMORAN

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 23


E. Kesetimbangan Massa ;
Sistem 1D (Kartesian)-fluida incompressible
 Menunjukkan finite-control volume
dengan luas penampang Ax tegak lurus
dengan arah aliran, dengan panjang
lintasan Dx dan volume Vb

 Titik x mewakili pusat control volume. Fluida masuk ke dalam control volume
∆𝑥 ∆𝑥
melalui permukaan 𝑥 − Dan keluar melalui permukaan 𝑥 + pada laju
2 2
massa masuk sebesar 𝑤𝑥 I𝑥−∆𝑥Τ2 dan keluar sebesar 𝑤𝑥 I𝑥+∆𝑥Τ2 . Fluida juga
masuk ke dalam kontrol volume melalui sumur dengan laju massa 𝑞𝑚

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 24


Lanjutan, Kesetimbangan Massa ;
Sistem 1D (Kartesian)-fluida incompressible

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 25


Lanjutan, Kesetimbangan Massa ;
Sistem 1D (Kartesian)-fluida incompressible

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 26


Lanjutan, Kesetimbangan Massa ;
Sistem 1D (Kartesian)-fluida incompressible

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 27


Lanjutan, Kesetimbangan Massa ;
Sistem 1D (Kartesian)-fluida incompressible

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 28


Lanjutan, Kesetimbangan Massa ;
Sistem 1D (Kartesian)-fluida incompressible

Bab II- Dasar-dasar Persamaan Simulasi Reservoir Minggu II 29

Anda mungkin juga menyukai