Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I............................................................................................................................
PENDAHULUAN..........................................................................................................
1.1 Latar Belakang..............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................
1.3 Maksud Penulisan........................................................................................
1.4 Tujuan Penulisan..........................................................................................
BAB II...........................................................................................................................
KAJIAN TEORI............................................................................................................
2.1 Pengertian pengaruh besar rokok elektrik (vape ) pada remaja...............
2.2 Penyebab Maraknya rokok elektrik ( vape ) pada remaja.........................
2.3 Mengapa remaja menggunakan rokok elektrik ( vape )...........................
2.4 Dampak Dari menggunakan rokok elektrik (vape).....................................
BAB III..........................................................................................................................
METODOLOGI PENELITIAN.......................................................................................
3.1.Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................
3.2 Metodologi Penelitian..................................................................................
3.3 Subjek penelitian...........................................................................................
3.4 Penyebab pergaulan bebas..........................................................................
3.5 Pengetahuan tentang Pergaulan Bebas.....................................................
BAB IV..........................................................................................................................
PEMBAHASAN............................................................................................................
4.1 Penyebaran Rokok Elektrik Pada Remaja...................................................
4.2 Akibat Yang Ditimbulkan Rokok Elektrik.....................................................
4.3 Solusi Untuk Menyelesaikan Kecanduan Terhadap Vape.........................
BAB V...........................................................................................................................
PENUTUP....................................................................................................................
5.1 Kesimpulan....................................................................................................
5.2 Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSAKA.......................................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang telah
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah saya
tentang "ROKOK ELEKTRIK (VAPE)". Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada dosen, serta tidak lupa terima kasih juga untuk teman-teman yang telah
bekerjasama dengan baik dalam pembuatan Karya Ilmiah ini.

Karya Ilmiah ini tentunya belum cukup sempurna, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan sarannya dari pembaca yang bersifat membangun. Penulis berharap,
semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Rokok elektrik sudah menjadi fenomena baru dikalangan masyarakat Indonesia.


Perkembangan teknologi semakin maju, belakangan ini kita tahu bahwa rokok
elektrik sudah mulai diminati oleh masyarakat terutama pada perkembangan gaya
hidup dikalangan pria. Saat ini kalangan pria khususnya anak muda sedang ramai
memakai Rokok elektrik. Rokok elektrik atau biasa disebut vape. Cara kerja rokok
elektrik memang beda dengan rokok tembakau yaitu dengan mengubah cairan
(liquid) yang diubah menjadi uap. Sebagian pengguna rokok elektrik berasal dari
orang-orang yang memiliki kebiasaan merokok tembakau lalu mereka pindah
menjadi penggemar/pengguna vape. Sebagian orang menganggap vape sebagai
penolong bagi mereka yang kecanduan rokok tembakau supaya berhenti dari
merokok tembakau. Alat ini dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman dari rokok
tembakau. Namun selain dipercaya memiliki resiko yang lebih sedikit, para remaja
yang menggunakan vape dapat menunjukan bahwa dirinya selalu mengikuti zaman
yang terus berkembang.

Rokok elektrik sendiri bisa membahayakan kesehatan dikarenakan didalam rokok


elektrik terdapat zat yang berbahaya yang dapat menyebabkan gangguan jantung
maupun pembuluh darah serta dapat menyebabkan kanker. Selain itu aroma yang
terhirup dapat menimbulkan penyakit yang cukup langka yaitu bronkiolitis obliterans
dimana saluran nafas terkecil menjadi rusak.

Terdapat zat lain yang terkandung dalam rokok elektrik, selain nikotin yang dapat
menyebabkan kecanduan bagi penggunanya, terdapat juga zat seperti
formaldehyde, serta benzene yang dapat menyebabkan kanker. Tidak hanya itu di
dalam liquid atau cairan perasa yang digunakan untuk rokok elektrik yaitu diacetyl
yang dapat menyebabkan penyakit dalam paru-paru. Namun, sampai saat ini
pengguna rokok elektrik masih kurang mengetahui dampak yang dapat ditimbulkan
dari rokok elektrik itu sendiri terhadap kesehatan tubuh, karena dalam rokok elektrik
ini masih mengandung zat adiktif, dan membuat penggunanya menjadi kecanduan.
Selain itu vape (rokok elektrik) juga berpotensi menimbulkan kerusakan pembuluh
darah layaknya rokok tembakau.

