Anda di halaman 1dari 24

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DENGAN TEMA “KELUARGA BERENCANA”

Disusun Oleh :
Emma Hermawati
H522197

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
2024

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwasanya kami
dapat menyelesaikan tugas pembuatan Promosi Kesehatan yang berjudul
”Keluarga Berencana”. Kami ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha esa
yang telah memberi kesehatan pada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ini. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
Pembimbing yang telah membantu sehingga tugas ini selesai tepat pada waktunya.

Akhir kata semoga Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ini bisa bermanfaat bagi
pembaca, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Satuan Acara Penyuluhan
(SAP) ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan
kritik untuk menyempurnakan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ini.

Cisarua, 20 Maret 2024

Penulis

iii
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KB PASCA PERSALINAN

Pokok Bahasan : Kontrasepsi Pasca Persalinan


Sasaran : Ibu Post Partum
Hari/Tanggal : 21 Maret 2024
Alokasi Waktu : 40 Menit
Tempat : Puskesmas Pasir Langu KBB

1. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, ibu dan suami dapat mempertimbangkan yang diinginkan
pasca persalinan.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, peserta dapat
1. Menjelaskan tentang pengertian KB
2. Menjelaskan tujuan penggunaan KB Pasca persalinan
3. Menjelaskan tentang macam-macam KB

2. MEDIA
- Leaflet
- Materi SAP

3. METODE
- Diskusi
- Tanya Jawab

4. MATERI
Materi yang disampaikan pada peserta antara lain
1. Definisi KB
2. Tujuan KB
3. Macam-macam KB pasca persalinan

4
5. PENJABARAN TUGAS
Memberikan materi penyuluhan, mengatur jalannya acara penyuluhan serta mengobservasi
susunan acara agar penyuluhan berjalan lancar.

6. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Pembukaan 5 menit - Pemberian salam kepada Mendengarkan pembukaan
peserta yang disampaikan
- Memperkenalkan diri
- Menyampaikan tujuan
- Melakukan kontrak waktu
Pelaksanaan 20 menit Menyampaikan materi serta Mendengarkan dan memberi
menggali umpan balik terhadap materi
pengetahuan/pengalaman ibu yang disampaikan
mengenai :
- Definis KB
- Tujuan KB
- Macam-macam KB Pasca
persalinan
Evaluasi 10 menit - Evaluasi hasil melalui sesi - Mengajukan pertanyaan
tanya jawab mengenai materi yang
belum dipahami
- Menjawab pertanyaan
yang telah diajukan
-
Penutup 10 menit - Menyampaikan kesimpulan - Mendengarkan dan
- Mengucapkan terimakasih membalas salam
atas partisipasi peserta - Mengizi quisioner
- Memberikan salam penutup
- Membagikan quisoner

5
MATERI PENYULUHAN

1. PENGERTIAN
Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara
ataupun menetap. Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat, secara
mekanis, menggunakan obat/alat, atau dengan operasi

2. MANFAAT KB
a. Menunda Kehamilan
Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun dianjurkan menunda
kehamilannya.
1. Kontrasepsi yang sesuai : pil, alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) mini, cara
sederhana
2. Alasan :
1) Usia dibawah 20 tahun adalah usia dimana sebaiknya tidak mempunyai anak
dulu.
2) Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral karena peserta masih muda.
3) Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasangan muda masih
sering berhubungan (frekuensi tinggi) sehingga mempunyai angka
kegagalan yang tinggi.
4) Penggunaan AKDR mini bagi yang belum mempunyai anak dapat
dianjurkan, terutama pada akseptor dengan kontraindikasi terhadap pil oral.

b. Mengatur Kehamilan
Masa saat istri berusia 20-35 tahun adalah yang paling baik untuk melahirkan 2
anak dengan jarak kelahiran 3-4 tahun
1. Kontrasepsi yang sesuai : AKDR, pil, suntik, cara sederhana, susuk KB,
kontrasepsi mantap (kontap).
2. Alasan :
1) Usia 20-35 tahun merupakan usia terbaik untuk mengandung dan
melahirkan.
2) Segera setelah anak lahir, dianjurkan untuk menggunakan AKDR
sebagai pilihan utama.

