Konsumen
Adalah elemen lingkungan eksternal elemen aksi langsung yang memiliki
kendudukan sangat penting dalam organisasi. Hal ini karena konsumen adalah
pengguna utama dari produk atas jasa yang dihasilkan suatu organisasi.
Pemasok
Adalah pihak yang menyediakan bahan baku atau input/masukan bagi suatu
organisasi yang akan menghasilkan jasa atau produk sebagai suatu output atau
keluaran.
Pemerintah
Berperan sebagai pengawas, regulator, dan pendorong dunia usaha. Dalam doktrin
laissez-faire, peran campur tangan pemerintah diminta dibatasi yaitu hanya dalam
hal regulator atau perumus perundang-undangan, agar iklim pasar bebas dapat
terbentuk secara alami.
Serikat pekerja
Adalah elemen yang berfungsi menampung aspirasi para karyawan. Adanya
serikast pekerja membuat posisi tawar karyawan terhadap perusahaan semakin
kuat.
Pesaing
Pesaing atau kompetitor adalah organisasi lain yang juga menawarkan produk atau
jasa yang sama atau berlainan kepada para pelanggan. Produk atau jasa tersebut
dapat saja berlainan dengan produk organisasi kita. Namun apabila memiliki
pengaruh menarik minat membeli daripada para pelanggan kita, maka organisasi
tersebut dapat digolongkan sebagai pesaing.
Elemen Aksi Tidak Langsung
Elemen tidak langsung di antaranya adalah teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, demografi. Penjelasan
dari masing-masing adalah sebagai beikut :
Teknologi
Teknologi adalah pendorong utama perubahan. Kemajuan teknologi akan menghemat dari sisi waktu, biaya,
tenaga.
Ekonomi
Kondisi ekonomi secara nasional dapat berpengaruh ke organisasi. Inflasi, kebijakan moneter, kebijakan fiskal,
pengangguran, upah, dapat mempengaruhi kinerja organisasi.
Politik
Lingkungan politik juga berpengaruh ke dalam dunia usaha. Pembahasan pencemaran lingkungan, undang-
undang anti monopoli, pengaturan tentang merger, dan lain-lain dibahas lewat parlemen melalui proses
politik. Di dalamnya sedikit banyak terdapat kepentingan antara suatu kelompok terhadap kelompok lainnya.
Demografi
Adalah hal-hal yang meliputi beberapa variabel seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan,
agama, dan lain-lain.
LINGKUNGAN INTERNAL
Sedangkan yang termasuk dalam lingkungan internal adalah budaya, karyawan, pemegang saham, dan dewan
direksi. Penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut :
Budaya
Dapat diartikan sebagai sekumpulan nilai, keyakinan, pemahaman, dan norma pokok yang dibagi bersamaan
oleh anggota suatu organisasi.
Karyawan
SDM adalah salah satu faktor penting dalam penunjang keberhasilan organisasi. Oleh karena itu proses
rekrutmen yang ketat, disertai pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan karyawan, adalah penting agar
tercapai peningkatan kualitas SDM untuk kemajuan perusahaan. Manfaat pengembangan lain dari sisi karyawan
adalah adanya peningkatan motivasi kerja karyawan. Jika motivasi menurun, dapat menimbulkan keinginan
pindah kerja atau perputaran karyawan / turn over. Hal ini dapat merugikan perusahaan karena
kesinambungan proses pekerjaan sedikit banyak terganggu karena harus melatih karyawan baru.
Pemegang Saham
Adalah orang yang memiliki saham di perusahaan dan oleh karena itu berhak mempengaruhi sebuah keputusan
lewat rapat umum pemegang saham.
Dewan Direksi
Adalah pihak yang bertanggungjawab menentukan tujuan organisasi, menentukan strategi mencapai tujuan,
dan lain-lain.
Disamping lingkungan eksternal dan internal, beberapa ahli juga membagi lingkungan berdasar lingkungan
khusus dan umum, serta lingkungan aktual dan lingkungan yang dipersepsikan.
Lingkungan khusus adalah elemen dari lingkungan yang secara langsung relevan bagi organisasi dalam
mencapai tujuannya. Kapanpun, lingkungan khusus ini merupakan elemen lingkungan yang menjadi perhatian
besar karena terdiri dari faktor-faktor yang secara positif atau negatif mempengaruhi efektifitas
organisasi. Misalnya asosiasi pedagang.
Sedangkan lingkungan umum adalah lingkungan yang berdampak ke organisasi, tetapi tidak begitu jelas
relevansinya. Misalnya rekayasa genetika di perusahaan farmasi.
