Anda di halaman 1dari 22

Management of Ectopically Erupting Maxillary

Central Incisor Using Removable Appliance


Mehendi Tirkey1 , Subrata Saha2 , Ashok Vijoy Sengupta3 , Subir Sarkar4

[Case Report]

Panum Ortodonti - Kelompok 3


Noverlyn Ersa
Zuha Daffa
Dea Favella
Eunike Yemima
ABSTRAK Erupsi ektopik merupakan penyimpangan dari
pola erupsi normal. Terjadinya erupsi ektopik paling sering
dikaitkan dengan insisivus maksila.
Ada berbagai faktor etiologi yang berperan dalam erupsi
ektopik dari gigi, sehingga penatalaksanaannya bergantung
pada koreksi faktor etiologi yang telah ditetapkan.

Laporan Kasus I1 kanan atas erupsi secara ektopik dengan


tepi insisal terbungkus dalam jaringan lunak bagian dalam
dari bibir atas, dirawat dengan alat ortodontik lepasan.
Pendahuluan
Erupsi Ektopik
Erupsi etopik adalah suatu kondisi gigi permanen yang
tumbuh tidak mengikuti jalur erupsinya.
Erupsi ektopik merupakan gangguan yang berkaitan
dengan posisi, yang dapat menyebabkan keterlambatan
waktu erupsi; Namun, umumnya gigi yang terlibat akan
tumbuh di dalam periode yang diharapkan dengan
kelainan pada posisi.
Erupsi ektopik dapat terjadi pada semua gigi, namun yang
paling sering terjadi dan lebih dari setengan total kasus EE
terjadi pada gigi insisivus sentral RA dan RB
4
Prevalensi EE 5,6% dan mayoritas pada gigi I1
permanen. Gigi insisivus RA sering mengalami
EE dikarenakan salah satunya akibat gigi
supernumerary dengan prevalensi 2% dari
populasi

5
Etiologi erupsi ektopik
Sweet, 1939 Nikiforuk
Terkait dengan perubahan kurangnya pertumbuhan tulang
evolusioner, yang regiona
mengakibatkan pengurangan
bertahap jumlah gigi permanen

O ‟Meara Faktor lokal penyebab EE pada


gigi permanen
Kontribusi terbesar akibat ruang
pertumbuhan antar kaninus dan Trauma, kista, adanya gigi supernumerary,
anteroposterior rahang yang persistensi gigi susu, dan anomali gigi/
tidak mencukupi lengkung gigi yang sempit

6
Laporan Kasus
Seorang anak perempuan 9 tahun datang ke bagian
pedodontik dan preventive dentistry dengan keluhan utama
pembengkakan yang tidak sembuh di bagian dalam bibir atas
dengan erupsi gigi depan kanan atas yang abnormal.
Pemeriksaan IO ditemukan gigi 11 erupsi ektopik, dengan
tepi insisal terbungkus dalam mukosa labial bagian dalam
bibir atas. Gigi diposisikan pada posisi hampir horizontal di
sulkus labial. Karena tepi insisal dari gigi yang erupsi
horizontal menyebabkan iritasi jaringan lunak kronis pada
aspek dalam dari bibir atas dan frenum labial yang
menyebabkan hipertrofi dan pembentukan 'pseudo-pouch'
hipertrofi (gambar 1)

8
Gambar 1. Erupsi ektopik gigi 11

9
Hipertropi mukosa labial menyebabkan gigi 11
tertutup dan hanya bisa terlihat apabila bibir atas
pasien ditarik ke atas dan keluar (gambar 2)

Gigi 11 terbungkus
pseudo pouch

10
Pemeriksaan penunjang
Evaluasi radiografik dilakukan untuk
mengetahui keberadaan gigi
supernumerary yang mengalami impaksi
atau sisa akar gigi sulung yang tertinggal.
Model studi dianalisis untuk mengetahui
perbedaan ruang. Ditemukan bahwa tidak
ada kehilangan/kekurangan ruang untuk
menampung gigi 11 yang erupsi ektopik.
11
Rencana perawatan
Pembuatan alat ortodonti lepasan dengan labial bow split

