Instrumen Bimbingan Baca Al-Qur'An Dan Shalat Dalam Rangka Kuliah Kerja Nyata Angkatan XXV Reguler Khusus
Instrumen Bimbingan Baca Al-Qur'An Dan Shalat Dalam Rangka Kuliah Kerja Nyata Angkatan XXV Reguler Khusus
Sejak tahun 2012, STAI Darul Ulum Kandangan telah merintis kegiatan penelitian yang
terintegrasi dengan pengabdian kepada masyarakat. Pada sisi lain, paradigma “pembangunan”
dalam program-program pengabdian kepada masyarakat secara bertahap diarahkan menjadi
pengabdian yang berparadigma “pemberdayaan” masyarakat. Oleh karena itu, jenis penelitian
yang ingin dikembangkan adalah Participatory Action Research (PAR); peneliti terlibat langsung
dalam program peningkatan kemampuan tertentu dari subjek dampingan.
Sebagai lanjutan tahap pembudayaan berpikir ilmiah oleh mahasiswa selaku peneliti dan
pengabdi, pada pelaksanaan KKN Angkatan XXV STAI Darul Ulum Kandangan kembali
menyediakan instrumen pengukuran kemampuan subjek dampingan dalam hal membaca Al-
Quran dan praktik shalat pada keluarga muslim di lokasi penempatan.
Program bimbingan ini diterapkan oleh masing-masing mahasiswa KKN kepada minimal
3 kepala keluarga muslim di lokasi penempatan masing-masing; dengan asumsi anggota keluarga
yang lengkap, yaitu adanya unsur orang tua dan anak, sehingga subjek berjumlah minimal 6
orang, terdiri atas 3 orang tua dan 3 orang anak. Apabila tidak ditemukan keluarga yang
beranggota lengkap, maka jumlah tersebut dapat ditutupi dari keluarga lain sehingga tetap
menghasilkan jumlah minimal 6 orang, terdiri atas 3 orang ayah/ibu dan 3 orang anak, meskipun
berasal dari keluarga yang terpisah.
Peserta KKN dapat melaporkan dalam buku instrumen ini maksimal 8 subjek dampingan
(empat keluarga). Berikut prosedur bimbingan wajib dalam KKN Angkatan XXV STAI Darul
Ulum Kandangan:
1 2 3 4 5
Jarkasi Salamiah
4 4 orang Istri
65 tahun 53 tahun
Aspuri Jam’ah
5 3 orang Istri
55 tahun 50 tahun
Ildihiyanto Maisarah
6 2 orang Istri
65 tahun 64 tahun
Instrumen 2:
M S C K T M S C K T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 10 15
2 5 15
3 10 10
4 20 10
5 20 10
6 10 10
Instrumen 3:
Materi Tata
Materi Baca Alquran Met F P Met F P
No Cara Salat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
M S C K T M S C K T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 20 25
2 10 20
3 20 20
4 25 20
5 30 25
6 15 20
Instrumen 5:
PER SUBJEK
1 2 3 4 5
1 10 20 15 25
2 5 10 15 20
3 10 20 10 20
4 20 25 10 20
5 20 30 10 25
6 10 15 10 20
A. Baca Alquran
1. Makharij al-huruf: Mampu praktik membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai tempat
keluarnya bunyi bersangkutan.
2. Hukum izhar: Mampu praktik membaca huruf hamzah, ha, kha, ‘ain, ghain, & ha secara
jelas & tidak dengung.
3. Hukum idgham: Mampu praktik membaca nun mati & tanwin yang bertemu huruf ya,
nun, mim, & waw secara berdengung.
4. Hukum ikhfa: Mampu praktik membaca nun mati & tanwin yang bertemu huruf ta, tsa,
jim, dal, dzal, zai, syin, sin, shad, dhad, tha, zha, fa, qaf, & kaf secara samar (tidak
jelas/dibalik seperti menjadi bunyi ny, nj, atau ng.
5. Hukum iqlab: Mampu praktik membaca nun mati & tanwin yang bertemu huruf ba secara
berdengung & berbunyi huruf mim.
6. Hukum qalqalah: Mampu praktik membaca huruf ba, jim, dal, tha, & qaf secara
terpantul.
2. Rukun salat
a. Niat,
b. Berdiri jika mampu,
c. Takbiratul ihram,
d. Membaca al-Fatihah,
e. Ruku’ ber-thuma’ninah,
f. I’tidal ber-thuma’ninah,
g. Sujud ber-thuma’ninah,
h. Duduk antara dua sujud ber-thuma’ninah,
i. Duduk tasyahud akhir,
j. Membaca tasyahud akhir,
k. Membaca salawat Nabi saw.,
l. Salam pertama,
m. Tertib
3. Sunnat salat
a. Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram;
b. Meletakkan kedua tangan di bawah dada di atas pusat tangan kanan menggenggam
pergelangan tangan kiri;
c. Menjarangkan kaki lebih kurang sejengkal;
d. Membaca doa iftitah dengan perlahan;
e. Membaca ta’awudz pada tiap rakaat;
f. Membaca ayat/surat pada dua rakaat pertama;
g. Membaca takbir intiqal;
h. Mengenggamkan kedua telapak tangan pada kedua lutut saat ruku’;
i. Merenggangkan kedua tangan dari lambung dan merenggangkan perut dari paha
bagi laki-laki; me-rapatkan tangan dan perut bagi perempuan;
j. Membaca tasbih saat ruku’ & sujud 3 kali;
k. Membaca tasmi’ pada permulaan i’tidal;
l. Membaca tahmid saat i’tidal;
m. Mendahulukan lutut ke lantai daripada kedua tangan, kemudian dahi dan hidung;
n. Meletakkan kedua tangan berbetulan kedua bahu dan merenggangkan keduanya
dari lambung dan me-renggangkan perut dari paha bagi laki-laki; merapatkan
tangan dan perut bagi perempuan;
o. Duduk iftirasy saat duduk antara dua sujud & tahiyyat awal;
p. Merentangkan kedua tangan di atas kedua paha sekira sama antara ujung jari dan
kepada lutut;
q. Membaca doa istighfar saat duduk antara dua sujud;
r. Duduk istirahat sekadar satu nafas;
s. Menekankan kedua telapak tangan ke lantai lalu bangkit berdiri ke raka’at
selanjutnya;
t. Merentangkan kedua tangan ke atas kedua paha, merapatkan jari dan ujungnya rata
dengan kepala lutut, kecuali jemari tangan kanan digenggam dan dilepaskan jari
telunjuk di atas ibu jari dengan rapat;
u. Membaca tahiyyat awal dan salawat Nabi saw.;
v. Duduk tahiyyat akhir secara tawarruk;
w. Membaca shalawat ibrahimiyyah saat tahiyyat akhir;
x. Membaca doa setelah shalawat;
y. Salam yang kedua;
z. Memalingkan muka ke kanan saat salam pertama sehingga orang yang berada di
belakang melihat pipi kanannya dan begitu pula memalingkan muka ke kiri saat
salam kedua.
4. Makruh salat
a. Memalingkan muka ke kanan atau ke kiri;
b. Menengok ke atas;
c. Mengulurkan tangan ke muka tanpa hajat;
d. Meninggalkan yang sunnat.
5. Pembatal salat
a. Berkata sesuatu yang dapat dipahami,
b. Bergerak banyak berturut-turut,
c. Makan atau minum,
d. Ragu-ragu ada tidaknya niat ketika mengerjakan suatu rukun,
e. Berniat memutuskan salat,
f. Menggantungkan (ber-ta’liq) memutuskan salat,
g. Berhadas,
h. Kena najis yang tidak dimaafkan,
i. Terbuka aurat,
j. Menggeser dada dari arah kiblat,
k. Murtad.
Catatan: Rumusan SKM ini sekadar panduan peneliti untuk menetapkan kriteria kemampuan
subjek dampingan dan karenanya bersifat kualitatif sehingga boleh berbeda satu sama lain.
Rumusan yang ada diambil dari kitab Parukunan Jamaluddin sebagai salah satu referensi fikih
ibadah bagi masyarakat muslim di Kalsel.
Lampiran 2 (Kriteria Peran):
PERAN MAHASISWA