Kurangnya informasi tentang dampak bahaya yang ditimbulkan dari rokok elektrik
dapat menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat. Untuk daerah Bandung sendiri
masih kurangnya tentang pengetahuan dampak buruk yang
ditimbulkan dari rokok elektrik tersebut sehingga banyak orang yang menggunakan
rokok elektrik dengan alasan agar dapat berhenti dari rokok
tembakau.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan di atas, berikut rumusan masalah yang
dapat disimpulkan dari penelitian ini, antara lain :
1. Bagaimana memberikan informasi tentang zat-zat yang berbahaya didalam vape?
2. Bagaimana merancang media untuk menyampaikan informasi tentang
bahaya vape agar target dapat mengetahuinya?

1.3 Maksud Penulisan

Maksud dari penelitian ini antara lain :


1. Merancang kampanye sosial tentang informasi bahaya rokok elektrik (vape)
yang memiliki kandungan zat berbahaya.

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan Penelitian ini antara lain:


1. Agar masyarakat sadar bahwa bukan cara yang benar untuk berhenti
merokok tembakau.
2. Pengguna vape menjadi tahu bahaya vape bagi kesehatan
3. Lebih berhati-hati menggunakan vape
Manfaat Penulisan Ini yaitu, menjelaskan secara mendalam dan terperinci tentang
pergaulan remaja masa kini.

1.5 Metode Penelitian


-Searching
-Browsing
-Interview

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pengaruh Besar Rokok Elektrik Pada remaja


Rokok elektrik ini diklaim lebih aman dari nikotin tembakau hingga dianggap
lebih sehat. Bahkan, muncul anggapan rokok elektrik menjadi alternatif untuk
memutus kebiasaan merokok konvensional. Hal ini menimbulkan citra vape lebih
aman dan lebih sehat daripada rokok tembakau.

Namun demikian, liquid vape ternyata juga mengandung nikotin dan zat yang
bersifat karsinogen, termasuk mengandung material logam. Ada sekitar 0 – 35
mikrogam nikotin setiap kali menghisap rokok elektrik. Jika seseorang menghirup
hingga 30 kali, hal tersebut sama dengan satu miligram nikotin atau setara satu
batang rokok konvensional. Uap rokok elektrik pun berbahaya bagi orang di
sekitarnya. Menurut dokter spesialis paru, rokok elektrik dan rokok konvensional
sama-sama berbahaya, karena kandungan keduanya berpengaruh bagi kesehatan.

Sementara itu, Bidang Pengawas Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan


Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengemukakan bahwa
belum ada bukti ilmiah efektivitas vape sebagai alat terapi untuk berhenti merokok.
Bahkan, rokok elektrik menimbulkan dampak buruk lebih besar daripada
manfaatnya.

Penelitian yang dilakukan tahun 2019 – 2022 menemukan bahwa 79 persen


pengguna rokok elektrik memiliki resiko karies tinggi dan resiko peningkatan gigi
berlubang. Hal itu disebabkan oleh kandungan gula dan likuid ketika aerosol
kemudian dihirup melalui mulut akan menempel pada gigi.

2.2 Penyebab Maraknya Rokok Elektrik Pada Remaja

Vaping atau merokok elektrik akhir-akhir ini semakin meningkat di berbagai


kalangan, bahkan penggunanya semakin banyak pada usia remaja karena
berhubungan dengan gaya hidup kekinian. Maraknya penggunaan rokok elektrik di
kalangan remaja ini tentunya menimbulkan keprihatinan tersendiri. Selain itu
anggapan bahwa vape lebih aman dibandingkan rokok tembakau dan dapat
menurunkan ketergantungan rokok tembakau membuat konsumsi vape semakin
meningkat.

Vape di dunia internasional sudah lebih dahulu dikenal dengan nama e-


ciggarete. Pencetusnya adalah orang China bernama Hon Lik yang pada tahun 2003
berhasil membuat rokok elektrik. Rokok elektrik ini sangat digemari sehingga
beredar dengan cepat ke berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia pada tahun
2009. Sampai saat ini belum ada sertifikat legal untuk izin edar dari BPOM, tidak
seperti halnya dengan rokok konvensional. Namun, apakah benar bahaya vape lebih
rendah dibandingkan dengan rokok konvensional atau rokok tembakau?

Rokok jenis ini memiliki bentuk dan ukuran yang bermacam-macam tetapi
memiliki tiga komponen utama yaitu baterai, pemanas dan tabung cairan/cartridge.
Cairan atau liquid ini mengandung bahan-bahan seperti nikotin, propilen
glikol/gliserin dan penambah rasa seperti aroma buah-buahan dan coklat. Rokok ini
bekerja dengan memanaskan cairan di dalam tabung untuk dijadikan uap yang
umumnya mengandung bahan kimia. Perokok akan menghisap uap air itu langsung
dari corongnya.