6
3) Kegagalan yang menyebabkan kehamilan cukup tinggi namun
tidak/kurang berbahaya karena akseptor berada pada usia yang baik
untuk mengandung dan melahirkan.

c. Membatasi Kehamilan
Saat usia istri diatas 35 tahun , dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah
mempunyai 2 anak.
1. .Kontrasepsi yang sesuai : kontrasepsi mantap (tubektomi/vasektomi), susuk
KB, AKDR suntikan, pil, dan cara sederhana.
2. Alasan :
1) Ibu dengan usia diatas 35 tahun dianjurkan tidak hamil lagi atau tidak punya
anak lagi karena alasan medis.
2) Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap.
3) Pada kondisi darurat, kontap cocok dipakai dan relatif lebih baik
dibandingkan susuk KB atau AKDR.
4) Pil kurang dianjurkan karena usia ibu relatif tua dan mempunyai
kemungkinan timbulnya efek samping dan komplikasi.

3. SYARAT-SYARAT KONTRASEPSI
a) Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya
b) Efek samping yang merugikan tidak ada
c) Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan
d) Tidak mengganggu hubungan seksual
e) Tidak memerlukan bantuan medik atau kontrol yang ketat selama
pemakaiannya
f) Cara penggunaannya sederhana
g) Harganya terjangkau
h) Dapat diterima oleh pasangan

7
4. METODE KONTRASEPSI
1. Metode Sederhana
1) Tanpa Alat (KB Alamiah)
a) Ibu harus belajar mengetahui kapan masa suburnya berlangsung
b) Efektif bila dipakai dengan tertip
c) Tidak ada efek samping
d) Pasangan secara sukarela menghindar senggama pada masa subur ibu
(Ketika ibu tersebut dapat menjadi hamil). Atau sanggama pada masa subur
untuk mencapai kehamilan.

Macam-Macam KB Alamiah
- Tehnik Pantang Berkala
Senggama dihindari pada masa subur yaitu dekat pertengahan siklus atau terdapat
tanda–tanda adanya kesuburan yaitu keluarnaya lendir encer dari liang vagina. Untuk
perhitungan masa subur dipakai rumus siklus terpanjang dikurangi 11, siklus terpendek
dikurangi 18 antara kedua waktu, senggama dihindari.
- Metode Ovulasi Billings (MOB)
1. Metode Lendir Serviks Billings/Metode Ovulasi Billings (MOB) Anda dapat
mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang keluar dari vagina.
Pengamatan sepanjang hari dan ambil kesimpulan pada malam hari. Periksa lendir
dengan jari tangan atau tisu diluar vagina dan perhatikan perubahan perasan kering
-basah. Tidak dianjurkan untuk memeriksa ke dalam vagina.
2. Untuk mengunakan metode Ovulasi Billings (MOB) ini seorang perempuan harus
belajar mengenali Pola Kesuburan dan Pola Dasar ke-Tidak Suburan. Untuk
menghindari kekeliruan dan untuk menjamin keberhasilan pada awal masa belajar.
Pasangan diminta secara penuh tidak bersenggama pada satu siklus haid, untuk
mengenali pola kesuburan dan pola ketidak suburan.
Hari–hari kering: setelah darah haid bersih, kebanyakan ibu mempunyai 1 sampai
beberapa hari tidak terlihat adanya lendir, dan daerah vagina kering, ini dinamakan
hari – hari kering.
Hari–hari subur: ketika terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi ibu dianggap
subur, juga ketika terlihat adanya lendir, walaupun jenis lendir yang kental dan
lengket. Lendir subur dan basah dan licin mungkin ada di serviks dan hari subur
sudah dimulai
8
Hari puncak: adalah hari terakhir adanya lendir paling licin, mulur dan ada perasaan
basah
- Metode Kalender
Metode kalender atau dikenal sebagai metode Knaus-Ogino bergantung pada
perhitungan hari untuk mengkira-kira kapan jauhnya fase subur.
Kekurangan : Metode kalender tidaklah akurat karena panjang siklus mestruasi wanita
tidaklah sama. Dalam praktek sukar untuk menetukan saat ovulasi dengan tepat.
- Methode Amenorea Laktasi (MAL)
1. Adalah kontrasepsi mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif,
artinya hanya diberikan ASI tampa tambahan makanan atau minuman apapun
lainnya.
2. MAL dapat dipakai sebagai kontrsepsi bila : a.Menyusui secara penuh (full Breast
Feeding); lebih efektif bila pemberian > 8x sehari. b. Belum haid dan Umur bayi
kurang dari 6 bulan.
3. Efektif sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi
lainnya.
- Metode Suhu Basal

