ANATOMI
Ada dua gerbang untuk masuk ke jalan nafas pada
manusia hidung yang menuju nasofaring (pars
nasalis), dan mulut yang menuju orofaring (pars
oralis).
Setiap paru mempunyai apeks (bagian atas paru)
dan dasar. Paru kanan lebih besar dari paru kiri dan
dibagi menjadi tiga lobus oleh fisura interlobaris.
Paru kiri dibagi menjadi dua lobus.
FISIOLOGI
Mekanisme pernafasan masuk dan keluarnya
udara dari atmosfir paru-paru dimungkinkan oleh
peristiwa mekanik pernafasan inspirasi dan
ekspirasi.
Ventilasi
Distribusi
Difusi
Perfusi
TERAPI OKSIGEN
Terapi oksigen Pemberian oksigen sebagai
ntervensi medis, dengan konsentrasi yang lebih
tinggi dibanding yang terdapat dalam udara.
a. Hipoksemia keadaan dimana terjadi penurunan
konsentrasi oksigen dalam darah arteri (PaO2)
atau saturasi O2 arteri (SaO2) dibawah nilai
normal. Hipoksemia dibedakan menjadi
• Ringan Pa02 60-79mmHg, Sa02 90-94%
• Sedang PaO2 40-60 mmHg SaO2 kurang dari 75 %
• Berat PaO2 kurang dari 40 mmHg SaO2 kurang dari 75
Hipoksia apabila aliran oksigen tidak adekuat
dalam memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan,
hal ini dapat terjadi kira-kira 4-6 menit setelah
ventilasi spontan berhenti. Secara tradisional,
hipoksia dibagi 4 jenis :
Hipoksia hipoksik
Hipoksia anemik
Hipoksia stagnan
Hipoksia histotoksi
Manfaat Terapi Oksigen
Tujuan terapi oksigen mengoptimalkan
oksigenasi jaringan memperbaiki hemodinamik
paru, kapasitas latihan, kor pulmonal,
menurunkan cardiac output, meningkatkan fungsi
jantung, memperbaiki fungsi neuropsikiatrik,
mengurangi hipertensi pulmonal, dan memperbaiki
metabolisme otot.
Indikasi Terapi Oksigen
Terapi Oksigen Jangka Pendek
Kanul nasal
Simple oxygen mask (face mask)
Partial rebreathing mask
non-rebreathing mask
Transtracheal oxygen
Alat pemberian oksigen dengan arus tinggi