2.3 Mengapa Remaja Menggunakan Roko Elektrik

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi remaja memilih rokok elektrik untuk
mereka konsumsi, di antaranya adalah faktor teman, internet, orang tua, televisi,
buku, dan faktor lain-lain (kepribadian, psikologis, lingkungan, biologis, dan lain-lain).
Metode penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan cara cross
sectional. Hasil penelitian ini tentang faktor-faktor yang mempengaruhi remaja
mengkonsumsi rokok elektrik (vape) dengan faktor yang paling mempengaruhi
adalah faktor teman, selanjutnya adalah faktor orang tua, lalu faktor lain-lain
(kepribadian, psikologis, lingkungan, biologis, dan lain-lain), kemudian faktor
internet, selanjutnya yaitu faktor televis, dan terakhir yaitu faktor buku.

2.4 Dampak Dari Menggunakan Rokok Elektrik

Jika bahaya dari rokok tembakau adalah asapnya, rokok elektrik menghasilkan uap
air yang dapat masuk ke dalam paru-paru. Bahkan, rokok elektrik ini lambat laun
memicu ketagihan untuk terus mengkonsumsinya. Hal ini akan menimbulkan rasa
cemas, gelisah, mudah marah, dan depresi jika tidak merokok.

Data Center for Desease Control and Prevention Amerika Serikat menyatakan bahwa
rokok elektrik dapat mempengaruhi kesehatan orang yang menghisap asapnya. Uap
rokok elektrik bukanlah uap air melainkan cairan kimia yang dapat merusak
kesehatan penggunanya, ibu hamil, dan berdampak negatif pada perkembangan
otak.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di rumah, 18 Maret 2024

3.2 Metodologi Penelitian


•Metode yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Metode wawancara
2. Metode kajian pustaka
3.3 Subjek penelitian.
Dewa Gede Okan Maha Andika Putra

3.4 Penyebab rokok elektrik


Berikut adalah beberapa bahaya penggunaan rokok elektrik yang perlu
diperhatikan:

1. Dampak pada paru-paru: Salah satu bahaya utama penggunaan rokok elektrik
adalah potensi kerusakan paru-paru. Cairan yang digunakan dalam rokok elektrik
sering mengandung nikotin, propilen glikol, dan berbagai bahan kimia lain yang
dapat mengiritasi paru-paru. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan
peradangan, gangguan fungsi paru-paru, dan kondisi serius seperti bronkitis kronis
atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

2. Ketergantungan dan nikotin: Banyak rokok elektrik mengandung nikotin, yang


menyebabkan ketergantungan. Penggunaan rutin nikotin dapat menyebabkan
toleransi, dimana pengguna membutuhkan jumlah nikotin yang lebih tinggi untuk
mendapatkan efek yang sama. Ini dapat menyebabkan kecanduan yang lebih dalam
dan sulit berhenti.

3. Risiko pada remaja: Rokok elektrik sering kali menarik bagi remaja karena berbagai
rasa yang menarik dan desain yang stylish. Namun, penggunaan rokok elektrik pada
remaja dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak, kerusakan fungsi paru-
paru, dan meningkatkan risiko mereka untuk kecanduan nikotin.

4. Bahan kimia berbahaya: Studi telah menemukan bahwa beberapa cairan rokok
elektrik mengandung bahan kimia berbahaya, seperti senyawa organik volatil, logam
berat, dan partikel ultrafine. Paparan terus-menerus terhadap bahan kimia ini dapat
menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

5. Ledakan dan kebakaran: Rokok elektrik yang menggunakan baterai memiliki risiko
potensial ledakan dan kebakaran jika baterai mengalami kerusakan atau digunakan
secara tidak tepat.

6. Pengaruh terhadap kesehatan mental: Penggunaan rokok elektrik, terutama pada


tingkat tinggi, telah dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seperti kecemasan
dan depresi.
7. Pengenalan rokok pada non-perokok: Adanya berbagai rasa yang menarik pada
rokok elektrik dapat mempengaruhi orang yang tidak merokok untuk mencoba rokok
elektrik, dan pada akhirnya, meningkatkan risiko mereka untuk mulai merokok
tembakau.

3.5 Pengetahuan tentang Rokok Elektrik

Hampir seluruh populasi penelitian (99%) mengetahui tentang rokok elektrik. Secara
umum, pengetahuan terkait dampak buruk rokok elektrik lebih tinggi (kecanduan,
61,2%; alergen dan asma, 61%; kandungan nikotin, 75,2%). Saat membandingkan
rokok elektrik dengan rokok biasa, 22,5% dan 48,4% siswa setuju bahwa rokok
elektrik mempunyai risiko yang sama dan mengandung bahan kimia yang sama
dengan rokok biasa. Namun, masih kurangnya pengetahuan (17,1%) mengenai
peraturan pemerintah terkait rokok elektrik. Perbandingan pengetahuan
berdasarkan status merokok menunjukkan bahwa 63,6% dari mereka yang bukan
perokok percaya bahwa rokok elektrik bersifat adiktif, dibandingkan dengan 47%
dari mereka yang pernah merokok. Selain itu, 59,1% dari mereka yang pernah
merokok berpendapat bahwa rokok elektrik tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan
dibandingkan dengan rokok tradisional, dibandingkan dengan 35,9% dari mereka
yang tidak pernah merokok. Secara umum, sebagian besar non-perokok (86%)
dengan benar mengidentifikasi pernyataan menyesatkan bahwa rokok elektrik tidak
berbahaya bagi kesehatan sebagai pernyataan yang salah jika dibandingkan dengan
mereka yang pernah merokok (69,7%)

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Penyebaran Rokok Elektrik Pada Remaja

Banyaknya bukti menunjukkan meningkatnya minat untuk mengeksplorasi


karakteristik remaja pengguna rokok elektrik. Meja Tabel merangkum literatur
terkini tentang karakteristik remaja pengguna rokok elektrik. Rokok elektrik memiliki
penyebaran dan penetrasi yang luas di kalangan remaja, dan menjadi produk
tembakau yang paling umum digunakan. Banyak peneliti menyatakan bahwa alasan
paling umum di balik eksperimen rokok elektrik remaja adalah rasa ingin tahu dan
dorongan yang tak tertahankan untuk mencoba sesuatu yang baru. Sebaliknya,
penyebab utama berhenti merokok vape adalah sebagai berikut: kehilangan minat,
menganggapnya tidak keren, dan mengungkapkan kekhawatiran terhadap kesehatan

4.2 Akibat Yang Ditimbulkan Rokok Elektrik

Berikut ini adalah beberapa efek samping dari rokok elektrik yang perlu Anda
ketahui:

1. Menyebabkan kecanduan Efek samping lain yang bisa timbul dari rokok elektrik
adalah rasa kecanduan. Saat pengguna ingin berhenti menggunakan rokok elektrik,
hal ini bisa memicu stres, mudah marah, gelisah, dan sulit tidur akibat efek
kecanduan yang ditimbulkan.

2. Meningkatkan risiko terjadinya kerusakan paru-paru Aroma lezat yang dihasilkan


rokok elektrik berasal dari zat berbahaya yang bernama diasetil. Jika terhirup, zat ini
akan menyebabkan peradangan serta kerusakan pada paru-paru dan berisiko
mengakibatkan penyakit bronchiolitis obliterans (paru-paru popcorn).

3. Meningkatkan risiko terkena penyakit kronis Sebagian besar cairan yang dipakai
untuk rokok elektrik mengandung zat nikotin. Penggunaan nikotin dalam jangka
panjang dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit kronis, misalnya naiknya
tekanan darah dan denyut jantung serta meningkatnya risiko terkena resistensi
insulin, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

4. Meningkatkan risiko terkena kanker. Sebagian merek cairan untuk rokok elektrik
mengandung formaldehida yang dapat menyebabkan kanker. Selain itu, beberapa
bahan dasar cairan ini, seperti propelin glikol dan gliserol, juga bisa berubah menjadi
formaldehida jika dipanaskan.

5. Menurunkan daya ingat pada anak-anak. Rokok elektrik sangat populer digunakan
di kalangan remaja dan dewasa muda. Beberapa penelitian sejauh ini
mengungkapkan bahwa kandungan nikotin dalam rokok elektrik bisa membuat anak
remaja menjadi lebih aktif.

Selain itu, ada beberapa laporan yang menyatakan bahwa alat di dalam rokok
elektrik dapat terbakar atau bahkan meledak bila baterainya terlalu panas.
Jika dibandingkan asap rokok biasa, asap rokok elektrik memang dianggap lebih
aman bagi perokok pasif, karena kadar zat beracun dan bahan iritan di dalamnya
lebih rendah. Meski begitu, asap rokok elektrik tetap bisa menyebabkan iritasi mata,
batuk pilek, sesak napas, dan pusing, bila terhirup orang-orang di sekitarnya.

4.3 Solusi Untuk Menyelesaikan Kecanduan Terhadap Vape

Sebaiknya stop kebiasaan vaping mulai dari sekarang. Berikut cara mengatasi
kecanduan vape:

1. Tetapkan motivasi. Berikan waktu pada diri sendiri untuk menemukan motivasi
berhenti vaping. Langkah pertama ini sangat penting dan menentukan kesuksesan
Anda keluar dari kecanduan. Salah satu alasan berhenti adalah kesehatan. Sejumlah
riset sudah memastikan dampak vape terhadap kondisi paru, otak, dan organ lain.
Kalau alasan kesehatan kurang bisa memotivasi, coba pikirkan seberapa banyak uang
yang bisa dihemat kalau berhenti vaping. Kemudian Anda pun bisa melindungi
orang-orang tersayang dari bahaya asap vape. Begitu siap, tentukan waktunya.

2. Pertimbangkan pengganti nikotin. Berhenti dari kecanduan vape bisa sangat sulit.
Tubuh biasanya akan terasa tidak nyaman saat nikotin yang bisa dihisap tiba-tiba
menghilang. Kondisi ini bisa disebut sebagai 'sakau'. Kondisi ini bisa dicegah jika
Anda menerapkan terapi pengganti nikotin. Seperti dikutip dari Healthline, ada
sederet terapi seperti nikotin plester, permen karet, pelega tenggorokan, semprotan,
dan inhaler. Produk-produk ini memberikan asupan nikotin dalam jumlah kecil dan
konsisten. Anda pun bisa menghindari 'serbuan' nikotin dalam jumlah besar dari
vape, tapi bisa meredakan gejala sakau.

3. Identifikasi pemicu. Apa yang memicu Anda untuk vaping? Coba identifikasi
pemicu vaping, misalnya mood, perasaan, aktivitas, tempat atau waktu yang
membuat Anda ingin vaping. Umumnya, orang vaping saat menghabiskan waktu
dengan teman atau peristiwa yang bikin stres. Namun, tiap orang bisa berbeda. Oleh
karenanya, menemukan pemicu vaping bisa membantu menentukan strategi dan
cara mengatasi kecanduan vape.

4. Tentukan strategi saat hasrat vaping meningkat. Ada momen di mana Anda tidak
bisa menghindari pemicu dan keinginan vaping memuncak. Anda perlu tahu strategi
yang tepat saat merasakan hasrat vaping begitu tinggi

5. Dukungan orang sekitar.


Dukungan orang sekitar, apalagi orang terdekat, turut meningkatkan peluang keluar
dari candu vape. Beri tahu keluarga atau rekan kerja bahwa Anda sedang berupaya
berhenti vaping. Dengan mengkomunikasikan rencana untuk berhenti, Anda juga
bisa menyampaikan batasan, seperti meminta teman untuk tidak merokok atau
vaping di dekat Anda. Atau, memberi tahu teman untuk bertemu di tempat yang
bebas asap rokok dan vape.

6. Dukungan secara mental dari tenaga profesional


Anda bisa mengunjungi terapis atau psikolog sebagai salah satu cara mengatasi
kecanduan vape. Psikolog akan membantu Anda mengidentifikasi alasan potensial
untuk berhenti, mengembangkan kemampuan bertahan, dan manajemen keinginan
vaping, eksplorasi kebiasaan baru, dan manajemen emosi.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa sebenarnya vape itu masih jauh sekali dari kata
aman. Karna peneliti masih meragukan keamanan vape tersebut. Karena masih ada
pihak yang bilang vape sudah aman dan masih ada juga yang bilang belum aman.

5.2 Saran

Dalam masalah yang kita hadapi hendaklah kita selalu mencari penyelesaiannya
dengan cara yang baik dan berfikir positif. Masalah penyalahgunaan vape ini di
kalangan remaja hanyalah segelintir masalah yang
DAFTAR PUSTAKA

 https://repository.unpas.ac.id/40787/2/BAB%20I.pdf
 https://g.co/kgs/kCq2ogP
 https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/rokok-elektrik-sejarah-
gaya-hidup-dan-dampak-kesehatan
 https://www.alodokter.com/tidak-sepenuhnya-aman-waspada-efek-samping-
rokok-elektrik
 https://umsu.ac.id/berita/cara-berhenti-menggunakan-vape/

Anda mungkin juga menyukai