2) Dengan Alat
a. Mekanis/Barier
1. Kondom Laki-Laki
a. Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga mencegah IMS
termasuk HIV/AIDS.
b. Dapat dipakai bersama kontrasepsi lain untuk mencegah IMS.
c. Kondom pria dan wanita. Kondom untuk pria sudah cukup dikenal
namun unutk kondom wanita walaupun sudah ada belum populer
dengan alasan ketidak senambungan (berisik).
2. Kondom Wanita/ Barier Intra Vaginal (Diafragma)
Adalah kap berbentuk cembung, terbuat dari lateks (Karet) yang
dimasukan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup
serviks. Cara kerjanya menahan sperma agar tidak mendapatkan akses
mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (Uterus dan tuba falopii) dan
sebagai alat tempat spermisida. Diafragma dipasang di vagina sampai 6 jam
sebelum hubungan seksual. Jika hubungan seksual berlangsung diatas 6 jam
9
setelah pemasangan, tambahkan spermisida kedalam vagina. Jangan
tinggalkan diagfragma di dalam vagina lebih dari 24 jam sebelum diangkat
(tidak dianjur cuci vagina setiap waktu, pencucian vagina bisa dilakukan
setelah ditunda 6 jam sesudah hubungan seksual).
b. Kimiawi/Spermisida
Adalah bahan kimia digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma.
Dikemas dalam bentuk :
1. Aerosol (Busa)
2. Tablet Vagianal, Supositoria atau dissolvable film
3. Krim.
Cara kerjanya dapat menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat
pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembunuhan sel telur.

2. Metode Modern
A. Kontrasepsi Hormonal
a) Oral Kontrasepsi
1. Pil Kombinasi (Estrorogen/Progesteron)
Waktu Mulai menggunakan Pil Kombinasi
a. Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut
tidak hamil.
b. Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid.
c. Boleh menggunakan pada hari ke 8, tetapi perlu menggunakan
metode kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke 8 sampai hari
ke 14 atau tidak melakukan hubungan seksual smpai anda telah
menghabiskan paket pil tersebut.
d. Setelah melahirkan :
- Setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif.
- Setelah 3 bulan dan tidak menyusui.
- Pascakeguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)
e. Bila berhenti menggunakan kontrasepsi suntikan, dan ingin
menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan
tampa perlu menunggu haid.

10
Yang Dapat Mengunakan Pil Kombinasi :
Pada prinsipnya hampir semua ibu boleh mengunakan pil kombinasi,
seperti:
a. Usia reproduksi
b. Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak.
c. Gemuk atau kurus.
d. Mengiginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi.
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
f. Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif,
sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi
ibu tersebut.
g. Paska keguguran dan anemia karena haid berlebihan. h. Nyeri haid
hebat dan siklus haid tidak teratur.
h. Riwayat kehamilan ektopik dan kelainan payudara jinak.
i. Kencing manis tampa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah ,
mata dan saraf.
j. Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometroisis, atau tumor
ovarium jinak.
k. Menderita tuberculosis (Kecuali yang sedang mengunakan
rifampisin).
l. Varises Vena

Yang Tidak Boleh Menggunakan Pil Kombinasi


a. Hamil atau dicurigai hamil
b. Menyusui eksklusif.
c. Perdarhan pervagina yang belum diketahui penyebabnya.
d. Penyakit hati acut (hepatitis).
e. Perokok dengan usia > 35 tahun.
f. Riwayat penyakit jantung, stroke atau tekanan darah > 180/110
mmHg.
g. Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis >20
tahun.
h. Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara.
i. Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi).
11
j. Tidak dapat mengunakan pil secara teratur setiap hari.
cara mengeluarkan pil dari kemasan mengikuti panah yang menunjuk
deretan pil berikutnya.
a. Sebaiknya pil diminum setiap hari. lebih baik pada saat yang sama
setiap hari.
b. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai pada hari ke-7
siklus haid.
c. Sangat dianjurkan pengunaannya pada hari pertama haid.
d. Pada paket 28 pil dianjaurkan mulai minum pil plasebo sesuai
dengan hari yang ada pada paket.
e. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah mengunakan pil, ambilah pil
lain yang mungkin, dan tidak memperburuk keadaan anda. Pil dapat
diteruskan.
f. Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih, cara
penggunaan pil mengikuti cara mengunakan pil lupa.
g. Bila lupa minum 1 pil (1-21) segera minum pil setelah ingat boleh
minum 2 pil pada hari yang sama.
h. Bila tidak haid, perlu dilakukan test kehamilan

2. Kontrasepsi Pil Progestin.


a. Cocok untuk ibu menyusui yang ingin memakai pil KB.
b. Sangat efektif pada masa laktasi.
c. Tidak menurunkan produksi ASI.
d. Tidak memberikan efek samping estrogen.
e. Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.

Yang boleh menggunakan Minipil


a. Usia reproduksi.
b. Telah memiliki anak,atau belum memiliki anak
c. Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama
periode menyusui.
d. Pascapersalinan dan tidak menyusui.
e. Pasca keguguran serta perokok segala usia.

12
f. Mempunyai tekanan darah tinggi (selama < 180/110) atau dengan
masalah pembekuan darah.
g. Tidak boleh mengunakan estrogen atau lebih senang tidak
mengunakan estrogen.

Yang tidak boleh menggunakan Minipil


a. Hamil atau diduga hamil
b. Pendarahan pervaginaan yang belum jelas penyebabnya
c. Tidak dapat menerima penyabab terjadinya haid.
d. Menggunakan obat tuberkulosis rifampisisn, atau obat untuk
epilepsi.
e. Kanker payudara atau riwayat kenker payudara.
f. Sering lupa menggunakan pil.
g. Riwayat stroke. Progestin menyebabkan spasme pembuluh darah.

Efek samping pemakaian Pil :


Peningkatan berat badan, Sakit kepala, timbul mual, Nyeri
payudara perdarahan bercak (spotting) yang bisa hilang sendiri. Muncul
3 bulan pertama. Bila Sakit berlanjut konsul ke dokter/bidan.

b) Suntikan
1. Suntikan kombinasi (sebulan sekali)
Yang boleh menggunakan suntikan kombinasi
a. Usia reproduksi.
b. Telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak
c. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi
menyusui ASI paskapersalinan > 6 bulan.
d. Pascapersalinan dan tidak menyusui, anemia.
e. Nyeri haid hebat serta haid teratur.
f. Riwayat kehamilan ektopit dan sering lupa menggunakan pil
kontrasepsi.

13
Yang tidak boleh menggunakan suntikan kombinasi
a. Hamil atau diduga hamil.
b. Menyusui dibawah umur 6 mgg pasca persalinan.
c. Perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyebabnya.
d. Penyakit hati akut (virus hepatitis).
e. Usia > 35 tahun yang merokok.
f. Riwayat penyakit jantung, stroke atau dengan tekanan darah tinggi
(>180/110 mmHg).
g. Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis >20
tahun.
h. Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala ringan
atau migrain.
i. Keganasan pada payudara

2. Suntikan Progestin
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung
progestin, yaitu:
a. Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depo provera), yang diberikan
setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuskular (didaerah
bokong).
b. Depo Nerotisteron Enantat (Depo Noristerat), diberikan setiap 2
bulan dengan cara disuntik intramuskular.

Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin


a. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki
efektivitas yang tinggi.
b. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
c. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
d. Setelah abortus atau keguguran serta perokok.
e. Tekanan darah > 180/110 mmHg dengan masalah pembekuan darah
atau anemia bulan sabit.
f. Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiurat) atau obat
tuberculosis (rifampsin).
g. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen.

14
h. Sering lupa menggunakan pil dan Anemia defisiensi besi.
i. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh
menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.

Yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin


a. Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7/100.000
kelahiran).
b. Perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya.
c. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama
Amenorea.
d. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
e. Diabetes melitus disertai komplikasi.

Efek Samping Pemakaian Suntikan :


Gangguan haid (Amenore), Peningkatan berat badan sakit
kepala, nyeri dada. Setelah henti suntik kadang 6 bulan baru haid (tidak
boleh berhubungan) karena kemungkinan akan terjadi kehamilan.

c) Implant
a. Norplant efektif 5 tahun (6 batang), Jadena, endoplant 2 batang efektif
3 tahun, Implanon, 1 batang efektif 3 tahun.
b. Kesuburan segera kembali setelah implant dicabut.
c. Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdahan bercak
dan amnorea serta aman dipakai pada masa Laktasi.

Yang boleh menggunakan implant


a. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektivitas tinggi dan
menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
b. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi serta pascapersalinan dan
tidak menyusui.
c. Riwayat kehamilan Ektopik
d. Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah
atau anemia bulan sabit (sickle cell).

15
e. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung
estrogen dan yang sering lupa menggunakan pil.

Yang tidak boleh menggunakan implant


a. Diduga hamil serta perdarahan pervagina yang belum jelas
penyebabnya.
b. Benjolan atau kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
c. Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi, mioma uterus
dan kanker payudara serta gangguan toleransi glukosa.

Efek samping pemakaian Implan :


Gangguan pola haid terutama pada 6-12 bulan pertama. Sakit kepala, berat
badan akan meningkat atau menurun, nyeri payudara.

B. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim


1. Sangat efektif, berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun: CuT-380 A).
2. Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak serta dapat dipakai oleh semua
perempuan usia reproduksi.
3. Tidak boleh dipakai perempuan yang terpapar pada Infeksi Menular Seksual
(IMS)

Yang dapat menggunakan AKDR


a. Usia reproduksi serta keadaan lebih parah.
b. Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
c. Menyusui yang mengingikan menggunakan kontrasepsi.
d. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya serta setelah mengalami
abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.
e. Tidak ingin metode hormonal dan malas minum pil setiap hari.
f. Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama.
g. Penderita tumor jinak payudara dan kanker payudara, pusingpusing, sakit
kepala serta tekanan darah tinggi.
h. Varises ditungkai atau di vulva serta penderita penyebab penyakit jantung.

16
i. Pernah menderita stroke, diabetes, penyakit hati atau empedu, malaria,
penyakit tiroid, epilepsi, Nonpelvik TBC, setelah kehamilan ektopik, setelah
pembedahan pelvik.

Yang tidak dapat menggunakan AKDR


a. Diketahui hamil atau kemungkinan hamil serta perdarahan vagina yang
tidak diketahui.
b. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginistis, servinistis).
c. Tiga bulan terakhir sedang menderita PRP atau abortus septik.
d. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi cavum uteri.
e. Penyakit trofoblas yang ganas atau diketahui menderita TBC pelvic.
f. Kanker alat genital serta ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm

C. Sterilisasi
a. Tubektomi
1. Sangat efektif dan permanen, tindakan pembedahan yang aman dan
sederhana, tidak ada efek samping.
2. Konseling dan informed consent (persetujuan tindakan) mutlak
diperlukan. Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk
menghentikan fertilisasi (kesuburan) seorang perempuan

Mekanisme kerja
Dengan mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong atau
memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum

Yang dapat menjalani tubektomi


a. Usia > 6 tahun dan Paritas >.
b. Yakin untuk tidak mempunyai anak lagi..
c. Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
d. Pascapersalinan dan pascakeguguran.
e. Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini

17
Yang sebaiknya tidak menjalani Tubektomi
a. Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan hinggan harus dievaluasi.
b. Infeksi sistemik atau pelvik yang acut hingga masalah itu disembuhkan
atau dikontrol.
c. Tidak boleh mengalami proses pembedahan.
d. Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas dimasa depan.
e. Belum memberikan persetujuan tertulis

Instruksi kepada klien yang sudah sterilisasi


Jagalah luka operasi agar tetap kering hingga pembalut dilepaskan.
Mulai lagi aktivitas normal secara bertahap (sebaiknya dapat kembali ke
aktivitas normal dalam waktu 7 hari setelah pembedahan)
a. Hindari hubungan intim hingga merasa cukup nyaman. Setelah mulai
kembali melakukan hubungan intim, hentikanlah bila ada perasaan
kurang nyaman.
b. Hindari mengangkat benda-benda berat dan bekerja keras selama 1
minggu.
c. Kalau sakit, minumlah 1 atau 2 tablet analgesik (atau penghilang rasa
sakit) setiap 4 hingga 6 jam.
d. Jadwalkan sebuah kunjungan pemeriksaan secara rutin antara 7 dan 14
hari setelah pembedahan.
e. Kembalilah setiap waktu apabila anda menghendaki perhatian tertentu,
atau tanda-tanda dan simpton-simpton yang tidak biasa

b. Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga
jalur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi penyatuan dengan
ovum tidak terjadi.

18
Informasi bagi klien
a. Luka yang sedang dalam penyembuhan jangan ditarik atau digaruk.
b. Boleh mandi setelah 24 jam, asal daerah luka tidak basah. Setelah 3 hari
luka boleh dicuci dengan sabun atau air.
c. Pakailah penunjang skrotum, usahakan daerah operasi kering.
d. Jika ada nyeri, berikan tablet analgetik
e. Hindari mengangkat barang berat dan kerja keras untuk tiga hari.
f. Boleh bersanggama sesudah hari 2-3. Namun untuk mencegah
kehamilan, pakailah kodom atau cara kontrasepsi lain selama tiga bulan
atau sampai ejakulasi 15-20 kali.
g. Periksa semen 3 bulan pasca Vasektomi atau sesudah 15-20 kali
ejakulasi

19
20
21
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, 2009, Buku Acuan Pelayanan Maternal Neonatal dan Keluarga Berencana.
Balai
Saifuddin, AB, 2010, Buku Panduan Praktis Pelayanan Konmtrasepsi YBP.
Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. Sundquist, K, 2010, Kontrasepsi Apa Yang Terbaik
Untuk Anda, Arcan, Jakarta. Pustaka, Jakarta.

22
23
24
25

Anda mungkin juga menyukai