Anda di halaman 1dari 10

YAYASAN MARANATHA NUSA TENGGARA TIMUR

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


PRODI DIII KEPERAWATAN
Jl. KAMP.BAJAWA NASIPANAF-BAUMATA BARAT- KABUPATEN KUPANG
Telp/ Fax : 0380-8552971 ; Email: maranathastikes@gmail.com
Website : http//maranatha-ntt.ac.id

IMUNISASI BCG
No Dokumen No Revisi Halaman

Tanggal Pengesahan Ditetapkan


Ketua Prodi DIII Keperawatan
Kepala Laboratorium
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Meryano Misa S.Kep.,Ns Awaliyah M Suwetty S.Ke.,Ns.,M.Kep
NUP 9908431813 NIDN : 0812028501

I. Definisi Tindakan pemberian vaksin BCG pada anak berumur kurang dari 2
bulan
II. Tujuan Memberikan perlindungan atau kekebalan terhadap penyakit
tuberculosis, yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis.
III. Indikasi Bayi berusia 2 bulan
IV. Kontraindikasi 1 Anak menderita penyakit kullt yang berat atau menahun, seperti
eksim, furunkulosis, dan sebagainya ditempat penyuntikkan
2 Anak yang sedang menderita penyakit TBC.
V. Persiapan Pasien 1. Perkenalan diri
2. Identifikasi masalah
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4. Kontrak waktu
5. Menanyakan kesiapan pasien
VI. Persiapan Lingkungan 1. Persiapkan Lingkungan/ setting tempat untuk
interaksi/melakukan tindakan
2. Atur lingkungan aman dan libatkan orang tua untuk rasa aman
anak
VII. Persiapan Alat 1. Baki atau trolly injeksi
2. Spuit BCG/spuit1 cc
3. Termos yang berisi vaksin BCG dan pelarutnya
4. Spuit 5cc untuk oplos pelarut
5. Bak injeksi steril
6. Kapas dan air matang/air hangat/air steril dalam tempatnya
7. KMS
8. Bengkok
9. Kapas kering
10. Handscoon/ sarung tangan bersih/DTT
VIII. Prosedur 1. Tahap pra interaksi:
1) Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien/baca status pasien
2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
4) Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
2. Tahap Orientasi:
1) Beri salam, panggil klien dengan namanya
2) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3) Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien/orangtua
4) Beri kesempatan pada klien untuk bertanya (klien kooperatif)
3. Tahap Kerja
1) Memakai sarung tangan bersih
2) Pastikan vaksin yang digunakan dalam keadaan baik
3) Pastikan anak belum pernah mendapatkan imunisasi BCG
sebelumnya
4) Ambil spuit 5 cc dan Larutkan vaksin dengan cairan pelarut
5) Ambil vaksin dalam spuit BCG/1 cc sebanyak 0,05 cc
6) Tentukan lokasi penyuntikan di 1/3 bagian lengan kanan/
insertion musculus deloideus secara IC
7) Buatlah permukaan kulit menjadi datar dengan
menggunakan ibu jari kiri dan jari telunjuk
8) Bersihkan lengan dengan kapas DTT/ kapas air hangat,
jangan gunakan alcohol sebab akan merusak vaksin
9) Suntikan vaksin secara IC dengan sudut 15 0 sampai terjadi
undulasi dikulit (jangan diaspirasi)
10) Cabut jarum dan jangan beri pijatan
11) Berikan penyuluhan : akan terjadi undulasi dan jaringan
parut dan jangan diberi pijatan
12) Rapikan alat
13) Lepaskan sarung tangan
14) Cuci tangan
15) Dokumentasikan dalam KMS