Lingkungan aktual dan lingkungan yang dipersepsikan maksudnya adalah tiap orang memiliki cara pandang
lingkungan yang berbeda-beda dalam mempersepsikan lingkungannya. Ada yang mempersepsikan sebagai
lingkungan umum, ada yang sebagai lingkungan khusus.
HUBUNGAN ORGANISASI DENGAN LINGKUNGAN
Ketidakpastian lingkungan
Industri yang telah mapan .Misalnya, industri minyak dan gas alam yang memiliki pola permintaan
yang stabil dan teknologi yang sudah mapan.
Regulasi yang tetap: Contohnya adalah perusahaan farmasi yang beroperasi dalam lingkungan yang
diatur ketat oleh badan pengawas obat-obatan.
Permintaan stabil: Misalnya, permintaan akan makanan pokok seperti beras atau gandum biasanya
cenderung stabil.
Pasar yang tersegmentasi dengan jelas: Misalnya, industri minuman ringan yang telah
tersegmentasi dengan jelas antara beberapa merek besar.
Meskipun ketidakpastian rendah dapat memberikan kestabilan yang diinginkan bagi organisasi,
mereka juga harus tetap waspada terhadap potensi perubahan yang dapat terjadi di lingkungan
mereka. Perubahan dalam industri atau regulasi dapat mengubah tingkat ketidakpastian dengan
cepat, dan organisasi yang tidak responsif dapat menghadapi tantangan yang tidak terduga.
Ketidakpastian agak rendah dalam lingkungan organisasi mencerminkan situasi di mana
faktor-faktor lingkungan memiliki beberapa tingkat prediktabilitas, namun masih ada
beberapa variabilitas atau potensi untuk perubahan yang tidak terduga. Berikut adalah
contoh ketidakpastian agak rendah dalam lingkungan organisasi privat:
Persaingan yang stabil: Misalnya, industri perhotelan di daerah tertentu di mana beberapa merek
besar memiliki pangsa pasar yang stabil.
Tren pasar yang konsisten: Contohnya adalah industri pakaian dengan tren mode yang berubah
secara bertahap.
Pasar yang mapan dengan sedikit inovasi: Misalnya, industri pengemasan makanan yang belum
mengalami terobosan teknologi baru dalam beberapa tahun terakhir.
Kondisi ekonomi yang stabil: Misalnya, di negara dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan
inflasi yang terkendali.
Ketidakpastian agak rendah memberikan organisasi kestabilan yang relatif, namun, organisasi tetap
harus tetap waspada terhadap perubahan yang mungkin terjadi di lingkungan mereka. Perubahan
kecil dalam tren pasar atau regulasi dapat memiliki dampak signifikan terhadap kinerja organisasi
dalam jangka panjang.
Ketidakpastian agak tinggi dalam lingkungan organisasi mencerminkan situasi di mana
faktor-faktor lingkungan memiliki tingkat variabilitas yang lebih tinggi dan prediktabilitas
yang lebih rendah. Berikut adalah contoh ketidakpastian agak tinggi dalam lingkungan
organisasi privat:
Persaingan yang dinamis: Misalnya, industri teknologi yang sering kali mengalami perubahan
cepat dalam hal inovasi dan penetrasi pasar oleh pemain baru.
Perubahan regulasi yang mungkin: Contoh nyata adalah perusahaan-perusahaan di sektor energi
yang menghadapi ketidakpastian regulasi terkait kebijakan lingkungan atau pajak.
Tren pasar yang tidak stabil: Misalnya, industri mode yang dipengaruhi oleh tren mode yang
berubah-ubah secara cepat.
Inovasi teknologi yang cepat:Misalnya, industri otomotif yang menghadapi ketidakpastian terkait
dengan peralihan menuju kendaraan listrik dan teknologi otonom.
Kondisi ekonomi yang tidak stabil:Misalnya, di negara yang rentan terhadap fluktuasi nilai tukar
mata uang atau ketidakstabilan politik.
Ketidakpastian agak tinggi menuntut fleksibilitas dan kesiapan organisasi untuk beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi di lingkungan mereka. Organisasi perlu memiliki strategi yang responsif dan
kemampuan untuk berinovasi agar dapat tetap bersaing secara efektif dalam kondisi
ketidakpastian yang tinggi.
Ketidakpastian tinggi dalam lingkungan organisasi menggambarkan situasi di mana faktor-faktor
eksternal memiliki tingkat variabilitas yang sangat tinggi dan prediktabilitas yang rendah. Berikut
adalah contoh ketidakpastian tinggi dalam lingkungan organisasi privat:
Perubahan teknologi disruptif: Misalnya, munculnya teknologi blockchain yang mengubah cara transaksi
keuangan dilakukan, atau kemajuan dalam kecerdasan buatan yang dapat mengubah cara produksi dan
layanan disampaikan.
Perubahan regulasi yang drastis: Misalnya, perubahan mendadak dalam undang-undang perpajakan
atau regulasi lingkungan yang ketat.
Tren pasar yang tidak terduga:Contohnya adalah industri perjalanan yang terpengaruh secara
mendadak oleh pandemi COVID-19.
Inovasi pesaing yang tidak terduga: Contoh, munculnya perusahaan rintisan (start-up) dengan model
bisnis baru yang mengancam bisnis tradisional.
Ketidakpastian tinggi mengharuskan organisasi untuk menjadi sangat fleksibel dan proaktif dalam
menghadapi perubahan yang tak terduga. Hal ini memerlukan kemampuan untuk beradaptasi dengan
cepat, merespons perubahan pasar dan lingkungan, serta mengembangkan strategi yang dapat
mengurangi risiko yang terkait dengan ketidakpastian tersebut.
Ketidakpastian rendah dalam lingkungan organisasi publik dapat terjadi ketika faktor-faktor
eksternal yang memengaruhi operasi dan keputusan organisasi relatif mudah diprediksi atau
stabil. Berikut adalah beberapa contoh ketidakpastian rendah dalam lingkungan organisasi
publik:
Kebijakan yang stabil: Misalnya, sebuah departemen pemerintah yang menjalankan program-
program yang didasarkan pada hukum atau regulasi yang telah ada dengan sedikit perubahan.
Pendanaan yang terjamin: Misalnya, sebuah lembaga pendidikan negeri yang mendapatkan dana
dari anggaran pendidikan tahunan.
Persyaratan hukum yang jelas: Contohnya adalah organisasi pelayanan kesehatan publik yang diatur
oleh undang-undang kesehatan yang konsisten.
Struktur organisasi yang stabil:Misalnya, sebuah badan pemerintah yang telah memiliki struktur
organisasi yang sama selama bertahun-tahun tanpa perubahan yang besar.
Meskipun ketidakpastian rendah memberikan stabilitas yang diinginkan bagi organisasi publik, tetap
penting untuk memperhatikan potensi perubahan dalam kebijakan, anggaran, atau lingkungan politik
yang dapat mempengaruhi operasi mereka di masa depan.
Ketidakpastian agak rendah dalam lingkungan organisasi publik mencerminkan situasi di mana
faktor-faktor eksternal yang memengaruhi organisasi relatif stabil namun masih ada beberapa
tingkat variabilitas. Berikut adalah contoh ketidakpastian agak rendah dalam lingkungan organisasi
publik:
Proyek infrastruktur yang direncanakan: Ketika pemerintah telah mengumumkan rencana proyek infrastruktur besar
seperti pembangunan jalan tol atau jembatan, organisasi publik yang terlibat dalam proyek tersebut dapat
menghadapi tingkat ketidakpastian agak rendah.
Program subsidi yang telah dijanjikan: Ketika pemerintah telah menetapkan program subsidi atau bantuan keuangan
untuk sektor-sektor tertentu seperti pendidikan atau kesehatan, organisasi publik yang mengelola program tersebut
menghadapi tingkat ketidakpastian agak rendah.
Anggaran tahunan yang disahkan: Ketika badan legislatif telah menyetujui anggaran tahunan untuk organisasi
publik, tingkat ketidakpastian agak rendah terjadi.
Kebijakan yang berkelanjutan: Ketika pemerintah memiliki kebijakan atau inisiatif yang berkelanjutan dalam bidang
tertentu seperti perlindungan lingkungan atau peningkatan kesejahteraan masyarakat, organisasi publik yang
terlibat dalam pelaksanaan kebijakan tersebut menghadapi tingkat ketidakpastian agak rendah.
Ketidakpastian agak rendah dalam lingkungan organisasi publik memberikan kepastian yang relatif bagi
perencanaan dan pengelolaan operasional, meskipun tetap diperlukan kewaspadaan terhadap perubahan
yang mungkin terjadi di masa depan.
Ketidakpastian agak tinggi dalam lingkungan organisasi publik mencerminkan situasi di mana terdapat
beberapa variabilitas dan ketidakpastian dalam faktor-faktor eksternal yang memengaruhi operasi
organisasi. Berikut adalah contoh ketidakpastian agak tinggi dalam lingkungan organisasi publik:
Pemilihan umum: Pergantian pemerintahan atau perubahan mayor di level legislatif dapat memengaruhi kebijakan,
anggaran, dan prioritas proyek pemerintah, menyebabkan ketidakpastian bagi organisasi publik.
Perubahan kebijakan pemerintah: Misalnya, perubahan dalam prioritas kebijakan, pengurangan atau peningkatan
anggaran dalam suatu area tertentu, atau restrukturisasi lembaga pemerintah.
Perkembangan ekonomi yang tidak stabil: Ketidakpastian agak tinggi mungkin terjadi akibat fluktuasi ekonomi,
termasuk perubahan dalam tingkat inflasi, suku bunga, atau kinerja pasar keuangan. Hal ini dapat memengaruhi
pendapatan pemerintah, alokasi anggaran, dan kemampuan organisasi publik untuk menjalankan program-
programnya.
Krisis keamanan atau kesehatan masyarakat: Respons terhadap krisis semacam itu memerlukan penyesuaian cepat
dalam alokasi sumber daya dan prioritas, yang seringkali sulit diprediksi sebelumnya.
Ketidakpastian agak tinggi dalam lingkungan organisasi publik menuntut kesiapan organisasi untuk
merespons perubahan yang cepat dan mengelola risiko dengan baik. Organisasi publik harus memiliki
kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis dan mengambil keputusan yang tepat
dalam situasi yang tidak pasti.
Ketidakpastian tinggi dalam lingkungan organisasi publik mencerminkan situasi di mana terdapat tingkat
variabilitas yang sangat tinggi dan prediktabilitas yang rendah dalam faktor-faktor eksternal yang memengaruhi
operasi organisasi. Berikut adalah beberapa contoh ketidakpastian tinggi dalam lingkungan organisasi publik:
Konflik geopolitik: Perang, ancaman serangan, atau ketidakstabilan politik di wilayah tertentu dapat mempengaruhi
keamanan nasional dan memaksa pemerintah untuk merespons dengan kebijakan yang tidak terduga.
Perubahan rezim: Ketidakpastian tinggi mungkin terjadi ketika terjadi perubahan pemerintahan secara mendadak
atau tidak stabil, seperti hasil pemilihan yang kontroversial, kudeta, atau revolusi. Transisi ke pemerintahan baru
dapat menyebabkan perubahan drastis dalam kebijakan, anggaran, dan prioritas pemerintah.
Krisis ekonomi global: Ketidakpastian tentang masa depan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan stabilitas
keuangan dapat mempengaruhi keputusan pemerintah tentang kebijakan fiskal, moneter, dan sosial.
Krisis kesehatan masyarakat global: Wabah penyakit yang tidak terduga, seperti pandemi virus baru atau penyebaran
penyakit menular yang cepat, dapat menciptakan ketidakpastian tinggi dalam lingkungan organisasi publik. Respons
terhadap krisis kesehatan masyarakat memerlukan koordinasi yang rumit antara sektor publik, swasta, dan
masyarakat, dengan keputusan yang seringkali harus diambil dalam waktu singkat tanpa informasi yang cukup.
Ketidakpastian tinggi dalam lingkungan organisasi publik menuntut kesiapan organisasi untuk menghadapi situasi yang
tidak pasti dan seringkali sulit diprediksi. Pemerintah harus memiliki rencana darurat, mekanisme koordinasi yang
efektif, dan fleksibilitas dalam kebijakan untuk merespons perubahan yang cepat dalam lingkungan mereka.
Tekstur Lingkungan
Berdasarkan derajat komplesitas dan ketenangan, menurut Emery dan Trist dalam Dadang dan
Sylvana (2007), ada 4 tekstur lingkungan, yaitu :
Lingkungan tenang acak: Lingkungan paling sederhana, karena perubahan secara perlahan dan
bersifat acak. Misalnya toko sepatu, tas.
Lingkungan tenang mengelompok: Termasuk lingkungan cukup stabil, namun lebih kompleks
dibanding lingkungan sebelumnya. Misalnya industri perkayuan. Cenderung stabil, namun jika
terkena dampak isu perusakan lingkungan, dapat memngganggu kelangsungan usaha perusahaan.
Lingkungan terganggu bereaksi: Perubahan tidaklah bersifat acak, namun mengikuti pola
tertentu. Misalnya sepeda motor Honda dengan Yamaha saling bereaksi satu sama lain dengan
memunculkan produk terbaru, apabila muncul produk baru oleh merk yang satu.
Lingkungan kacau: Memiliki kompleksitas tinggi, dengan perubahan sangat dinamis dan saling
berkaitan. Globalisasi, dan perkembangan teknologi, berperan dalam hal ini. Misalnya industri
telekomunikasi yang berkembang sangat pesat.
Strategi mengendalikan lingkungan
Yaitu lingkungan yang berskala internasional yaitu antar negara dan cenderung
semakin tidak memiliki batas-batas wilayah. Ada beberapa hal yang perlu
diketahui mengenai lingkungan global, yaitu :