XI-6 - Anak Singa Dari Domba - Rafael Antares Yosifian
XI-6 - Anak Singa Dari Domba - Rafael Antares Yosifian
menjadi domba, jika tidak ada yang menyadarinya mungkin seekor singa itu akan
Dalam hutan liar yang sunyi di Afrika, terhampar pemandangan yang damai
dari keluarga kawanan singa. Ibu dan ayah singa dengan penuh kasih dikaruniai
seekor anak singa bernama Jefri. Keluarga singa menjaga ketentraman, mencari
makan dan bermain bersama kawanan lainnya. Keluarga singa itu terlihat aman.
pemburu liar yang tanpa belas kasihan membantai keluarga singa tersebut. Sebelum
nyawanya sirna, Ibu singa dengan susah payah melemparkan bayinya yang baru
tempat yang hampa dan menakutkan. Suara tangis bayi singa menarik perhatian
“Mengerikan sekali, siapakah makhluk kuat yang dapat menghabisi raja dari
“Hey, lihatlah, ada binatang kecil yang selamat dari tragedi kali ini, dia masih
mengambil peran sebagai penyelamat Jefri. Dia menyapa anak singa itu.
“Hey, nak, mulai sekarang kamu akan menjadi salah satu dari bagian kami.
“Uhh, terimakasih, tapi aku bukan bagian dari kalian. Apakah kalian mampu
merawat dan menjaga aku dari marabahaya?” ucap Jefri sang anak singa.
“Kamu mungkin bukan makhluk yang sama seperti kami, tetapi memangnya
kamu punya pilihan lain? Tidak, tidak, satu-satunya cara agar kamu dapat tetap
hidup, adalah dengan hidup seperti kami.” ucap ketua domba yang logis.
“Tak apa nak, ikutilah kata ketua, jika kamu menurut, maka kami akan
itu ide yang bagus bukan?” ucap Dambu dengan baik hati.
“Baiklah, aku akan ikut dengan kalian.” kata Jefri kepada domba.
Lalu mereka merangkul Jefri sebagai salah satu anggota baru keluarga
domba dan memberinya kasih sayang dan kehangatan yang diperlukan. Jefri tumbuh
bersama kawanan domba, belajar berbicara dan berperilaku seperti mereka. Seperti
kawanan domba yang memakan rumput dan minum susu. Suara teriakan
simfoni unik di hutan tersebut. Beberapa tahun kemudian, sebuah kawanan singa
muncul, melihat Jefri yang telah tumbuh menjadi "domba" di antara mereka,
Hamza, ketua dari kawanan singa itu, merasa penasaran dan memutuskan
"Kamu pikir kamu adalah seekor domba? Ikut denganku," kata Hamza,
Di tepi danau, bayangan singa tampak jelas. Jefri melihat dirinya sendiri, dan
ia menyadari bahwa meskipun terlahir sebagai singa, ia telah hidup bersama domba
dan belajar menjadi seperti mereka. Jefri melihat bayangan singa besar dengan surai
yang gagah.
"Lihat, kita sama. Kamu adalah seekor singa, kamu selalu menjadi seekor
Pada saat itu, Jefri melihat dirinya sebagaimana adanya, dan dengan gagah
berani, ia meraung sebagai singa sejati. Hutan yang sebelumnya penuh dengan
kesedihan dan ketidakpastian kini bersinar dengan kebahagiaan. Jefri, yang telah
Ingatannya yang lama kembali, mengingatkan terhadap ayah dan ibunya yang
meninggalkan Jefri demi keselamatannya, kini Jefri sadar alasan Ia hidup bersama
kawanan domba.
“Terimakasih, Hamza, jika aku masih memiliki kesempatan untuk menjadi
seekor singa yang sebagaimana mestinya, izinkan aku bergabung dengan kalian.”
“Tentu saja, perjalananmu tidak akan semudah memakan rumput dan minum
susu selayaknya domba. Tapi, tekadmu patut diuji coba, kalau begitu ikut kami
“Tapi, tolong janganlah memburu domba-domba itu, karena mereka juga yang
telah membesarkan aku, sebaliknya, biarkanlah mereka hidup dan bersama dengan
damai sebagai belas kasihanku.” ucap Jefri karena ingin berbalas budi kepada
“Baik, sebagai keluarga, aku tidak akan merenggut nyawa dari keluarga-Mu,
Dambu dan kawanan domba melihat perubahan luar biasa dalam Jefri.
Mereka menyaksikan transformasi dari anak singa yang tidak percaya diri menjadi
pemimpin kawanan singa yang teguh. Jefri tidak lagi bersikap seperti domba; dia
Berkat tekad yang dimiliki Jefri, Kawanan singa yang sebelumnya terkejut
Hamza, singa tua yang bijaksana, melihat potensi besar dalam Jefri dan menjadi
keberanian yang tumbuh, Jefri membimbing kawanan singa melawan pemburu liar
Pertempuran yang sengit terjadi di antara kawanan singa dan pemburu liar.
mengusir ancaman manusia dari wilayah mereka. Setelah kemenangan itu, hutan
kembali tenang dan damai dari pasukan liar. Hutan yang sebelumnya dihantui oleh
semakin berkembang dan memperluas wilayah mereka. Mereka belajar untuk hidup
harmonis dengan berbagai spesies. Jefri tidak hanya menjadi pemimpin yang
bijaksana bagi kawanan singa, tetapi juga menjadi perantara yang membantu
setia pemimpin singa ini. Mereka berdua, bersama dengan kawanan singa dan
domba, bekerja sama untuk menjaga keseimbangan alam di hutan. Jefri juga
melibatkan Hamza, singa tua yang bijaksana, dalam proses pengambilan keputusan
Suatu hari, ketika hujan deras mengguyur hutan, Jefri merasa terpanggil untuk
menjelajahi bagian yang belum dijamah oleh kawanan singa. Bersama rombongan
singa terpilih, termasuk Dambu, mereka memasuki daerah yang belum terjamah oleh
pemimpin mereka sebelumnya. Di sana, mereka menemukan kehidupan baru yang
kesepakatan untuk berbagi sumber daya di hutan. Hubungan yang erat antara singa
Dambu membangun komunitas yang inklusif di mana setiap makhluk, tidak peduli
jenisnya, diterima dan dihormati. Mereka bekerja sama untuk menjaga kelestarian
alam dan memastikan bahwa hutan tetap menjadi tempat yang aman dan damai bagi
Pada suatu hari, ketika matahari terbenam di langit Afrika, Jefri duduk di
puncak bukit dengan pandangan bangga melihat keindahan hutan yang sekarang
dari ketidakpastian dan tragedi menuju kedamaian dan persatuan. Jefri tidak hanya
menjadi singa yang gagah, tetapi juga pemimpin yang membawa perubahan positif