4. Tahap Terminasi :
1) Mengevaluasi tindakan yang sudah dilakukan
2) Menjelaskan rancana tindak lanjut
3) Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
4) Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
IX.Dokumentasi 1. Hasil kegiatan dan Waktu pelaksanaan tindakan dalam KMS dan
kohort bayi
2. Respon Bayi
3. Nama & Ttd perawat
X.Referensi 1. Hidayat, A.A. (2005). Pengantar llmu kesehatan anak 1. Jakarta:
Salemba
2. Hockenberry, Wilson. (2007). Wongs Essentialsof Pediatric
Nursing. (8th ed.). St. Louis: Mosby Elseiver
3. Medika Hidayat, A.A.A. (2008). Buku Saku Pratikum
Keperawatan Anak. Jakarta : EGC
YAYASAN MARANATHA NUSA TENGGARA TIMUR
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA
PRODI DIII KEPERAWATAN
Jl. KAMP.BAJAWA NASIPANAF-BAUMATA BARAT- KABUPATEN KUPANG
Telp/ Fax : 0380-8552971 ; Email: maranathastikes@gmail.com
Website : http//maranatha-ntt.ac.id

IMUNISASI POLIO
No Dokumen No Revisi Halaman

Tanggal Pengesahan Ditetapkan


Ketua Prodi DIII Keperawatan
Kepala Laboratorium
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Meryano Misa S.Kep.,Ns Awaliyah M Suwetty S.Ke.,Ns.,M.Kep
NUP 9908431813 NIDN : 0812028501

I. Definisi  Pemberiaan Vaksin oral Polio hidup (Oral Polio Vaccine = OPV)
adalah vaksin Trivalent yang terdiri dari suspensi virus
poliomyelitis tipe 1,2,3(Strain Sabin) yang sudah di lemahkan
 Tindakan pemberian vaksin polio pada bayi mulai umur 0-11
bulan dalam ruang lingkup posyandu dan 0-59 bulan untuk
kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
II. Tujuan Mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis/Memberikan kekebalan
aktif terhadap penyakit polio
III. Indikasi Bayi mulai umur 0-11 bulan
IV. Kontraindikasi 1 Anak menderita diare berat
2 Anak sakit panas
V. Persiapan Pasien 1. Perkenalan diri
2. Identifikasi masalah
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4. Kontrak waktu
5. Menanyakan kesiapan pasien
VI. Persiapan Lingkungan 1. Persiapkan Lingkungan/ setting tempat untuk
interaksi/melakukan tindakan
2. Atur lingkungan aman dan libatkan orang tua untuk rasa aman
anak
VII. Persiapan Alat 1. Vaksin Polio
2. Pipet
3. Pinset
4. Handscoon/sarung tangan bersih/DTT
VIII. Prosedur 1. Tahap pra interaksi:
1) Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien/baca status pasien
2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
4) Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
2. Tahap Orientasi:
1) Beri salam, panggil klien dengan namanya
2) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3) Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien/orangtua
4) Beri kesempatan pada klien untuk bertanya (klien
kooperatif)
3. Tahap Kerja
1) Cuci tangan
2) Memeriksa masa kadaluarsa dan label VVM (Vaksin Vial
Monitor)
3) Buka tutup vaksin
4) Pasang pipet tetes
5) Buka mulut dengan tangan kiri dan tangan kanan
meneteskan vaksin oral polio (melalui mulut)1 dosis
adalah 2 tetes sebanyak 4 kali dengan interval minimal 4
minggu
6) Beritahukan ibu/keluarga untuk tidak memberi makan dan
minum selam 10-15 menit setelah pemberian imunisasi
7) Rapikan pasien
8) Dokumentasikan dalam KMS
4. Tahap Terminasi :
1) Mengevaluasi tindakan yang sudah dilakukan
2) Menjelaskan rancana tindak lanjut
3) Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
4) Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
IX.Dokumentasi 1. Hasil kegiatan dan Waktu pelaksanaan tindakan dalam KMS dan
kohort bayi
2. Respon Bayi
3. Nama & Ttd perawat
X.Referensi 1. Hidayat, A.A. (2005). Pengantar llmu kesehatan anak 1. Jakarta:
Salemba
2. Hockenberry, Wilson. (2007). Wongs Essentialsof Pediatric
Nursing. (8th ed.). St. Louis: Mosby Elseiver
3. Medika Hidayat, A.A.A. (2008). Buku Saku Pratikum
Keperawatan Anak. Jakarta : EGC
YAYASAN MARANATHA NUSA TENGGARA TIMUR
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA
PRODI DIII KEPERAWATAN
Jl. KAMP.BAJAWA NASIPANAF-BAUMATA BARAT- KABUPATEN KUPANG
Telp/ Fax : 0380-8552971 ; Email: maranathastikes@gmail.com
Website : http//maranatha-ntt.ac.id