Bagian kiri dari labial bow split diberikan


untuk gerakan distal ringan dari gigi seri
rahang atas kiri. Bagian kanan dari busur
labial split tetap sangat aktif dengan angulasi
yang memfasilitasi gerakan ke bawah dari gigi
seri rahang atas kanan dengan aktivasi
menekan loop pada labial bow (Gambar 3 dan
4)
12
13
Dijadwalkan interval follow up 1xsebulan dengan
aktivasi alat

14
15
Secara bertahap gigi 11 akan kembali ke posisi normal
dan hipertropi mukosa labial akan sembuh bersamaan
dengan hilangnya iritasi tepi insisal pada gigi 11

16
Pembahasan
• Anatomi yang dekat antara akar gigi sulung dan gigi permanen
penggantinya  impaksi, erupsi ektopik.
• Luksasi intrusif merupakan 4,4% -22% dari cedera traumatis
pada gigi sulung dan paling sering ditemui pada anak-anak antara
usia 1 dan 3 tahun.
• Penatalaksanaan bergantung pada koreksi etiologi yang ada dan
dapat mencakup ektraksi retained primary teeth atau
menghilangkan patologi yang ada. Dilanjutkan dengan ortodontik
interseptif atau reposisi ortodontik pada gigi di dalam lengkung.
• Penatalaksanaan insisivus primer yang mengalami intrusi
bergantung pada arah dan tingkat keparahan intrusi.
• Kasus:
o Intrusi gigi insisivus sulung  erupsi ektopik gigi insisivus
permanen.
o Riwayat trauma pada usia yang lebih muda di regio anterior
atas, yang tidak dirawat tepat waktu  displacement gigi
insisivus permanen secara budlabial  erupsi ektopik pada
vestibular depth dalam pseudo-pouch jaringan lunak yang
membungkus tepi insisal.
• Perawatan yang diperlukan: reposisi dengan pembedahan,
eksposur melalui pembedahan dan koreksi ortodontik.
• Perawatan yang dipilih: piranti ortodontik lepasan, karena tidak
ada diskrepansi ruang yang ditandai untuk memuat gigi insisivus
dan kerjasama pasien memuaskan
[Kasus lain]
Gugnani N dkk. Canoglu dkk.
• Perempuan (13 tahun), I1 kanan • Orthodontic extrusion dan
atas erupsi ektopik, terbungkus respecting dilakukan pada pasien
dalam frenulum labial maksila berusia 9 tahun dengan
• Perawatan dilakukan dalam tiga menggunakan alat ekspansi lepasan
tahap: mendapatkan kembali ruang fan-type yang dimodifikasi.
dengan menggunakan coil spring, • Open coil spring digunakan karena
eksisi bedah frenulum yang Relatif lebih banyak ruang yang
hipertrofi dan orthodontic dibutuhkan untuk diperoleh kembali
alignment dengan alat cekat

20
[Kasus lain]
Suresh KS Suresh KS
• 2 pasien dengan retained • 2 kasus dengan adanya
deciduous incisor, gigi permanen supernumerary, erupsi ektopik dari
pengganti erupsi ektopik gigi insisivus permanen
• Perawatan: menghilangkan • Perawatan: mengeliminasi
retained primary tooth dan follow supernumerary diikuti dengan
up erupsi spontan dari gigi perawatan ortodontik dengan elastik
insisivus permanen dan self dan pegas 2 by 2 appliances
correction

21
✢KESIMPULAN
• Pemeriksaan klinis yang tepat beserta anamnesis yang tepat
adalah wajib
• Penting untuk membuat diagnosis yang benar dan
merencanakan perawatan yang paling sesuai untuk setiap pasien

22

Anda mungkin juga menyukai