Anda di halaman 1dari 5

DOA SEORANG

SERDADU
SEBELUM
BERPERANG
Tuhanku,
Wajah-Mu membayang di kota terbakar
dan firman-Mu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal

Anak menangis kehilangan bapa


Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini tapi
bangkai dan wajah mati yang sia-sia

Apabila malam turun nanti


Sempurnalah sudah warna dosa
Dan mesiu kembali lagi bicara
Waktu itu, Tuhanku,
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku

Malam dan wajahku


Adalah satu warna
Dosa dan nafasku
Adalah satu warna
Tak ada lagi pilihan
Kecuali menyadri -biarpun bersama penyesalan-
TEMA DAN
AMANAT
DALAM PUISI
Tema
Tema puisi tersebut kemanusiaan. Tema tersebut
tergambar dari perjuangan seorang prajurit atau
serdadu. Puisi tersebut menceritakan bahwa seorang
prajurit tidak hanya berperang melawan musuhnya,
tetapi juga berperang melawan batinnya sendiri.
Seorang prajurit melawan musuh dengan membunuh
merupakan tindakan yang harus ia lakukan. Namun,
rasa penyesalan dan ketakutan juga mengiringi
langkahnya. Oleh karena itu, sebelum berperang ia
berdoa dengan harapan Tuhan mengampuninya
meskipun berlumuran dosa.

Amanat
Kita harus melaksanakan tugas negara dengan ikhlas
dan profesional meskipun pekerjaan itu bertentangan
dengan hati nurani kita. Kita harus segera menyesali
perbuatan kita yang dianggap salah dan berdosa. Selain
itu, kita harus segera memohon ampun kepada Tuhan
apabila telah melakukan suatu kesalahan. Jadi, amanat
puisi tersebut adalah kita sebaiknya menyesal dan
memohon ampun kepada Tuhan apabila melakukan
sesuatu yang berdosa.
TEMA DAN
AMANAT
DALAM PUISI
Tema
puisi "Menyesal" karya Ali Hasjmy adalah salah satu karya
sastra yang menyoroti tema penyesalan dan introspeksi diri.
Dalam puisi ini, pengarang menggambarkan perasaan
penyesalan yang mendalam atas keputusan atau tindakan
yang telah dilakukan di masa lalu yang kemudian
menyebabkan penderitaan atau kesulitan. Puisi ini
menggambarkan pengalaman manusia yang universal, di
mana seseorang merenungkan pilihan hidupnya dan merasa
menyesal atas beberapa keputusan yang dibuat.

Amanat

Amanat puisi di atas adalah mengajarkan kepada kita untuk


memanfaatkan masa muda untuk mencari ilmu, mencari
rezeki, dan sebagainya agar tidak menyesal dan sengsara di
masa tua. Hal tersebut dapat diketahui dari bait berikut ini:

Kepada yang muda kuharapkan,


Atur barisan di hari pagi,
Menuju ke arah padang bakti!

Bait di atas berisi amanat yang disampaikan penulis kepada


yang muda khususnya untuk mengatur atau menjalani masa
mudanya dengan rencana-rencana yang baik sehingga bisa
menuju kesuksesan atau keberhasilan.
MENYESAL
OLEH: ALI
HASJMI
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Kini petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di pagi hari


Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta

Ah apa guna kusesalkan


Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma

Kepada yang muda kuharapkan


Atur barisan di pagi hari
Menuju arah padang bakti

Anda mungkin juga menyukai