Abstrak
Pendahuluan: Epulis adalah lesi inflamasi menyerupai tumor pada gingiva yang
berasal dari jaringan ikat periodontal. Epulis ukuran besar mengakibatkan pasien sulit
menjaga oral hygine, kalkulus mudah terbentuk dan berdampak pada kerusakan jaringan
pendukung gigi. Oleh karena itu, penanganan epulis juga harus memperhatikan
kemungkinan kerusakan jaringan pendukung sekitar gigi yang terlibat, sehingga dapat
dilakukan perawatan yang berkesinambungan. Riwayat dan temuan klinis: Wanita
sehat 35 tahun datang ke RSGM UNHAS dengan keluhan gusi membesar di area bawah
kiri sejak 3 bulan lalu. Gusi yang membesar tidak mudah berdarah. Hasil pemeriksaan
foto panoramik menunjukkan terjadi resorpsi tulang alveolar di interdental 33 dan 34.
Tatalaksana kasus: Perawatan dimulai dengan kontrol plak, occlusalvadjustment,
skeling dan root planing. Seminggu kemudian dilakukan evaluasi dan eksisi epulis.
Pertama-tama dilakukan open flap, dilanjutkan eksisi epulis dengan electrosurgery.
Setelah epulis terangkat, terapi regeneratif dilakukan di daerah interdental 33 dan 34.
Evaluasi 1 minggu pasien tidak merasakan sakit atau bengkak. Pemeriksaan klinis
menunjukkan tidak ada sisa epulis dan hasil pemeriksaan patologi tidak ditemukan
keganasan, sehingga diagnosisnya adalah Epulis Fibromatous. Kedalaman poket distal
33 dan mesial 34 menurun setelah evaluasi 6 bulan. Pasien diinstruksikan untuk
menjaga kesehatan mulut, menghindari penggunaan tusuk gigi, dan disarankan
melakukan perawatan ortodontik. Pembahasan: Epulis berukuran besar yang menutupi
sebagian gigi sangat besar kemungkinannya menyebabkan resorpsi tulang alveolar
disekitar gigi yang terlibat. Simpulan: Perawatan epulis fibromatous disertai kerusakan
tulang dengan electrosurgery dan terapi regeneratif menunjukkan hasil yang
memuaskan saat dilakukan bersamaan.
Kata Kunci: Epulis fibromatous, resorpsi tulang alveolar, electrosurgery, terapi regeneratif
MANAGEMENT OF FIBROMATOUS EPULIS WITH ALVEOLAR BONE
RESORPTION: A CASE REPORT
1
Ibriana*, 2Sri Oktawati, 1Shinta Rahma Mansyur
1
Dental Specialist Education Program, Faculty of Dentistry, Hasanuddin University, Makassar, Indonesia
2
Department of Periodonsia, Faculty of Dentistry, Hasanuddin University, Makassar, Indonesia
*Email: Ibrianabrhm8@gmail.com
Abstract
Introduction: Epulis is a tumor-like inflammatory lesion on the gingiva that originates
from the periodontal connective tissue. Large epulis makes it difficult for patients to
maintain oral hygiene, calculus is easily formed and has an impact on damage to the
supporting tissues of the teeth. Therefore, the treatment of epulis must also pay attention
to the possibility of damage to the supporting tissues around the teeth involved, so that
continuous treatment can be carried out. History and clinical findings: A 35-year-old
healthy woman came to RSGM UNHAS with complaints of enlarged gums in the lower
left area since 3 months ago. Enlarged gums do not bleed easily. The results of
panoramic photo examination showed alveolar bone resorption at interdental 33 and
34. Case management: Treatment started with plaque control, occlusal adjustment,
scaling and root planing. A week later, an evaluation and excision of the epulis was
carried out. First, an open flap is performed, followed by excision of the epulis with
electrosurgery. After the epulis was removed, regenerative therapy was carried out in
the interdental areas 33 and 34. Evaluation for 1 week the patient did not feel pain or
swelling. Clinical examination showed no residual epulis and the results of pathological
examination did not find malignancy, so the diagnosis was Fibromatous Epulis. Distal
33 and mesial 34 pocket depths decreased after 6 months of evaluation. Patients were
instructed to maintain oral health, avoid using toothpicks, and were advised to undergo
orthodontic treatment. Discussion: A large epulis that partially covers a tooth is very
likely to cause resorption of the alveolar bone around the involved tooth. Conclusion:
Treatment of fibromatous epulis accompanied by bone damage with electrosurgery and
regenerative therapy shows satisfactory results when performed simultaneously.
Seminggu kemudian pasien kembali ke RSGM. Pasien mengaku obat anti nyeri
diminum hanya selama 2 hari dan setelahnya sudah tidak ada keluhan sakit lagi.
Periodontal dressing dilepaskan menggunakan scaler kemudian jahitan dibuka.
Pemeriksaan intra oral menunjukkan masih ada beberapa iritasi di area marginal gingiva
dan mengalami hiperplasia (Gambar 5a). Evaluasi 6 bulan terlihat gingiva paska eksisi
epulis sehat tanpa adanya tanda-tanda rekurensi (Gambar 5b). Gambaran radiologi
setelah 6 bulan evalusi juga terlihat penambahan tulang di antara gigi 33 dan 34
(Gambar 6). Berdasarkan pemeriksaan klinis intra oral dan radiologi dapat disimpulkan
pemulihan paska eksisi epulis dan terapi regeneratif pasien baik setelah evalusi 6 bulan.
Pembahasan
Hasil pemeriksaan histologi menyatakan bahwa massa yang dikirim secara
mikroskopik menunjukkan jaringan dengan permukaan yang dilapisi sel epitel
squamous berlapis yang normal dan tanpa kelainan. Di bawah massa tampak proliferasi
jaringan ikat fibrous dengan sebukan sel radang limfosit, histiosit, dan proliferasi
pembuluh darah berisi eritrosit, sehingga disimpulkan massa yang dikirim adalah epulis
fibromatous dengan inflamasi kronik aktif (Gambar 7). Berdasarkan pemeriksaan
subjektif, objektif, radiologi dan laboratorium, maka pasien didiagnosa sebagai epulis
fibromatous disertai localized periodontitis stage II grade A pada gigi 33 dan 34.