IMUNISASI IPV
No Dokumen No Revisi Halaman

Tanggal Pengesahan Ditetapkan


Ketua Prodi DIII Keperawatan
Kepala Laboratorium
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Meryano Misa S.Kep.,Ns Awaliyah M Suwetty S.Ke.,Ns.,M.Kep
NUP 9908431813 NIDN : 0812028501

I. Definisi Penyuntikan Vaksin polio suntik atau inactivated polio vaccine (IPV)
adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap penyakit polio yang
diberikan secara suntikan bersamaan dengan polio 4 oral dan DPT
Hb Hib pada bayi usia 4-11 bulan dengan 1 kali pemberian
II. Tujuan Dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit polio, yang
dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian.
III. Indikasi Bayi usia 4-11 bulan
IV. Persiapan Pasien 1. Perkenalan diri
2. Identifikasi masalah
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4. Kontrak waktu
5. Menanyakan kesiapan pasien
V. Persiapan Lingkungan 1. Persiapkan Lingkungan/ setting tempat untuk
interaksi/melakukan tindakan
2. Atur lingkungan aman dan libatkan orang tua untuk rasa aman
anak
VI. Persiapan Alat 1. Kapas/kasas steril
2. Air hangat
3. Alcohol swab
4. Disposible
5. Vaksin IPV
6. Tissue
7. Handscoon
8. KMS
VII. Prosedur 1. Tahap pra interaksi:
1) Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien/baca status pasien
2) Lakukan verifikasi order yang ada untuk pemeriksaan
3) Mencuci tangan
4) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
5) Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
2. Tahap Orientasi:
1) Beri salam, panggil klien dengan namanya
2) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3) Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien/orangtua
4) Beri kesempatan pada klien untuk bertanya (klien kooperatif)
3. Tahap Kerja
1) Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, keringkan
dengan menggunakan tissue, kemudian gunakan handscoon
2) Tentukan lokasi penyuntikan di paha bayi
3) Membuka kemasan vaksin IPV
4) Membersihkan lokasi penyuntikan dengan kapas air
hangat/alcohol swab dan biarkan sampai kering
5) Mengambil vaksin IPV 0,5 ml dengan menggunakan disposable
6) Menyuntikan vaksin di paha bayi dengan posisi jarum 90 derajat
(IM) sambil melakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak
menembus pembuluh darah.tekan seluruh jarum langsung ke
bawah melalui kulit sehingga masuk ke dalam otot kemudian
suntikan secara pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit
7) Membuang spuit yang sudah di pakai ke dalam safety box.
Buang kapas dan handscoon ke dalam sampah medis.
8) Mencatat hasil imunisasi di register bayi, kohort bayi buku KMS
dan menentukan jadwal imunisasi berikutnya
4. Tahap Terminasi :
1) Mengevaluasi tindakan yang sudah dilakukan
2) Menjelaskan rancana tindak lanjut
3) Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
4) Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
VIII.Dokumentasi 1. Hasil kegiatan dan Waktu pelaksanaan tindakan dalam KMS dan
kohort bayi
2. Respon Bayi
3. Nama & Ttd perawat
IX.Referensi 1. Hidayat, A.A. (2005). Pengantar llmu kesehatan anak 1. Jakarta:
Salemba
2. Hockenberry, Wilson. (2007). Wongs Essentialsof Pediatric
Nursing. (8th ed.). St. Louis: Mosby Elseiver
3. Medika Hidayat, A.A.A. (2008). Buku Saku Pratikum
Keperawatan Anak. Jakarta : EGC
YAYASAN MARANATHA NUSA TENGGARA TIMUR
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA
PRODI DIII KEPERAWATAN
Jl. KAMP.BAJAWA NASIPANAF-BAUMATA BARAT- KABUPATEN KUPANG
Telp/ Fax : 0380-8552971 ; Email: maranathastikes@gmail.com
Website : http//maranatha-ntt.ac.id

