Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belakangan ini penggunakan rokok elektrik (vape) menjadi fenomena amat populer di
kalangan remaja dan generasi muda bangsa. Vape adalah sebuah inovasi dari bentuk rokok
konvensional menjadi rokok modern. Rokok elektrik ini awalnya di ciptakan untuk
memberikan solusi bagi anda yang ingin tetap mengisap rokok. Karena dengan bentuk yang
kebih trendi hal ini menimbulkan rasa penasaran dan ingin mencoba di kalagan remaja.
Penggunaan vape ini telah merambat ke semua lingkungan, bukan hanya di kalangan orang
yang berduit tetapi telah memasuki lingkungan kampus, Sekolah. Vape saat ini banyak kita
jumpai di kalangan mereka yang berduit, remaja dan generasi muda dan tidak kalahnya lagi
vape ini di sukai oleh para wanita bukan hanya wanita remaja tapi para ibu ibu yang
dulunya merokok.
Rokok Elektrik ini memiliki efek tersendiri bagi pemakainya. Salah satu potensial dari
bahaya rokok elektrik ini dapat timbul dari proses pemanasan pada waktu coil memanaskan
cairan vape untuk membentuk uap., beberapa zat berbahaya dapat berbentuk dalam proses
tersebut.
Saat ini para orang tua, mulai cemas dengan adanya vape di pasaran dan di kalangan
anak-anak Akibat leluasannya penjualan vape secara umum mengakibatkan pengaruh yang
drastis pada kalangan anak anak sehingga yang dulunya merekah tidak merokok menjadi
merokok, yang pada akhirnya merusak moral dan generasi bangsa di masa kini dan masa
yang akan datang.

Maka dari itu dengan adanya makalah tentang Bahaya Rokok Vape ini diharapkan bisa
lebih menyadarkan tentang apa bahaya penggunaan vape itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu rokok elektrik (vape) ?
2. Apa yang terkandung di dalam rokok elektrik (vape) ?
3. Bagaimana penilaian tentang rokok elektrik (vape) ?
4. Apa bahaya rokok elektrik (vape) bagi remaja ?

1
5. Bagaimana peran orang tua dalam mengawasi hal tersebut ?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu arti rokok elektrik (vape)
2. Mengetahui apa saja kandungan yang terdapat dalam rokok elektrik (vape)
3. Mengetahui tentang bagaimana penilaian tentang rokok elektrik (vape)
4. Mengetahui bahaya rokok elektrik (vape) bagi remaja
5. Mengetahui pentingnya peran pengawasan orang tua terhadap penggunaan rokok elektrik
(vape)

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rokok Elektrik (vape)


Rorok elektrik merupakan salah satu jenis dari electronic nicotine delivery system
(ENDS). Vape atau yang lebih dikenal dengan Vapor adalah rokok elektrik yakni sebuah
alternatif dari produk tembakau sebagai pengganti rokok. Dengan beralih dari rokok
tembakau ke rokok elektrik, secara perlahan mereka belajar untuk berhenti merokok. Rokok
elektrik adalah suatu perangkat dengan tenaga baterai yang menyediakan dosis nikotin hirup
memberikan efek sama seperti merokok konvensional. Rokok ini memberikan rasa dan
sensasi fisik yang hampir sama dengan asap tembakau hirup.
Rokok elektrik terdapat dalam berbagai bentuk dan ukuran, tetapi terdapat 3
komponen utama dalam rokok elektrik, yaitu baterai, elemen pemanas, dan tabung yang
berisi cairan (cartridge). Cairan dalam tabung ini mengandung nikotin, prpilen glikol atau
gliserin, serta penambah rasa seperti : vanilla, cokelat, bubble gum, mint, buah-buahan dan
lainnya. Beberapa rokok elektrik memiliki tabung yang dapat diisi ulang.
Rokok elektrik bekerja dengan cara memanaskan cairan yang ada di dala tabung
dan kemudian menghasilkan uap seperti asap yang umumnya mengandung berbagai zat
kimia. Penggunaan zat kimia ini langsung dari corongnya.
Pada dasarnya vapor adalah hasil penguapan dari cairan yang diteteskan ke kapas
yang telah dipanaskan oleh listrik. Rokok ini biasanya berbentuk tabung yang memanjang.
B. Isi Kandungan Rokok Elektrik (vape)

Dalam cairan rokok elektrik mengandung beberapa zat kimia, diantaranya :

1. Propilen glikol atau gliserin, berfungsi untuk memproduksi uap air. Namun dengan
menghirup propilen glikol dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan.
2. Nikotin ditemukan dalam konsentrasi yang berbeda-beda, anta 0-100mg/ml dalam satu
rokok elektrik.
3. Penambah rasa, seperti : rasa cokelat, vanilla, mint, bubble gum, dan buah-buahan
sehingga perokok elektrik dapat menikmati sensasi rasa tertentu dalam setiap hisapnya.

3
4. Komponen lainnya yaitu, tobacco-specific nitrosamine (TSNA). TSNA merupakan
snyawa karsinogen yang ditemukan didalam tembakau dan rokok tembakau. Nitrosamine
dalam jumlah sedikit ditemukan dalam cairan rokok elektrik. Semakin tinggi juga kadar
TSNA. Selain TSNA, juga ditemukan kandungan senyawa logam, seprti kromium dan
nikel.
C. Penilaian terhadap rokok elektrik (vape)
Sampai sejauh ini rokok elektrik masih dianggap lebih aman daripada rokok
tembakau namun hal ini masih menjadi penelitian lebih lanjut. Bahaya terbesar dari rokok
eletrik adalah asap, dan rokok elektrik tidak membakar tembakau sehingga tidak
menghasilkan asap melainkan uap air. Kadar bahan kimia dari rokok elektrik adalah
sebagian kecil dari kandungan yang ada dalam rokok tembakau. Tetapi kandungan bahan
berbahaya ini dapat bervariasi.
Kandungan berbahaya lainnya yang terdapat dalam rokok elektrik, yakni logam
berat, mengandung kromonium dan nikel yang banyak, terdapat kandungan Dietilen dan
Nitrosamin, asap dari e-rokok ini juga akan menimbulkan aerosol yang beresiko buruk pada
paru-paru. Presiden American Academy of Pediatrics. Dreyer mencatat bahwa bahan-bahan
lain dalam cairan vaping dapat menyebabkan kerusakan karena kandungan formalin dan
asetaldehida dalam uap yang dihasilkan beberapa cairan rokok elektronik.
D. Bahaya Rokok Elektrik bagi Remaja
Di Indonesia, pencandu vape ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu
vape itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia
produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang menggunakan vape biasanya diawali
dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah
menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus
meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang
sudah menjadi pencandu vape. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
ketergantungan vape yang mereka biasa namai komonitasnya dengan sebutan vapeer.
Penggunaan vape sama bahayanya dengan rokok konvensional, yakni merusak sel otak.
Dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih tua, otak remaja dan dewasa lebih muda
lebih rentan terhadap konsekuensi negatif dari paparan nikotin,

4
Dr. Benard Dreyer mengungkapkan bahwa otak remaja sebenarnya sangat signifikan
dalam perkembangan. Dan nikotin adalah neurotoxin, yang dapat menyebabkan masalah
seumur hidup bagi anak-anak, termasuk menyebabkan masalah kesehatan mental, masalah
perilaku, dan perubahan aktual dalam struktur otak, tidak hanya itu Presiden American
Academy of Pediatrics. Dreyer juga mencatat bahwa bahan-bahan lain dalam cairan vaping
dapat menyebabkan kerusakan karena kandungan formalin dan asetaldehida dalam uap yang
dihasilkan beberapa cairan rokok

Anggapan tentang rokok elektrik lebih aman dari rokok tembakau tidak menutup
kemungkinan bahwa penggunaan rokok elektrik tidak membuat tubuh jauh dari penyakit.
Rokok elektrik dan rokok tembakau, keduanya tetap saja menyebabkan dampak buruk bagi
kesehatan.

E. Peran Orang Tua terhadap Pengawasan Penggunaaan Rokok Elektrik


Upaya pencegahan terhadap penyebaran rokok elektronik di kalangan pelajar, sudah
seharusnya menjadi tanggung orang tua, namun tidak hanya orang tua, diri sendiri
merupakan faktor utama dalam pencegahan penggunaan rokok elektrik Semua pihak
termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai
penyalagunaan vape.
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat di lakukan adalah melakukan
kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya
vape, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari
orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah
juga harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap anak didiknya, karena biasanya
penyalagunaan vape sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih
ditekankan kepada siswa.Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam
lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap,
sehingga mereka mulai mengikuti perkembangan jaman yang merusak kesehatan mereka
mengunakan alat vape ini.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, peran orang tua dan lingkungan sekitar merupakan hal
yang sangat penting demi memperthankan moralitas bagi para generasi penerus untuk

5
senantiasa menjadi generasi yang bisa membangun bangsa dengan akhlak dan perilaku yang
baik.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari Pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa :
Vape adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa
merubah sebuah kecanduan seseorang menjadi semakin buruk dan terkontabinasi dengan
alat alat lain seperti narkoba dan lainnya.
B. Saran
Dalam masalah yang kita hadapi hendaklah kita selalu mencari penyelesaiannya dengan

cara yang baik dan berfikir positif. Penyelesaian masalah tentang vape antara lain:

1. Orang tua hendaknya selalu memperhatikan kelakuan dan perubahan pada anak dan tidak
harus memberikan uang saku yang begitu besar kisaranya sehingga mereka tidak bisa
membeli alat alat yang merusak tubuh mereka
2. Kasih sayang dari orang tua dan pendidikan agama
3. Mendekatkan diri kepa Allah SWT
4. Mencari kegiatan untuk mengisi waktu yang kosong
5. Bergaul dengan orang yang senantiasa aktif, baik dan tidak salah pergaulan
6. Diadakan penyuluhan

7
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com

http://caramemutihkan.org

https://id.wikipedia.org/wiki/Rokok_elektronik

http://rona.metrotvnews.com

perkembangan-otak-remaja

http://www.maraisehat.com

http://www.alodokter.com

Anda mungkin juga menyukai