Anda di halaman 1dari 2

TERMINAL BEKASI TETAP BERKELAS A

Posted on 12/07/2017 by BPTJ


Bekasi (7/7) – Terminal Bekasi sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dinyatakan tetap sebagai terminal tipe A. Awalnya Pemerintah Daerah
Kota Bekasi mengusulkan penurunan kelas Terminal Bekasi dari tipe A ke tipe B namun hal
tersebut tidak disetujui pemerintah pusat. Hal ini berarti Terminal Bekasi tetap harus diserahkan
dan dikelola oleh pemerintah pusat. Mengingat terminal ini masih berada di wilayah
Jabodetabek, maka nantinya akan dikelola oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek
(BPTJ).

Menurut Kepala Terminal Bekasi Bambang Hendrianro, Terminal Induk Bekasi tidak dapat
berpindah menjadi tipe B karena di terminal tersebut melayani kendaraan umum Antar Kota
Antar Provinsi (AKAP). “Terminal Induk Bekasi ini kan melayani bus AKAP juga, jadi tetap
menjadi terminal tipe A,” kata Bambang.

Pengklasifikasian Terminal Bekasi tersebut menurut Direktur Prasarana BPTJ Risal Wasal telah
sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi
Jalan. Terminal penumpang tipe A adalah terminal yang melayani kendaraan umum untuk
angkutan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) dan/atau Angkutan Lintas Batas Negara, angkutan
Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Kota dan Angkutan Pedesaan.

Terminal penumpang tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan Antar Kota
Dalam Propinsi (AKDP), Angkutan Kota dan Angkutan Pedesaan. Dan suatu terminal masuk
kategori terminal penumpang tipe C jika terminal tersebut berfungsi melayani kendaraan umum
untuk Angkutan Kota dan Angkutan Pedesaan.

Terkait pengelolaan Terminal Induk Bekasi yang nantinya akan dikelola oleh BPTJ, Risal Wasal
mengatakan proses pengalihan P3D untuk Terminal Induk Bekasi tetap berjalan. “Saat ini masih
dalam tahap inventarisasi dan pengumpulan data. Ditargetkan proses P3D selesai pada tahun
2017,” kata Risal.

Kepala Sub Direktorat Prasarana Jalan, Erna Suharti menambahkan bahwa pada tahun 2017 ini
telah dilakukan diklat untuk para pengelola terminal. “Persiapan pengambilalihan terminal ini
kita mulai peningkatan kompetensi personil. Untuk terminal tipe A Kota Bekasi, kita ikut
sertakan personil dari Terminal Induk Bekasi dalam diklat SDM terminal. Beberapa personil
tingkat manajer dan operator telah ikut serta di bulan Mei lalu,” ujar Erna.

Hal lain yang tengah disiapkan saat ini yaitu mendata dan menata bus AKAP yang akan
melayani penumpang dari dan ke Terminal Bekasi. Selain itu menurut Kepala Terminal Induk
Bekasi, pihaknya juga tengah menata angkutan kota dan feeder untuk SAUM (Sistem Angkutan
Umum Massal) BRT (Bus Rapid Transit), LRT (Light Rapid Transit) dan KCJ (KAI Commuter
Jabodetabek) di bawah pengawasan dari BPTJ. (VE/is)

POTRET TERMINAL INDUK BEKASI


Posted on 12/07/2017 by BPTJ
Bekasi (11/7) – Terminal Bekasi yang lokasinya dekat dengan pasar, usai masa angkutan lebaran
2017 saat dikunjungi oleh tim website Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Jumat
(7/7) nampak masih ramai dengan pemudik yang baru pulang kampung.
Di Terminal Bekasi, jalur kedatangan dan keberangkatan saat ini nampak masih menjadi satu
jalur. Menurut Kepala Terminal Bekasi Bambang Hendrianto, masih satu jalurnya antara bus
yang masuk dan keluar ini dikarenakan keterbatasan lahan. “Lahannya terbatas dan bus yang
masuk dan berangkat juga terlalu banyak. Saat ini lahan keseluruhan Terminal Bekasi sekitar
1.500 m2,” kata Bambang.

Kondisi ruang tunggu penumpang pun nampak belum memadai. Ruang tunggu masih menjadi
satu dengan jalur keberangkatan. Hal ini dikarenakan penataan terminal yang belum maksimal.

Meski ada beberapa keterbatasan, Kepala Terminal Bekasi tetap berupaya memenuhi standar
pelayanan untuk suatu terminal tipe A. Menurut Kepala Terminal yang dibangun pada tahun
1989 dan memiliki 26 pegawai dan 60 orang tenaga magang tersebut, ia akan terus berupaya
meningkatkan pelayanan bagi masyrakat pengguna Terminal Bekasi.

Seorang petugas terminal menunjukkan beberapa


fasilitas yang diupayakan ada seperti tempat istirahat bagi para pengemudi. Fasilitas lain seperti
tempat peribadatan serta toilet umum pun telah tersedia. Seorang penumpang mengatakan sudah
cukup layak pakai namun kebersihannya masih kurang. “Cukup mamadai yah, ada mukena juga
disediakan. Cuma kadang toiletnya agak bau yah’” kata Wulan seorang penumpang bus dari
Cirebon. (VE/is)

Anda mungkin juga menyukai