IMUNISASI PENTABIO/PENTAVALEN (DPT,HB,HIB)


No Dokumen No Revisi Halaman

Tanggal Pengesahan Ditetapkan


Ketua Prodi DIII Keperawatan
Kepala Laboratorium
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Meryano Misa S.Kep.,Ns Awaliyah M Suwetty S.Ke.,Ns.,M.Kep
NUP 9908431813 NIDN : 0812028501

I. Definisi Tindakan pemberian vaksin DPT pada anak berumur 2-11 bulan
II. Tujuan  Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit dipteri, pertusis,
Tetanus dan hepatitis B
 Mencegah beberapa jenis penyakit, antara lain .difteri, batuk
rejan atau batuk 100 hari, tetanus, hepatitis B, serta radang otak
(meningitis) dan radang paru (pneumonia) yang disebabkan oleh
kuman Hib (Haemophylus influenzae tipe b).
III. Indikasi Anak berumur 2-11 bulan
IV. Kontraindikasi 1 Panas diatas 38 C
2 Reaksi berlebihan setelah pemberian imunisasi Pentabio
sebelumnya seperti panas tinggi dengan kejang, penurunan
kesadaran dan syok
V. Persiapan Pasien 1. Perkenalan diri
2. Identifikasi masalah
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4. Kontrak waktu
5. Menanyakan kesiapan pasien
VI. Persiapan Lingkungan 1. Persiapkan Lingkungan/ setting tempat untuk
interaksi/melakukan tindakan
2. Atur lingkungan aman dan libatkan orang tua untuk rasa aman
anak
VII. Persiapan Alat 1. Spuit 1 cc
2. Kapas DTT
3. Vaksin DPT-HB-HiB
4. Handscoon / sarung tangan bersih
VIII. Prosedur 1. Tahap pra interaksi:
1) Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien/baca status pasien
2) Lakukan verifikasi order yang ada untuk pemeriksaan
3) Mencuci tangan
4) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
5) Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
2. Tahap Orientasi:
1) Beri salam, panggil klien dengan namanya
2) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3) Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien/orangtua
4) Beri kesempatan pada klien untuk bertanya (klien kooperatif)
3. Tahap Kerja
1) Cuci tangan
2) Pakai sarung tangan bersih
3) Pastikan vaksin yang akan digunakan dalam keadaan baik
4) Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak (2-11 bulan)
jumlah suntikan 3x untuk imunisasi DPT
5) Tentukan lokasi penyuntikkan pada paha sebelah luar
6) Gunakan spuit 1 cc dan ambil vaksin DPT sebanyak 0,5 cc
7) Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas DTT
8) Suntikan vaksin secara intra muskuler (IM) dengan sudut 900
dan aspirasi apabila tidak ada darah maka vaksin
dimasukkan
9) Cabut jarum dan usaplah dengan kapas DTT
10) Terangkan kepada ibu, tentang panas akibat DPT, berikan
obat penurun panas/antipiretik kepada ibu (antipiretik
diberikan ketika anak panas)
11) Anjurkan kompres hangat di lokasi suntikan
12) Rapikan alat-alat
13) Lepas sarung tangan dan cuci tangan
14) Dokumentasikan dalam KMS

4. Tahap Terminasi :
1) Mengevaluasi tindakan yang sudah dilakukan
2) Menjelaskan rancana tindak lanjut
3) Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
4) Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
IX.Dokumentasi 1. Hasil kegiatan dan Waktu pelaksanaan tindakan dalam KMS dan
kohort bayi
2. Respon Bayi
3. Nama & Ttd perawat
X.Referensi 1. Hidayat, A.A. (2005). Pengantar llmu kesehatan anak 1. Jakarta:
Salemba
2. Hockenberry, Wilson. (2007). Wongs Essentialsof Pediatric
Nursing. (8th ed.). St. Louis: Mosby Elseiver
3. Medika Hidayat, A.A.A. (2008). Buku Saku Pratikum
Keperawatan Anak. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai